Dari Lombok Sunan Perapen meneruskan dakwahnya ke Sumbawa. Pusat kerajaan Islam Lombok
terutama dipusatkan di Selaparang di bawah Pemerintahan Prabu Rangkesari. Pada masa itulah
Selaparang mengalami zaman keemasan dan memegang hegemoni di seluruh Lombok. Hubungan
dengan beberapa negara dikembangkan terutama dengan Demak dan juga dengan para pedagang
dari berbagai negeri. Namun kerajaan Lombok mendapat gangguan dari Kerajaan Gelgel sehingga
sempat melakukan serangan terhadap kerajaan Islam Lombok tetapi masih dapat bertahan.
Ketika VOC berisaha menguasai jalur perdagangan yang jelas bertubrukan dengan kerajaan Gowa
yang segera menutup jalur perdagangan ke Lombok dan Sumbawa dan berhasil menguasai kedua
daerah di Nusa Tenggara. Kerajaan-kerajaan di Sumbawa Barat dimasukkan ke dalam kekuasaan
kerajaan Gowa tahun 1618, Bima ditaklukan pula pada tahun 1633, Selaparang tahun 1640 tunduk,
demikian pula daerah-daerah lainnya sehingga pada abad ke-17 seluruh kerajaan Islam di Lombok
ada dibawah pengaruh kekuasaan Kerajaan Gowa.
Hubungan kerajaan Gowa dan Lombok dipererat dengan perkawinan seperti Pemban Selaparang,
Pemban Pejanggik, dan Pemban Parwa. Setelah terjadi Perjanjian Bongaya antara Kerajaan Gowa
tanggal 18 November 1667 akibat lumpuhnya peperangan di bawah pimpinan Sultan Hasanuddin,
giliran kerajaan-kerajaan di Nusa Tenggara mulai ditekan oleh VOC.
Pusat kerajaan Lombok dipindahkan ke Sumbawa tahun 1673 dengan tujuan untuk dapat
mempertahankkan kedaulatan kerajaan-kerajaan Islam di pulau tersebut dengan dukungan
pengaruh kekuasaan Gowa, karena Sumbawa dipandang lebih strategis daripada pusat
pemerintahan di Selaparang mengingat ancaman dan serangan terhadap VOC terus-menerus
terjadi yang akhirnya daerah-daerah kerajaan Lombok berada di bawah VOC dan raja-raja yang
mengadakan perlawanan ditangkapi kemudian diasingkan ke Maluku.
Kerajaan Sumbawa akhirnya dapat dikuasai VOC tetapi keadaan di kedua kerajaan Lombok dan
Sumbawa tetap tidak akam karena selalu ada pemberontakan yang menentang adanya campur
tangan VOC.
Kerajaan Selaparang adalah salah satu kerajaan yang pernah ada di Pulau Lombok. Pusat
kerajaan ini pada masa lampau berada di Selaparang (sering pula diucapkan dengan Seleparang),
yang saat ini kurang lebih lebih berada di desa Selaparang, kecamatan Swela, Lombok Timur.
Sejujurnya minim sekali yang dapat diketahui tentang sejarah Kerajaan Selaparang, terutama sekali
tentang awal mula berdirinya. Namun, tentu saja terdapat beberapa sumber objektif yang cukup
dapat dipercaya. Salah satunya adalah kisah yang tercatat di dalam daun Lontar yang menyebutkan
bahwa berdirinya Kerajaan Selaparang tidak akan pernah bisa dilepaskan dari sejarah masuknya
atau proses penyebaran agama Islam di Pulau Lombok