Anda di halaman 1dari 14

ETIKA PERGAULAN MUDA MUDI DALAM ISLAM

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pelajaran Agama Islam

Dosen Pengampu : Dr. Sudi Raharjo, M.A., M.Pj

Disusun Oleh Kelompok 6 :

1. Najwa Qotrunnada (0822015601)


2. Dimas Aji Maulana (0822015591)

PBSI B

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Pekalongan

2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekalongan, 22 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

BAB I..............................................................................................................................1

PENDAHULUAN...........................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Perumusan...............................................................................................1
D. Manfaat Perumusan.............................................................................................1

BAB II.............................................................................................................................2

PEMBAHASAN.............................................................................................................2

A. Pengertian............................................................................................................2
B. Ciri-ciri Masa Remaja.........................................................................................3
C. Perilaku Remaja Pada Masa Sekarang................................................................4
D. Etika Pergaulan Remaja Dalam Islam.................................................................5
E. Dampak Pergaulan Muda-Mudi Dalam Islam....................................................9

BAB 3............................................................................................................................10

PENUTUP.....................................................................................................................10

A. Simpulan............................................................................................................10
B. Saran..................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi seperti saat ini, dunia dipenuhi dengan berbagai macam teknologi
yang canggih. Mulai dari teknologi yang menguntungkan sampai teknologi yang dapat
menjerumuskan generasi muda ke dalam jurang kehinaan. Dan dari berbagai teknologi ini
kita dapat ambil contoh yaitu Smartphone. Dimana kita melihat banyak tontonan yang justru
menghancurkan kepribadian pemuda pemudi kita.
Mereka mengikuti adegan yang ia lihat. Seperti berpacaran, berdua-duaan  yang
bukan muhrimnya (berkhalwat) dan masih banyak hal-hal yang dikerjakan yang sebenarnya
di luar syariat Islam. Jika tanpa kesadaran dari diri kita masing-masing, maka generasi
selanjutnya akan hancur dan banyak generasi baru yang lahir tanpa berlandaskan agama
Islam. Dengan melihat kejadian di atas maka hal inilah yang melatarbelakangi  kami 
menyusun makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pergaulan muda-mudi (remaja)?
2. Apa ciri-ciri masa muda-mudi ?
3. Bagaimana perilaku negatif muda-mudi islam pada masa sekarang?
4. Bagaimana etika pergaulan muda-mudi dalam islam?
5. Apa dampak dari pergaulan muda-mudi dalam islam?

C. Tujuan Perumusan
1. Untuk mengetahui etika pergaulan muda-mudi dalam islam.
2. Untuk mengetahui dampak pergaulan muda-mudi dalam islam.

D. Manfaat Perumusan
1. Meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT

1
2. Mendalami dan mengamalkan pentingnya etika pergaulan muda-mudi dalam
islam.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Pergaulan adalah cara seseorang untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Bergaul


merupakan satu kebutuhan yang sangat mendasar. Akan menjadi suatu hal yang aneh jika ada
orang yang mampu hidup sendiri tanpa memiliki pergaulan dengan orang lain. Karena
memang begitulah fitrah manusia.

Seperti yang tertulis dalam Al-Qur’an, yaitu: “Hai manusia, sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya
orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS. Al-Hujurat
[49]:13).

Sedangkan pergaulan antara muda mudi ( Lawan Jenis ) menurut syari’at islam adalah
pergaulan yang dilakukan seorang muda mudi dalam kehidupan sehari – hari atau
berinteraksi terhadap sesama manusia yang didasarkan kepada Al – Qur’an dan Hadist,
sebagai contohnya yakni seseorang laki – laki berta’arruf kepada seorang perempuan.

Tak kenal maka tak sayang, itulah ungkapan yang telah populer di kehidupan kita.
Bahkan, ungkapan itu memang berlaku umum, yaitu sejak seseorang mulai mengenal
lingkungan hidupnya.Istilah tak kenal maka tak sayang adalah awal dari terjalinnya hubungan
saling mencintai. Apalagi di zaman sekarang ini hubungan seperti itu sudah umum terjadi di
masyarakat. Yaitu, suatu hubungan yang tidak hanya sekadar kenal, tetapi sudah
berhubungan erat dan saling menyayangi. Hubungan seperti ini oleh masyarakat dikenal
dengan istilah pacaran.

2
Pacaran berasal dari kata dasar pacar yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
diartikan sebagai teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta
kasih. Istilah pacaran dalam bahasa Arab disebut tahabbub. Pacaran berarti bercintaan;
berkasih-kasihan, yaitu dari sebuah pasangan laki-laki dan perempuan yang bukan mahram.

Para ulama telah banyak membicarakan masalah tersebut, seperti yang terdapat dalam
Fatwa Lajnah Daimah, sebuah kumpulan fatwa dari beberapa ulama. Sebelum sampai pada
simpulan hukum pacaran, terlebih dahulu ditelusuri berbagai kemungkinan yang terjadi
ketika sebuah pasangan muda-mudi yang bukan mahram menjalin hubungan secara intim.
Dengan penelusuran seperti ini, suatu tindakan tertentu yang berkaitan dengan hubungan
muda-mudi ini dapat dinilai dari sudut pandang syariat. Dengan demikian, kita akan dengan
mudah mengetahui suatu hubungan yang masih dapat ditoleransi oleh syariat dan yang tidak.
Apa yang terjadi dari sebuah hubungan antara seseorang dengan orang lain secara garis besar
dapat dikelompokkan menjadi lima: perkenalan, hubungan sahabat, jatuh cinta, hubungan
intim, dan hubungan suami istri.

B. Ciri-Ciri Masa Remaja

 Peningkatan emosional
Peningkatan emosional ini merupakan hasil perubahan fisik, terutama hormon yang
terjadi pada masa remaja. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan yang di tujukan kepada
remaja, misalnya mereka di harapkan untuk tidak lagi bertingkah seperti kanak-kanak.

 Perubahan secara fisik juga di sertai kematangan seksual.


Perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka
sendiri. Perubahan fisik yang terjadi perubahan internal seperti sistem sirrkulasi, pencemaan
dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal sebagai contoh tinggi badan, berat badan
dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.

 Perubahan nilai
Dari perubahan nilai, mereka menganggap pentingnya masa kanak-kanak menjadi
kurang penting karena sudah mendekati masa dewasa.

3
C. Perilaku Negatif Remaja Pada Masa Sekarang

Remaja dalam perkembangannya memerlukan lingkungan adaptif yang dapat


menciptakan kondisi nyaman untuk bertanya dan membentuk karakter bertanggung jawab
terhadap dirinya. Beberapa penelitian menunjukan, remaja putra maupun putri pernah
berhubungan seksual di luar nikah pada rentang tahun 2021-2023.
 Pada tahun 2021, sebanyak 276 pelajar di Tangerang Selatan hamil diluar nikah.
 Pada tahun 2022, Pengadilan Agama di Ponorogo menerima sebanyak 191
permohonan dispensasi menikah dengan rentang usia 15 hingga 19 tahun yang
disebabkan hamil di luar nikah.
 Pada tahun 2023, sebanyak 47 pasangan pelajar di Madiun telah mengajukan
pernikahan dini karena hamil diluar nikah.

Remaja merupakan kelompok dari manusia yang baru tumbuh dari masa kanak kanak
kemasa dewasa. Pertumbuhan remaja ini salah satunya di tandai dengan kematangan biologis.
Misalnya bagi wanita ditandai dengan haid dan bagi pria dengan mengeluarkan sperma sebab
mimpi basah. Karena masa remaja itu merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa, dalam kondisi yang demikian itu, masa remaja sangat membutuhkan
bimbingan nilai-nilai islam. Dalam kaitan seks, para remaja harus bisa mengendalikan hawa
nafsu.
Hancurnya moralitas remaja saat ini tampaknya terus menjadi fakta yang layak di
sesali. Remaja mulai kehilangan moralitasnya sehingga degradasi moralitas di kalangan
mereka sangat sulit untuk di selesaikan.
Pergaulan bebas yang biasanya terjadi di kalangan remaja sangat mudah di lakukan
sebab pada masa ini, para remaja memiliki kondisi mental dan pemikiran yang sangat labil,
serta mudah terjebak pada hal-hal yang tidak baik di lakukan. Oleh karena itu, ketika
pergaulan menjadi akan masalah, perlu di usahakan suatu bentuk pergaulan dimana remaja
dapat menjauhi perbuatan yang tidak baik.

D. Etika Pergulan Remaja Dalam Islam

Sekarang ini masyarakat mempunyai kesan negatif pada remaja. Dimulai dari
perkelahian antar pelajar, pornografi, balap liar, tindakan kriminal seperti pencurian dan

4
perampasan barang orang lain, pengedaran dan pesta obat-obatan terlarang, bahkan yang
sekarang lagi heboh adalah dampak pergaulan bebas yang semakin mengkhawatirkan.
Apalagi sekarang terpaan media informasi di abad millennium ini semakin merambah
dengan cepat. Di daerah yang tidak diduga sekalipun bahkan terpencil ada saja tempat untuk
pemutaran film-film porno. Akses bertebaran di setiap tempat, belum lagi media online yang
demikian bebas mengumbar informasi sensual dan kemesuman.
Satu masalah yang perlu mendapat perhatian serius adalah bebasnya hubungan antar
jenis diantara pemuda yang nantinya menjadi tonggak pembaharuan. Islam sangat
memperhatikan masalah ini dan banyak memberikan rambu-rambu untuk bisa berhati-hati
dalam melewati masa muda.
Islam telah mengatur etika pergaulan remaja. Perilaku tersebut merupakan batasan-
batasan yang dilandasi nilai-nilai agama. Oleh karena itu, perilaku tersebut harus
diperhatikan, dipelihara, dan dilaksanakan oleh para remaja. Perilaku yang menjadi batasan
dalam pergaulan adalah :
1. Menutup Aurat
Islam telah mewajibkan laki-laki dan perempuan untuk menutup aurat demi menjaga
kehormatan diri dan kebersihan hati. Aurat merupakan anggota tubuh yang harus ditutupi dan
tidak boleh diperlihatkan kepada orang yang bukan mahramnya terutama kepada lawan jenis
agar tidak membangkitkan nafsu serta menimbulkan fitnah.
Aurat laki-laki yaitu anggota tubuh antara pusar dan lutut sedangkan aurat bagi wanita
yaitu seluruh anggota tubuh kecuali muka dan kedua telapak tangan. Di samping aurat,
Pakaian yang di kenakan tidak boleh ketat sehingga memperhatikan lekuk anggota tubuh, dan
juga tidak boleh transparan atau tipis sehingga tembus pandang. Seperti yang sudah di
jelaskan dalam firman Allah Surat Al Ahzab Ayat 59 :
“Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang
mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”.

2. Menjauhi perbuatan zina


Pergaulan antara laki-laki dengan perempuan di perbolehkan sampai pada batas tidak
membuka peluang terjadinya perbuatan dosa. Islam adalah agama yang menjaga kesucian,
pergaulan di dalam islam adalah pergaulan yang dilandasi oleh nilai-nilai kesucian. Dalam
pergaulan dengan lawan jenis harus dijaga jarak sehingga tidak ada kesempatan terjadinya
kejahatan seksual yang pada gilirannya akan merusak bagi pelaku maupun bagi masyarakat
umum. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman dalam Surat Al-Isra’ ayat 32:

5
“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji. dan suatu jalan yang buruk.”
Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina,
islam telah membuat batasan-batasan sebagai berikut:
a. Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika
laki-laki dan perempuan di tempat sepi maka yang ketiga adalah syetan, mula-mula
saling berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu
semua adalah bujuk rayu syetan.
b. Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik.
Saling bersentuhan yang dilarang dalam islam adalah sentuhan yang disengaja dan
disertai nafsu birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu
birahi tidaklah dilarang.

3. Dilarang berkhalwah (berduaan antara pria dan wanita)

Rasulullah SAW melarang pria dan wanita berkhalwah baik di tempat umum maupun
di tempat sepi, karena yang ketiga adalah syaitan. Khalwah adalah berduaan antara pria dan
wanita yang tidak ada hubungan suami istri dan tidak pula mahram tanpa ada orang ketiga.
Termasuk khalwah berdua-duaan di tempat umum yang antara mereka dengan pasangan itu
saling tidak kenal mengenal atau saling kenal tapi tidak punya kepedulian, atau tidak punya
kontak komunikasi sama sekali, sekalipun berada dalam area yang sama, seperti di pantai,
pasar, restoran, apalagi di bioskop dan tempat-tempat hiburan tertutup lainnya. Syaitan akan
selalu mencari peluang dan memanfaatkan segala kesempatan untuk menjerumuskan anak
cucu Adam. Dalam banyak kasus muda-mudi mudah sekali jatuh ke dalam perzinaan apabila
sudah berdua-duaan di manapun. Jadi larangan berkhalwah sebagai tindakan pencegahan
supaya tidak terjatuh ke lembah dosa yang lebih dalam.

4. Bagi wanita diperintahkan untuk tidak berlembut-lembut suara dihadapan laki-laki bukan
mahram.

(QS. Al-Ahzab : 32) :

“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa.
Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada
penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah Perkataan yang baik.”

6
5. Dilarang bagi wanita bepergian sendirian tanpa mahramnya sejauh perjalanan satu
hari.

“ Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Tidak halal bagi seorang
perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian yang memakan waktu
sehari semalam kecuali bersama mahramnya.”

6. Laki-laki dilarang berhias menyerupai perempuan, juga sebaliknya.


“Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata : “Rasulullah SAW mwlaknat kaum laki-laki yang suka
menyerupai kaum wanita dan melaknat kaum wanita yang suka menyerupai kaum laki-
laki.” (HR. Bukhari dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin).

Tata Cara Pergaulan Remaja :


1. Mengucapkan dan Menjawab Salam
Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim, ucapan
salam adalah do’a. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan teman tersebut.
Islam mengajarkan kepada sesama Muslim untuk saling bertukar salam apabila bertemu atau
bertamu. Rasulullah SAW bersabda :
“ Kamu tidak akan masuk surga sebelum beriman, dan tidak akan beriman sebelum berkasih
sayang. Maukah kamu aku tunjukkan suatu amalan yang akan dapat memupuk rasa kasih
sayang sesamamu? Yaitu senantiasalah mengucapkan salam sesamamu.” (HR.Muslim)

Pria boleh mengucapkan salam kepada wanita dan begitu pula sebaliknya. Salam yang
di ajarkan Islam adalah salam yang bernilai tinggi, universal, dan tidak terikat dengan waktu.
Di sebut bernilai tinggi karena mengandung do’a untuk mendapatkan keselamatan, berkah
dan rahmat dari Allah SWT. Universal karena berlaku untuk seluruh umat islam di manapun
berada.
2. Meminta Izin
Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik
teman apabila kita hendak menggunakan barang milik teman maka kita harus meminta izin
terlebih dahulu.
3. Menghormati Orang yang Lebih Tua dan Menyayangi yang Lebih Muda

7
Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua dan
mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus menyayangi kepada
adik yang lebih muda darinya, dan yang paling penting adalah memberikan tuntunan dan
bimbingan kepada mereka ke jalan yang benar dan penuh kasih sayang.
4. Bersikap Santun dan Tidak Sombong
Dalam bergaul, penekanan perilaku yang baik sangat ditekankan agar teman bisa
merasa nyaman berteman dengan kita. Kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin
terlihat lebih dari temannya sungguh tidak diterapkan dalam islam bahkan sombong
merupakan sifat tercela yang dibenci Allah.
5. Bicara dengan Perkataan yang Sopan
Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah perkataan yang bermanfaat,
dengan suara yang lembut, dengan gaya yang wajar .
6. Tidak Boleh Saling Menghina
Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam sehingga dalam pergaulan
sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.
7. Tidak Boleh Saling Membenci dan Iri Hati
Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian yang pada akhirnya
mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati merupakan penyakit hati
yang membuat hati kita dapat merasakan ketenangan serta merupakan sifat tercela baik di
hadapan Allah dan manusia.
8. Mengisi Waktu Luang untuk Kegiatan yang Bermanfaat
Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan
bermanfaat remaja harus membagi waktunya efisien mungkin, dengan cara membagi waktu
menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan
sepertiga lagi untuk orang lain.
9. Mengajak untuk Berbuat Kebaikan
Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan mendapatkan
pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan
merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap teman.
(Sumber : Abu Bakar Jabir al-Jazairi, Minhaj al-Muslim, (Beirut: Dar al-Fikri, 1976)

8
E.  Dampak Pergaulan Muda-Mudi dalam Islam

Dampak negatif pergaulan muda-mudi dalam islam :


1. Menghancurkan masa depan remaja
2. Memupuskan harapan orang tua dan keluarga
3. Terseret dalam lingkaran syetan
4. Melakukan dosa dosa besar .
5. Mengarah pada perzinaan dan prostitusi yang dapat menyebabkan HIV atau AIDS.
Dampak positif pergaulan muda-mudi dalam islam :
1. Dapat mengenal kepribadian setiap orang
2. Meningkatkan rasa percaya diri
3. Tumbuh dan berkembang menjadi sosok individu yang pantas diteladani.
4. Menumbuhkan ukhuwat islamiyah.

9
BAB III
PENUTUP
 
A.  Simpulan
Sebagai umat islam yang beriman dan hidup di lingkungan masyarakat, kita harus
mempunyai ahlaq yang baik di karenakan kita sudah di berikan akal pikiran yaitu untuk
berfikir mana yang baik dan mana yang buruk. Dan apabila kita tidak mempunyai ahlaq yang
baik pastilah kita akan di benci oleh orang – orang di sekitar kita itu semua di sebabkan
karena kita tidak mengikuti apa yang telah ditentukan oleh syari’at islam. Dari sinilah kita
dapat mengetahui bahwa pergaulan muda mudi sangatlah penting dan harus mengikuti
syari’at islam agar kehidupan kita semua tertata dengan baik.

B. Saran
Dalam kehidupan sehari – hari seharusnya kita menjadikan Al – Qur’an dan Assunah
sebagai pegangan hidup agar kita semua selamat dunia akhirat.
 
 
 
 
 

10
 
DAFTAR PUSTAKA
 
 
Akhmad Sodiq, MAg, Berakidah benar, Berakhlak Mulia, kelas XI Insan Madani, Sleman,
2006
A.Mustadjib dkk, Materi pokok, Aqidah Akhlak Buku II Modul 7-12, Jakarta, Dirjen
Binbaga Islam dan UT, 1998
Abu Bakar Jabir al-Jazairi, Minhaj al-Muslim, (Beirut: Dar al-Fikri, 1976)
Ahmad Amin, Dhuha al-Islam, Jilid III, (Kairo: Muktabah an-Nahdhah, 1973)
Ahmad Amin, Ilmu Akhlak, (Jakarta : Bulan Bintang, 1975)
http://assyafieq.blogspot.com/2010/11/etika-pergaulan-remaja-dalam-pandangan.html
http://www.scribd.com/doc/23777988/Pergaulan-Dalam-Pandangan-Islam

11

Anda mungkin juga menyukai