Anda di halaman 1dari 21

7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo

Lainnya Bua

Jejak Kolonial
Yang harus kita hilangkan dari sisa-sisa kolonial adalah ketimpangan, kesewenang-wenang
dan penindasan, bukan bangunannya....

Bangunan Kolonial Banjarnegara Banyumas Benteng Cilacap Gereja Jombang Kawasan Pemukiman

Kebumen Kerkhof/Makam Belanda Magelang Pabrik Gula Pecinan Purbalingga Purworejo Rumah Ind

Salatiga Semarang Stasiun Yogyakarta

Rabu, 05 Juli 2017


Pengikut
Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama Pengikut (12)

dan Terakhir di Purworejo

Ikuti

Arsip Blog

► 2019 (4)

► 2018 (15)

▼ 2017 (20)
Desa Plandi yang berada di bawah Kecamatan Purwodadi sebagaimana desa-desa di ► Oktober (1)
belahan selatan Purworejo memiliki bentang lahan berupa hamparan sawah hijau nan
luas. Banyak yang tak menyangka di desa tersebut pernah berdiri sebuah pabrik gula yang ► September (1)
orang-orang tua zaman dulu menyebutnya sebagai PG Jenar. Dalam sejarah lokal ► Agustus (1)
Purworejo, nama PG Jenar barangkali telah lama terkubur oleh waktu. Sedikitnya literatur
▼ Juli (4)
dan saksi sejarah yang masih hidup membuat PG Jenar semakin tenggelam. Pada tulisan
Benteng Kling
Jejak Kolonial kali ini, saya mencoba untuk mengusut jejak-jejak satu-satunya pabrik gula
Benteng Bun
yang dibangun di Purworejo. dari Nusaka
Stasiun Tangg
Stasiun Kecil
Monumen S
Ke...
Menziarahi Ka
Karsten; Dar
Pasar, Kanto
Gedu...
Menyusuri Ke
Sisa Kejayaa
Jenar, Pabrik

► Juni (1)

► Mei (2)
jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 1/21
7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo

April (4)

► Maret (2)

► Februari (3)

► Januari (1)

► 2016 (22)

► 2015 (8)

Temukan pening
kolonial lain di bl
ini....

Penulis merupak
lulusan arkeolog
UGM tahun 2017
Lokasi PG Jenar pada peta tahun 1920 ( simbol bangunan pabrik ). Sumber : maps.library.leiden.edu

► Lengkong Sangga
Ginaris

Lihat profil lengkap

Most Popular

Menyel
Purwor
Kota Ke
Calon Ib
Hindia-Belanda y
Terlupakan

HKS
Purwor
Tetenge
Pendidik
Guru di Indonesia

Di kebun-kebun tengah sawah itulah, pernah berdiri PG Jenar yang legendaris. Pesona
Pecinan
Dibutuhkan usaha lebih untuk menemukan letak PG Jenar. Tidak seperti bekas pabrik Parakan
gula yang pernah saya temukan, PG Jenar rupanya belum tercantum pada peta topografi ‘Tiongko
Kecil di Kaki Gun
yang dibuat pemerintah kolonial. Sebab itulah ketika awal menelusuri letak PG Jenar,
Sindoro
saya sempat salah lokasi. Beruntung, warga sekitar yang tampaknya sudah lama tinggal di
sana memberitahukan lokasi PG Jenar yang benar kepada saya. Prembu
Sepeng
Kolonial
Ujung T
Kebumen

Kepinga
Kolonial
Sepanja
Jalan
Malioboro, Yogyak

jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 2/21
7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo

Penggal
Warisa
Gembon
Kartasu

Mengin
Karya V
Lith di
Komple
Misi Muntilan

Remah-
Remah
Sejarah
Kutoarj

Menyus
Peningg
Budaya
Sisa struktur beton di tengah rimbunnya kebun. Tiongho
Kota Purworejo

Loji Min
Jejak In
yang Te
di Pingg

Translate
Pilih Bahasa

Diberdayakan oleh Terjema

Web-web
Rekomendasi
Situs untuk men
foto-foto dari ma
kolonial

Bekas pondasi yang diduga merupakan kolam pembuangan limbah.


Situs untuk men
peta-peta dari za
Belanda (klik)
Situs untuk men
referensi arsitekt
bangunan koloni
(klik)

Struktur pondasi beton di tengah sawah.

jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 3/21
7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo

Struktur pondasi dari sebuah platform dari baja.

Bekas pondasi yang cukup besar.

Bekas pondasi dari sebuah dinding yang sekarang menjadi pematang sawah.

jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 4/21
7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo

Bagian yang diperkirakan menjadi lokasi cerobong pabrik.

Mengikuti petunjuk yang diberikan oleh warga, saya menemukan tanah pekarangan yang
cukup luas di tengah-tengah sawah. Suasana pekarangan terasa sedikit gelap dan lembab.
Di sini nyaris tiada tembok yang tersisa yang dapat menguatkan imajinasi bahwa pernah
berdiri sebuah pabrik gula besar di sini, dengan cerobongnya yang menjulang tinggi
menantang langit. Tembok yang tersisa tinggal beberapa pondasi di tengah kebun gelap
atau sawah berlumpur yang mungkin kelihatan tak berarti untuk orang awam. Sungguh
sulit dipahami bagaimana bangunan pabrik gula yang dahulu berdiri megah, kini melebur
bersama tanah.

Peta PG Jenar saat ini. Keterangan; A. Lokasi bangunan pabrik gula ; B. Kompleks perumahan pegawai pabrik.

Untuk membayangkan seperti apa rupa PG Jenar di masa lampau, saya mencoba untuk
mencari foto-foto lama PG Jenar di dunia maya. Beruntung, foto-foto lama PG Jenar yang
terdapat di dunia maya cukup lengkap. Jika dirangkai, foto-foto tersebut dapat
menceritakan perjalanan PG Jenar dari proses pembangunannya hingga ketika PG
tersebut selesai dibangun.

jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 5/21
7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo

Depo lokomotif PG Jenar. Tampak emplasemen yang sudah terpasang rel. Sumber : troppenmuseum.nl

Proses instalasi mesin sentrifugal. Sumber : troppenmuseum.nl

Proses pendirian rangka bangunan pabrik. Sumber : troppenmuseum.nl

jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 6/21
7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo

Mesin-mesin penggiling yang baru saja tiba. Sumber : troppenmuseum.nl

Jalan di kompleks perumahan pegawai pabrik yang sedang diperkeras. Sumber : troppenmuseum.nl

Lalu bagaimana gerangan cerita sejarah PG Jenar ? Tahun 1900AN adalah “era ke-emasan”
pemerintahan kolonial di Nusantara. Satu persatu wilayah di Nusantara mulai ditundukan
oleh pemerintah kolonial. Dunia perekonomian di Hindia-Belanda juga sedang mengalami
gairah puncaknya. Jalur-jalur kereta mulai membentang di seantero pulau Jawa.
Transportasi dari Eropa ke Hindia-Belanda dan sebaliknya semakin mudah berkat
dibukanya Terusan Suez. Diterapkannya liberalisasi ekonomi Hindia-Belanda
memberikan kesempatan besar bagi para kapitalis untuk menanam modalnya di Hindia-
Belanda. Bagai cendawan di musim hujan, berbagai industri dan perkebunan segera saja
bermunculan seperti teh, kopi, karet, dan tebu. Nama yang terakhir merupakan
primadona di kalangan investor Belanda.

jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 7/21
7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo

PG Jenar tampak dari udara. Keterangan 1 ; Bangunan Pabrik. 2 ; Emplasemen lori. 3 : Perumahan pegawai Belanda. 4 ; Rumah kepala
pabrik. 5 ; Kantor. 6 ; Taman. 7 ; Rumah pegawai pribumi. ( Sumber : BEELDBANKWO 2 ).

Jajaran pegawai PG Jenar tahun 1917. Komposisi pegawai terdiri dari orang Belanda totok, Indo, Tionghoa, dan pribumi ( sumber :

rijksmuseum.nl ).

Seperti pabrik gula di tempat lain, PG Jenar selalu mengggelar selamatan sebelum memulai musim giling dengan harapan agar musim

giling berjalan lancar ( sumber : rijksmuseum.nl ).

Dibanding dengan tempat lain, pendirian PG di wilayah Purworejo terbilang telat. PG


Jenar baru mulai berdiri pada tahun 1910AN. Bandingkan dengan PG Tasikmadu di
Karanganyar yang dibangun tahun 1871 atau lebih tua lagi, PG Gondangwinangun di
Klaten yang telah ada semenjak tahun 1860. Menurut arsip, PG Jenar dirintis oleh dua
pengusaha kaya asal Belanda, Van Musschenbroek dan Van der Wijk yang pada tahun
1908 membentuk perusahaan “ N.V. Suikeronderneming Poerworedjo" dengan modal
sebesar 5 juta gulden. Mereka kemudian memilih sebuah lahan di dekat Desa Jenar.
Pilihan yang tepat karena letaknya berada antara jalan raya Yogyakarta-Purworejo dan
jalur kereta Yogyakarta-Cilacap. Setelah lokasi dipilih, Technish Bureau E. Rombouts dari

jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 8/21
7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo

Yogyakarta digaet untuk membikin bangunan pabrik. Walau nama asli pabrik gula ini
ialah Suikerfabriek Poerworedjo, namun karena berada dekat dengan Desa Jenar yang
sudah dikenal banyak orang, maka orang lebih sering menyebutnya sebagai PG Jenar.
Dalam Gids voor ambtenaar in Nederlands Oost Indie, disebutkan bahwa PG Jenar
adalah pabrik gula terbesar di Jawa Tengah. Ketika musim giling tiba, tenaga kerja yang
dikerahkan bisa sampai lebih dari seribu orang.

Maket PG Jenar. Sumber : Indie.

Proses penggilingan tebu di PG Jenar. Sumber : troppenmuseum.nl

jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 9/21
7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo

Mesin-mesin yang ada di dalam pabrik ( Sumber : troppenmuseum.nl )

Dikutip dari tulisan Pak Slamet Wijadi di bloggerpurwoREJO.COM/2011/05/PABRIK-GULA-


jenar/, ketika PG Jenar akan memulai musim giling tebu, digelar sebuah upacara semarak
yang dikenal sebagai cengbengan. Hampir semuah pabrik gula di Jawa memiliki tradisi
seperti ini. Tujuannya supaya hasil gilingan melimpah dan tidak ada kecelakaan dan
halangan selama proses penggilingan. Selama PG Jenar berjalan, bukan berarti tiada
masalah yang ditemuinya. Paling pelik adalah masalah pembarakan tanaman tebu yang
siap dipanen, dimana hal itu dilakukan oleh para petani pemilik lahan dengan maksud
agar pihak pabrik segera mengembalikan tanah kepada pemilik lahan. Untuk mengatasi
hal tersebut, pihak PG Jenar meningkatkan penjagaan lahan tebu, terutama menjelang
musim panen. Selain itu, kapasitas mesin giling ditingkatkan sehingga waktu giling dapat
dipercepat.

Letak jalur railbed PG Jenar ( garis merah )

jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 10/21
7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo

Bekas railbed kereta besar dari arah Stasiun Jenar.

Pondasi jembatan di railbed.

PG Jenar terintegrasi dengan jalur kereta jurusan Yogyakarta-Cilacap. Hal itu dibuktikan
dengan bekas railbed atau gundukan tanah untuk jalur kereta masuk ke pabrik. Jika
dilihat dari udara, jalur tersebut membentuk sebuah lengkungan. Di gundukan jalur tanah
tadi masih ada ada sisa pondasi jembatan kereta. Di masa lampau, hampir semua pabrik
gula berada di dekat jalur kereta, tujuannya agar hasil olahan dapat langsung diangkut
kereta tanpa perlu menyewa angkutan lain untuk membawa hasil olahan ke stasiun. Lewat
gundukan tanah itulah, PG Jenar menyalurkan hasil produksinya ke pasaran dunia.

jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 11/21
7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo

Kompleks perumahan pegawai PG Jenar dengan taman yang tertata rapi. Sumber : troppenmuseum.nl

Kompleks PG Jenar dilihat dari barat laut. Terlihat bangunan pabrik dan kompleks rumah pegawai. Di kejauhan, Perbukitan Menoreh
terlihat samat. Sumber : troppenmuseum.nl

Berbagai macam bentuk rumah dinas pegawai PG Jenar yang dirancang dalam bentuk arsitektur Indis. Sumber : troppenmuseum.nl

jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 12/21
7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo

Sebuah foto yang tampaknya berasal dari 1920AN merekam rupa PG Jenar dari udara.
Dari situlah saya tahu bahwa tata letak pabrik ini telah direncanakan sedemikian rupa.
Pabrik penggilingan diletakan di barat, dekat rel kereta sehingga hasil produksi langsung
bisa diangkut dengan kereta api. Sementara rumah dinas pegawai yang berada di sebelah
timur pabrik ditata begitu rapi, lengkap dengan taman. Di kompleks rumah dinas pegawai
PG Jenar itulah, lahir salah satu Pahlawan Revolusi kebanggan orang Purworejo, Jenderal
A.Yani. Jenderal Achmad Yani yang lahir pada tanggal 19 Juni 1922 merupakan putra
seorang supir yang bekerja pada pemilik PG Jenar. Namun tidak lama kemudian, beliau
pindah ke Desa Rendeng di Gebang dan menghabiskan sebagian masa kecilnya di sana.
Sayangnya, rumah kelahiran sang Jenderal sudah tidak ada lagi tapaknya.

Bangunan kantor administrasi PG Jenar. Sumber : colonialarchitecture.eu.

Laboratorium PG Jenar. Tampak para pegawai laboratorium berasal dari kalangan bumiputera. Sumber : troppenmuseum.nl

jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 13/21
7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo

Jembatan tua di desa Pulutan, Ngombol.

Prasasti pada pagar jembatan.

PG Jenar memang menghasilkan keuntungan yang melimpah ruah, namun tentunya


hanya segelintir orang yang menikmati keuntungan tadi. PG Jenar tak memberi dampak
positif untuk masyarakat sekitar pabrik yang hanya menjadi penonton atau paling banter
menjadi petani tebu atau kuli pabrik. PG Jenar juga tidak memberi banyak sumbangan
konkrit untuk masyarakat sekitar. Satu-satunya sumbangan konkrit yang mungkin masih
ada ialah sebuah jembatan kecil di Desa Pulutan, Ngombol. Pada salah satu sisi jembatan,
terdapat prasasti berbahasa Belanda yang berbunyi “K.W. POELOETAN UITGEVORD
DOOR DE SUIKERONDERNEMING POERWOREDJO 1925“. Jika diartikan, jembatan
tersebut didirikan oleh perusahaan perkebunan gula Purworejo pada tahun 1925.

jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 14/21
7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo

Depo lori PG Jenar yang terletak di ujung utara kompleks pabrik. Di sinilah tebu-tebu yang berasal dari berbagai penjuru Purworejo
dikumpulkan untuk selanjutnya diolah. Sumber : troppenmuseum.nl

Bekas jalan lori menuju emplasemen lori.

Bekas jembatan lori di belakang gardu induk Banyuurip. Masyarakat lokal menyebutnya sebagai jembatan bolong telu ( lubang tiga )

jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 15/21
7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo
karena jembatan ini memiliki tiga plengkungan ( yang hanya nampak satu saja di foto ).

Bekas jembatan lori di tepi Kali Kedungputri yang tinggal satu sisi saja.

Jika dibandingkan dengan Karesidenan lain, Karesidenan Kedu tempat PG Jenar berdiri
memiliki jumlah pabrik gula paling sedikit. Tercatat hanya ada dua pabrik gula di Kedu,
yakni PG Prembun di Kebumen dan PG Jenar yang menjadi satu-satunya pabrik gula yang
pernah berdiri di Purworejo. Walau demikian, PG Jenar memiliki ladang tebu yang
terhitung luas sekali. Panjang jaringan yang dimiliki PG Jenar kira-kira mencapai 184
kilometer. Untuk mendukung jaringan lori yang sangat luas itu, PG Jenar memiliki
armada lokomotif uap sebanyak 17 buah dan 1216 lori tebu. Cukup sulit untuk
mengetahui sejauh mana persebaran jaringan lori tersebut tiadanya data berupa peta.
Walau tak ada peta, setidanknya saya menemukan beberapa tinggalan jalur lori PG Jenar
seperti jembatan lori di belakang gardu induk Banyuurip atau jembatan lori di tengah
persawahan Kelurahan Pangen.

Bangunan PG Jenar dilihat dari sebelah timur. Sumber : troppenmuseum.nl

jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 16/21
7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo

Bangunan pabrik dilihat dari sebelah barat. Sumber : troppenmuseum.nl

Daya tahan PG Jenar rupanya tak begitu besar. Bangunan pabrik yang tampaknya begitu
megah dan tangguh nyatanya tak mampu menahan goncangan krisis keuangan. Saat PG
Jenar sedang berada di masa puncaknya, tiba-tiba terjadi sebuah guncangan hebat yang
menjadikan semua PG di Jawa nasibnya berada di ujung tanduk. Asal guncangan itu
bukan dari Jawa, melainkan dari ribuan kilometer jauhnya dari PG Jenar, tepatnya di
Gedung Bursa Wallstreet New York. Oktober 1929, Bursa Saham Wallstreet ambruk. Arus
globalisasi yang sudah terasa pada waktu itu menjadikan krisis ini menjalar ke penjuru
dunia. Sejalan dengan krisis itu, permintaan gula pun anjlog, padahal produksi gula dari
Jawa bisa dikatakan lebih dari cukup. Kenyataan pahit ini memaksa ditandatanganinya
perjanjian Charbourne tahun 1931, dimana Jawa harus menurunkan produksi gulanya
yang berujung dengan banyaknya pabrik gula yang ditutup atau dilikudiasi. Salah satu
pabrik gula yang tutup adalah PG Jenar. Berakhir sudahlah episode PG Jenar yang
menghembuskan asap terakhirnya pada tahun 1933. Setelah ditutup, bangunan-bangunan
bekas PG Jenar diratakan. Lahan pabrik dan rumah dinas kemudian dibeli oleh seorang
Belanda bernama Johannes Cornelis Suzenaar. Separo lahan PG dijual lagi kepada Van
Mook untuk lahan peternakan.

Satu-satunya bangunan rumah dinas PG Jenar yang masih tersisa.

jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 17/21
7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo

Rekonstruksi rumah kopel.

Walau sudah berkalang tanah, namun bukan berarti jejak fisik PG Jenar benar-benar
hilang. Sedikit berjalan ke timur dari situs PG Jenar, terdapat sebuah rumah kuno
berhalaman luas dengan pepohonan yang rindang. Bapak Bambang, pemilik rumah kuno
tersebut mengisahkan bahwa rumah itu dibeli pada tahun 1941 oleh Raden Tjokropawiro,
kakek pemilik rumah pada tahun 1941. Sebelumnya, rumah ini milik Johannes Cornelis
Suzenaar yang namanya sudah disebutkan. Karena rumah ini sudah dibeli, setidaknya
nasib rumah jauh lebih beruntung daripada rumah-rumah dinas pegawai PG Jenar yang
hanya menyisakan pondasi di tengah sawah.

Hiasan kaca patri di ruang tamu,

Arsitektur rumah ini sendiri tidak begitu mencolok, tapi masih terlihat sedap dipandang.
Oleh karena itulah remaja sekitar biasanya sering berfoto ria di depan rumah ini. Beranda
depan yang terbuka sekarang sudah ditutup untuk ruang tamu. Layaknya rumah dari
zaman Belanda, langit-langit rumah terlihat tinggi, sengaja agar bagian dalam rumah
terasa sejuk. Di samping rumah terdapat bangunan tambahan untuk garasi dan kamar
tambahan. Rumah ini sebenarnya memiliki kembaran di sebelahnya. Namun kembaran
rumah ini terlanjur dibongkar warga. Akhirnya, rumah inipun menjadi satu-satunya
tinggalan sejarah PG Jenar yang masih dapat dinikmati sampai sekarang.

Begitulah kenyataanya. Imajinasi liar dari memori foto lama dan puing-puing yang tersisa
tinggal menjadi satu-satunya cara untuk mengenang era keemasan PG ini, yang asapnya
dahulu pernah mengepul di langit Purworejo. PG Jenar, pabrik gula pertama dan terakhir
di Purworejo, kini sedang menunggu untuk digali sejarahnya lebih dalam….

Referensi
Anonim. 1914. Lijst van Ondernemingen van Nederlandsch Indie. Batavia :
Landsdrukkerij

jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 18/21
7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo

Becking. 1923. Eene Beschrijving van Poerworedjo en Omstreken. Dalam Indie,


geilustreerd weekblad voor Nederland en Kolonien no.47 tanggal 21 Februari 1923 :
halaman 70

HTTP://BLOGGERPURWOREJO.COM/2011/05/PABRIK-GULA-JENAR/

Knight, G. Roger. 2013. Commodities and Colonialism, The Story of Big Sugar in
Indonesia, 1880-1942. Boston : Brill.

Diposting oleh Lengkong Sanggar Ginaris

11 komentar:

Anonim 26 Agustus 2017 22.57


Terima kasih mas info nya,, saya pernah JALAN2 ke Pemalang, di sana ada PAbrik
Gula Sumberharjo,, bangunan nya masih lengkap berdiri megah,, cerobong asap
nya besar,, masih ada stasiun dan rel untuk LORI2 kereta,, mess karyawan nya juga
masih ada dan masih di tinggali,, di sana juga ada monumen bekas bom yg konon
masih aktif,, klo KAPAN2 ke pemalang, mohon kira nya bisa meliput PG tersebut,
terima kasih
Balas

Unknown 14 September 2017 13.49


Bagus semua artikelnya, Mas..
Sering sedih liat bangunan tua yang gak terurus..
Balas

Unknown 14 September 2017 13.50


Bagus semua artikelnya, Mas..
Sering sedih liat bangunan tua yang gak terurus..
Balas

yohanes betta priharyanto 13 Oktober 2017 11.34


Salut dengan anda....
Sangat bermanfaat web imi. .. Salam sejahtera
Balas

Widodo sukardi 27 Oktober 2017 03.09


seandainya dirawat akan jadi aset wisata
Balas

aditya ef 22 Februari 2018 19.29


mantab penelusurannya...
dulu juga saya pernah curiga dimana sebenarnya letak PG Djenar, soalnya setiap
naik kereta kebarat setelah stasiun Jenar selalu lihat areal lahan yang bentuknya
berbelok mirip langsiran jalur kereta. di google map juga terlihat jelas struktur

jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 19/21
7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo

belokannya identik dengan jalur kereta.


tapi baru sekarang ini dan dari artikel ini BENAR2 tau dimana lokasi persisnya PG
Djenar

di daerah banyuurip memang banyak sekali bekas fondasi jembatan lori seperti di
tepi jalan desa Tanjunganom, ke selatan lagi di tengah sawah dekat sebelum
pertigaan stasiun Montelan, kemudian di arah jalan Desa Sawit ke utara menuju
Desa Golok agak timur jalan.

berkali -kali saya coba telusuri tentang peta jalur lori PG Djenar, tapi memang
ndak pernah ketemu. Kesimpulannya persebaran jalur lori PG Djenar ini masih
menjadi misteri bagi saya sampai sekarang.
Balas

Unknown 27 Agustus 2018 02.48


Mantap
Balas

Prima Hapsari 5 September 2018 01.25


sayang banget ya, bangunan semegah itu bisa musnah, padahal pabrik gula
daerah lain meskipun sudah tidak digunakan fisiknya tetap ada
Balas

Aryo Febian 10 Januari 2019 07.18


Terus yg percabangan dari stasiun montelan dimana pak?
Balas

Praschanel 15 Januari 2019 07.02


Pematang di tengah sawah jl besole desa tanjungrejo juga bekas jalur rel lori dari
arah barat ke timur lewat montelan,di pertigaan jl besole yang ditengah sawah itu
msh ada bekas pondasi jembatan kecil rel lori,dengan dudukan rel yang msh
utuh. Dan beberapa rel lori jg ada yg dipakai untuk pembatas jembatan,dan ada
yg untuk pagar rumah,dan kondisi masih utuh.SD krandegan ke timur juga bekas
jalur rel lori,bekas rel dibuat pembatas jembatan. Terus parit kecil yang di
sebelah barat kali angkrik jln kutoarjo ketawang juga menjadi saksi bisu kejayaan
pabrik tebu PG jenar,di sepanjang parit itu dulu jg jalur lori,dari kutoarjo ke arah
sangubanyu,terus belok kebarat ke arah kec butuh. Terus bekas bangunan
dermaga di pasir puncu juga menjadi saksi bisu jalur rel lori yang lewat pinggir
kali jali ke arah kutoarjo,percabangannya ada di depan pabrik ban,yang satu ke
selatan arah dermaga dan yg satu ke arah barat sepanjang jl Deandles,sebelum
tahun 2000 sepanjang jl Deandles adalah penghasil tebu dari dulu.
Balas

Nanda Galih Tri Utomo 11 Mei 2019 15.23


Lg nelusurin jalur kereta api pantai selatan Jawa, TAU2 nemu kaya percabangan
melengkung ngk jauh dr stasiun Jenar, ni kayakny ada pabrik gula duluny... Pas
googling ternyata benar 😂
Mantap kang infonya... 👍
Balas
jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 20/21
7/1/2019 Jejak Kolonial: Menyusuri Kembali Sisa Kejayaan PG Jenar, Pabrik Gula Pertama dan Terakhir di Purworejo

Masukkan komentar Anda...

Beri komentar sebagai: rayandriant@g Logout

Publikasikan Pratinjau Beri tahu saya

Link ke posting ini

Buat sebuah Link

Posting Lebih Baru Beranda Posting Lama

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Jejak Kolonial. Tema Perjalanan. Diberdayakan oleh Blogger.

jejakkolonial.blogspot.com/2017/07/menyusuri-kembali-sisa-kejayaan-pg.html 21/21

Anda mungkin juga menyukai