Anda di halaman 1dari 4

A.

Latar Belakang
Pendidikan anak usia dini merupakan suatu tempat bermain sambil
belajar utuk anak. Pendidikan anak usia dini juga bertujuan untuk
mengembangkan 6 aspek diantaranya aspek nilai moral dan agama, fisik
motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa dan seni. Aspek-aspek tersebut
bertujuan untuk menstimulus atau merangsang sejak dini dan membentuk
karakter anak.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh metode bermain peran untuk keterampilan
berbicara ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk memahami pengaruh metode bermain peran dengan ketrampilan
bebicara
D. Kegunaan Penelitian
Teori Nativisme berpendapat bahwa selama proses pemerolehan
bahasa pertama, anak sedikit demi sedikit membuka kemampuan
lingualnya yang secara genetis telah diprogramkan. Jadi
lingkungan sama sekali tidak punya pengaruh dalam proses
pemerolehan bahasa pertama (acquisition). Para ahli nativis
berpendapat bahwa bahasa merupakan pembawaan dan bersifat alamiah
dan meyakini bahwa kemampuan berbahasa sebagaimana halnya
kemampuan berjalan, merupakan bagian dari perkembangan manusia yang
dipengaruhi oleh kematangan otak, beberapa bagian neurologis tertentu
dari otak manusia memiliki hubungan dengan perkembangan bahasa,
sehingga kerusakan pada bagian
tersebut dapat menyebabkan hambatan bahasa.
Melatih dan memberikan hal yang menyenangkan anak dengan
melalui bermain di mana permainan(bermain peran) menjadi alat
pendidikan yang memberikan rasa kepuasan kebahagiaan anak didik
karena dalam belajar dilakukan sambil bermain.
E. Hipotesis
Anak yang kurang dalam kosa kata atau bahasanya tidak
distimulus sejak lahir maka akan menyebabkan terlambatnya kemampuan
berbicara dan berbahasa.
Lingkungan tidak berpengaruh dalam berbicara atau berbahasa
anak karena anak akan terbiasa menggunakan bahasa yang baik atau
kosata yang bertambah dalam kesehariannya.
F. Tinjauan Pustaka
1. Abidin Y, Kota Bandung.
Bermain Pengantar bagi Penerapan Pendekatan Beyond Centers and
Circle Time (BCCT) dalam Dimensi PAUD.
2. Mulyadi Seto,Kota Jakarta.
Bermain dan Kreativitas, Upaya mengembangkan Kreativitas Anak
melalui Kegiatan Bermain.
3. Djamrah
Strategi Belajar Mengajar.
G. Kerangka Teori
Metode pembelajaran merupakan salah satu strategi atau cara yang
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran yang hendak dicapai,
semakin tepat metode yang digunakan oleh seorang guru maka
pembelajaran akan semakin baik
Bermain peran atau sosiodrama adalah metode mengajar yang
dalam pelaksanaannya peserta didik mendapat tugas dari guru untuk
mendrmatisasikan suatu situasi sosial yang mengandung suatu problem,
agar peserta didik dapat memecahkan suatu masalah yang muncul dari
suatu situasi sosial .
Bahasa atau akuisisi bahasa adalah suatu proses anak-anak
mencapai kelancaran dalam bahasa ibunya dan kelancaran bahasa anak
dapat diketahui dari perkembangan bahasanya.
Untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi anak, terutama
dalam kepentingan berbicara salah satu caranya adalah melalui pengenalan
kalimat, karena kelancaran anak berbicara dapat dilihat dari penggunaan
kalimat dalam berkomunikasi. Berbicara adalah bentuk komunikasi secara
lisan yang berfungsi untuk menyampaikan maksud dengan lancar,
menggunakan artikulasi atau kata-kata yang jelas dan menggunakan
kalimat yang lengkap, sehingga orang lain dapat memahami apa yang
disampaikan oleh anak.
H. Metode Penelitian
1. Peneliti menggunakan pendekatan secara langsung di lapangan
2. Sampel yang diambil adalah 8 anak di tk masyithoh dengan populasi
14 anak
3. Sumber data anak; 14 anak (terdiri dari 5 anak laki-laki dan 9 anak
perempuan), dengan sasaran 8 anak sebagai objek penelitian.
4. Teknik pengumpulan data
a) Tes
b) Wawancara
c) Observasi
5. Teknik analisis data
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Dengan cara
deskriptif dan inferensial
I. Sistematika Pembahasan
Kemampuan bicara merupakan  bentuk bahasa yang menggunakan
artikulasi atau kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan maksud,
karena berbicara merupakan komunikasi yang paling efektif,
penggunaannya paling luas dan paling penting. Bicara merupakan
keterampilan mental-motorik yang tidak hanya melibatkan koordinasi
kumpulan otot mekanisme suara yang berbeda tetapi juga mempunyai
aspek mental yaitu kemampuan mengaitkan arti dengan bunyi yang
dihasilkan. tujuan utama dalam berbicara adalah untuk berkomunikasi
dengan sesamanya yang ditopang alat komunikasi yang disebut bahasa.
Komunikasi merupakan serangkaian perbuatan yang digunakan secara
sistematis untuk mencapai tujuan atau maksud tertentu.
Kegiatan berbicara berarti kegiatan menggunakan bahasa, dalam
menggunakan bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
penampilan, cara mengungkapkan perasaan, sikap, dan cara pemecahan
masalah. faktor-faktor tersebut mempengaruhi penggunaan bahasa dalam
berbicara sehingga maksud yang disampaikan melalui bahasa tersebut
akan tercapai melalui serangkaian perbuatan yang dilakukan selama
berbicara. Perbuatan yang dilakukan selama berbicara itu dimaksudkan
untuk memperjelas pesan yang disampaikan kepada penyimak agar
penyimak memiliki makna yang sama dengan pembicara. Jelasnya
berbicara itu bertujuan menyampaikan informasi atau pesan kepada
penyimak dengan mengunakan bahasa yang dipahami disertai serangkaian
perbuatan untuk memperjelas informasi agar informasi itu dapat diterima
oleh penyimak tanpa mengubah makna informasi tersebut.
Kegiatan bermain peran di TK di samping fantasi dan emosi yang
menyertai permainan itu, anak belajar berbicara sesuai dengan peran yang
dimainkan, belajar mendengarkan dengan baik, dan melihat hubungan
antara berbagai peran yang dimainkan di drama. Seperti telah dipaparkan
sebelumnya, setiap metode pembelajaran memiliki langkah-langkah
tertentu yang memberikan kekhasan terhadap metode itu sendiri.
Demikian juga halnya dengan metode role playing.

Anda mungkin juga menyukai