Anda di halaman 1dari 2

BondowosoNetwork.

com - Indonesia sejak dulu tidak bisa dipisahkan dengan hal- hal yang berbau mistis
dan gaib, Indonesia sendiri merupakan negara yang selalu bersinggungan dengan hal gaib salah satunya
ketika ingin memulai adanya pembangunan di negeri ini.

Sebagai presiden pertama Indonesia, Soekarno mempunyai tugas agar segala pembangunan yang ada di
Indonesia berjalan dengan lancar, dalam artian harus mendapat restu terutama dari para leluhur.

Para leluhur tersebut menjadi entitas yang menjadi salah satu faktor direstui atau tidak segala penataan
bangsa Indonesia terutama ketika Indonesia sudah merdeka.

Konon, Soekarno ketika ingin memulai adanya pembangunan Indonesia khususnya di Pulau Jawa harus
meminta restu atau izin ke kerajaan gaib yang ada di laut selatan.

Wilayah keraton kerajaan gaib pantai selatan tersebut membentang dari ujung barat Pulau Jawa sampai
daerah Blambangan kini Banyuwangi sampai Bali.

Karena kemistisan laut selatan serta kesakralan kerajaan gaib yang ada di sana, sudah menjadi
keharusan untuk meminta restu kepada penguasa laut selatan.

Para pemimpin atau raja yang ada di Jawa khususnya harus mempunyai ikatan dengan kerajaan gaib
pantai selatan, ikatan tersebut yang diutamakan adalah ikatan batin baik antar raja maupun antar
kerajaan.

Seperti halnya kisah Panembahan Senopati raja pertama Mataram Islam juga melakukan komunikasi
dengan para penguasa laut selatan di Pantai Parangtritis.

Karena secara letak geografis antara kerajaan laut selatan Kasultanan Yogyakarta dan kerajaan gunung
merapi merupakan satu kesatuan dalam sumbu imajiner.

Konon, sudah menjadi keharusan bahwa siapa saja yang menjadi pemimpin atau raja harus
berkomunikasi dengan kerajaan gaib laut selatan.

Begitu juga dengan presiden pertama Indonesia. Konon, Soekarno berjumpa dengan Ratu Kidul dengan
tujuan untuk meminta restu dalam kepemimpinannya.
Seperti dalam kepercayaan masyarakat Jawa, ada istilah wahyu keprabon. Wahyu keprabon adalah
sebuah isyarat atau restu yang diberikan oleh leluhur untuk memimpin suatu kerajaan atau negara.

Dengan pertemuan Soekarno dengan penguasa laut selatan itulah salah satu tujuannya untuk menjaga
wahyu keprabon atau pulung yang sudah dimiliki oleh Soekarno.

Lantas siapakah penguasa laut selatan yang ditemui oleh Soekarno, menurut Om Hao yang dikutip
Bondowoso Network dari kanal youtube Kisah Tanah Jawa.

“Soekarno ketika ingin memulai pembangunan bangsa Indonesia bertemu dengan penguasa laut selatan
atau Gusti Kanjeng Ratu Kidul Hajah Kencono Sari beliau adalah ratu yang paling tinggi dalam struktur
kerajaan gaib laut selatan,” kata Om Hao.

Tempat bertemunya Soekarno dengan Kanjeng Ratu Kidul tersebut bertempat di gerbang gaib kerajaan
laut selatan atau sekarang dikenal dengan Pelabuhan Ratu.

Lebih tepatnya di Pantai Karang Hawu, Sukabumi, Jawa Barat. “Di tempat ini terdapat karang kursi yang
digunakan oleh presiden pertama kita Soekarno untuk berkomunikasi dengan Gusti Kanjeng Ratu
Kencono sari dan Ibu Nya Mayangsari beliau ini adalah abdi kinasih atau menteri bagian bangunan dan
arsitektur,” kata Om Hao.

Setelah adnya pertemuan antara Soekarno deengan Kanjeng Ratu Kidul itulah pembanguna yanga da di
Indonesia mulai digalakkan.

Karena inspirasi derta restu dan kedekatan dengan penguasa laut selatan sudah menjadi keharusan.

“Inspirasi dan komunikasi dengan para leluhur harus dekat, karena datangnya wahyu keprabon itu dari
restu leluhur nusantara adanya kawahyon itu sangat penting bagi keberlangsungan suatu
kemepimpinan,” tutup Om Hao.

Anda mungkin juga menyukai