Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH KERAJAAN

TIDORE

DISUSUN OLEH :

Rizqi Darmawan S
Awal Mula
• Awalnya Tidore merupakan nama tanda
perdamaian antara penguasa pribumi
pasca perang akbar(Antar penguasa di
• Keturunan Shahjati bernama
Maluku Utara) 846 Masehi.Di Maluku saat Ciriliyati(1495-1512) sukses mengubah
itu penuh dengan perang lokal antar kerajaan tidore menjadi kesultanan
pribumi hingga Syekh Yakub turun tangan Tidore.
menyelesaikannya.
• Raja Tidore pertama adalah Muhammad
• Syekh Yakub adalah utusan dari Kesultanan Naqil yang naik tahta pada tahun 1081.
Abbasyiah (era kekuasaan Al-Muttawakil Baru pada akhir abad ke-14,
847 – 946 masehi.) agama islam dijadikan agama resmi
• Tidore menjadi kerajaan setelah keturunan
Kerajaan Tidore oleh Raja Tidore ke-11,
ulama arab menikah dengan salah satu
Sultan Djamaluddin, yang bersedia
putri penguasa pribumi yang melahirkan masuk Islam berkat dakwah Syekh
seorang anak bernama Shahjati. Mansur dari arab.
• Pada tahun 1521, Sultan Mansur dari
Latar Belakang Tidore menerima Spanyol sebagai
sekutu untuk mengimbangi kekuatan
Kesultanan Ternate saingannya yang
• Kesultanan Tidore merupakan salah bersekutu dengan Portugis. Setelah
satu kerajaan Islam yang berada di mundurnya Spanyol dari wilayah
kepulauan Maluku. Kesultanan ini tersebut pada tahun 1663 karena protes
berpusat di wilayah Kota Tidore dari pihak Portugis sebagai
Maluku Utara. Masa kejayaan pelanggaran terhadap Perjanjian
kesultanan Tidore terjadi sekitar abad Tordesillas 1494, Tidore menjadi salah
ke-16 sampai abad ke-18. Pada masa kerajaan paling independen di wilayah
kejayaannya kerajaan ini menguasai Maluku. Terutama di bawah
sebagian besar Halmahera selatan, kepemimpinan Sultan Saifuddin
Pulau Buru, Ambon, dan banyak (memerintah 1657-1689), Tidore
pulau-pulau di pesisir Papua barat. berhasil menolak pengusaan VOC
terhadap wilayahnya dan tetap menjadi
daerah merdeka hingga akhir abad ke-
18.
SISTEM PEMERINTAHAN

Sistem pemerintahan dalam kesultanan


Tidore cukup mapan, namun tak
mengenal sistem putra mahkota sehingga
melalui mekanisme seleksi calon – calon
yang di ajukan Dano – dano Falahora
(wakil – wakil Falahora) . Dari nama –
nama tersebut dipilih satu untuk menjadi
sultan.
Di era Sultan Nuku pemerintahnnya
cukup teratur, dengan dibantu oleh
Dewan Wazir.Dewan wazir terdiri dari
Bobato pehak raha (4 Pihak
bobato/departemen)yang dipinpin oleh
sultan dan dijalankan oleh
joujou(Perdana menteri) dan wakil dari
wilayah kekuasaan
• Bobato ini bertugas untuk mengatur dan melaksanakan keputusan Dewan Wazir. Empat
bobato tersebut adalah:
1. Pehak labe, semacam departemen agama yang membidangi masalah syariah.
Anggota pehak labe terdiri dari para kadhi, imam, khatib dan modem
2. Pehak adat bidang pemerintahan dan kemasyarakatan yang terdiri dari Jojau, Kapita
Lau (panglima perang), Hukum Yade (menteri urusan luar), Hukum Soasio (menteri
urusan dalam) dan Bobato Ngofa (menteri urusan kabinet).
3. Pehak Kompania (bidang pertahanan keamanan) yang terdiri dari Kapita Kie, Jou
Mayor dan Kapita Ngofa.
4. Pehak juru tulis yang dipimpin oleh seorang berpangkat Tullamo (sekretaris kerajaan).
Di bawahnya ada Sadaha (kepala rumah tangga), Sowohi Kie (protokoler kerajaan
bidang kerohanian), Sowohi Cina (protokoler khusus urusan orang Cina), Fomanyira
Ngare (public relation kesultanan) dan Syahbandar (urusan administrasi pelayaran).
• Selain itu masih ada jabatan lain yang membantu menjalankan tugas pemerintahan,
seperti Gonone yang membidangi intelijen dan Serang oli yang membidangi urusan
propaganda.
SOSIAL BUDAYA DI KESULTANAN
TIDORE
• Perkawinan yang ideal : Perkawinan antara saudara sepupu(kufu). Setelah menikah
pasangan boleh bebas tinggal , baik di sekitar kerabat suami maupun istri.
• masyarakat Tidore menganut sistem matrilineal. Namun, tampaknya terjadi
perubahan ke arah patrilineal seiring dengan menguatnya pengaruh Islam di Tidore.
• Untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari, orang Tidore menggunakan
bahasa Tidore yang tergolong dalam rumpun non-Austronesia. Dengan bahasa ini
pula, orang Tidore kemudian mengembangkan sastra lisan dan tulisan.
• Adat : Kuatnya relasi antara Tidore dengan Islam terlihat dalam adat mereka, yaitu
adat ge mauri Syara, Syara mauri kitabullah (Adat bersendi syara, syara bersendi
kitabullah)
PEREKONOMIAN KERAJAAN
TIDORE
Kehidupan rakyat Maluku yang utama adalah pertanian dan perdagangan. Tanah di
kepulauan Maluku yang subur dan diliputi oleh hutan rimba, banyak memberikan hasil
berupa cengkih dan pala. Cengkih dan pala merupakan rempah-rempah yang sangat
diperlukan untuk ramuan obat-obatan dan bumbu masak, karena mengandung bahan
pemanas. Oleh karena itu, rem-pah-rempah banyak diperlukan di daerah dingin seperti di
Eropa. Bangsa Eropa yang datang ke Maluku, antara lain bangsa Portugis, Spanyol, dan
Belanda. Dengan hasil rempah-rempah, maka aktivitas pertanian dan perdagangan rakyat
Maluku maju dengan pesat.
KERUNTUHAN
Kemunduran Kesultanan Tidore disebabkan karena diadu domba dengan Kesultanan
Ternate yang dilakukan oleh bangsa asing (Spanyol dan Portugis) yang bertujuan
untuk memonopoli daerah penghasil rempah-rempah tersebut. Setelah Sultan Tidore
dan Sultan Ternate sadar bahwa mereka telah diadu Domba oleh Portugal dan
Spanyol, mereka kemudian bersatu dan berhasil mengusir Portugal dan Spanyol ke
luar Kepulauan Maluku. Namun kemenangan tersebut tidak bertahan lama sebab
VOC yang dibentuk Belanda untuk menguasai perdagangan rempah-rempah di
Maluku berhasil menaklukkan Ternate dengan strategi dan tata kerja yang teratur,
rapi dan terkontrol dalam bentuk organisasi yang kuat.
PENINGGALAN KESULTANAN TIDORE

Benteng Torre dan Tahula


Benteng Torre dan Tahula merupakan peninggalan dari jaman
penjajahan oleh Portugis , Benteng Torre dibangun pada
tahun 1512 , dan dibangun didekat makan Sultan Zainul
Abidin selain itu benteng ini letaknya berdekatan dan sama-
sama dekat dengan Instana Kie (Kadato Kie). Benteng ini
digunakan oleh bangsa Portugis untuk melawan Belanda ,
benteng ini terletak pada Kota Soa Sio .
2. Kadato Kie (Istana Kie)
Sejarah Kerajaan Tidore juga meninggalkan peninggalan
bersejarah dengan nama Kadato, kadato sendiri berarti
Istana dan orang – orang sering menyebutnya Istana Kie
atau Kedaton Kie , bangunan tersebut sudah ada sejak
1812 dan dibangun di masa pemerintahan Sultan
Syahjuan T. Dan sekarang bangun itu digunakan untuk
tempat wisata ber-sejarah dimana pengunjung bisa
melihat singgasana para sultan dan arsitektur interior
yang menggambarkan Kerajaan Tidore saat itu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai