Anda di halaman 1dari 5

Kerajaan

Pajang
DEVINA ANYA SUSATYO
DITO AKBAR SITORUS
KELAS 11IPS1
SEJARAH KERAJAAN PAJANG
Kerajaan Pajang merupakan kelanjutan dari Kerajaan Demak. Pajang pada awalnya merupakan daerah bawahan Kerajaan Demak. Menurut
naskah babad, Andayaningrat gugur di tangan Sunan Ngudung saat terjadinya perang antara Majapahit dan Demak. Ia kemudian digantikan
oleh putranya, yang bernama Raden Kebo Kenanga, bergelar Ki Ageng Pengging. Sejak saat itu Pengging menjadi daerah bawahan Kerajaan
Demak. Beberapa tahun kemudian Ki Ageng Pengging dihukum mati karena dituduh hendak memberontak terhadap Demak. Putranya yang
bergelar Jaka Tingkir setelah dewasa justru mengabdi ke Demak.

Karena kecemerlangnya Jaka Tingkir dalam ketentaraan, ia pun diangkat untuk menjadi menantu trenggana, dan menjadi bupati Pajang
bergelar Hadiwijaya. Sepeninggal Trenggana tahun 1546, Sunan Prawoto pun naik takhta. Tetapi Kesultanan Sultan Prawoto tidak bertahan
lama, Dikarenakan dibunuhnya sang raja oleh sepupunya, yaitu Arya Penangsang bupati Jipang tahun 1547. Dia juga sempat ingin membunuh
Hadiwijaya tetapi gagal. Berkat dukungan Ratu Kalinyamat (Bupati Jepara dan Putri Trenggana), Hadiwijaya beserta pendukungnys berhasil
mengalahkan Arya Penangsang dan berhasil merebut takhta Demak lalu mendirikan Kerajaan Pajang.

Sultan Hadiwijaya hanya berlangsung 1582, ia pun pada akhirnya jatuh sakit dan meninggal dunia. Terjadi persaingan antara putra dan
menantunya, yaitu Pangeran Benawa dan Arya Pangiri. Arya Pangiri berhasil naik takhta tahun 1583. pemerintahan Arya Pangiri hanya
disibukkan dengan usaha balas dendam terhadap Mataram. Kehidupan rakyat Pajang terabaikan. Hal ini membuat Pangeran Benawa yang sudah
tersingkir ke Jipang, merasa prihatin. Pada tahun 1586 Pangeran Benawa bersekutu dengan Sutawijaya (anak angkat Jaka Tingkir dan pendiri
Kerajaan Mataram) menyerbu Pajang. Meskipun pada Tahun 1582, Sutawijaya memerangi Sultan Hadiwijaya, namun Pangeran Benawa tetap
menganggapinya sebagai saudara tua.

Perang antara Pajang melawan Mataram dan Jipang berakhir dengan kekalahan Arya Pangiri. Ia dikembalikan ke negeri asalnya, yaitu Demak.
Pangeran Benawa kemudian menjadi Raja Pajang yang ketiga. Pemerintahan Pangeran Benawa berakhir tahun 1587. Tidak ada putra mahkota
yang menggantikannya, sehingga Pajang diberikan kepada Sutawijaya sebagai daerah bawahan Mataram.
RAJA-RAJA KERAJAAN PAJANG
1. Jaka Tingkir/Sultan Hadiwijaya (1549-1582) masa kejayaan
Nama kecil Jaka Tingkir adalah Mas Krebet. Hal tersebut dikarenakan ketika kelahiran Jaka Tingkir, sedang ada
pertunjukan wayang beber di rumahnya. Saat remaja, ia memiliki nama Jaka Tingkir. Nama itu dinisbatkan pada
tempat dimana ia dibesarkan. Pada perkembangannya, Jaka Tingkir menjadi menantu dari Sultan Trenggana
(Sultan Kerajaan Demak). Setelah berkuasa di Pajang, ia kemudian mendapat gelar “Hadiwijaya”. Jaka Tingkir
berasal dari daerah Pengging, di Lereng Gunung Merapi. Jaka Tingkir juga merupakan cucu dari Sunan Kalijaga
yang berasal dari daerah Kadilangun. Dapat dikatakan bahwa pada masa inilah, kerajaan Pajang mengalami masa
kejayaan, sebelum akhirnya kerajaan ini mulai mengalami kemunduran setelah kematian sultan Jaka Tingkir atau
Hadiwijaya (1582 M).
2. Arya Pangiri/Ngawantipuro (1582-1586)
Arya Pangiri merupakan raja kedua setelah Jaka Tingkir. Arya Pangiri berasal dari Demak. Ayahnya bernama
Sultan Prawoto yang merupakan raja ke-empat kerajaan Demak. Arya Pangiri pernah menjabat sebagai bupati di
Demak. Namun setelah sultan Hadiwijaya meninggal dunia, ia kemudian menjadi raja Pajang menggantika sultan
Hadiwijaya. setelah menjabat sebagai sultan di kerajaan ini, ia kemudian bergelar sultan Ngawantipura. Dia
melanggar wasiat mertuanya (Hadiwijaya) supaya tidak membenci Sutawijaya. Ia bahkan membentuk pasukan
yang terdiri atas orang-orang bayaran dari Bali, Bugis, dan Makassar untuk menyerbu Mataram.Arya Pangiri juga
berlaku tidak adil terhadap penduduk asli Pajang. Ia mendatangkan orang-orang Demak untuk menggeser
kedudukan para pejabat Pajang. Bahkan, rakyat Pajang juga tersisih oleh kedatangan penduduk Demak.Akibatnya,
banyak warga Pajang yang berubah menjadi perampok karena kehilangan mata pencaharian. Sebagian lagi
pindah ke Jipang mengabdi pada Pangeran Benawa. Hingga akhirnya, ia berhasil dikalahkan oleh Benawa, yang
kemudian akan menjadi sultan kerajaan Pajang. Setelah ia kalah, ia dipulangkan ke Demak.

3. Pangeran Benawa/Prabuwijoyo (1586-1587)


Pangeran Benawa merupakan anak dari Sultan Hadiwijaya. ia bergelar Sultan Prabuwijaya. Sejak kecil, ia sudah
dipersaudarakan dengan Sutawijaya yang nantinya akan mendirikan kerajaan Mataram. Pada perkembangannya,
melalui garis keturunannya-lah nantinya akan dilahirkan orang-orang besar dan pujangga-pujanga besar. Setelah
Sultan Prabuwijaya meninggal pada tahun 1587, kerajaan Pajang menjadi negara yang tunduk sepenuhnya
terhadap Mataram. Hal ini disebabkan tidak adanya pengganti yang cukup cakap untuk memegang kendali
pemerintahan Pajang.
PENINGGALAN
Kerajaan Pajang

1. PASAR LAWEYAN
2. BANDAR KABANARAN
3. MASJID LAWEYAN
4. BATIK LAWEYAN
5. MAKAM DARI PARA PEJABAT PAJANG
6. MAKAN SULTAN HADIWIJAYA
( JOKO TINGKIR)
KERUNTUHAN
Sepeninggal Hadiwijaya, terjadilah persaingan antara putra dan menantunya,
yaitu Pangeran Benawa dan Arya Pangiri sebagai raja selanjutnya. Arya
Pangiri didukung Panembahan Kudus berhasil naik takhta tahun 1583.

Pemerintahan Arya Pangiri hanya disibukkan dengan usaha balas dendam


terhadap Mataram. Kehidupan rakyat Pajang terabaikan akibat kemelut
tersebut. Hal itu membuat Pangeran Benawayang sudah tersingkir ke Jipang,
merasa prihatin.

Pada tahun 1586 Pangeran Benawa bersekutu dengan Sutawijaya menyerbu


Pajang. Meskipun pada tahun 1582 Sutawijaya memerangi Hadiwijaya,
tetapi Pangeran Benawa tetap menganggapnya sebagai saudara tua.

Perang antara Pajang melawan Mataram dan Jipang berakhir dengan


kekalahan Arya Pangiri. Ia dikembalikan ke negeri asalnya
yaitu Demak. Pangeran Benawa kemudian menjadi raja Pajang yang ketiga.

Pemerintahan Pangeran Benawa berakhir tahun 1587. Tidak ada putra mahkota


yang menggantikannya sehingga Pajang pun dijadikan sebagai negeri
bawahan Mataram. Yang menjadi bupati di sana ialah Pangeran Gagak Baning
atau adik Sutawijaya. Sutawijaya sendiri mendirikan Kerajaan Mataram, di mana
ia sebagai raja pertama bergelar Panembahan Senopati.

Anda mungkin juga menyukai