Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AKHLAK PERGAULAN REMAJA

XI MIA 5

KELOMPOK 1

Nama Anggota:

 Bintara Adhemecca Suhartono


 Hasya Zahrotul Azkya
 Furqon Rizki Dilana
 Mutia Amalia Z.P
 Namira
 Rachma Aulya Furqany

DIBIMBING OLEH IBU:

Rahmi Fitriani, S. Ag

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 KOTA JAMBI

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Dengan diiringi Puji dan Syukur kita kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat, Hidayah, dan Inayah-Nya sehingga penulisan dan penyusunan makalah Aqidah
Akhlak tentang “Akhlak Pergaulan Remaja” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah ini, semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan
berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan bahan yang telah membantu kami
dalam merampungkan makalah ini.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sedikitnya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi anggota kelompok dan untuk
memenuhi nilai mata pelajaran Aqidah Akhlak semester dua.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini.

Jambi, 13 Januari 2023

Kelompok I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI .......................................................................................................ii

BAB I ...................................................................................................................1

PENDAHULUAN................................................................................................1

1.1 Latar belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan masalah.........................................................................................1

1.3 Tujuan dan manfaat .....................................................................................1

BAB II...................................................................................................................3

2.1 Perilaku Terpuji dalam Pergaulan Remaja................................................3

2.2 Nilai Positif Perilaku Terpuji dalam Pergaulan Remaja...........................7

2.3 Membiasakan Perilaku Terpuji dalam Pergaulan Remaja.......................7

2.4 Perilaku Tercela dalam Pergaulan Remaja………………………………7

2.5 Nilai Negatif Perilaku Tercela dalam Pergaulan Remaja………………8

2.6 Menghindari Perilaku Tercela dalam Pergaulan Remaja……………….8

BAB III.................................................................................................................9

3.1 Kesimpulan .......................................................................................9


3.2 Kritik dan Saran……………………………………………………9

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Remaja adalah fase perubahan dari masa kanak-kanak kemasa dewasa, yaitu antara
usia 13-19 tahun. Sebelum masa remaja, seorang anak akan melewati masa peralihan
(adolesen) yaitu antara usia 9- 13 tahun, yang dikenal sebagai masa pubertas. Dalam masa
ini seorang anak memiliki dorongan kuat untuk mengaktualisasikan diri menurut jenis
kelamin untuk mendapatkan pengakuan sebagai penegasan identitas diri baik dari segi
fisik maupun biologis. Masa remaja adalah masa yang labil bagi anak.

Dalam usianya yang labil, remaja dalam perkembangannya memerlukan lingkungan


yang baik, yang dapat menciptakan kondisi nyaman untuk bertanya dan membentuk
karakter bertanggung jawab terhadap dirinya. Jika remaja tumbuh dalam lingkungan yang
mendorong terciptanya perilaku amoral tentu akan merusak masa depannya dan akan
mengalami kegagalan. Dampak pergaulan bebas contohnya akan mengantarkan pada
kegiatan menyimpang seperti seks bebas, tindak kriminal termasuk aborsi, narkoba, serta
berkembangnya penyakit menular seksual (PMS)

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini, penulis akan menguraikan bagaimana pergaulan remaja baik yang
bersifat positif maupun negatif. Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan,
maka dapat disimpulkan rumusan masalah yang bisa di ambil antara lain:
1. Bagaimana bentuk perilaku terpuji dalam pergaulan remaja?
2. Bagaimana cara membiasakan perilaku terpuji dalam pergaulan remaja?
3. Apa saja nilai positif dari perilaku tercela dalam pergaulan remaja?
4. Apa saja bentuk perilaku tercela dalam pergaulan remaja?
5. Apa saja nilai negatif dari perilaku tercela dalam pergaulan remaja?
6. Bagaimana cara menghindari perilaku tercela dalam pergaulan remaja?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT


 Mengetahui dan mengerti tentang konsep “Akhlak Pergaulan Remaja”.
 Mengetahui bentuk perilaku terpuji dalam pergaulan remaja.
 Mengetahui nilai positif dari perilaku terpuji dalam pergaulan remaja.
 Mengetahui bagaimana cara membiasakan perilaku terpuji dalam pergaulan remaja.
 Mengetahui bentuk perilaku tercela dalam pergaulan ramaja.
 Mengetahui nilai-nilai negatif dari perilaku tercela dalam pergaulan remaja.
 Mengetahui bagaimana cara menghindari perilaku tercela dalam pergaulan remaja.
BAB II
ISI

2.1 Perilaku terpuji dalam pergaulan remaja

a. Persaudaraan (ukhuwah)
. Islam menghendaki penganutnya untuk menjalin persaudaraan (ukhuwah).
Persaudaraan terjadi karena adanya persamaan antara satu dengan yang lain. Karena itu
ada istilah ukhuwah islamiyah yaitu persaudaraan karena kesamaan agama yaitu sama-
sama Islam. Ukhuwah wathoniyah yaitu persaudaraan sebangsa dan tanah air. Ukhuwah
insaniyah yaitu persaudaraan antar sesama manusia apapun agamanya, bangsa dan
sukunya. Maka harus saling menghormati dan menghargai.
Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina,
Islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut:
 Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya.
Jika laki-laki dan perempuan di tempat sepi maka yang ketiga adalah setan.
 Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara
fisik.. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu birahi tidaklah
dilarang.

b. Mengembangkan wawasan keilmuan


Beberapa remaja sudah terlihat kehebatan intelektualitas mereka dalam berbagai
bidang pemikiran dan perasaan sehingga mampu melahirkan karya-karya bermutu.
Perkembangan yang sehat dan normal membuat mereka mampu memecahkan masalah-
masalah dengan menggunakan berbagai alternatif dan memahami berbagai masalah yang
kompleks dan rumit. Diantara bentuk pengembangan wawasan keilmuan bagi remaja
adalah giat dan disiplin dalam belajar baik secara individu maupun dalam kelompok
belajar (study club).

c. Menghormati dan menghargai (tasamuh)


Tasamuh (toleransi) adalah rasa tenggang rasa atau sikap menghargai dan meng-
hormati terhadap sesama, baik terhadap sesama muslim maupun dengan non muslim.
Islam mengajarkan bahwa sesama muslim harus bersatu serta tidak boleh bercerai-berai,
bertengkar, dan bermusuhan. Karena sesama muslim adalah saudara. Terhadap pemeluk
agama lain, kita diperintahkan agar bersikap tasamuh, namun hanya sebatas pada urusan
yang bersifat duniawi, tidak menyangkut masalah akidah, syari'ah dan ubudiyah.

2.2 Nilai positif perilaku terpuji dalam pergaulan remaja


a. Menumbuhkan sikap arif dan bijaksana
b. Menumbuhkan sikap disiplin diri
c. Menumbuhkan sikap mandiri
d. Menumbuhkan sikap tanggungjawab

2.3 Membiasakan perilaku terpuji dalam pergaulan remaja


a. Menutup Aurat
b. Mengajak untuk berbuat kebaikan
c . Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
d. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih mudah
e. Bersikap santun dan tidak sombong

2.4 Perilaku Tercela dalam Pergaulan Remaja


Perilaku tercela remaja disebut juga kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah
gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh
satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk perilaku yang
menyimpang. Bentuk perilaku tercela tersebut antara lain sebagai berikut.

a. Pergaulan bebas (free sex)


Dalam lingkungan masyarakat yang bernorma, hubungan seksual sebelum atau di
luar nikah tidak dapat dibenarkan, khususnya norma agama. Hubungan seksual akan
dianggap sah dan dibenarkan apabila seseorang sudah resmi menikah. Jenis hubungan
seksual semacam ini dapat berupa : pelacuran, kumpul kebo dan perkosaan.
Naluri seksual yang tidak terkendali atau dilakukan tanpa aturan akan mendatangkan
banyak dampak buruk seperti terjangkitnya penyakit kelamin, perkelahian, dan
kesulitan menentukan orang tua biologis dari anak-anak yang dilahirkan. Selain itu,
juga berdampak pada pelanggaran hak asasi manusia (HAM), seperti aborsi dan
pembunuhkan bayi-bayi.
b. Tawuran antar pelajar
Pada umumnya tawuran di awali oleh konflik yang terjadi antara siswa di
dalam satu sekolah atau siswa antar sekolah, kemudia perkelahian akan meluas dan
menghasilkan konflik antar siswa dari sekolah yang berlainan. Tawuran
mendatangkan bentuk penyimpangan dan bahkan pembunuhan yang sadis.

c. Mengkonsumsi minuman keras


Alkohol dapat disebut sebagai racun protoplasmik yang mempunyai efek
depresen pada sistem syaraf, sehingga orang yang mengkonsumsi minuman alkohol
secara berlebihan akan kehilangan kemampuan untuk mengendalikan diri, baik secara
fisik, psikologis maupun sosial. Oleh karena itu, pemabuk Atau alkoholis (pecandu
alkohol) maupun pengedar minuman keras dianggap melanggar norma-norma sosial
dalam masyarakat.

d. Penyalahgunaan Narkoba
Penggunaan obat-obatan jenis narkotik telah diatur dalam seperangkat
peraturan yang sifatnya formal. Oleh sebab itu, penggunaan narkotik hanya dianggap
sah apabila digunakan untuk kepentingan medis (pengobatan) di bawah pengawasan
ketat pihak berwenang seperti dokter.

2.5 Nilai negatif perilaku tercela dalam pergaulan remaja


a. Bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama
b. Hilangnya budaya malu
c. Menimbulkan masalah kesehatan

2.6 Menghindari perilaku tercela dalam pergaulan remaja


a. Meningkatkan kadar iman dan amal sholeh.
b. Meningkatkan kualitas ahlak dan etika bergaul
c. Mengatur waktu dengan baik
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

 Islam adalah agama yang menjaga kesucian, pergaulan di dalam Islam adalah
pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian, sehingga dalampergaulan
dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya
kejahatan seksual.
 Kenakalan remaja (juvenile delinquency) adalah gejala sakit (patologis) secara
sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian
sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.
 Al-Qur'an mengecam secara tegas orang-orang sekadar mengisi waktunya dengan
mengkonsumsi minuman keras, Narkoba, bermalas-malasan, dan sebagainya.
 Agar hidup remaja mempunyai nilai dan manfaat, Al-Qur'an memberi petunjuk
untuk memanfaatkan waktu dengan sistem manajemen yang dapat diukur dengan
standar pencapaian sesuai dengan kapasitas diri.

3.2 KRITIK DAN SARAN

Dari makalah yang telah kami rampungkan, materi pada makalah ini menjelaskan
bagaimana akhlak seorang remaja dalam bergaul. Oleh sebab itu, sudah seharusnya
kita menjaga batasan-batasan dalam bergaul agar tidak terjerumus pada perilaku yang
menyimpang.
Di baliknya kami juga menyadari bahwa penguasaan materi kami belum dapat
dikatakan sempurna. Oleh karena itu, kami membuka selebar-lebarnya pintu kritik dan
saran atas kekurangan dalam penyelesaian makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Usman. Abdurrahman. Noek Aenul Latifah. Tahun 2015. Akidah Akhlak. Kementerian
Agama, Jakarta. Kementerian Agama Republik Indonesia.

Sri Mulyani, Hanifah Ainun Nabila. Akidah Akhlak. PT Putra Nugraha.

Anda mungkin juga menyukai