Anda di halaman 1dari 3

KERAJAAN SELAPARANG

LOKASI

Desa selaparang, kecamatan suwela, kab. Lombok timur, NTB

AWAL BERDIRINYA

Minim sekali yang dapat diketahui tentang sejarang kerajaan ini terutama awal
berdirinya. Namun, ada beberapa sumber objektif yang dapat dipercaya.

Salah satunya kisah yang tercatat di dalam daun lontar yang menyebutkan bahwa
berdirinya kerajaan selaparang tidak akan pernah bisa dilepaskan dari sejarah masuknya /
proses penyebaran agama islam di pulau lombok.

Dalam daun lontar disebutkan bahwa agama islam dibawa oleh mubaligh dari iraq
(Ghaus Abdurazaq). Selain sebagai penyebar agama islam, dipercaya juga sebagai
menrunkan sultan dari kerajaan-kerajaan yang ada di pulau lombok.

Namun selain Ghaus, Betara Tunggul Nala (Nala Segara) diyakini pula sebagai
leluhur sultan-sultan di pulau lombok. Betara punya anak yang dikenal dengan nama wali
nyatok. Ia disebut sebagai pendiri kerajaan kayangan yang merupakan cikal bakal kerajaan
selaparang. Namun ia memilih mundur dan menetap di desa rambitan, lombk tengah,
sebagai penyebar agama islam diwilayah ini.

Kembali soal Ghaus abdurazaq. Tidak diketahui secara pasti kapan tepatnya ia
masuk ke Pulau lombok. Namun, ada yang menyebutkan dia datang pertama kalinya sekitar
abad ke 13 M. Dia menetap, berdakwah, dan menikah. Anaknya : sayyid umar (ker. Pujut) ,
sayyid amir (ker. Pejanggik), dewi anjani.

Kemudian ia menikah lagi dengan seorang putri dari ker.sasak, punya 2 anak: sayyid
zulqarnain (ghaos abdurahman) dan syarifah abdurahman. Sayyid zulqarnain inilah yang
kemudian mendiirikan ker. Selaparang sekaligus sebagai raja pertama dengan gelar datu
selaparang atau sulthan rinjani.
KEJAYAAN SELAPARANG

 Kerajaan selaparang tergolong kerajaan yang tangguh, baik didarat maupun


dilaut.
 Laskar lautnya berhasil mengusir belanda yang hendak memasuki wilayah
tersebut 1667-1668M
 Namun, salah satu wilayahnyan dikuasai belanda, yaitu pulau sumbawa,
karena lebih dahulu direbut sebelum terjadinya peperangan laut.
 Laskar lautnya juga mematahkan serangan kerajaan gelgel
 Setelah pertempuran sengit itu, kerajaan selaparang mulai menerapkan
kebijakan baru untuk membangun kerajaannya dengan memperkuat sektor
agraris.
 Maka, pusat pemerintahannya dipindahkan agak ke pedalaman, didataran
perbukitan, tepat didesa selaparang ini.
 Dengan begitu semua gerakan yang mencurigakan di tengah lautan dapat
diketahui.
 Berbagai sumber menyebutkan setelah dipindahkan kerajaan selaparang
mengalami kemajuan pesat.
- mengembangkan kekuasaanya hingga ke sumbawa barat.
- seorang raja muda bernama Sri Dadelanatha, dilantik dengan gelar Dewa
Meraja di Sumbawa Barat karena saat itu daerah ini juga masih termasuk
ke dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Selaparang
- Kemudian dilanjutkan oleh generasi berikutnya putera mahkota
Selaparang bernama Pangeran Pemayaman dengan gelar Pemban Aji
Komala, dilantik di Sumbawa menjadi Sulthan Selaparang yang
memerintah seluruh wilayah Pulau Lombok dan Sumbawa

SOSIAL BUDAYA

 Para cerdik pandai dari Selaparang menguasai dengan baik bahasa Kawi, bahasa
yang berkembang di nusantara ketika itu. Berkat kemajuan dalam dunia sastra
tersebut, akhirnya, para cendekiawan Selaparang berhasil menciptakan aksara baru,
yaitu aksara Sasak yang disebut Jejawen.
 Para sastrawan Selaparang banyak mengarang, menggubah, mengadaptasi, atau
menyalin sastra Jawa kuno ke dalam lontar-lontar Sasak. Di antara lontar-lontar
tersebut adalah Kotamgama, Lapel Adam, Menak Berji dan Rengganis. Bahkan
hikayat-hikayat Melayu pun banyak yang disalin dan diadaptasi, seperti Lontar Yusuf,
Hikayat Amir Hamzah dan Hikayat Sidik Anak Yatim

SISTEM PEMERINTAHAN

Prabu Rangkeswari merupakan raja dari kerajaan Selaparang (Lombok) . Dibawah


kepemimpinannya, sang prabu membuat sebuah kebijakan besar yaitu memindahkan pusat
kerajaan ke Desa Selaparang. Pemindahan pusat kerajaan ini diambil karena usul dari Patih
Banda Yuda dan Patih Singa Yuda. letak Desa Selaparang lebih strategis dan tidak mudah
diserang musuh, inilah alasan pemindahan pusat kerajaan ini. Letak dan posisi kerajaan
sebelumnya memang tidak menguntungkan, karena akan musuh akan mudah masuk dan
menyerang lewat berbagai penjuru.
Pusat kerajaan ini terletak di Teluk Lombok yang strategis, sangat indah dengan
sumber air tawar yang banyak. Posisi strategis dan banyaknya sumbe air menyebabkannya
banyak dikunjungi pedagang dari berbagai negeri, seperti Palembang,Banten, Gresik, dan
Sulawesi. Berkat perdagangan yang ramai, maka Kerajaan Lombok berkembang dengan
cepat.

PENGARUH AGAMA ISLAM

 Pada awal mula masuknya agama Islam ke Pulau Lombok, penduduknya banyak
yang menganut Animisme, tapi datangnya salah seorang kiyai dari Jawa yaitu Sunan
Prapen maka beberapa tempat yang menjadi basisnya masih bisa ditemukan sampai
sekarang.
 Dalam hal penyebaran agama islam, mula-mula peranan para sufi sangat
menentukan disamping para pedagang yang berasal dari Gujarat, India. Para sufi itu
datang dari Pulau Jawa yang banyak membawa pengaruh dari Wali Songo
 Kemudian menyusul dari ajaran-ajaran tarekat syaikh Yusu Makassar, dll. Dari
sumber ajaran Syaikh Yusuf, ada yang diterima langsung pada saat beliau berada di
Banten atau dari para pengikut pengikutnya di Nusantara. Sedangkan dari syaikh
yang lain diterima langsung di Makkah pada saat para tuan guru dari Lombok,
melaksanakan ibadah haji dan bermukim disana beberapa tahun untuk
memperdalam ilmunya.
 Para Sufi yang menyebarkan Islam yang berasal dari pengaruh Wali Songo
meninggalkan kelompok masyarakat yang kemudian disebut Watu/Wektu Telu
(Waktu Tiga) untuk membedakannya dengan yang lain, yang telah mengalami
proses Islamisasi, yaitu Islam Waktu Lima

KERUNTUHAN KER.SELAPARANG

 Selaparang ditaklukan Kerajaan Gowa pada 1640


 Tekanan dari VOC setelah terjadinya perjanjian Bongaya pada 18 November 1667
 Serangan dari kerajaan Gelgel  Berdirinya Kerajaan Pagutan dan Pagesangan
sekitar tahun 1622 Masehi di kawasan Kota Mataram Salah seorang tokoh penting di
lingkungan pusat kerajaan bernama Arya Banjar Getas, ditengarai berselisih paham
dengan rajanya, raja Kerajaan Selaparang, soal posisi pasti perbatasan antara
wilayah Kerajaan Selaparang dan Pejanggik.
 Kerajaan Mataram Karang Asem menggempur Kerajaan Selaparang yang pada
akhirnya telah berhasil menaklukkan Kerajaan Selaparang. Peristiwa itu terjadi
sekitar tahun 1672 Masehi

Anda mungkin juga menyukai