Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KERAJAAN JENGGALA

Disusun untuk memenuhi tugas kuliah :

Pra Aksara

Dosen Pengampu:

Aulia Fitriany, M.Pd

Disusun oleh:

Nanda Putri Maulidiyah (2287201031)

PROGAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH SEKOLAH TINGGI


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PGRI SIDOARJO

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan hidayah serta rahmat-Nya kepada saya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Kerajaan Jenggala” dengan tepat
waktu.

Makalah ini telah saya selesaikan dengan semaksimal mungkin dan


tentunya dengan bantuan dari beberapa pihak seperti para penulis yang saya
jadikan referensi pada tugas ini. Maka dari itu, tidak lupa saya ucapkan terima
kasih yang sebanyak-banyaknya kepada seluruh pihak yang telah membantu saya
dalam menyusun makalah ini.

Saya sepenuhnya sadar bahwa terdapat banyak kekurangan baik dari segi
penyusunan bahasa ataupun yang lainnya dalam makalah ini. Oleh karena itu,
saya berharap kepada pembaca dapat memberikan kritik dan saran kepada saya
dan juga saya berharap makalah ini dapat diambil hikmah dan manfaat yang dapat
berguna untuk pembaca.

11 Desember 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1

A. Latar belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................3

A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Jenggala........................................................3


B. Masa Kejayaan Kerajaan Jenggala.............................................................4
C. Masa Akhir Kerajaan Jenggala...................................................................7
D. Tinggalan Arkeolog Kerajaan Jenggala......................................................8

BAB III PENUTUP .........................................................................................11

A. Kesimpulan ................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah sebuah negara dengan beraneka ragam seni dan budaya.
Ribuan pulau tersebar mulai dari Sabang sampai Merauke. Senua
keanekaragaman tersebut tumbuh di dalam masyarakat Indonesia sehingga
menyebabkan masyarakat yang majemuk sehingga melahirkan masyarakat dengan
pondasi integrasi yang sangat kuat. Pada praktiknya latar belakang perbedaan
kebudayaan dan keanekaragaman budaya yang tersebar di penjuru negeri ini
menyebabkan dampak positif seperti menjadikan negara yang kuat integritas.
Disamping itu juga memuat juga dampak negatif seperti perbedaan pendapat
akibat keanekaragaman latar budaya yang berbeda.
Indonesia juga memiliki cerita sejarah yang panjang yang berasal dari
kebudayaan masa lampau yang hingga sampai saat ini masih bisa kita nikmati
keberadaanya seperti prasasti atau benda peninggalan sejarah lainya. Negara ini
juga menempati wilayah yang strategis yang menyebabkan berbagai agama dan
budaya yang masuk sangat lah banyak, seperti Hindu, Buddha, Islam hingga yang
terakhir Kristen. Maka tidak heran apabila di Indonesia terdapat banyak kerajaan
mulai dari era Hindu Buddha hingga pada zaman kerajaan Islam. Salah satu yang
akan dibahas pada materi kali ini adalah kerajaan Janggala atau bisa kita sebut
dengan Jenggala.

iii
B. Rumusan Masalah
1. Apa latar belakang berdirinya Kerajaan Janggala?
2. Bagaimana masa kejayaan Kerajaan Janggala ?
3. Apa yang menyebabkan Kerajaan Jenggala berakhir?
4. Apa saja peninggalan arkeolog Kerajaan Jenggala ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya Kerajaan Jenggala
2. Untuk mengetahui bagaimana masa kejayaan Kerajaan Jenggala
3. Untuk mengetahui penyebab berakhirnya Kerajaan Jenggala
4. Untuk mengetahui apa saja peninggalan arkeolog Kerajaan Jenggala

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Jenggala

Kerajaan Jenggala atau Janggala adalah sebuah kerajaan bercorak Hindu-


Buddha yang terletak di daerah Porong Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur. Kerajaan
Jenggala merupakan pecahan dari kerajaan Kahuripan yang masiih di bawah
perintah Airlangga. Secara geografis kerajaan ini menempati wilayah yang subur
dengan mengandalkan hasil bumi yakni memanfaatkan tanah subur dari lereng
gunung Penanggungan.

Peta wilayah Kerajaan Jenggala. Sumber : Gudang Sejarah


Kerajaan Jenggala sendiri menurut suember sejarah cina berasal dari kata
Hujung dan Galuh yang diyakini sebagai sebuah pelabuhan yang sangat ramai
pendatang. Pada awalnya Hujung Galuh terletak di sebelah timur yang
menjadikan Kalimas dan Kali Porong sebagai gerbang pintu masuk sedangkan
pintu yang terletak di kahuripan menjadi ibu kota. Kemudian pelabuhan Hujung
Galuh yang terletak di Surabaya menjadi pelabuhan yang sangat berpengaruh
terhadap perkembangan kerajaan Jenggala itu sendiri. memiliki ibu kota yang
terletak di Kahuripan yakni lereng gunung Penanggungan yang meliputi tiga
wilayah yaitu Sidoarjo, Mojokerto dan Pasuruan Jawa Timur sehinnga
menjadikan kerajaan ini memiliki wilayah kekuasaan yang sangat luas. Airlangga

v
dari wangsa Isyana yang diperkirakan berdiri mulai tahun 1042 Masehi dan
berakhir atau runtuh sekitar tahun 1135 M.
Dulunya Airlangga membagi kekuasaanya kepada dua putranya yaitu
Kerajaan Jenggala yang diturunkan Mapanji Grasakan dan salah satu lagi
diturunkan kepada Sri Samarawijaya yang menguasai Kerajaan Kediri yang pusat
pemerintahanya terletak di Daha. Airlangga melakukan pembagian kekuasaan
untuk dua kerajaan tersebut karena takut akan terjadi perselisihan kekuasaan atau
perang saudara yang dilakukan oleh kedua anaknya tersebut. Atas dasar itulah
Airlangga membagi kekuasaan kepada kedua puteranya yang menempatkan raja
panjalu Sri Samarwiijaya menguasao Kerajaan Panjalu dan Mapanji Graksakan
menguasai kerajaan Jenggala yang berpusat pemerintahan di Kahuripan.

B. Masa Kejayaan Kerajaan Jenggala

Pada dasarnya sebuah kerajaan ataupun negara akan mengalami kemajuan


apabila seluruh masyarakatnya terpenuhi semua kebutuhanya. Karena masyarakat
adalah sebuah unsur penting dari keberadaan sebuah negara atau kerajaan itu
berada. Seperti yang terjadi pada kerajaan Jengala yang berhasil pada sektor
perdaganganya. Kerajaan Jenggala diyakini sebagai Kerajaan yang memiliki
potensi pada sektor ekonomi yang sangat memenuhi kebutuhan warganya.
Kejayaan itu adalah Jenggala sebagai kerajaan dengan bandar perdagangan
terbesar kedua di Indonesia.

Pusat perdagangan jalur sungai. Sumber : Inews.id

vi
Pada perkembanganya Kerajaan Jenggala jauh lebih maju perkembanganya
dibandingkan dengan Kerjaan Panjalu pada saat itu karena letak dari Kerajaan
Jenggala yang sangat strategis dan dijadikan sebagai pusat perdagangan dari
berbagai penjuru. Jenggala dikenal sebagai penguasa yang menguasai daerah
aliran sungai sungai. Lebih tepatnya sungai porong karena mereka menjual harga
yang relatif murah serta hasil hasil bumi seperti palawija emas dan juga
menyediakan fasilitas yang cukup memadai dan penerapan pajak pagi pendatang
yang murah. Sehingga disukai oleh pendatang. Tidak hanya pendatang lokal saja
yang berdagang dan singgah tetapi ada juga pendatang dari Arab, Afrika, Cina
dan lain sebagainya yang menjadikan perekonomian Jenggala meningkat pesat
dibandingkan dengan Kerajaan Panjalu.
Disamping Kerajaan Jenggala yang mengalami kemajuan oesat di bidang
perekonomian, raja raja yang berkuasa terbilang hanya sedikit. Sejarah
menyebutkan bahwa Kerajaan Jenggala diperintahkan oleh tiga raja saja.Yakni
Mapanji Grasakan, Alanjeng Ahyes dan Samarotsaha. Cukup singat apabila
dibandingkan dengan Kerajaan Panjalu atau Kediri. Dari tiga raja tersebut total
waktu yang dipgunakan untuk memerintah Kerajaan Jenggala adalah sembilan
puluh tahun. Yang di dalamnya dipenuhi dengan adegan perang saudara antara
dengan Kerajaan Kediri atau Panjalu. Berikut adalah raja-raja yang pernah
memerintah Kerajaan Jenggala
1. Mapanji Grasakan (1042)

Mapanji Grasakan dikenal sebagai pendiri dari Kerajaan Jenggala dan


merupakan putera dari Resi Gentayu alias Airlangga. Mapanji juga
merupakan saudara kandung dari Sri Samarawiyaja. Sebagai pendiri
kerajaan yang pertama tentunya Jenggala berada di fase kemajuan karena
kemahiran dalam mengatur roda pemerintahan dan sektor perekonomian.

vii
Sehinga pada masa Mapanji Jenggala memiliki daerah kekuasaan yang
dibilang cukup luas dan maju dibandingkan dengan Kerajaan Kediri.
2. Alanjeng Ahyes (1052)

Raja selanjutnya adalah Alanjeng Ahyes yang memetintahkan sekitar


tahun 1052. Pada masa ini kerajaan dipegang olehnya dan mengalami
beberapa peperangan saudara dengan Kerajaan Panjalu atau Kediri. Yang
menyebabkan lari kari kejaran penyerang yang berusaha menaklukan
Kerajaan Jenggala.
3. Samarotsaha (1059)

Raja yang terahir dalam memerintahkan Kerajaan Jenggala adalah


Samarotsaha. Pada masa pemerintahan ini Kerajaan Jenggala mengalami
kemunduran dan bahkan keruntuhan karena ditaklukan oleh Kerajaan
Panjalu atau kediri. Pada fase kemunduran itu sendiri disebabkan karena
beberapa faktor seperti kecemburuan Kerajaan Panjalu atau kediri ats
kemajuan yang diperoleh Kerajaan Jenggala yang menyebabkan ingin
segera menguasai Kerajaan Jenggala dengan cara menyerangnya. Selama
masa pemerintahan ini juga ditemukan beberapa prasasti prasati yang
diyakini menurut sejarah telah terjadi pada masa Mapanji Grasakan

viii
tentang penaklukan penaklukan yang telak dilakukan terhadap Kerajaan
Kediri.

C. Penyebab Berakhirnya Kerajaan Jenggala

Masa pemerintahan Kerajaan Jenggala terbilang cukup singkat untuk ukuran


sebuah kerajaan yakni hanya sekitar 90 tahun dan diperintahkan atau dikuasai oleh
tiga orang raja saja. Pada awalnya Kerajaan Jenggala adalah sebuah kerajaan yang
maju sejahtera di bidang perekonomian dengan mengandalkan sungai porong dan
sungai sungai di sekitarnya untuk tempat transit maupun berdagang para penjuru
dari berbagai dunia.

Pada awalnya Airlangga membagi Kerajaan Kahuripan menjadi dua yaitu


Jenggal dan Panjalu kepada kedua puteranya untuk menghindari dari adanya
perebutan kekuasaan yang mengakibatkan peperangan saudara. Harapan
Airlangga pada awalnya terwujud tetapi lambat laun sepeninggalanya kedua
kerajaan tersebut tidak bai baik saja. Perkembangan yang terjadi antara keduanya
dipenuhi dengan peperangan yang berkeinginan menguasai satu sama lain.

Adanya prasasti yang telah dibuat adalah bukti adanya peperangan yang
terjadi antara Jenggala dengan Panjalu. Pada awalnya Jenggala meraih
kemenangan atas Panjalu namun pada akhirnya enggala tunduk pada Panjalu atau
Kediri dengan dibuktikan adanya sebuah prasati yang berada di Ngantang, Jawa

ix
Timur. Di dalam prasasti itu disebutkan bahwa Panjalu memenangkan peperangan
atas Jenggala dengan tulisan di prasasti “Panjalu Jayati” yang berarti Panjalu
menang. Panjalu dapat menundukkan Jenggala dibawah Raja Sri Jayabhaya dari
kediri yang sangat terkenal dengan ramalanya. Atas bukti itulah dapat diyakini
bahwa Panjalu atau kediri dapat menguasai Jenggala dan menyatukan kembali
dengan Kediri sebelum pada akhirnya Kediri berhasil ditaklukkan oleh kerajaan
Majapahit.

D. Peninggalan Arkeolog Kerajaan Jenggala

Kerajaan Jenggala sebagai kerajaan yang menguasai Sungai Porong di


Sidoarjo meninggalkan beberapa peninggalan sejarah seperti Candi Prada, Prasast
Turun Hyang, Kambang Putih 4dan lain sebagainya yang menunjukkan eksistensi
dari Kerajaan Jenggala pada masa lampau hingga periode runtuhnya kerajaan
tersebut.
1. Candi Prada

Candi Prada adalah sebuah candi yang terletak di Dusun Reno Pencil
Kabupaten Sidoarjo. Candi ini diperkirakan sudah rusak pasa tahun 1965
karena ulah tangan manusia dan candi tersebut merupakan bukti eksistensi
Kerajaan Jenggala pasa saat itu.
2. Prasasti Turun Hyang II

x
Prasasti Turun Hyang II adalah nukti sejarah yang diperkirakan dibuat
pada masa kekuasaan raja yang pertama yakni Mapanji Grasakan. Terletak di
Dusun Truneng Kecamatan Kemlagi Mojokerto yang berisi tentang raja
Mapanji yang memberikan sebuha piagam kepada masyarakat. Dan diyakini
bahwa pemberian piagam tersebuat adalah bentuk rasa terima kasih Mapanji
kepada masyarakat yang setia membantu Mapanji melawan Kerajaan Kediri.
Dengan adanya hal tersebut maka apa yang direncanakan oleh Airlangga
sebelumnya adalah sia sia dan tidak berbuah apapun. Karena pada dasarnya
kedua puteranya tidak bisa saling bekerjasama dalam berkehidupan.
3. Prasasti Sumenka
Adalah prasasti yang dibuat pada masa kekuasaan Samarotsaha. Prasasti
ini dibuat dan ditujukan kepada seluruh rakyat Jenggala karena desa yang
ditempati sudah atas air. Karena telah berhasil memperbaiki saluran air yang
dulu sempat di rakit oleh Airlangga5. Sehingga diperkirakan kerajaan ini
memiliki pasokan air yang sangat melimpah karena merupakan menempati
daerah yang subur dengan udara yang segar.
4. Prasasti Kambang Putih

xi
Praasasti Kambang Putih adalah sebuah prasasti yang diperkirakan
sekarang adalah wilayah Tuban, Jawa Timur. Prasasti ini diperkirakan terjadi
sekitar tahun 1050 M. Latar belakang dari pembuatan prasati ini adalah karena
dahulu kerajaan Jenggala diserang oleh Kambang Putih tetapi pada saat
penyerangan itu, Kerajaan Jenggala justru malah memberikan sebuah
komentar positif atau sebuah pujian karena Kerajaan Jenggala berhasil
bertahan dari gempuran Kambang Putih tersebut.
5. Prasasti Malenga

Prasasti Malenga adalah sebuah prasasti yang terletak di Rengel, Tuban


Jawa Timur. Prasasti ini diperkirakan dibuat pada masa pemerintahan Mapanji
Grasakan yang tertulis angka 1052 M. Isi dari prasasti ini adalah sebuah
penghargaan yang ditujukan di sebuah desa yang bernama Malenga karena
telah setia membantu Mapanji Grasakn dalam berperang melawan Aji
Linggajaya. Sehingga selayaknya untuk seorang raja pertama dari Kerajaan
Jenggala memberikan penghargaan kepada desanya.

xii
.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Indonesia adalah sebuah negara dengan beraneka ragam seni dan budaya.
Ribuan pulau tersebar mulai dari Sabang sampai Merauke. Senua
keanekaragaman tersebut tumbuh di dalam masyarakat Indonesia sehingga
menyebabkan masyarakat yang majemuk sehingga melahirkan masyarakat dengan
pondasi integrasi yang sangat kuat. Pada praktiknya latar belakang perbedaan
kebudayaan dan keanekaragaman budaya yang tersebar di penjuru negeri ini
menyebabkan dampak positif seperti menjadikan negara yang kuat integritas.
Disamping itu juga memuat juga dampak negatif seperti perbedaan pendapat
akibat keanekaragaman latar budaya yang berbeda. Indonesia juga memiliki cerita

xiii
sejarah yang panjang yang berasal dari kebudayaan masa lampau yang hingga
sampai saat ini masih kbisa kita nikmati keberadaanya seperti prasasti atau benda
peninggalan sejarah lainya. Negara ini juga menempati wilayah yang strategis
yang menyebabkan berbagai agama dan budaya yang masuk sangat lah banyak,
seperti Hindu, Buddha, Islam hingga yang terakhir Kristen. Maka tidak heran
apabila di Indonesia terdapat banyak kerajaan mulai dari era Hindu Buddha
hingga pada zaman kerajaan Islam. Salah satu yang akan dibahas pada materi kali
ini adalah kerajaan Janggala atau bisa kita sebut dengan Jenggala. Menurut
sejarah, Kerajaan Jenggala terletak di Porong, Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur
dan merupakan sebuah kerajaan pecahan dari kerajaan Kahuripan. Meskipun
Kerajaan Jenggala memerintah relatif singkat, namun kerajaan ini masih ada
hubunganya dengan Mataram kuno. Kerajaan yang bercorak Hindu Buddha dan
meruoakan masih satu perintah dibawah Airlangga. Sejarah menyebutkan bahwa
letak ibu kota Jenggala adalah Kahuripan yang terletak di lereng Gunung
Penanggungan Jawa Timur.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

Rijal, Muhammad H. 2022. Ilmu Negara. Diakses pada 11 Desember 2022 dari
https://www.researchgate.net/publication/361273498_ILMU_NEGARA

Ningsih, Widya L. Kerajaan Jenggala: Sejarah, Raja-raja, Keruntuhan, dan


Peninggalan. Diakses pada 11 Desember 2022 dari
https://www.kompas.com/stori/read/2021/06/18/130000179/kerajaan-jenggala-
sejarah-raja-raja-keruntuhan-dan-peninggalan?page=all

Unknown. Diakses pada 11 Desember 2022 dari


https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Janggala

xv

Anda mungkin juga menyukai