Dosen Pengampu:
Dr. Zukhaira, S. S., M. Pd.
Disusun Oleh:
1. Annisa Ramadhani ( 8111422273 )
2. Nur Afaricha Aylinda ( 8111422334 )
3. Rendy Razie H ( 8111422447 )
4. Ardan Sabillah ( 8111422458 )
5. Assayyidah fadlilah ( 8111422635 )
6. Ayu Resti Irma Suryani ( 8111422636 )
7. Muhammad Defa Hakim ( 8111422661 )
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Agama Islam
tentang “Pergaulan Dalam Islam” dengan baik.
Kami mengucapkan terima kasih juga kepada pihak-pihak yang telah mendukung
dalam penulisan makalah ini dan tentunya kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.
Zukhaira, S. S., M. Pd. Selaku dosen pengampu mata kuliah umum Pendidikan Agama Islam
yang telah memberikan tugas dan arahan kepada kami.
Dalam islam, Pergaulan merupakan aspek penting dalam kehidupan sehari-hari umat
muslim. Oleh karena itu, dengan senang hati kami menyampaikan kata pengantar ini yang
bertujuan untuk menggali dan memahami lebih dalam tentang pergaulan dalam perspektif
islam.
Melalui makalah ini, diharapkan kita semua dapat merefleksikan bagaimana
pergaulan kita sejauh ini dan menggali pemahaman yang lebih dalam tentang pergaulan yang
benar dalam islam. Dengan mempraktikkan nilai-nilai Islam dalam pergaulan, kita dapat
menciptakan masyarakat yang penuh kasih sayang, toleransi, dan kedamaian.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa hasil makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Sehingga kami selaku penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sekalian. Akhir kata Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat untuk kelompok kami khususnya, dan bagi para pembaca sekalian.
2
DAFTAR ISI
BAB I......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................... 5
1.3 Tujuan.......................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.................................................................................................................. 7
A. Etika Pergaulan dengan Sesama Muslim dan Non-muslim...................................... 7
B. Etika Pergaulan Antara Laki-Laki dan Perempuan................................................... 9
C. Etika Pergaulan dengan Teman Sebaya................................................................... 10
D. Etika Pergaulan dengan Orang yang Lebih Tua...................................................... 11
E. Peran Pendidikan Agama Islam Sebagai Pedoman Pergaulan................................ 14
BAB III.................................................................................................................................... 16
KESIMPULAN.................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
memberikan tuntunan kepada umat manusia tentang etika pergaulan. Islam adalah agama
yang mengatur etika pergaulan sesama manusia, baik pergaulan sesama muslim atau
pergaulan antara muslim dan non muslim. Islam telah mengajarkan hak dan kewajiban
sesama muslim dalam etika bermasyarakat, baik ia sebagai anggota keluarga, anggota
masyarakat, atau bahkan sebagai masyarakat muslim.
Konsep etika pergaulan sudah dijelaskan dalam al-Qur‘an, namun belum menjadi
suatu disiplin ilmu yang disusun secara sistematis. al-Qur‘an adalah sebuah kitab yang
memberi pelajaran bahwa manusia harus memiliki sikap saling menghormati dan menghargai
antar sesama, agar tidak terjadi perselisihan di antara manusia. Islam adalah agama yang
memberikan rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil‘alamin) sehingga terdapat ayat-ayat
yang mengajarkan tentang etika pergaulan di antara sesama manusia, kasih sayang,
perdamaian, serta sikap toleransi atau menghormati perbedaan. Hal ini disebabkan karena
al-Qur‘an merupakan pedoman bagi umat Islam yang mengakui dan menjunjung tinggi
perbedaan. Islam telah mengajarkan bahwa solusi terhadap segala permasalahan adalah
kembali kepada Allah SWT dan Rasulnya dengan menjadikan al-Qur‘an dan sunnah sebagai
pedoman hidup, karena merupakan petunjuk dalam meraih kebahagian hidup di dunia dan
akhirat. Tuntunan etika pergaulan dengan sesama muslim dan nonmuslim dijelaskan dalam
Q.S.Al-Hujarat [49] ayat 10-13.
1. Bagaimana etika pergaulan baik dengan sesama muslim dan nonmuslim menurut Q.S.
Al-Hujurat 10-13?
2. Bagaimana etika pergaulan antara laki-laki dan perempuan?
3. Bagaimana etika pergaulan dengan teman yang sebaya?
4. Bagaimana etika pergaulan dengan orang yang lebih tua?
5. Bagaimana peran Pendidikan Agama Islam sebagai pedoman dalam melakukan
pergaulan (pencegah kenakalan remaja)?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana etika pergaulan baik dengan sesama muslim maupun dengan
nonmuslim berdasarkan Q.S. Al-Hujurat 10-13.
5
2. Mengetahui bagaimana etika pergaulan antara laki-laki dan perempuan.
3. Mengetahui bagaimana etika pergaulan dengan teman yang sebaya.
4. Mengetahui bagaimana etika pergaulan dengan orang yang lebih tua.
5. Mengetahui bagaimana peran Pendidikan Agama Islam sebagai pedoman dalam
melakukan pergaulan khususnya dalam mencegah fenomena kenakalan remaja.
6
BAB II
PEMBAHASAN
a. Q.S Al - Hujurat 10
۟ ُُوا بَ ْينَ َأ َخ َو ْي ُك ْم ۚ َوٱتَّق
َوا ٱهَّلل َ لَ َعلَّ ُك ْم تُرْ َح ُمون ۟ نَّما ْٱل ُمْؤ ِمنُونَ ْخ َوةٌ فََأصْ لِح
ِإ َ ِإ
innamaa lmu’minuuna ikhwatun fa-ashlihuu bayna akhawaykum wattaquu laaha la’allakum
turhamuu
b. QS Al - Hujurat (11)
َسى اَ ْن يَّ ُك َّن َخ ْيرًا ِّم ْنه ۚ َُّن َواَل ت َْل ِم ُز ْٓوا
ٓ ٰ َسى اَ ْن يَّ ُكوْ نُوْ ا َخ ْيرًا ِّم ْنهُ ْم َواَل نِ َس ۤا ٌء ِّم ْن نِّ َس ۤا ٍء ع ٓ ٰ ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا اَل يَ ْسخَرْ قَوْ ٌم ِّم ْن قَوْ ٍم ع
ٰ ك هُم ٰۤ ُ
َالظّلِ ُموْ ن ُ َ ول ِٕى ان َو َم ْن لَّ ْم يَتُبْ فَا ُ ْس ااِل ْس ُم ْالفُسُو
ِ ۚ ق بَ ْع َد ااْل ِ ْي َم َ ب بِْئِ ۗ اَ ْنفُ َس ُك ْم َواَل تَنَابَ ُزوْ ا بِااْل َ ْلقَا
yaa ayyuhaa ladziina aamanuu laa yaskhar qawmun min qawmin ‘asaa an yakuunuu
khayran minhum walaa nisaaun min nisaa-in ‘asaa an yakunna khayran minhunna walaa
talmizuu anfusakum walaa tanaabazuu bil-alqaabi bi’sa l-ismu lfusuuqu ba’da l-iimaani
waman lam yatub faulaa-ika humu zhz halimun
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum
yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang
mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain
(karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang
mengolok-olok). Janganlah kau saling mencela satu sama lain dan janganlah saling
memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan yaitu (panggilan) yang
jelek (fasik) sehabis beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah
orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Hujurat : 11)
7
c. QS Al - Hujurat (12)
ض ُك ْم بَ ْعض ًۗا اَي ُِحبُّ اَ َح ُد ُك ْم اَ ْن يَّْأ ُك َل لَحْ َم َ ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوا اجْ تَنِبُوْ ا َكثِ ْيرًا ِّمنَ الظَّ ۖنِّ اِ َّن بَع
ُ ْض الظَّنِّ اِ ْث ٌم َّواَل تَ َج َّسسُوْ ا َواَل يَ ْغتَبْ بَّ ْع
هّٰللا هّٰللا
ِ اَ ِخ ْي ِه َم ْيتًا فَ َك ِر ْهتُ ُموْ ۗهُ َواتَّقُوا َ ۗاِ َّن َ تَ َّوابٌ ر
َّح ْي ٌم
yaa ayyuhaa ladziina aamanuu ijtanibuu katsiiran mina zhzhanni inna ba’dha zhzhanni
itsmun walaa tajassasuu walaa yaghtab ba’dhukum ba’dhan ayuhibbu ahadukum an ya’kula
lahma akhiihi maytan fakarihtumuuhu wattaquu laaha inna laaha tawwaabun rahiim
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sebetulnya
sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kau mencari-cari kesalahan orang lain dan
janganlah ada di antara kau yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kau
yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kau merasa jijik. Dan
bertakwalah kepada Allah, sebetulnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.” (QS.
Al-Hujurat : 12)
d. QS Al - Hujurat (13)
. ٰيٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا َخلَ ْق ٰن ُك ْم ِّم ْن َذ َك ٍر َّواُ ْن ٰثى َو َج َع ْل ٰن ُك ْم ُشعُوْ بًا َّوقَبَ ۤا ِٕى َل لِتَ َعا َرفُوْ ا ۚ اِ َّن اَ ْك َر َم ُك ْم ِع ْن َد هّٰللا ِ اَ ْت ٰقى ُك ْم ۗاِ َّن هّٰللا َ َعلِ ْي ٌم َخبِ ْي ٌر
yaa ayyuhaa nnaasu innaa khalaqnaakum min dzakarin wauntsaa waja’alnaakum syu’uuban
waqabaa-ila lita’aarafuu inna akramakum ‘inda laahi atqaakum inna laaha ‘aliimun khabiir
Artinya : “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah membuat kau dari seorang pria dan seorang
perempuan, kemudian Kami jadikan kau berbangsa-bangsa dan bersuku-suku biar kau saling
mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kau di sisi Allah ialah orang yang
paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti.” (QS. Al-Hujurat : 13)
8
● Menghindari prasangka buruk: Ayat 12 mengingatkan kita untuk menjauhi prasangka
buruk terhadap orang lain. Kita tidak boleh mencari-cari kesalahan atau
menggunjingkan satu sama lain. Sebaliknya, kita harus saling memberi manfaat dan
memperbaiki hubungan dengan baik.
● Menghormati perbedaan: Ayat 13 mengingatkan kita bahwa Allah menciptakan umat
manusia dalam beragam suku, bangsa, dan bahasa supaya kita saling mengenal dan
memahami satu sama lain. Orang yang paling mulia di hadapan Allah adalah yang
paling bertakwa, bukan berdasarkan suku, bangsa, atau status sosial.
Dalam Islam, terdapat prinsip-prinsip etika pergaulan antara laki-laki dan perempuan
yang didasarkan pada prinsip kesucian, penghormatan, dan batasan-batasan yang ditetapkan
dalam Al-Qur'an dan Sunnah (ajaran dan tindakan Nabi Muhammad). Berikut adalah
beberapa poin penting terkait etika pergaulan antara laki-laki dan perempuan dalam Islam:
9
Islam mendorong adanya batasan dalam pergaulan antara laki-laki dan perempuan di luar
hubungan keluarga yang terdekat. Pada umumnya, interaksi di antara mereka harus dilakukan
dengan kehadiran pihak ketiga atau dalam konteks yang halal, seperti dalam situasi kerja atau
pendidikan.
Dalam Islam, etika pergaulan dengan teman sebaya sangat diperhatikan. Berikut ini adalah
beberapa prinsip etika dalam pergaulan dengan teman sebaya dalam Islam, serta beberapa
ayat dan hadis terkait:
10
Al-Hujurat (49:11): "Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok
kaum yang lain, boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang
mengolok-olok)."
3. Saling tolong-menolong
Sebagai teman sebaya, kita harus saling tolong-menolong dalam kebaikan dan kesulitan.
Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Ma'idah (5:2): "Bantulah satu sama lain dalam
kebaikan dan ketakwaan, dan janganlah saling membantu dalam berbuat dosa dan
permusuhan."
Dalam Islam, etika pergaulan dengan teman sebaya didasarkan pada kasih sayang, saling
menghormati, dan kebaikan bersama. Kita harus selalu berusaha menjaga hubungan yang
baik dan saling memberi manfaat dalam segala hal.
Bagi orang yang lebih muda, menghormati orang yang lebih tua merupakan suatu kewajiban,
karena pada dasarnya orang yang lebih tua telah berjasa mewariskan sesuatu yang lebih
11
bermanfaat bagi perkembangan generasi selanjutnya. Karena kemajuan suatu generasi adalah
berkat apa yang pernah dicapai oleh generasi sebelumnya.
Ajaran agama Islam menjelaskan, menghormati orang yang lebih tua usianya merupakan
kewajiban yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. Artinya Allah Swt memberikan pahala yang
besar kepada orang muda yang berlaku hormat kepada orang yang lebih tua usianya.
Orang-orang yang lebih tua dari kita yang paling dekat dan yang paling berhak diutamakan
untuk dihormati adalah kedua orang tua kita. Kepada kedua orang tua kita, Allah Swt tidak
hanya memerintah kita untuk berbuat baik, tetapi juga memerintahkan kita untuk
menghormati dan berbakti kepada mereka. Hal tersebut berdasarkan firman Allah SWT. di
Surat Al-Isra’ ayat 23-24:
ك ْال ِكبَ َر َأ َح ُدهُ َما َأوْ ِكاَل هُ َما فَاَل تَقُلْ لَهُ َما ُأفٍّ َواَل تَ ْنهَرْ هُ َما
َ ك َأاَّل تَ ْعبُدُوا ِإاَّل ِإيَّاهُ َوبِ ْال َوالِ َدي ِْن ِإحْ َسانًا ۚ ِإ َّما يَ ْبلُغ ََّن ِع ْن َد َ ََوق
َ ُّض ٰى َرب
َ اخفِضْ لَهُ َما َجنَا َح ال ُّذلِّ ِمنَ الرَّحْ َم ِة َوقُلْ َربِّ ارْ َح ْمهُ َما َك َما َربَّيَانِي
ص ِغيرًا ْ َوقُلْ لَهُ َما قَوْ اًل َك ِري ًما َو
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di
antara keduanya atau Kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka
sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya Perkataan "ah" dan janganlah kamu
membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia." "Dan
rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:
"Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik
aku waktu kecil". (QS. Al Isra’ : 23-24)
Dalam agama Islam orang tua ada tiga yaitu, bapak dan ibu kandung, kedua mertua, dan
guru. “Dari Ibnu Abbas, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, Keberkahan ada pada
orang-orang tua dari kalian”. [HR. Hakim dan Ibnu Hibbān). Berikut ini adalah tujuh etika
yang seharusnya dilakukan kepada orang tua menurut Imam al-Ghazali, yaitu
12
7. Tidak menunjukkan sikap murung dan tajam di hadapan orang tua
8. Sebelum pergi harus meminta izin kepada orang tua
Sedangkan etika yang seharusnya dilakukan kepada guru menurut Imam al Ghazali, yaitu:
1. Meminta izin ketika hendak bertanya
2. Harus menundukkan kepala
3. Tidak berburuk sangka kepada guru
Dalam al-Qur`an, kita diajarkan untuk seyogyanya bertingkah laku sebagai berikut:
1. Sopan
Allah Swt. berfirman: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan
penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil” (QS. Al Isrā’ [17]: 24)
2. Santun
Allah Swt. berfirman: “Dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. jika salah seorang di antara keduanya atau Kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya Perkataan “ah” Dan janganlah kamu membentak mereka dan
ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia” (QS. Al Isrā’ [17]: 23)
13
Rasulullah Saw. bersabda: “Ibnu ‘Umar berkata, aku melihat Rasulullah Saw. sedang
memakai siwak lalu beliau memberikannya pada orang yang lebih tua dari suatu
kaum, dan beliau bersabda, “Sesungguhnya Malaikat Jibril memerintahkanku untuk
mendahulukan yang lebih tua. (HR. Ahmad dan Baihaqi).
Pendidikan agama Islam yang menjadi benteng bagi para remaja jika tidak didapatkan
dan diaplikasikan oleh siswa pada kehidupan sehari-hari akan menimbulkan permasalahan
yang menyimpang dari aturan agama dan aturan hukum. Hal ini termasuk dalam kenakalan
remaja. Diantara bentuk tindakan kenakalan remaja dalam perspektif Islam adalah yang
menjadi larangan dalam Al-Qur’an surah Al-Ankabut ayat 28-29 (Yusriyah, 2017), yakni
dapat berupa: pencurian, menimbulkan keributan, pergaulan bebas laki-laki dan perempuan.
Pendidikan agama sebagai salah satu indikator paling penting hendaknya diberikan
dalam kerangka banteng moral anak. Selain itu pembinaan agama menjadi sebuah pilihan
dalam mencegah kenakalan remaja. Selain sebagai banteng dan kendali pertumbuhan moral
remaja, PAI mempunyai dua peran strategis dalam upaya pencegahan kenakalan remaja.
pertama, PAI akan meningkatkan kesadaran remaja dalam pembentukan kepribadian. Dengan
PAI, kesadaran remaja dalam melakukan perintah-perintah tuhan dan meninggalkan
larangan-larangannya akan meningkat. Dalam hal ini, anak dibimbing agar terbiasa hidup
dalam koridor baik. Kebaikan tersebut tentunya dikembalikan pada ajaran agama, seperti
yang diberikan oleh keluarga yang agamis (Elfrianto, 2015).
14
yang harus dipahami dan dilaksanakan dalam hidupnya dikemudian hari (Rakhmawati,
2015).
Kembali pada kontribusi PAI dalam mencegah kenakalan remaja, dapat dikatakan
bahwa dengan memberikan pendidikan agama sejak kecil, akan membentengi dirinya
terhadap kenakalan yang ada. Selain itu, dengan pendidikan agama Islam akan memberikan
panduan dalam berperilaku, sekaligus sebagai “polisi” yang mengawasi tingkah laku dan
jalan hidupnya, serta menjadi obat dalam mengatasi gangguan jiwa (Taubah, 2015). Selain
itu, materi dalam PAI tidak lepas dari pengajaran agama, yaitu pengetahuan yang ditujukan
kepada pemahaman hukum-hukum, syarat-syarat, kewajiban-kewajiban, batas-batas dan
norma-norma yang harus diindahkan dan dilakukan. PAI telah memberikan nilai-nilai yang
dapat dimiliki dan diamalkan oleh anak didik, supaya semua perbuatan dalam hidupnya
mempunyai nilai-nilai agama, atau tidak keluar dari moral agama (Djaelani, 2013).
15
BAB III
KESIMPULAN
Pergaulan menurut konsep Islam haruslah selalu berpedoman sesuai dengan Al-Quran
dan Hadits, karena Islam telah mengatur cara-cara berakhlak yang baik dan bergaul yang
benar. Setiap aktifitas mereka dalam bergaul, bermain, berorganisasi dan mengembangkan
kreativitas dan kepribadiannya selalu dalam nuansa-nuansa Islam. Sebab mereka secara
langsung maupun tidak langsung sudah terkader untuk menda’wahkan Islam, sehingga
menjadi generasi muda muslim yang siap menerima amanah dalam mensyi’arkan Islam.
Islam telah mengatur sedemikian rupa bagaimana muslim yang satu dengan muslim
yang lain bertindak dan beretika. Secara umum penyimpangan dapat diartikan sebagai
tingkah laku yang melanggar dan bertentangan dengan aturan-aturan normatif yang
diharapkan dalam lingkungan sosial yang bersangkutan. Islam sebagai agama yang solutif
memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut, solusi yang ditawarkan Islam
adalah tuntunan etika pergaulan yang diwahyukan dalam al-Qur‘an. Islam telah mengajarkan
bahwa solusi terhadap segala permasalahan adalah kembali kepada Allah SWT dan Rasulnya
dengan menjadikan al-Qur‘an dan sunnah sebagai pedoman hidup, karena merupakan
petunjuk dalam meraih kebahagian hidup di dunia dan akhirat.
Secara garis besar pergaulan itu dapat dilihat dari beberapa lapisan, diantaranya yaitu
kepada sosok yang usianya lebih muda dan lebih tua. Dalam Islam juga mendorong pergaulan
yang sehat antara pria dan wanita dengan batasan-batasan tertentu. Hubungan antara pria dan
wanita harus dijaga dengan menjaga batasan-batasan syariat, termasuk menjaga adab dan
menjauhi pergaulan yang melanggar aturan-aturan agama. Pergaulan yang buruk dan merusak
dapat berdampak negatif pada individu dan masyarakat Muslim. Hal ini dapat mengarah pada
penyebaran dosa, godaan yang memperkuat perilaku negatif, dan penurunan moralitas umat
Islam. Oleh karena itu, diperlukan adanya Pendidikan Agama Islam sebagai pedoman dalam
bergaul dengan masyarakat agar terhindar dari pergaulan yang negatif.
16
DAFTAR PUSTAKA
Etika Bergaul Dengan Orang Yang Lebih Tua Dalam Islam – Universitas Islam an Nur
an-nur.ac.id/etika-bergaul-dengan-orang-yang-lebih-tua-dalam-islam/. Accessed 23
May 2023.
bacaanmadani. “Adab Bergaul Dengan Orang Yang Lebih Tua.” Bacaan Madani | Bacaan
www.bacaanmadani.com/2018/01/adab-bergaul-dengan-orang-yang-lebih-tua.html.
Mia, Mia, et al. “PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENCEGAH
https://doi.org/10.14421/aplikasia.v21i1.2110.
Kristina. “Pakaian Yang Baik Di Mata Allah SWT Menurut Surah al A’raf Ayat 26.”
Detikedu,
www.detik.com/edu/detikpedia/d-5765023/pakaian-yang-baik-di-mata-allah-swt-men
urut-surah-al-araf-ayat-26/amp#amp_ct=1684847906704&_tf=From%20%251%24s
&aoh=16848478905351&csi=1&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com.
“7 Adab Bergaul Dengan Teman Sebaya Menurut Ajaran Islam.” Brilio.net, 2018,
m.brilio.net/creator/7-adab-bergaul-dengan-teman-sebaya-menurut-ajaran-islam-a0c3
Febriani, Anisa Rizki. “Surat an Nur Ayat 31, Jelaskan Aurat Yang Wajib Ditutup Wanita.”
Detikhikmah,
17
www.detik.com/hikmah/khazanah/d-6619052/surat-an-nur-ayat-31-jelaskan-aurat-yan
g-wajib-ditutup-wanita#:~:text=Surah%20An%20Nur%20ayat%2031. Accessed 23
May 2023.
2023.
18