Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HAKIKAT MANUSIA DALAM


ISLAM

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1


FIRMAN SAFITRA
(D0123328)
HISYAM ZAYD DZAKY
(D0123356)

TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, utusan Allah yang
membawa risalah Islam sebagai rahmat bagi seluruh manusia.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Agama Islam, yang bertujuan
untuk lebih memahami dan menggali hikmah serta nilai-nilai yang terkandung dalam agama
Islam. Dengan berkat rahmat Allah SWT, penulis dapat menggarap makalah ini sebagai sarana
untuk memperdalam pemahaman tentang ajaran dan sejarah Islam.
Kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah yang telah memberikan arahan
dan bimbingan, serta kepada teman-teman sekelas yang telah memberikan dukungan dan
inspirasi dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai sumber pengetahuan dan inspirasi bagi pembaca
dalam memahami dan menghargai agama Islam sebagai salah satu bagian yang berharga dalam
keragaman budaya dan kepercayaan manusia.
Akhir kata, kami menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna, dan apresiasi besar
diungkapkan untuk setiap masukan dan kritik yang membangun guna perbaikan di masa depan.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan berkah kepada kita semua.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
A.LATAR BELAKANG......................................................................................................................4
B.RUMUSAN MASALAH................................................................................................................4
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
1. Apa pengertian hakikat manusia dalam Islam, dan bagaimana konsep ini berbeda dari
pandangan lainnya?.....................................................................................................................5
2. Bagaimana konsep hakikat manusia dalam Islam memengaruhi pandangan terhadap nilai-
nilai moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari?....................................................................5
3. Bagaimana pemahaman hakikat manusia dalam Islam memengaruhi hubungan manusia
dengan Allah SWT dan dengan sesama manusia?.......................................................................6
4. Bagaimana konsep hakikat manusia dalam Islam dapat diaplikasikan dalam pemecahan isu-
isu sosial, politik, ekonomi, dan lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat Muslim?...............6
BAB 3 PENUTUP...............................................................................................................................7
KESIMPULAN................................................................................................................................7
SARAN..........................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................9
BAB 1 PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Dalam konteks pemahaman agama Islam, hakikat manusia adalah konsep yang
sangat penting dan mendalam. Islam mengajarkan bahwa manusia adalah makhluk yang
unik dan mulia, diciptakan oleh Allah SWT dengan sebaik-baiknya. Pemahaman
mengenai hakikat manusia dalam Islam memiliki implikasi yang mendalam terhadap
bagaimana manusia harus menjalani kehidupan, berinteraksi dengan sesama, serta
memahami tujuan eksistensinya.
Pemahaman ini juga relevan dalam konteks kehidupan sehari-hari, terutama dalam
merumuskan norma-norma moral, etika, dan tata nilai yang menjadi dasar bagi perilaku
manusia dalam masyarakat Muslim. Selain itu, pemahaman tentang hakikat manusia
dalam Islam dapat memberikan pandangan yang berbeda dalam memahami isu-isu
sosial, politik, ekonomi, dan lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat Muslim.

B.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, makalah ini akan mencoba untuk merumuskan
beberapa pertanyaan pokok yang menjadi fokus dalam pemahaman hakikat manusia
dalam Islam. Rumusan masalah ini diharapkan dapat menjadi landasan dalam eksplorasi
lebih lanjut mengenai konsep ini:
1. Apa pengertian hakikat manusia dalam Islam, dan bagaimana konsep ini
berbeda dari pandangan lainnya?
2. Bagaimana konsep hakikat manusia dalam Islam memengaruhi pandangan
terhadap nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimana pemahaman hakikat manusia dalam Islam memengaruhi hubungan
manusia dengan Allah SWT dan dengan sesama manusia?
4. Bagaimana konsep hakikat manusia dalam Islam dapat diaplikasikan dalam
pemecahan isu-isu sosial, politik, ekonomi, dan lingkungan yang dihadapi oleh
masyarakat Muslim?
Dalam makalah ini, kami akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas
dengan merujuk pada sumber-sumber teks Islam, pemikiran ulama, dan konteks sosial-
keagamaan yang relevan. Harapannya, pemahaman yang lebih mendalam tentang
hakikat manusia dalam Islam dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang
bagaimana Islam memandang martabat dan tanggung jawab manusia dalam dunia ini.
BAB 2 PEMBAHASAN

1. Apa pengertian hakikat manusia dalam Islam, dan bagaimana


konsep ini berbeda dari pandangan lainnya?
Konsep hakikat manusia dalam Islam adalah pilar dasar yang membentuk
landasan berpikir mendalam tentang esensi manusia. Islam memahami
manusia sebagai makhluk istimewa, menciptakan perbedaan yang
substansial dengan pandangan materialistik yang semata-mata
menggambarkan manusia sebagai hasil evolusi biologis. Dalam perspektif
Islam, manusia dianggap sebagai mahakarya Allah SWT, diciptakan dengan
fitrah yang suci dan kebebasan berpikir, menjadikan manusia sebagai wakil-
Nya di bumi. Ini berarti bahwa manusia bukanlah sekadar entitas biologis
yang mengikuti hukum alam semata, melainkan individu dengan dimensi
spiritual yang mendalam. Konsep ini tidak hanya menghadirkan pandangan
yang berbeda tentang manusia, tetapi juga memberikan dasar moral dan
etika yang mendalam dalam pandangan kehidupan.
2. Bagaimana konsep hakikat manusia dalam Islam memengaruhi
pandangan terhadap nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan
sehari-hari?
Pemahaman hakikat manusia dalam Islam berdampak signifikan pada
cara pandang terhadap nilai-nilai moral dan etika yang mengatur kehidupan
sehari-hari. Hal ini karena konsep ini menekankan bahwa manusia adalah
makhluk moral yang memiliki kewajiban untuk mematuhi ajaran agama dan
menjalani kehidupan dengan integritas moral. Oleh karena itu, dalam
kehidupan sehari-hari, nilai-nilai moral seperti kejujuran, keadilan, kasih
sayang, dan kerelaan membantu sesama menjadi bagian integral dari
perilaku dan tindakan manusia. Kesadaran akan hakikat manusia dalam
Islam memacu individu untuk menjunjung tinggi etika yang mencerminkan
nilai-nilai tersebut dalam setiap aspek kehidupan mereka.
3. Bagaimana pemahaman hakikat manusia dalam Islam
memengaruhi hubungan manusia dengan Allah SWT dan dengan
sesama manusia?
Pemahaman tentang hakikat manusia dalam Islam memengaruhi kedua
aspek hubungan utama manusia: hubungan dengan Allah SWT dan dengan
sesama manusia. Dalam hubungan dengan Allah, pemahaman ini
mendorong ketaatan dan pengabdian, serta pencarian makna dan tujuan
spiritual dalam kehidupan sehari-hari. Manusia diingatkan bahwa mereka
adalah hamba Allah yang bertanggung jawab untuk menjalani kehidupan
sesuai dengan ajaran agama dan moral yang Dia tetapkan. Dalam hubungan
dengan sesama manusia, konsep ini menghasilkan persaudaraan universal
dan kesetaraan di hadapan Allah. Ini mendorong kerja sama, persatuan, dan
kasih sayang dalam hubungan antarindividu dan komunitas.
4. Bagaimana konsep hakikat manusia dalam Islam dapat
diaplikasikan dalam pemecahan isu-isu sosial, politik, ekonomi, dan
lingkungan yang dihadapi oleh masyarakat Muslim?
Pemahaman hakikat manusia dalam Islam bukan hanya abstrak, tetapi
juga memiliki aplikasi praktis yang sangat relevan dalam pemecahan isu-isu
zaman modern. Dalam ranah politik, pemahaman ini mendorong upaya
pemerintah dan masyarakat untuk mewujudkan pemerintahan yang adil,
yang berlandaskan pada prinsip-prinsip keadilan sosial dan kesejahteraan
bersama. Dalam ekonomi, konsep ini memicu pembangunan ekonomi yang
berpihak kepada rakyat, menghindari eksploitasi dan kesenjangan sosial.
Dalam hal lingkungan, Islam mengajarkan kewajiban manusia sebagai
khalifah untuk menjaga alam semesta, yang mendorong tindakan
berkelanjutan dan pelestarian alam.
Pemahaman yang mendalam tentang hakikat manusia dalam Islam bukan
hanya sekadar konsep teoritis, melainkan landasan moral dan etika yang
mendorong tindakan nyata untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil,
harmonis, dan berkelanjutan bagi umat manusia.
BAB 3 PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam konteks pemahaman hakikat manusia dalam Islam, kita dapat
menarik beberapa kesimpulan penting:
1. Islam memandang manusia sebagai makhluk istimewa yang diciptakan oleh
Allah SWT dengan fitrah yang suci dan akal budi. Konsep ini berbeda secara
mendasar dari pandangan materialistik yang mereduksi manusia hanya
sebagai entitas biologis.
2. Konsep hakikat manusia dalam Islam memengaruhi pandangan terhadap
nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Manusia diharapkan
untuk menghayati nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, kasih sayang, dan
tolong-menolong dalam tindakan dan perilaku mereka.
3. Pemahaman ini juga memengaruhi hubungan manusia dengan Allah SWT
dan dengan sesama manusia. Manusia diingatkan untuk tunduk kepada
Allah sebagai hamba-Nya, sambil memelihara persaudaraan, kesetaraan,
dan kasih sayang dalam hubungan sosial mereka.
4. Konsep hakikat manusia dalam Islam memiliki implikasi praktis dalam
pemecahan isu-isu sosial, politik, ekonomi, dan lingkungan. Pemahaman ini
mendorong upaya untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil, beretika,
dan berkelanjutan.
SARAN
Dalam rangka lebih mendalami pemahaman hakikat manusia dalam Islam
dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, berikut adalah beberapa
saran:
1. Studi Mendalam: Pelajari lebih lanjut tentang konsep hakikat manusia
dalam Islam melalui literatur agama, karya ulama, dan kuliah keagamaan.
Pertimbangkan untuk berpartisipasi dalam kelompok diskusi atau seminar
terkait.
2. Refleksi Pribadi: Introspeksi diri secara teratur untuk memahami bagaimana
pemahaman ini memengaruhi pandangan Anda terhadap dunia dan
perilaku Anda. Pertimbangkan cara untuk memperbaiki diri dalam hal moral
dan etika.
3. Praktik Keagamaan: Praktikkan ibadah dan nilai-nilai moral dalam
kehidupan sehari-hari Anda. Cobalah untuk memelihara kualitas ibadah
Anda dan terlibat dalam amal kebajikan.
4. Aktivisme Sosial: Terlibat dalam aktivisme sosial dan komunitas untuk
menciptakan perubahan positif dalam masyarakat. Bantu menyelesaikan
isu-isu sosial, politik, ekonomi, dan lingkungan dengan berlandaskan
prinsip-prinsip Islam.
5. Berdialog dan Berbagi: Terlibat dalam dialog antaragama dan berbagi
pemahaman tentang hakikat manusia dalam Islam dengan orang lain untuk
mempromosikan pemahaman dan kerukunan antarumat beragama.
Melalui pemahaman yang mendalam tentang hakikat manusia dalam Islam dan
tindakan nyata yang mendukung nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, kita
dapat berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih baik dan lebih adil
sesuai dengan ajaran agama kita.
DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Ghazali. (2009). "Ihya Ulum al-Din" (The Revival of Religious Sciences). Terjemahan oleh T.J.
Winter. Islamic Texts Society.

2. Ibn Taymiyyah. (2002). "Iqtida' al-Sirat al-Mustaqim" (The Way to the Straight Path). Terjemahan
oleh Abu Rumaysah. Dar-us-Salam.

3. Nasr, Seyyed Hossein. (2017). "Islamic Life and Thought." State University of New York Press.

4. Rahman, Fazlur. (1979). "Islamic Methodology in History." Islamic Publications Ltd.

5. Al-Qaradawi, Yusuf. (1995). "The Lawful and the Prohibited in Islam." American Trust
Publications.

Anda mungkin juga menyukai