Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH PENDIDIDKAN KEWARGANEGARAAN

KETAHANAN NASIONAL
“GEOSTRATEGI”
DOSEN : H. SRI WALUYO

Disusun oleh :
Sri Setiawaty
18211261
2EA27

Program Sarjana Ekonomi Manajemen


UNIVERSITAS GUNADARMA
KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
Penulis dapat menyelesaikan makalah untuk tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang
berjudul “KETAHANAN NASIONAL “GEOSTRATEGI” tepat pada waktunya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu memotivasi dan memberi
masukan-masukan yang bermanfaat sehingga Penulis dapat membuat makalah ini dengan baik.
Khususnya, Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak H.Sri Waluyo selaku dosen mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberi tugas makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu Penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
untuk pembaca khususnya serta rekan-rekan mahasiswa pada umumnya.

Bekasi, 18 Mei 2013

Penulis

Sri Setiawaty

1|Page
DAFTAR ISI

BAB I ............................................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................... 3
BAB II ............................................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ............................................................................................................................................. 4
2.1 Pengertian Geostrategi .................................................................................................................. 4
2.2 Metode Astagatra .......................................................................................................................... 5
2.3 Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia ............................................................................. 7
2.4 Urgensi Ketahanan Nasional Terhadap Eksistensi Negara ........................................................... 8
2.5 Ketahanan Nasional Sebagai Perwujudan Dan Geostrategi Indonesia ......................................... 9
2.6 Hubungan Antar Gatra Dalam Trigatra Dan Pancagatra ............................................................. 10
2.7 Ancaman Yang Dihadapi Trigatra Dan Pancagatra Indonesia..................................................... 12
BAB III ......................................................................................................................................................... 14
PENUTUP ................................................................................................................................................... 14
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................... 16

2|Page
BAB I
PENDAHULUAN

Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiap bangsa, baik pada masa lampau, kini, maupun masa
yang akan datang. Geostrategi menjadi sangat penting karena setiap bangsa yang telah menegara
membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah negara sebagai ruang hidup nasional. Semua ini
dalam rangka menentukan kebijakan, sarana, dan sasaran perwujudan kepentingan, serta tujuan nasional
melalui pembangunan. Dengan demikian, suatu bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis, politis,
ekonomis, sosial budaya, dan hankam.

Pembukaan UUD 1945 memberikan amanat kepada para penyelenggara negara agar dalam hidup
berbangsa dan negara dalam lingkup nasional diarahkan untuk mewujudkan upaya melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Selain itu, untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Geostrategi Indonesia pada dasarnya adalah strategi nasional bangsa Indonesia dalam memanfaatkan
wilayah negara Republik Indonesia sebagai ruang hidup nasional untuk merancang arahan tentang
kebijakan, sarana, serta sasaran pembangunan untuk mencapai kepentingan dan tujuan nasional tersebut.
Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Konsepsi “Ketahanan Nasional”.

3|Page
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geostrategi

Geostrategi berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan strategi diartikan sebagai usaha dengan
menggunakan segala kemampuan atau sumber daya baik SDM maupun SDA untuk melaksanakan
kebijakan yang telah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan kehidupan suatu negara, geostrategi diartikan
sebagai metode atau aturan-aturan untuk mewujdkan cita-cita dan tujuan melalui proses pembangunan
yang memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan dan keputusan yang terukur
dan terimajinasi guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman dan bermartabat.

Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk menentukan
kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi dapat pula dikatakan
sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik. Suatu strategi
memanfaatkan kondisi geografi Negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana utk mencapai tujuan
nasional (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik). Geostrategi Indonesia
diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan
dalam pembukaan dan UUD 1945. Ini diperlukan utk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa
dalam masyarakst majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945.

Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau perang. Di Indonesia
geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum
dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia
menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional. Mengingat geostrategi Indonesia
memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan
yang lebih baik, lebih aman.

4|Page
Geostrategi Indonesia Dirumuskan Dalam Wujud Ketahanan Nasional

Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional. Ketahanan Nasional merupakan kondisi
dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, baik yang
datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsug membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional. Tannas
diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja melainkan sebagai kebutuhan dalam menunjang keberhasilan
tugas pokok pemerintah, seperti Law and order, Welfare and prosperity, Defence and security, Juridical
justice and social justice, freedom of the people.

2.2 Metode Astagatra

Metode ini merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang
berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai dengan
menggunakan kemampuannya. Model yang dikembangkan oleh Lemhanas ini menyimpulkan adanya 8
unsur aspek kehidupan nasional, yaitu:

1. TRI GATRA: (tangible) bersifat kehidupan alamiah


a) Letak geografi Negara
b) Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer, muka maupun perut
bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas maksimal, lestari, dan daya saing.
c) Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi)

2. Pancagatra (itanggible) kehidupan sosial


a) IDEOLOGI → Value system
b) POLITIK → Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan kehidupan pololitik masyarakat.
sistem politik harus mampu memenuhi lima fungsi utama :
 Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik
 Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik
 Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat
 Pencapaian tujuan

5|Page
 Usaha integrasi
c) EKONOMI (SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi)
d) SOSBUD (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nas, Kepribadian nas)
e) HANKAM, meliputi faktor-faktor :
 Doktrin
 Wawasan Nasional
 Sistem pertahanan keamanan
 Geografi
 Manusia
 Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat
 Material
 Ilmu pengetahuan dan teknologi
 Kepemimpinan
 Pengaruh luar negeri

Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara komprehensif dan integral.

Hubungan Geopolitik Dan Geostrategi

Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah
satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. sedangkan
geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan
kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada
kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan
doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah
laut. Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat
menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman. Selain itu hubungan geopolitik dan
geostrategi terdapat dalam astra gatra.

6|Page
2.3 Perkembangan Konsep Geostrategi Indonesia

Konsep geostrategi Indonesia pertama kali dilontarkan oleh Bung Karno pada tanggal 10 Juni 1948 di
Kotaraja. Namun sayangnya gagasan ini kurang dikembangkan oleh para pejabat bawahan, karena seperti
yang kita ketahui wilayah NKRI diduduki oleh Belanda pada akhir Desember 1948, sehingga kurang
berpengaruh. Dan akhirnya, setelah pengakuan kemerdekaan 1950 garis pembangunan politik berupa “
Nation and character and building “ yang merupakan wujud tidak langsung dari geostrategi Indonesia yakni
sebagai pembangunan jiwa bangsa. Berikut beberapa tahapan geostrategi Indonesia dari awal
pembentukan hingga sekarang.

1. Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas. Sekolah Staf dan Komando
Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Isi konsep geostrategi Indonesia yang tenimus
adalah pentingnya pengkajian terhadap perkembangan lingkungan strategi di kawasan Indonesia yang
ditandai dengan meluasnya pengaruh Komunis. Geostrategi Indonesia pada waktu itu dimaknai
sebagai strategi untuk mengembangkan dan membangun kemampuan teritorial dan kemampuan
gerilya untuk menghadapi ancaman komunis di Indocina.

2. Pada tahun 1965-an lembaga ketahanan nasional mengembangkan konsep geostrategi Indonesia
yang lebih maju dengan rumusan sebagai berikut: Bahwa geostrategi Indonesia harus berupa sebuah
konsep strategi untuk mengembangkan keuletan dan daya tahan, juga mengembangkan kekuatan
nasional dalam menghadapi dan menangkal ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan, baik
bersifat internal maupun eksternal. Gagasan ini agak lebih progresif, tapi tetap terlihat konsep
geostrategi Indonesia baru sekadar membangun kemampuan nasional sebagai faktor kekuatan
penangkal bahaya.

3. Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang geostrategi
Indonesia yang lebih sesuai dengan konstelasi Indonesia. Pada era itu konsepsi geostrategi Indonesia
dibatasi sebagai metode untuk mengembangkan potensi ketahanan nasional dengan pendekatan
keamanan dan kesejahteraan untuk menjaga identitas kelangsungan serta integritas nasional sehingga
tujuan nasional dapat tercapai.

7|Page
4. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam bentuk rumusan
ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam pembangunan nasional.
Pengembangan konsep geostrategi Indonesia bahkan juga dikembangkan oleh negara-negara yang
lain dengan bertujuan:

a. Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional, baik yang berbasis pada aspek
ideologi, politik, sosial budaya, dan hankam maupun aspek-aspek alamiah. Hal ini untuk upaya
kelestarian dan eksistensi hidup negara dan bangsa dalam mewujudkan cita-cita proklamasi dan
tujuan nasional.

b. Menunjang tugas pokok pemerintahan Indonesia dalam:


 Menegakkan hukum dan ketertiban (law and order),
 Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity),
 Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and prospety),
 Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial (yuridical justice and social justice),
 Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri (freedom of the people).

Geostrategi Indonesia sebagai pelaksana geopolitik Indonesia memiliki dua sifat pokok sebagai
berikut:
 Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi Indonesia
ditujukan menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan terhadap
identitas, integritas, serta eksistensi bangsa dan negara Indonesia.

 Bersifat development/pengembangan, yaitu pengemabangan potensi kekuatan bangsa dalam


ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan hankam sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.

2.4 Urgensi Ketahanan Nasional Terhadap Eksistensi Negara

Ketahanan Nasional ditinjau secara antropologis mengandung arti kemampuan manusia atau suatu
kesatuan kemampuan manusia untuk tetap memperjuangkan kehidupannya. Rumusan ketahanan nasional
sebagaimana disusun oleh Lemhamnas adalah: Ketahanan Nasional Idonesia adalah kondisi dinamis

8|Page
Bangsa Indonesia yang meliputi segenap aspek, kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam
menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan, baik yang datang dari
luar maupun dari dalam untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara,
serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

2.5 Ketahanan Nasional Sebagai Perwujudan Dan Geostrategi Indonesia

1. Perkembangan Konsep Pengertian Tannas


a. Gagasan Tannas oleh Seskoad tahun 1960-an. Tannas adalah pertahanan wilayah oleh seluruh
rakyat.
b. Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1963-an. Tannas adalah keuletan dan daya tahan
nasional dalam menghadapi segala kekuatan, baik yang datang dari luar maupun dan dalam yang
langsung ataupun tidak langsung membahayakan kelangsungan negara dan bangsa Indonesia.
c. Gagasan Tannas oleh Lemhanas tahun 1969-an. Tannas adalah keuletan dan daya tahan
nasional dalam menghadapi segala ancaman, baik yang datang dari luar maupun dari dalam
yang langsung ataupun tidak langsung membahayakan kelangsungan negara dan bangsa
Indonesia.
d. Gagasan Tannas berdasar SK Menhankam/Pangab No. SKEP/1382/XG/1974. Ketahanan
Nasional adalah merupakan kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan
mengatasi segala ancaman, gangguan, dan tantangan, baik yang datang dari dalam maupun dari
luar yang langsung ataupun tidak langsung , membahayakan integritas, identitas, kelangsungan
hidup bangsa dan negara, serta perjuangan nasional.
e. Gagasan Tannas menurut GBHN 1978-1997. Tannas adalah kondisi dinamis yang merupakan
integritasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan negara.

2. Hakikat Ketahanan Nasional


Pada hakikatnya Ketahanan Nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat
menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan bangsa dan negara. Ketahanan nasional ini
bergantung pada kemampuan bangsa dan seluruh warga negara dalam membina aspek alamiah serta

9|Page
sosial sebagai landasan penyelenggaraan kehidupan nasional di segala bidang. Ketahanan Nasional
mengandung makna keutuhan semua potensi yang terdapat dalam wilayah nasional, baik fisik maupun
sosial, serta memiliki hubungan erat antargatra di dalamnya secara komprehensif integral. Kelemahan
salah satu bidang akan mengakibatkan kelemahan bidang yang lain, yang dapat memengaruhi kondisi
keseluruhan.

2.6 Hubungan Antar Gatra Dalam Trigatra Dan Pancagatra


Komponen strategi Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya yang
berlangsung di atas bumi ini. Dengan memenfaatkan menggunakan secara memadai segala komponen strategi
tersebut, dapat dicapai peningkatan dan pengembangan kemampuan nasional

1) Trigatra
Komponen strategi trigatra ialah gatra geografi, sumber kekayaan alam, dan penduduk. Trigatra
merupakan kelompok gatra yang tangible atau bersifat kehidupan alamiah. Trigatra (aspek kehidupan
alamiah) :
a. Gatra Letak Geografis Negara Indonesia
Letak geogragis negara Indonesia dikelompokkan dalam 4 gugusan yaitu:
 Gugusan Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya
 Gugusan Kepulauan Maluku, terdiri dari halmahera, Ternate, Tidore, Seram Buru, dan pulau-pulau
di sekitarnya.
 Gugusan Kepulauan Sunda Kecil meliputi pulau Bali, Lombok, Sumbawa, dan sekitarnya
 Gugusan Kepulauan Sunda Besar meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan pulau-
pulau kecil di sekitarnya.

b. Gatra Keadaan dan Kekayaan Alam


Kekayaan alam merupakan potensi yang mampu mendukung dinamika ketahanan naasional.
Pemanfaatan kekayaan alam yang baik dan maksimal sangat diperlukan untuk kelangsungan generasi
berikutnya.

c. Gatra Keadaan dan Kemampuan Penduduk


Penduduk merupakan faktor dominan terwujudnya ketahanan nasional yang tangguh, karena gatra lain
sangat tergantung pada kualitas penduduk.

10 | P a g e
2) Pancagtra
Komponen strategi pancagatra adalah gatra ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan. Pancagatra merupakan kelompok gatra yang intagible atau bersifat kehidupan sosial. Aspek
Pancagatra (Kehidupan Sosial) :
 Gatra Ideologi
Pancasila yang kita yakini kebenarannya akan mampu mengantar bangsa Indonesia mewujudkan cita-
cita maupun tujuan nasional bangsa Indonesia

 Gatra Politik
Pemerintahan dan kebijakan di dalamnya hendaknya tetap berpihak pada kepentingan nasional
dengan mengutamakan kepentingan kelompok serta individu. Semua harus dilaksanakan secara
transparan dan demokratis.

 Gatra Ekonomi
Amanat UUD 1945 telah jelas menggariskan perekonomian rakyat, seperti pada pasal 33 UUD 1945
menyebutkan Perekonomian disusun bersama berdasar atas asas kekeluargaan. Cabang- cabang
produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.

 Gatra Sosial Budaya


Pada hakekatnya sosial adalah pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang memiliki nilai-
nilai kebersamaan dan solidaritas sebagai alat pemersatu. Budaya pada hakekatnya adalah sistem
nilai sebagai hasi cipta, rasa, dan karsa manusia. Masyarakat budaya akan membentuk pola budaya,
serta fokus budaya.

 Gatra Pertahanan dan Keamanan


Pertahanan dan keamanan NKRI bertujuan untuk menjamin tetap tegaknya NKRI yang berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945 dari segala macam ancaman, gangguan, hambatan, atau juga tantangan
baik dari dalam maupun dari luar.

Hubungan komponen strategi antargatra dalam trigatra dan pancagatra serta antargatra itu sendiri terdapat
hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut hubungan (korelasi) dan ketergantungan

11 | P a g e
(interdepency). Oleh karena itu, hubungan komponen strategi dalam trigatra dan pancagatra tersusun
secara utuh menyeluruh (komprehensif integral) di dalam komponen strategi astagatra.

2.7 Ancaman Yang Dihadapi Trigatra Dan Pancagatra Indonesia


Beberapa ancaman yang dihadapi oleh Trigatra dan Pancagatra Indonesia, antara lain sebagai berikut :

1. Di dalam era globalisasi sekarang ini di masa yang akan datang, tidak tertutup kemungkinan campur
tangan asing dengan alasan mengakkan nilai-nilai HAM, demokrasi, penegakan hukum, dan
lingkungan hidup di balik kepentingan nasional mereka. Situasi seperti ini kemungkinan besar dapat
terjadi apabila unsusr-unsur utama kekuatan Hankam dan komponen bangsa yang lain tidak mampu
mengatasi permasalahan dalam negeri. Untuk itu anacaman yang paling realsistik adalah adanya
hubungan antara kekuatan dalam negeri dan kekuatan luar negeri.

2. Sistem free fight liberalisme yang hanya menguntungkan pelaku ekonomi yang bermodal tinggi dan
tidak memungkinkan berkembangnya ekonomi kerakyatan.

3. Sistem etatisme, dalam artian negara beserta aparatur ekonomi negara bersifat dominan.

4. Pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam bentuk monopoli yang merugikan
masyarakat.

5. Kedaulatan NKRI yang dua pertiga wilayahnya yang terdiri atas laut menempatkan laut dan udara di
atasnya sebagai mandala perang yang pertama kali akan terancam karena keduanya merupakan initial
point, untuk memasuki kedaulatan RI di darat. Ancaman dari luar senantiasa akan menggunakan
media laut dan udara di atasnya karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Dengan demikian
pembangunan postur kekuatan Hankam masa depan perlu diarahkan ke pembangunan kekuatan
secara proporsional dan seimbang antara unsur-unsur utama kekuatan pertahanan, yaitu TNI AD, TNI
AL dan TNI AU serta unsur utama keamanan, yaitu POLRI. Pesatnya kemajuan iptek membawa
implikasi meningkatnya kemampuan tempur, termasuk daya hancur dan jarak jangkau. Dengan
demikian ancaman masa depan yang perlu diwaspadai adalah serangan langsung lewat udara dari
laut oleh kekuatan asing yang memiliki kepentingan terhadap Indonesia.

12 | P a g e
6. Keberadaan Indonesia dipersilangan jalur pelayaran strategis, memang selain membawa
keberuntungan juga mengandung ancaman. Sebab pasti dilirik banyak negara. Karena itu sangat
beralasan bila beberapa negara memperhatikan dengan cermat setiap perkembangan yang terjadi di
Indonesia. Australia misalnya, sangat kuatir bila Indonesia mengembangkan kekuatan angkatan laut,
yang pada gilirannya dapat memperketat pengendalian efektif semua jalur pelayaran di perairan
nusantara.Penetapan sepihak selat Sunda dan selat Lombok sebagai perairan internasional oleh
Indonesia secara bersama-sama ditolak oleh Amerika Serikat, Australia, Canada, Jerman, Jepang,
Inggris dan Selandia Baru. Tentu apabila dua selat ini menjadi perairan teritorial Indonesia, maka
semua negara yang melintas di wilayah perairan ini harus tunduk kepada hukum nasional Indonesia,
tanpa mengabaikan kepentingan internasional.

13 | P a g e
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan bahwa :

1. Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk menentukan
kebijakan, tujuan, serta sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional. Geostrategi dapat pula
dikatakan sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik.

2. Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi
sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.

3. Metode astragatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang kehidupan manusia dan budaya
yang berlangsung di atas bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alam yang dapat dicapai
dengan menggunakan kemampuannya.

4. Pada awalnya pengembangan awal geostrategi Indonesia digagas. Sekolah Staf dan Komando
Angkatan Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962. Pada tahun 1965-an lembaga ketahanan nasional
mengembangkan konsep geostrategi Indonesia yang lebih maju. Sejak tahun 1972 Lembaga
Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang geostrategi Indonesia yang lebih sesuai
dengan konstelasi Indonesia. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya
dalam bentuk rumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam pembangunan
nasional.

5. Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional. Ketahanan Nasional merupakan kondisi
dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, baik yang
datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsug membahayakan integritas,
identitas, kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional.
14 | P a g e
6. Banyak ancaman yang dihadapi Trigatra dan Pncagatra bangsa Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan
suatu ketahanan nasional yang kuat.

15 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

1. Bedjo dan Zainul Akhyar. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan. FKIP UNLAM: Lab PKn.
2. Afandi, Widoyo, .Reformasi Indonesia, Bahasan dari sudut pandang Geografi Politik dan
Geopolitik, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
3. Sumarsono, S., Drs., MBA, at al., 2005, Pendidikan Kewarganegaraan, PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta.

16 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai