Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerajaan Singasari merupakan salah satu kerajaan Hindu yang ada di
Indonesia. Wilayah kekuasaan mereka berada di Tanah Jawa bagian timur.
Kerajaan didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M. Raja-raja yang berkuasa
setelahnya adalah Anusapati pada abad 1227-1248 M, Tohjaya pada abad 1248
M, Wisnu-warddhana abad 1248-1268 M, dan Kertanegara abad 1269-1292 M.
Kerajaan mendapatkan kejayaannya pada masa pemerintahan Kerta-negara. Nama
Kertanegara semakin besar ketika diadakannya perluasan wilayah ke
Swarnabhumi abad 1275 dan Bali 1284 M melalui ekspedisi militer. Ekspedisi
tersebut dilakukan guna mewujudkan cita-cita Cakrawala Mandala Dwipantara-
nya. Ekspedisi militer merupakan salah satu politik luar negeri yang dilancarkan
Kertanegara. Melalui politik ini Singasari mendapatkan sekutu yang kuat dalam
ma-salah perhubungan dan perdagangan laut. Meskipun demikian, politik luar
negeri atau luar pulau ini menimbulkan banyak masalah dalam negeri. Kerajaan
Singasari adalah kerajaan yang awal munculnya setelah runtuhnya Kerajaan
Kediri yang terletak di Malang, Jawa Timur. Adapun keruntuhan dari kediri ini
karena adanya faktor tertentu, maka dari itu munculnya suatu kerajaan yang
bernama Kerajaan Singasari. Adapun raja yang memimpin kerajaan Singasari ini
yaitu Ke Arok, yang bermula pada saat itu awal pemerintahannya.1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah berdirinya kerajaan singasari?
2. Bagaimana sistem tata negara kerajaan singasari?
3. Bagaimana sistem ekonomi kerajaan singasari?
4. Bagaimana sistem agama kerajaan singasari?
5. Kapan kejayaan kerajaan singasari?
6. Kapan keruntuhan kerajaan singsari?

1
Nazhat Afza Mualifah. Peranan Banyak Wide Dalam Kehidupan politik Kerajaan
Singasari, Kediri, Dan Majapahit 1269-1296 M. Dalam Jurnal Prodi Ilmu Sejarah. Vol. 3, No.4
Tahun 2018. Hlm. 461

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Singasari


Pada masa akhir kerajaaan Kediri daerah Tumapel yang terletak disebelah
Timur Gunung Kawi merupakan sebuah daerah yang dikepalai oleh seorang
akuwu bernama Tunggul Ametung. Daerah Tumapel ini termasuk kedalam
wilayah kekuasan raja Kertajaya dari Daha. Bernama Tunggul Ametung menjadi
akuwu di Tumapel tidak kita ketahui dengan pasti kedudukannya sebagai akuwu
Tumapel kemudian berakhir setelah ia dibunuh oleh Ken Arok. Sepeninggal
Tunggul Ametung Ken Aroklah yang menjadi penguasa baru di Tumapel.
Kemunculan Tokoh Ken Arok ini kemudian menandai munculnya satu Wangsa
baru yaitu Wangsa Rajasa atau Wangsa Gilindra. Wangsa inilah berkuasa di
kerajaan Singasari dan Majapahit. Ken Arok dilahirkan di Desa Pangkur,
disebelah timur Gunung Kawi. Ibunya bernama Ken Endok, istri seorang petani
bernama Gajah Para. Setelah tiba saatnya lahirlah bayi Ken Arok, dan kemudian
dibuang oleh ibunya disebuah kuburan. Bayi Ken Arok yang dibuang itu
mempunyai keistimewaan memancarkan sinar. Tetapi pada saat itu bayi Ken
Arok ini diculik Oleh Lembong dan anak itulah dibawa kerumahnya kemudia
dijadikan anak angkat. Tetapi Ken Arok ini memiliki perilaku yang tidak baik
yaitu salah satunya adalah pembunuhan, dan dari perlakuannya itu semua
tindakan dari Ken Arok ini sudah dibiarkan oleh keluarganya.2
Setelah lama ia menjadi akuwu Tumapel, pada suatu hari ia didatangi para
Brahmana dari Daha. Mereka datang untuk meminta perlindunhgan Ken Arok
dari tindakan Raja Daha. Para Brahmana itu kemudian menobatkan Ken Arok
menjadi raja Tumapel dengan bergelar Sri Rajasa Sang Amurwwabhumi. Dengan
ijin dan restu para Brahmana itu pula ia memakai nama Bhatara Guru, dan
mengadakan penyerangan ke Daha melawan raja dangdang gendis. dalam
peperangaan di dekat ganter, ken Arok dapat menggalahkan raja Dangdang gendis
dan bala tentaranya. sseluruh kerajaan daha Akhirnya dapat di kuasai oleh K en

2
Marwati Djoened Poesponegoro,dkk. Sejarah Nasional Indonesia II Zaman Kuno.
Jakarta, Balai Pustaka. Tahun 2008. Hlm 421-422

2
Arok. kemudian ken arok kemudian ken Arok mencadi mahara raja di tumapel.
penaklukan Daha Terjadi pada tahun 1144 Saka 1222 M. 3
Adapun paradigma lain berpendapat bahwa Setelah diturunkan
kekuasaannya, Banyak Wide beralih gelar menjadi arya atau adhipati di daerah
Sumenep, Madura. Sebutan arya merupakan kehormatan bagi seorang pejabat
tinggi kerajaan yang memimpin sebuah wilayah. Jabatan seperti ini dalam
feodalisme Eropa, terutama Inggris disebut dengan raja vasal. Dengan kata lain,
Arya Wiraraja merupakan sebuah julukan kehormatan bagi pemimpin salah satu
vasal Singasari di Madura. W Fruin Mess menyebut kedudukan Banyak Wide di
Sumenep sebagai stadhouder atau penguasa daerah. pertama. Ken Arok sebagai
raja bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Ken Arok memerintah
selama lima tahun. Pada tahun 1227 M Ken Arok dibunuh oleh seorang
pengalasan atau pesuruh dan Batil, atas perintah Anusapati. Anusapati adalah
putra Ken Dedes dengan Tunggul Ametung. Jenazah Ken Arok dicandikan di
Kagenengan dalam bangunan perpaduan Syiwa-Buddha. Ken Arok meninggalkan
beberapa putra. Bersama Ken Umang, Ken Arok memiliki empat putra, yaitu
Panji Tohjoyo, Panji Sudatu, Panji Wregola, dan Dewi Rambi. Bersama Ken
Dedes, Ken Arok mempunyai putra bernama Mahesa Wongateleng.4
B. Sistem Tata Negara Kerajaan Singasari
Struktur Pemerintahan Singasari sudah lengkap, yaitu pada pemerintahan
Kertanegara raja sebagai penguasa tertinggi yang didampingi dewan penasehat.
Dibawahnya masih teradapat pegawai – pegawai yang mengawasi berbagai
bidang. Adapun Kitab Pararoton Ken Arok adalah pendiri Kerajaan Singasari
yang digantikan oleh Anuspati. Anuspati digantikan oleh Tohjaya yang diteruskan
oleh Ranggawuni alias Wisnuwardhana. Terakhir adalah Kertanegara yang
memerintah sejak 1272-1292 M. Sesudah Ken Arok berhasil menggulingkan
kerajaan Kediri, di kuasailah tanah Jawa pada 1144 Saka atau 1222 Masehi.

3
Marwati Djoened Poesponegoro,dkk. Sejarah Nasional Indonesia II Zaman Kuno.
Jakarta, Balai Pustaka. Tahun 2008. Hlm. 423
4
Nazhat Afza Mualifah. Peranan Banyak Wide Dalam Kehidupan politik Kerajaan
Singasari, Kediri, Dan Majapahit 1269-1296 M. Dalam Jurnal Prodi Ilmu Sejarah. Vol. 3, No.4
Tahun 2018. Hlm.466

3
Dengan ditaklukkannya Kediri oleh Ken Arok, maka bersatulah Janggala dan
Kediri. Maka berdirilah kerajaan Tumapel, yang dipimpin oleh raja-raja keturunan
dinasti Rajasa. Ibukota Tumapel adalah Kutaraja. 8 Keturunan pertama berasal
dari Ken Dedes dengan Tunggul Ametung, yang diberi nama Anusapati. Dari
perkawinan Ken Dedes dengan Ken Arok, memiliki empat keturunan
yakni:Mahisa Wonga Teleng, Panji Saprang, Agnibhaya dan Dewi Rimbu.
Sedangkan dari perkawinan antara Ken Arok dan KenUmang atau selir, memiliki
empat keturunan yakni:Panji Tohjaya, Panji Sudhatu, Wregola dan Dewi Rambi.9
Kerajaan Tumapel mengalami pasang surut masa kejayaan. Dalam perkembangan
sejarah kerajaan hindhu di Indonesia, Tumapel merupakan nenek moyang dari
kerajaan Majapahit. Sebelum Wisnuwardhana bertahta di Tumapel, terdapat
beberapa raja yang sempat memerintah kerajaan Tumapel.
a. Ken Arok (1222 – 1227 M)
Setelah berakhirnya Kerajaan Kediri, kemudian berkembang Kerajaan
Singhasari. Pusat Kerajaan Singhasari kira-kira terletak di dekat kota Malang,
Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok. Ken Arok berhasil tampil
sebagai raja, walaupun ia berasal dari kalangan rakyat biasa. Menurut kitab
Pararaton, Ken Arok adalah anak seorang petani dari Desa Pangkur, di sebelah
timur Gunung Kawi, daerah Malang. Ibunya bernama Ken Endok.
b. Anusapati
Tahun 1227 M Anusapati naik takhta Kerajaan Singhasari. Ia memerintah
selama 21 tahun. Akan tetapi, ia belum banyak berbuat untuk pembangunan
kerajaan. Lambat laun berita tentang pembunuhan Ken Arok sampai pula kepada
Tohjoyo atau putra Ken Arok. Oleh karena ia mengetahui pembunuh ayahnya
adalah Anusapati, maka Tohjoyo ingin membalas dendam, yaitu membunuh
Anusapati. Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati memiliki kesukaan menyabung
ayam maka ia mengajak Anusapati untuk menyabung ayam. Pada saat menyabung
ayam, Tohjoyo berhasil membunuh Anusapati. Anusapati dicandikan di Candi
Kidal dekat Kota Malang sekarang. Anusapati meninggalkan seorang putra
bernama Ronggowuni.
c. Tohjoyo

4
Setelah berhasil membunuh Anusapati, Tohjoyo naik takhta. Masa
pemerintahannya sangat singkat, Ronggowuni yang merasa berhak atas takhta
kerajaan, menuntut takhta kepada Tohjoyo. Ronggowuni dalam hal ini dibantu
oleh Mahesa Cempaka, putra dari Mahesa Wongateleng. Menghadapi tuntutan ini,
maka Tohjoyo mengirim pasukannya di bawah Lembu Ampal untuk melawan
Ronggowuni. Kemudian terjadi pertempuran antara pasukan Tohjoyo dengan
pengikut Ronggowuni. Dalam pertempuran tersebut Lembu Ampal berbalik
memihak Ronggowuni. Serangan pengikut Ronggowuni semakin kuat dan
berhasil menduduki istana Singhasari. Tohjoyo berhasil meloloskan diri dan
akhirnya meninggal di daerah Katang Lumbang akibat luka-luka yang dideritanya.
d. Ronggowuni
Ronggowuni naik takhta Kerajaan Singhasari tahun 1248 M. Ronggowuni
bergelar Sri Jaya Wisnuwardana. Dalam memerintah ia didampingi oleh Mahesa
Cempaka yang berkedudukan sebagai Ratu Anggabaya. Mahesa Cempaka
bergelar Narasimhamurti. Di samping itu, pada tahun 1254 M Wisnuwardana juga
mengangkat putranya yang bernama Kertanegara sebagai raja muda atau
Yuwaraja. Pada saat itu Kertanegara masih sangat muda. Singhasari di bawah
pemerintahan Ronggowuni dan Mahesa Cempaka hidup dalam keadaan aman dan
tenteram. Rakyat hidup dengan bertani dan berdagang. Kehidupan rakyat juga
mulai terjamin. Raja memerintahkan untuk membangun benteng pertahanan di
Canggu Lor. Tahun 1268 M, Ronggowuni meninggal dunia dan dicandikan di dua
tempat, yaitu sebagai Syiwa di Waleri dan sebagai Buddha Amogapasa di Jajagu.
e. Kertanegara
Tahun 1268 M Kertanegara naik takhta menggantikan Ronggowuni. Ia
bergelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Kertanegara merupakan raja yang
paling terkenal di Singhasari. Ia bercita-cita, Singhasari menjadi kerajaan yang
besar. Untukmewujudkan cita-citanya, maka Kertanegara melakukan berbagai
usaha. Pada masa pemerintahan Kertanegara, di Singasar telah berkembang pusat

5
agama Budha aliran Tantrayana. Masa pemerintahan Kertanegara berakhir ketika
Kertanegara dibunuh oleh Jayakatwang, raja dari Kediri.5
Untuk menciptakan pemerintahan yang kuat dan teratur, Kertanegara telah
membentuk badan-badan pelaksana. Raja sebagai penguasa tertinggi. Kemudian
raja mengangkat tim penasihat yang terdiri atas Rakryan i Hino, Rakryan i
Sirikan, dan Rakryan i Halu. Untuk membantu raja dalam Arca Bhairawan
sebagai perwujudan Raja Kertanegara dari Candi Singosari pemerintahan,
diangkat beberapa pejabat tinggi kerajaan yang terdiri atas Rakryan Mapatih,
Rakryan Demung dan Rakryan Kanuruhan. Selain itu, ada pegawai-pegawai
rendahan. Untuk menciptakan stabilitas politik dalam negeri, Kertanegara
melakukan penataan di lingkungan para pejabat. Orang-orang yang tidak setuju
dengan cita-cita Kertanegara diganti. Sebagai contoh, Patih Raganata atau Kebo
Arema diganti oleh Aragani dan Banyak Wide dipindahkan ke Madura, menjadi
Bupati Sumenep dengan nama Arya Wiraraja.6
Kehidupan perpolitikan memiliki strata atau kelas yang menggolongkan
kecakapan seorang pelaku politik. Strata tersebut membentuk suatu sistem
tertentu. Semakin tinggi jabatan seseorang dalam pemerintahan, semakin tinggi
pula pengaruh-nya dalam memutuskan berbagai kebijakan pemerintah. Meskipun
sedemikian rupa, ti-dak jarang terdapat orang-orang yang memiliki posisi tinggi
namun masih awam dalam percaturan politik. Kondisi ini menjadi sasaran empuk
bagi cerdik politik untuk bermain. Orang-orang yang cakap dalam politik dan
memiliki kedudukan sering disebut sebagai elite politik. Elite atau orang-orang
terpandang dalam politik merupakan orang-orang pilihan yang mampu
menjalankan pemerintahan dalam suatu negara. Pada zaman modern elite ini lebih
mengarah pada para cendekiawan yang tahu-menahu seluk beluk perpolitikan atau
pemerintahan negara. Adapun pada masa klasik jabatan elite dikuasai oleh
golongan bangsawan atau keturunan ningrat. Bangsawan politik pada dasarnya
sama pengertiannya dengan elite politik. Penggunaan kata bangsawan disini

5
Yusni Pakaya. Sejarah Indonesia s/d 1500 M. Yogyakarta. INTERPENA Yogyakarta.
Tahun 2012. Hlm 60
6
Mohammad Nuh, dkk. 2013. Sejarah Indonesia: SMA/MA/SMK/MAK Untuk Kelas X
Semester 1 Edisi Revisi (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). Hlm 129-130

6
bertujuan agar terasa lebih bernuansa kerajaan atau klasik. Selain itu, dalam
konteks ini posisi atau jabatan yang dimilikinya, Golongan bangsawan dan
keturunan ningrat yang dimaksudkan adalah keluarga raja dan pejabat
pemerintahan yang memerintah secara turun-temurun. Hubungan patron-klien
antara bangsawan wong gedhe dan rakyat jelata wong cilik sangat memengaruhi
pengertian elite politik pada masa itu. Seakan-akan semua hal dan unsur
kehidupan didominasi oleh golongan bangsawan.7
Jika dilihat dari adanya perkawinan politik yang terjadi antara
Wisnuwardhana dan Waning Hyun, dapatlah diketahui kalau Wisnuwardhana
mempunyai legitimasi untuk menjadi seorang raja. Hal ini dikarenakan Waning
Hyun merupakan putri dari Bhatara Parameswara, yang merupakan raja di Panjalu
pada saat itu. Dapat diingat kembali bahwasannya Tumapel adalah daerah
bawahan Panjalu, sehingga kedudukan Waning Hyun sebagai putri Bhatara
Parameswara lebih tinggi dari Wisnuwardhana. Oleh sebab itu dengan adanya
pernikahan politik ini membuat Wisnuwardhana dapat menduduki tahta sebagai
raja di Singasari secara sah.8
C. Sistem Ekonomi Kerajaan Singasari
Dari peristiwa pemersatuan yang dilakukan oleh pemerintahan bersama
Wisnuwardhana dan Narasinghamurti dapat diambil kesimpulan, bahwasannya
dengan bersatunya dua kubu persaudaraan yang berbeda ayah tersebut maka
berakhirlah sengketa perang persaudaraan atas kekuasaan, dengan begitu dapat
diketahui pada masa pemerintahan raja Wisnuwardhana konflik telah berakhir dan
terselesaikan. Dengan berakhirnya konflik dapat dipastikan kehidupan sosial
masyarakat, politik, dan keagamaan sudah mulai membaik dan teratur. Raja
Wisnuwardhana juga meninggal bukan karena terbunuh, karena sudah tidak lagi
terpengaruh oleh kutukan Mpu Baradah. Wisnuwardhana meninggal dan
didharmakan di dua candi yakni candi Waleri sebagai Siwa dan candi Jago

7
Nazhat Afza Mualifah. Peranan Banyak Wide Dalam Kehidupan politik Kerajaan
Singasari, Kediri, Dan Majapahit 1269-1296 M. Dalam Jurnal Prodi Ilmu Sejarah. Vol. 3, No.4
Tahun 2018. Hlm. 464-465
8
Feni Damayanti. Pemerintah Wisnuwardhana Ditinjau Dari Segi Politik dan Agama
(1248-1268). Dalam Jurnal Avatara Pendidikan Sejarah. Volume 4, No. 1, Maret 2016. Hlm. 4

7
sebagai Budha Amoghapasa yang terletak di Tumpang, Malang. Patung
Amogaphasa ini dibuat pada masa pemerintahan raja Kertanegara. Sebelum
terjadi kekacauan kehidupan ekonomi pada kerajaan singasari tersebar luas karena
letak dari pusat Kerajaan Singasari berada disekitar Lembah Sungai Brantas dapat
diduga bahwa rakyat Singasari ini banyak menggantungkan kehidupan pada
sektor pertanian. Keadaan itu juga didukung oleh hasil bumi yang melimpah
sehingga menyebabkan Raja Kertanegara memperluas wilayah terutama tempat –
tempat yang strategis untuk lalu lintas perdagangan. Keberadaan Sungai Brantas
dapat juga digunakan sebagai sarana lalu lintas perdagangan dari pedalaman
dengan dunia luar. Adapun kehidupan ekonomi ini sangat diperlukan didalam
mengembangkan segala yang menyangkut tentang Kerajaan Singasari salah
satunya itu adalah candi – candi yang akan dibangun pada kerajaan Singasari, nah
dari pembuatan candi itulah akan memperlukan ekonomi yang nantinya akan
membangun suatu candi – candi yang merupakan peninggalan yang sangat
berharga. Jika suatu Kerajaan itu memiliki perekenomian yang baik atau dengan
kata lain masih stabil maka bisa dikataka bahwa kehidupan ekonomi suatu
kerajaan tersebut akan berjalan dengan baik. Contohnya saja Kerajaan Singasari
ini sangat bergantung pada sektor pertanian khususnya disekitar Lembah Sungai
Brantas yang merupakan menjadi aktivitas sekaligus mata pencaharian yang akan
mereka jadikan sebagai faktor ekonomi yang paling dominan atau paling utama,
selain itu pula kehidupan ekonomi yang berkembang sangat pesat dikerajaan
Singasari yaitu perdagangan yang menjadi sumber ekonomi yang dijalankan oleh
penduduk kerajaan singasari. Selain dari aktivitas yaitu pertanian adapun aktivtas
yang lainnya yang menjadi sektor pereknomian yaitu salah satunya adalah aktivtas
perdagangan, karena wilayah yang disekitar Sungai Brantas adalah wilayah yang
subur dan dapat dimanfaatkan sebagai sarana lalu lintas perdagangan dan
pelayaran.9

9
Feni Damayanti. Pemerintah Wisnuwardhana Ditinjau Dari Segi Politik dan Agama
(1248-1268). Dalam Jurnal Avatara Pendidikan Sejarah. Volume 4, No. 1, Maret 2016. Hlm 5

8
D. Sistem Agama Kerajaan Singasari
Pada zaman kerajaan Singasari kehidupan masyarakatnya dikenal taat
beragama, terlihat mereka sebagai penganut agama Hindhu Syiwa. Para penganut
agama Syiwa menyembah dewa Syiwa, karena mereka percaya bahwa dewa
Syiwa dapat menjelma Syiwa Mahadewa. Penganut agama Hindhu Syiwa di
Singasari sebagian besar berada diwilayah Kediri, namun setelah ditklukkan oleh
Ken Arok penganut agama Hindhu Syiwa di Kediri menjadi wilayah kekuasaan
Singasari. Pada perkembangan selanjutnya agama pada masa Singasari
mengalami kemajuan. Pada masa Wisnuwardhana, kehidupan beragama
masyarakat Singasari mulai tertata, setelah ibukota kerajaan Tumapel berganti
nama menjadi Singasari. Menurut Kitab Negarakertagama dalam pupuh 41 gatra
ke-4 dijelaskan, bahwa raja Wisnuwardhana yang memerintah Singasari
menganut agama Syiwa Budha, yaitu suatu aliran keagamaan yang merupakan
perpaduan antara ajaran Hindhu dan ajaran Budha. Aliran tersebut berkembang
selama masa pemerintahan kerajaan Singasari. Kekuatan gaib dari Mpu Bharadah
masih sangat berpengaruh, meskipun dia telah meninggal. Bahkan ketika masa
pemerintahan raja Wisnuwardhana, kekuatan gaib yang telah berlangsung
beberapa abad yang lalu. Hal ini membuktikan, bahwa pulau Jawa yang sudah
dengan susah payah disatukan oleh raja Wisnuwardhana masih terancam bahaya.
Dikarenakan sewaktu-waktu bisa saja terjadi perpecahan lagi. Menurut kitab
Negarakertagama raja Wisnuwardhana meninggal pada tahun 1192 Saka atau
1270 Masehi. Ketika Jayawisnuwardhana meninggal, abunya dibagi menjadi dua
dan disimpan didua candi yaitu dicandi Jago dan Waleri. Wisnuwardhana
dicandikan di Waleri berlambang arca Siwa,12 sedangkan dicandi Jago
berlambang arca Budha. Pembuatan patung perwujudan Wisnuwardhana sebagai
Amoghapasa mempunyai tujuan yang disesuaikan aturan agama. Apabila ditaruh
di tempat yang sama yakni tempat Mpu Bharadah bertapa, maka dapat menangkis
dan menetralisir kekuatan gaib tersebut. Hal ini membuktikan bahwa kekuatan
gaib atau spiritual yang dimiliki raja, dirangsang dengan melakukan perbuatan-

9
perbuatan yang sakral sehingga menjadi lebih kuat untuk melindungi kerajaan dan
membinasakan bahaya.10
Dalam Kehidupan Beragama, di Singasari pada masa pemerintahan raja
Kertanegara, Agama Hindu Budha dan Budha sama – sama berkembang.
Kertanegara sendiri memeluk Ciwa- Budha, terjadi sinkretisme antara Agama
Hindu- Budha. Kertanegara menganut aliran Tantrayana. Kehidupan beragama
dari Kerajaan Singasari inilah terdapat aliran – aliran yang dapat dianut oleh suatu
kerajaan tersebut. Adapun perkembangan kehidupan beragama dari Kerajaan
Singasari ini memicu adanya Dewa – dewa yang akan di sembah oleh para
kalangan pengikutnya. Didalam mengembangkan kehidupan beragama kerajaan
Singasari terjalin yang namanya perpaduan agama antara Hindu dan Budha.
Kehidupan beragama pada masa hindu budha terjadi pada masa pemerintahan
Raja Kertanegara yang menganut kepecayaan suatu kehidupan beragama.
Kehidupan ekonomi yang terdapat di Kerajaan Singasari ini sudah menganut
agama yang menurut mereka akan menjadi satu keercayaan tersendiri bagi
seoarang yang akan menganutnya.11
E. Masa Kejayaan Kerajaan Singasari
Masa kejayaan kerajaan Singasari berawal pada kekuasaan Raja
Kertanegara. Tahun 1268 M Kertanegara naik takhta menggantikan Ronggowuni.
Ia bergelar Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Kertanegara merupakan raja
yang paling terkenal di Singhasari. Ia bercita-cita, Singhasari menjadi kerajaan
yang besar. Untuk mewujudkan cita kerajaan tersebut. Perluasan Daerah
Singhasari Kertanegara menginginkan wilayah Singhasari hingga meliputi seluruh
Nusantara. Beberapa daerah berhasil ditaklukkan, misalnya Bali, Kalimantan
Barat Daya, Maluku, Sunda, dan Pahang. Penguasaan daerah-daerah di luar Jawa
yang merupakan pelaksanaan politik luar negeri bertujuan untuk mengimbangi
pengaruh Kubilai Khan dari Cina. Pada tahun 1275 M Raja Kertanegara
mengirimkan Ekspedisi Pamalayu di bawah pimpinan Mahesa Anabrang ,Sasaran

10
Feni Damayanti. Pemerintah Wisnuwardhana Ditinjau Dari Segi Politik dan Agama
(1248-1268). Dalam Jurnal Avatara Pendidikan Sejarah. Volume 4, No. 1, Maret 2016. Hlm 4-5
11
Yusni Pakaya. Sejarah Indonesia s/d 1500 M. Yogyakarta. INTERPENA Yogyakarta.
Tahun 2012. Hlm. 60

10
dari ekspedisi ini untuk menguasai Sriwijaya. Akan tetapi, untuk menguasainya
harus melalui daerah sekitarnya termasuk bersahabat dan menanamkan pengaruh
Singhasari di Melayu. Sebagai tanda persahabatan. Dalam rangka memperkuat
politik luar negeranya, Kertanegara menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan
lain di luar Kepulauan Indonesia. Misalnya dengan Raja Jayasingawarman III dan
Kerajaan Campa. Bahkan Raja Jayasingawarman III memperistri salah seorang
saudara perempuan dari Kertanegara. Kertanegara memandang Cina sebagai
saingan. Berkali-kali utusan Kaisar Cina memaksa Kertanegara agar mengakui
kekuasaan Cina, tetapi ditolak oleh Kertanegara. Terakhir pada tahun 1289 M
datang utusan Cina yang dipimpin oleh Mengki. Kertanegara marah, Mengki
disakiti dan disuruh kembali ke Cina. Hal inilah yang membuat marah Kaisar
Cina yang bernama Kubilai Khan. Ia merencanakan membalas tindakan
Kertanegara. Jadi, masa kejayaan kerajaan singasari inilah muncul ketika Raja
Kertanegara memimpin pemerintahan, disitulah terjadi perluasan wilayah yang
yang dilakukan ketika masa pemerintahan Raja Kertanegara.12
Kiprah Banyak Wide dalam peme-rintahan kerajaan pada rentang waktu
1269-1295 M terdapat tiga kerajaan yang berkuasa di tanah Jawa, yaitu Singasari
1269-1292 M, Kediri 1293 M, dan Majapahit 1293-1295 M. Ditinjau dari rentang
waktu tersebut dapat dilihat bahwa dalam waktu yang relatif singkat terdapat dua
pergantian kerajaan yang menguasai Tanah Jawa Rentang waktu berdirinya para
penguasa tidaklah lama. Masa kejayaan kerajaan singasari ini sudah memmiliki
peninggalan yang bagus dikarenakan banyaknya pembangunan – pembangunan
yang di bangun oleh para kaum kerajaan singasari. Adapun puncak kejayaan
kerajaan singasari terjadi pada masa pemerintahan Sri Maharajadiraja
Kertanegara. Kertanegara berhasil melakukan konsolidasi dengan jalan
menempatkan pejabat yang memiliki kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya.
Raja tidak segan – segan untuk mengganti pejabat yang dipandang kurang
berkualitas. Selain itu, raja juga melakukan persahabatan dengan kerajaan –
kerajaan besar, salah satunya dengan kerajaan Campa. Berkat politik

12
Mohammad Nuh, dkk. 2013. Sejarah Indonesia: SMA/MA/SMK/MAK Untuk Kelas X
Semester 1 Edisi Revisi (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan). Hlm. 128-129

11
pemerintahan yang dijalankan kertanegara Singasari berkembang menjadi salah
satu kerajaan terkuat dinusantara, baik dibidang perdagangan maupun militer.13
F. Masa Keruntuhan Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari runtuh pada tahun 1292 dengan raja terakhirnya adalah
Kerta-negara. Kertanegara terbunuh di istana Singasari ketika pemberontakan
Jaya-katwang berlangsung. Pemberontakan ini terjadi sekitar pertengahan bulan
Mei sampai pertengahan Juni 1292 M. Pasukan Daha menyerbu istana Singasari
yang tengah kosong. Kekuatan Singasari saat itu sedang difokuskan pada
penaklukan Swarnabhumi. Kekosongan kekuatan ini menjadi kesempatan besar
bagi pihak-pihak yang tidak menyukai pemerintahan Kertanegara. Banyak Wide
memberitahukan keadaan ini pada Jayakatwang dan menyarankan pemberontakan.
Dari pemberitahuan tersebut Jayakat-wang memutuskan untuk menyerang Singa-
sari. Pasukan Daha dibagi menjadi dua untuk memecah kekuatan yang tersisa di
Singasari, yaitu Raden Wijaya25 dan Kertanegara. Pasukan pertama bertugas
untuk membuat kegaduhan di sebelah utara untuk meman-cing keluar arya
Singasari yang masih tersisa. Pasukan kedua merangsek masuk Singasari tanpa
menimbulkan banyak kega-duhan dan pertanda penyerangan, seperti bunyi-
bunyian, umbul-umbul, maupun beramai-ramai. Pasukan kedua merupakan
pasukan utama yang bertugas meluluh-lantakkan Singasari. Kerajaan singasari
mengalami keruntuhan oleh dua sebab utama, yaitu tekanan luar negeri dan
pemberontakan dalam negeri. Tekanan asing dating dari Khubilai Khan dan Dinasti
Yuan di Cina. Khubilai Khan menghendaki Singasari untuk menjadi taklukan
Cina. Sebagai orang yang mengambil gelar sebagai Maharajadiraja, tentu
Kertanegara menolaknya. Penolakan itu disampaikan dengan cara menghina
utusan Khubilai Khan yang bernama Meng Chi. Sejak itu konsentrasi Kertanegara
terfokus pada usaha memperkuat pertahanan lautnya. Ditengah usaha menghadapi
serangan dari Kekaisaran Mongol, tiba – tiba penguasa daerah Kediri yang
bernama Jayakatwang melakukan pemberontakan. Kediri sebagai wilayah
kekuasan terakhir Wangsa Isana memang berpotensi untuk melakukan
13
Nazhat Afza Mualifah. Peranan Banyak Wide Dalam Kehidupan politik Kerajaan
Singasari, Kediri, Dan Majapahit 1269-1296 M. Dalam Jurnal Prodi Ilmu Sejarah. Vol. 3, No.4
Tahun 2018. Hlm 469

12
pemberontakan. Sebetulnya, Kertanegara telah memperhitungkannya sehingga
mengambil menantu Ardharaja, anak Jayakatwang. Akan tetapi langkah
Kertanegara ternyata tidak efektif. Keruntuhan masa kerajaan Singasari dimulai
ketika adanya pemberontakan dari kedua belah pihak karena berbagai pendapat
yang saling bertolak belakang yang mengakibatkan adanya peristiwa
pemberontakan itu terjadi didalam pembentukan kerajaan Singasari timbul
pemberontakan yang mengakibatkan perpecahan yang terjadi didalamnya dan dari
peristwa itulah memicu adanya penyerbuan yang dilakukan oleh kedua bleha
pohak yang saling berkontra. Pada tahun 1292 Jayakatwang menyerbu ibukota
dan berhasil membunuh Kertanegara mengauasai Istana sehingga runtuhlah
Kerajaan Singasari. Dalam rangka memperkuat politik luar negeranya,
Kertanegara menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan lain di luar Kepulauan
Indonesia. Misalnya dengan Raja Jayasingawarman III dan Kerajaan Campa.
Bahkan Raja Jayasingawarman III memperistri salah seorang saudara perempuan
dari Kertanegara. Kertanegara memandang Cina sebagai saingan. Berkali-kali
utusan Kaisar Cina memaksa Kertanegara agar mengakui kekuasaan Cina, tetapi
ditolak oleh Kertanegara. Terakhir pada tahun 1289 datang utusan Cina yang
dipimpin oleh Mengki. Kertanegara marah, Mengki disakiti dan disuruh kembali
ke Cina. Hal inilah yang membuat marah Kaisar Cina yang bernama Kubilai
Khan. Ia merencanakan membalas tindakan Kertanegara.14

14
Nazhat Afza Mualifah. Peranan Banyak Wide Dalam Kehidupan politik Kerajaan
Singasari, Kediri, Dan Majapahit 1269-1296 M. Dalam Jurnal Prodi Ilmu Sejarah. Vol. 3, No.4
Tahun 2018. Hlm 469-470

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kerajaan Singasari merupakan salah satu kerajaan Hindu yang ada di
Indonesia. Wilayah kekuasaan mereka berada di Tanah Jawa bagian timur.
Kerajaan didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M. Raja-raja yang berkuasa
setelahnya adalah Anusapati pada abad 1227-1248 M, Tohjaya pada abad 1248
M, Wisnu-warddhana abad 1248-1268 M, dan Kertanegara abad 1269-1292 M.
Kerajaan mendapatkan kejayaannya pada masa pemerintahan Kerta-negara. Nama
Kertanegara semakin besar ketika diadakannya perluasan wilayah ke
Swarnabhumi abad 1275 dan Bali 1284 M melalui ekspedisi militer. Ekspedisi
tersebut dilakukan guna mewujudkan cita-cita Cakrawala Mandala Dwipantara-
nya. Ekspedisi militer merupakan salah satu politik luar negeri yang dilancarkan
Kertanegara. Melalui politik ini Singasari mendapatkan sekutu yang kuat dalam
ma-salah perhubungan dan perdagangan laut. Meskipun demikian, politik luar
negeri atau luar pulau ini menimbulkan banyak masalah dalam negeri. Kerajaan
Singasari adalah kerajaan yang awal munculnya setelah runtuhnya Kerajaan
Kediri yang terletak di Malang, Jawa Timur.
3.2 Saran
Demikianlah yang dapat kami sampaikan mengenai materi yang menjadi
bahasan dalam makalah ini, kami meminta maaf apabila ada kesalahan ejaan
dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas.
Tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan,
kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannnya dengan
makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman
memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya
makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan
para pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA
Feni Damayanti. Pemerintah Wisnuwardhana Ditinjau Dari Segi Politik dan
Agama (1248-1268). Dalam Jurnal Avatara Pendidikan Sejarah. Volume 4,
No. 1, Maret 2016. Hlm 1-6
Marwati Djoened Poesponegoro,dkk. Sejarah Nasional Indonesia II Zaman Kuno.
Jakarta, Balai Pustaka. Tahun 2008.
Mohammad Nuh, dkk. 2013. Sejarah Indonesia: SMA/MA/SMK/MAK Untuk
Kelas X Semester 1 Edisi Revisi (Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan).
Nazhat Afza Mualifah. Peranan Banyak Wide Dalam Kehidupan politik Kerajaan
Singasari, Kediri, Dan Majapahit 1269-1296 M. Dalam Jurnal Prodi Ilmu
Sejarah. Vol. 3, No.4 Tahun 2018. Hlm 460-474
Yusni Pakaya. Sejarah Indonesia s/d 1500 M. Yogyakarta. INTERPENA
Yogyakarta. Tahun 2012.

15

Anda mungkin juga menyukai