Anda di halaman 1dari 9

NASKAH DRAMA KELOMPOK 4 – X1

“LEGENDA CANDI RORO JONGGRANG"

Anggota Kelompok :

- Fiorent Eka Susanto / 11


- Immanuela Lintang Ekaristi / 14
- Liviana Kalina Rosemary / 21
- Marcella Angelie Kosasih / 22
- Martha Kayla Shainesha / 23
- Philbert Melvin Leonardi / 28

Pembagian peran :

- Fiorent berperan sebagai Prabu Damar Moyo, Narator, Dayang figuran


- Lintang berperan sebagai Dayang, Narator, Prabu Boko, Narator
- Liviana berperan sebagai Roro Jonggrang, Narator
- Marcella berperan sebagai Raja Pengging, Jin 2, Dayang figuran
- Kayla berperan sebagai Patih Gupolo, Jin 1, Dayang figuran
- Melvin berperan sebagai Bandung Bondowoso, Narator

OPENING

* slide 1 (video opening)

Narator (Lintang) : Sebuah Legenda yang telah berkembang pesat di daerah candi prambanan yang
masih dipercaya oleh masayarakat sekitar. Legenda Candi Roro Jonggrang. Alkisah pada zaman
dahulu kala di Prambanan, Jawa Tengah, berdirilah dua buah kerajaan Hindu yaitu Kerajaan Pengging
dan Kraton Boko. Kerajaan Pengging dipimpin oleh raja yang bernama Prabu Damar Moyo yang
mempunyai seorang putra bernama Raden Bandung Bondowoso. Sedangkan Kraton Boko yang
berada pada wilayah kekuasaan kerajaan Pengging, di perintah oleh Prabu Boko yang memiliki
seorang putri cantik jelita bernama putri Roro Jonggrang. Inilah Kisah Roro Jonggrang, Legenda di
Balik Candi Prambanan, selamat menyaksikan.
SCENE 1

Latar : Kerajaan Pengging

* slide 2

Narator (Lintang) : Prabu Boko, raja dari Kraton Boko memiliki niat untuk menyerang Kerajaan
Pengging demi memperluas wilayah kekuasaannya. Patih Gupolo, ditugaskan oleh Prabu Boko untuk
menyerang kerajaan Pengging, maka ia segeralah mengumpulkan kekuatan dan mengumpulkan bekal,
lalu berangkatlah ia menuju Kerajaan Pengging

Sesampainya di kerajaan Pengging

Pengawal Damar Moyo: Siapa kalian? dan mengapa kalian datang kesini?

Patih Gupolo: Kami dari kerajaan Kraton Boko,kami ingin merebut kekuasaan kerajaan ini

Pengawal Damar Moyo : Ooohh TIDAK BISA! sebelum kalian menghadap raja,hadapilah kami
dahulu

Prabu Damar Moyo : Apa salah kami sehingga kalian ingin merebut kekuasaan dari kerajaanini

Patih Gupolo: sudahlah raja kita serang saja mereka!\

* slide 3 (video)

Narator (Lintang) : Terjadilah pemberontakan antara kedua kerajaan. Banyak korban berjatuhan
dikedua belah pihak dan rakyat pengging menjadi menderita. mengetahui rakyatnya menderita maka
dia mengutus anaknya Bandung Bondowoso untuk balas dendam kepada Prabu Boko.

*Scene peperangan dibantu oleh kelompok lain

SCENE 2

Latar : Kawasan Kerajaan Pengging

* slide 4

*Prabu Damar Moyo dan Bandung Bondowoso berkeliling wilayah kerajaan Pengging yang telah
porak poranda

Bandung Bondowoso : Bagaimana ini ayah? Tempat tinggal kita telah hancur dan banyak korban
berjatuhan, apa yang harus kita lakukan?

Prabu Damar Moyo: Wahai anakku.. balaskanlah dendam ayah pada kerajaan Boko, karena mereka
rakyat kita menjadi miskin dan kelaparan
Bandung Bondowoso: Baiklah ayah akan aku lakukan

Narator (Fiorent) : Maka berangkatlah Bandung Bondowoso menuju kerajaan kraton Boko, ketika di
perjalanan ia bertemu dengan Patih Gupolo dan Prabu Boko

SCENE 3

Latar : Kraton Boko

*slide 5

Patih Gupolo: Siapa kau? sepertinya kau bukan rakyat dari kerajaan ini

Bandung Bondowoso: Memang bukan! aku adalah Raden Bandung Bondowoso putra Prabu Damar
Moyo dari kerajaan Pengging. Tujuan ku datang kesini ingin membalaskan dendam ayahku terhadap
rajamu

Prabu Boko: ada apa ini? dan siapa kau?

Bandung Bondowoso: aku adalah Bandung Bondowoso aku ingin membalaskan dendam ayahku
padamu karena kau telah membuat rakyat ku menjadi menderita.

Narator (Fiorent) : Dan terjadilah perang yang sangat sengit antara Bandung Bondowoso melawan
Prabu Boko. Karena kesaktian Bandung Bondowoso prabu Boko dapat dibinasakan. Melihat rajanya
tewas maka patih Gupolo melarikan diri dan Raden Bandung Bondowoso mengejar patih kekerajaan
kraton Boko.

SCENE 4

Latar : Di Dalam Istana Kerajaan Boko

* slide 6

Dayang: putrii..putrii (sambil tergesa2)

Roro Jonggrang: ada apa dayang? apa yang telah terjadi?

Dayang : Ayah putri telah tewas dibunuh oleh Bandung Bondowoso.

Roro Jongrang : Patih, Apakah benar Ayahanda telah tiada?

Patih Gupolo : Iya benar putri... Baginda Raja telah tiada. Ia dibunuh oleh Bandung Bondowoso.

Roro Jongrang : Benarkah?


Patih Gupolo : Iya putri... Raja Pengging beserta putranya, Bandung Bondowoso dan pasukannya
telah menghabisi kerajaan prambanan yang mulia ini.

Roro Jongrang : Lihat saja pembalasanku nanti! Aku tidak terima!!

Narator (Fiorent) : Di tengah-tengah percakapan antara Roro Jongrang dan Dayang, tiba-tiba
masuklah seorang pemuda bernama Bandung Bondowoso di Kraton Boko.
Ketika sampai di kraton boko maka terkejutlah ia melihat Putri yang cantik jelita

Bandung Bondowoso: Wahai putri yang cantiksiapa namamu?

Roro Jonggrang: aku adalah putri Roro Jonggrang

Pengawal Roro: siapa kau?

Bandung bondowoso: Aku adalah Raden Bandung Bondowoso putra dari kerajaan Pengging

Pengawal Roro : Putri bukan kah dia orang telah membunuh ayahmu (sambil berbisik pada putri)

Roro Jonggrang: Benarkah? Kau sungguh kejam!

Bandung bondowoso: hahaha Sekarang kerajaan ini telah menjadi milikku.namun untuk memerntah
kerajaan ini aku butuh permaisuri untuk menemaniku. Dan Kau ternyata sangat cantik. Kau pantas
untuk jadi permaisuriku. Maukah kau jadi permaisuriku wahai putri?

Narator (Fiorent) : Tanpa berkata-kata Roro Jongrang langsung meninggalkan Bondowoso kkarena
kekesalannya terhadap Bondowoso yang telah membunuh ayahnya

SCENE 5

Latar : Pendopo Istana

* slide 7

Narator (Fiorent) : Semakin lama Bondowoso tinggal di kerajaan prambanan, ia semakin terpesona
dengan kecantikan Roro Jongrang. Tapi disisi lain, Roro Jongrang masih terpukul akan peperangan
yang membuat ayahnya meninggal karena terbunuh.

Dayang : Tuan putri... Apakah tuan putri masih bersedih?

Roro Jongrang : Tentu dayang. Aku benci sekali dengan Bondowoso yang telah membunuhayahku.

Dayang : Apakah tuan putri ingin teh hangat? Mungkin dapat sedikit menenangkan tuan putri.

Roro Jongrang : Boleh, aku mau


Dayang : Baiklah, tunggu sebentar tuan putri saya buatkan dulu tehnya *meninggalkan panggung

Narator (Fiorent) : Dayang pun pergi ke dapur istana untuk membuatkan teh. Saat si Dayang sedang
membuatkan Roro Jonggrang teh, Bandung Bondowoso datang menghampiri Roro Jongrang.

Bondowoso : Wahai Roro Jongrang, mengapa kau hanya sendiri? Dimana dayangmu?

Roro Jongrang : Dia sedang membuatkan teh untukku.

Bondowoso : Tuan putri... kutanya sekali lagi, maukah kau menjadi permaisuriku?

Roro Jongrang : (terdiam)

Narator (Fiorent) : Lalu datanglah sang dayang sambil membawa nampan berisi secangkir teh untuk
Roro Jongrang. Ia memberikan secangkir teh itu kepada Roro Jongrang.

Roro Jongrang : Dayang.. apa yang haru kulakuan? Aku sudah muak mendengar pertanyaan itu.

Dayang : Tuan putri... kalau boleh saya beri saran, sebaiknya tuan putri memberi syarat yangmustahil
ia penuhi, kalau dia gagal dia tidak dapat menikahi tuan putri

Roro Jongrang : Kira-kira apa syarat yang harus saya berikan?

Dayang : Lebih baik ikuti kata hati tuan putri

Bondowoso : Bagaimana putri? Bersediakah kau menjadi permaisuriku?

Roro Jongrang : Baiklah, aku mau. Tapi ada syarat yang harus kau penuhi terlebih dahulu

Bondowoso : Syarat? Apa syaratnya tuan putri?

Roro Jongrang : Kau harus membuatkanku 1000 candi dan 2 buah sumur. Dan itu harus sudah selesai
saat matahari terbit.

Bondowoso : Baiklah apapun akan aku lakukan untukmu, aku terima persyaratanmu itu

SCENE 6

Latar : Ruangan Raja Pengging

* slide 8

Narator (Fiorent) : Setelah menyetujui persyaratan yang diberikan oleh Roro Jongrang, Bandung
Bondowoso segera menghampiri ayahnya di ruangnya. Sang ayah memiliki kekuatan magis dan dapat
memanggil jin. Bondowoso akan meminta bantuan ayahnya untuk memanggil jin-jin agar
membantunya memenuhi persyaratan yang diberikan oleh Roro Jongrang.
Bondowoso : Wahai Gusti.. boleh kah saya meminta bantuanmu?

Raja Pengging : Bantuan apa anakku?Bondowoso : Bisakah gusti memangilkan beberapa jin untukku?

Raja Pengging : Untuk apa jin-jin itu?

Bondowoso : Untuk membantuku membangun 1000 candi dan 2 buah sumur. Aku harus memenuhi
persyaratan itu untuk dapat menikahi Roro Jongrang.

Raja Pengging : Baiklah.. anakku, pergilah ke tempat yang sepi dan tenang dan bersemedilah

SCENE 7

* slide 9

Latar : Hutan

Narator (Fiorent) : Bandung Bondowoso pun melakukan apa yang diperintahkan ayahnya untuk
memanggil jin-jin dengan bersemedi

Jin 1 : Ada apa kau memanggilku?

Bondowoso : Bisakah kau membantuku?Jin 1 : Ku beri satu permintaan untukmu?

Bondowoso : Tolong buatkan 1000 candi dan 2 buah sumur dalam waktu semalam dan harus sudah
selesai saat terbitnya matahari

Jin 1 : Wani Piro????

Bondowoso : Aku serius dengan permintaanku jin

Jin 1 : Baiklah akan kulaksanakan!

SCENE 8

Latar : Kompleks Candi Prambanan

* slide 10

Narator (Fiorent) : Jin itu pun memanggil beberapa temannya lagi untuk membantunya membangun
1000 candi dan 2 buah sumur. Jin-jin itu melakukan pekerjaan dengan sangat cepat. Hingga tengah
malam sudah setengah jumlah candi yang sudah selesai.

*scene ini memerlukan bantuan kelompok lain sebagai jin


SCENE 9

Latar : Di Dalam Istana

* slide 11

Narator (Fiorent) : Roro jonggrang yang diam-diam memperhatikan proses pembuatan candi, merasa
khawatir dikarenakan candi-candi tersebut sudah hampir selesai dibangun.

Roro Jonggrang : sial! Cepat sekali bandung bondowoso membangun candi-candi itu

Roro Jonggrang : kira-kira apa yang harus aku lakukan?

*Roro jonggrang berjalan kesana kemari memikirkan rencana licik selanjutnya

Narator (Fiorent) : Roro jonggrang berpikir keras untuk menggagalkan usaha Bandung Bondowoso
membangun candi-candi tersebut, dan dengan cepat Roro Jonggrang menemukan sebuah rencana licik

Roro Jonggrang : Aha.. mungkin ini akan menjadi ide yang cemerlang

Roro Jonggrang : dimana dayang-dayang ku? Aku memerlukan bantuan mereka!

*lari meninggalkan panggung

SCENE 10

Latar : Di Taman Istana

* slide 12 (video)

*Para dayang-dayang sedang bermain cublak-cublak suweng diiringi lagu cublak-cublak suweng

Roro Jonggrang : hei dayang-dayang kemarilah sini!

Dayang : ada apa tuan putri?

Roro Jonggrang : apakah kamu tau bahwa candi-candi itu sudah hampir selesai dibangun?

Dayang : Apa? Bagaimana bisa? Lalu apa yang harus kita lakukan tuan putri?

Roro Jonggrang : Kalian semua, dayang-dayang ku, bakarlah Jerami,


tumbuklah padi dilesung serta taburkan bunga-bunga yang harum baunya sebelum fajar tiba!
Lakukanlah sekarang juga!

Dayang-dayang : baik tuan putri!


Narator (melvin) : Dayang-dayang itu pun langsung melakukan tugas yang diberikan Roro Jonggrang,
hal itu dimaksudkan untuk mengelabui para Jin bahwa fajar telah tiba, dimana mereka sudah tidak
bisa bekerja pada saat itu.

SCENE 11

Latar : Kompleks Candi Prambanan

* slide 13 (video)

Kukuruyuukk kukuruyuukk!!! (suara ayam jantan pun berbunyi)

Jin 1 : Kawan! Sepertinya matahari sudah mau terbit. Lihatlah para gadis-gadis juga sudah mulai
menumbuk padi dilesung. Mari kita pergi!

Jin 2 : Benar, ditambah lagi ayam sudah berkokok. Ayo semuanya kita pergi.

Narator (Fiorent) : Para jin pun pergi meninggalkan pekerjaan mereka. Candi-candi tinggal sedikit
lagi selesai dan sumur juga tinggal sedikit lagi. Roro Jongrang terlihat senang karena rencananya
berhasil dan Bandung Bondowoso tidak dapat memenuhi persyaratannya. Dilain pihak, Bandung
Bondowoso sangat kecewa karena tidak dapat menjadikan Roro Jongrang
sebegai permaisurinya. Tetapi Bondowoso tambah kecewa dan marah setelah mengetahui rencana
Roro Jongrang yang sengaja menggagalkan usahanya.

SCENE 12

Latar : Di Dalam Istana

*canva slide 14

Roro Jongrang : Bagaimana? Apa permintaanku sudah terpenuhi? *nada mengejek

Bondowoso : Wahai Roro Jongrang, mengapa kau sangat licik? Kau telah menggagalkan usahaku
untuk mewujudkan 1000 candi yang tinggal kurang 1 candi lagi karena kelicikanmu dan dayang-
dayangmu! Jadilah kau sebagai arca dalam candi yang ke-1000 dan dayang-dayangmu tidak akan
menikah hingga mereka tua!

Roro Jonggrang : Beraninya kamu! *Mencoba melarikan diri

*Bondowoso mencoba untuk menangkap Roro Jonggrang melarikan diri (meninggalkan panggung)
Narator (Fiorent) : Akhirnya roro jonggrang pun mencadi arca menggenapi candi yang keseribu atas
akibat janji yang di ucapkan dan kelicikan yang dilakukan roro jonggrang.

*canva slide 15

*semua anggota kembali ke atas panggung

Amanat yang dapat diambil dalam Legenda Candi Roro Jonggrang adalah Kita sebagai manusia
hendaklah berbuat baik dan menghindari perbuatan yang jahat. Hal ini dikarenakan karena apabila
kita berbuat jahat maka kita akan mendapatkan balasan berkali lipat dari kejahatan yang
sebelumnya dilakukan

Anda mungkin juga menyukai