Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

AGAMA DAN RUANG LINGKUPNYA

KELOMPOK II :

1. Febri Dianatalia
2. Abdul Khaliq .S
3. Rahmat Saputra

UNIVERSITAS HANDAYANI MAKASSAR

2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan

karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun

sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam, dengan topik agama dan ruang lingkupnya.

Dalam makalah ini, kami membahas tentang agama dan ruang lingkupnya. Kami berharap

makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya mengetahui ruang

lingkup agama dalam kehidupan bermasyarakat.

Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah yang telah

memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan makalah ini. Kami juga berterima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi kami. Terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Agama telah menjadi bagian integral dari kehidupan manusia sejak zaman kuno.
Keberadaannya memengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari tata nilai, etika, hingga sistem
sosial. Agama bukan hanya sekadar kumpulan keyakinan spiritual, tetapi juga mencakup norma-
norma moral dan pandangan hidup yang membentuk pola pikir masyarakat.

Setiap agama membawa warisan budaya yang unik, menciptakan keragaman dalam seni,
musik, arsitektur, dan ritual. Dalam masyarakat yang terus berkembang, pemahaman yang lebih
baik tentang keberagaman agama dapat menghasilkan rasa saling penghargaan terhadap nilai-nilai
dan tradisi yang dibawa oleh setiap keyakinan.

Sementara agama sering berfungsi sebagai kekuatan pemersatu, membentuk komunitas dan
memberikan makna hidup, namun juga dapat menjadi sumber konflik dan perpecahan.
Misunderstanding dan intoleransi antarumat beragama sering kali muncul, menciptakan kebutuhan
untuk dialog antar keyakinan sebagai langkah menuju pemahaman bersama.

Agama memainkan peran kunci dalam membimbing perilaku moral dan etika individu.
Prinsip-prinsip agama membentuk landasan bagi tindakan manusia, mempromosikan nilai-nilai
seperti kejujuran, keadilan, dan kasih sayang. Oleh karena itu, memahami bagaimana agama
mempengaruhi perilaku manusia adalah esensial dalam membentuk masyarakat yang beretika.

Di tengah globalisasi, terdapat tantangan signifikan terkait persepsi dan pemahaman terhadap
Islam. Isu-isu seperti ekstremisme, Islamophobia, dan stereotip negatif dapat merintangi upaya
untuk memahami agama Islam secara komprehensif. Oleh karena itu, perlunya pengkajian
mendalam terhadap perspektif Islam terhadap agama.

Makalah ini bertujuan untuk menjembatani pemahaman antara agama secara umum dan
perspektif Islam terhadap agama. Dengan mendalami ruang lingkup agama dalam Islam,
diharapkan dapat mendorong dialog yang lebih terbuka, saling penghargaan antarumat beragama,
serta memberikan sumbangan konstruktif dalam menanggapi isu-isu kontemporer yang
melibatkan keberagaman agama.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana agama dipahami sebagai fenomena universal dan bagaimana dampaknya


terlihat dalam keberagaman budaya, seni, dan tradisi masyarakat?
2. Apa peran agama sebagai perekat sosial dan sekaligus sumber konflik dalam masyarakat
yang semakin terkoneksi?
3. Bagaimana prinsip-prinsip moral dan etika yang diajarkan oleh agama membentuk
perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari?
4. Apa tantangan dan hambatan dalam mencapai pemahaman yang lebih mendalam terkait
keberagaman agama, khususnya dalam konteks globalisasi?
5. Bagaimana ruang lingkup agama dalam Islam tercermin dalam prinsip-prinsip dasar,
ibadah, etika, dan keterlibatan dalam kehidupan sosial dan politik?

C. TUJUAN PENULISAN

Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang mendalam dan holistik tentang
agama secara umum dan ruang lingkupnya dalam perspektif Islam, dengan harapan dapat
memperkaya pemahaman pembaca mengenai keberagaman agama dan mendukung upaya
membangun masyarakat yang harmonis.
BAB II : PEMBAHASAN

A. AGAMA SECARA UMUM

Agama, sebagai sistem kepercayaan dan praktik spiritual, memainkan peran sentral dalam
membimbing individu dalam pencarian makna hidup. Definisi agama yang luas mencakup
berbagai kepercayaan, praktik, dan ritual yang membentuk inti kehidupan spiritual manusia.

Penting untuk membedakan antara agama dan spiritualitas. Spiritualitas dapat dianggap
sebagai dimensi pribadi dan pengalaman spiritual individu, sedangkan agama melibatkan struktur
kepercayaan, norma, dan ritual yang bersifat kolektif. Meskipun perbedaan ini mungkin, keduanya
memiliki tujuan bersama dalam memberikan makna dan arahan dalam kehidupan.

Agama seringkali berfungsi sebagai kekuatan pemersatu, membentuk komunitas dan


memberikan identitas kolektif. Namun, di sisi lain, perbedaan dalam keyakinan agama juga dapat
menjadi sumber pemisahan dan konflik.

Agama memberikan landasan moral dan etika yang membentuk perilaku individu dan norma
masyarakat. Prinsip-prinsip agama mengajarkan kejujuran, keadilan, dan kasih sayang,
membentuk dasar untuk membimbing tindakan manusia.

B. RUANG LINGKUP AGAMA DALAM PERSPEKTIF ISLAM

Islam menekankan keimanan kepada Allah dan ketaatan terhadap ajaran-Nya. Kepercayaan
kepada enam rukun iman dan pelaksanaan lima rukun Islam menjadi fondasi utama dalam
kehidupan seorang Muslim. Rukun iman mencakup unsur keimanan, seperti kepercayaan kepada
Allah, malaikat, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan takdir-Nya. Sementara itu,
rukun Islam mencakup syahadat, shalat, zakat, puasa, dan haji.

Ibadah, seperti shalat, puasa, zakat, dan haji, bukan hanya ritual, tetapi juga merupakan bentuk
ketaatan dan pengabdian kepada Allah. Melalui ibadah, seorang Muslim memperkuat ikatan
spiritualnya dan mengalami pertumbuhan pribadi. Ibadah bukan hanya tentang mematuhi
kewajiban, tetapi juga mengembangkan kesadaran spiritual dan moral. Shalat, sebagai contoh,
mengajarkan disiplin, ketundukan, dan kesadaran akan keberadaan Allah dalam kehidupan sehari-
hari.
Pemahaman mendalam terkait agama secara umum dan Islam khususnya membuka pintu bagi
pengembangan pribadi dan pembentukan karakter moral yang kuat dalam konteks spiritualitas dan
kehidupan sehari-hari. Ini mendorong pertumbuhan individu yang seimbang dan masyarakat yang
adil.

Nilai etika dalam Islam meliputi nilai keadilan dan nilai kasih sayang. Konsep keadilan dalam
Islam mencakup distribusi sumber daya yang adil, perlakuan yang setara di hadapan hukum, dan
keseimbangan dalam hubungan sosial. Keadilan sosial dan ekonomi menjadi fokus penting untuk
menciptakan masyarakat yang adil. Prinsip rahmat dan kasih sayang mengajarkan untuk bersikap
penuh perhatian terhadap sesama. Hal ini tercermin dalam ajaran Nabi Muhammad SAW yang
menekankan pentingnya berbuat baik dan memberi manfaat kepada orang lain.

Islam memberikan petunjuk etika yang rinci dalam interaksi sosial. Mulai dari tata krama
berbicara hingga perlakuan terhadap tetangga, ajaran Islam memberikan fondasi moral untuk
membimbing perilaku sehari-hari. Konsep ukhuwah Islamiyah memberikan dasar solidaritas dan
persaudaraan, mengingatkan umat untuk menjaga hubungan baik dalam keberagaman masyarakat.

Ukhuwah Islamiyah menciptakan atmosfer saling percaya, saling menghormati, dan bekerja
sama. Hal ini membentuk masyarakat yang menghargai perbedaan dan bersatu dalam tujuan
bersama. Keharmonisan masyarakat Islam ditopang oleh konsep ukhuwah, menciptakan keadaan
di mana individu merasa terhubung sebagai satu kesatuan.

Prinsip khilafah dan syura membentuk dasar sistem politik dalam Islam. Prinsip ini
menekankan perlunya kepemimpinan yang adil dan partisipasi aktif dari rakyat dalam pembuatan
keputusan. Islam menyediakan panduan politik yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat
yang sejahtera dan adil berdasarkan nilai-nilai agama.

Islam mengajarkan bahwa mencari ilmu adalah bentuk ibadah. Pencarian ilmu dianjurkan
untuk membimbing manusia menuju pemahaman yang lebih dalam tentang kebesaran Allah dan
penciptaan-Nya. Ilmu pengetahuan dalam Islam dilihat sebagai sarana untuk menjalankan peran
manusia sebagai khalifah di bumi.

Islam menggalang hubungan positif antara agama dan ilmu pengetahuan. Pendidikan dalam
Islam mencakup pengajaran nilai-nilai agama dan ilmu pengetahuan dunia, memungkinkan
individu untuk memiliki pemahaman yang seimbang dan holistik. Keterlibatan dalam ilmu
pengetahuan dilihat sebagai bentuk ibadah dan perwujudan penghargaan terhadap karunia
intelektual yang diberikan oleh Allah. Pemahaman mendalam terhadap etika, moralitas, kehidupan
sosial, politik, dan pendidikan dalam Islam memungkinkan individu Muslim untuk membimbing
hidup mereka sesuai dengan ajaran agama.
BAB III : PENUTUP

A. KESIMPULAN

Melalui pemahaman mendalam terkait agama secara umum dan ruang lingkupnya dalam
perspektif Islam, dapat ditarik beberapa kesimpulan signifikan:

• Agama, baik secara umum maupun dalam perspektif Islam, tidak hanya mengajarkan
sistem kepercayaan, tetapi juga menjadi panduan hidup yang mencakup moralitas, etika,
dan keterlibatan dalam kehidupan sosial dan politik
• Etika dan moralitas dalam Islam mencakup nilai-nilai universal seperti keadilan, kasih
sayang, dan ukhuwah Islamiyah. Konsep ini membentuk dasar moral bagi umat Muslim
dalam berinteraksi dengan sesama dan menciptakan masyarakat yang adil dan bermoral.
• Hubungan antara agama dan politik dalam Islam menekankan pada keadilan sosial,
kepemimpinan yang adil, dan partisipasi aktif dari masyarakat. Prinsip-prinsip ini
membimbing umat Muslim dalam berkontribusi positif pada pembentukan masyarakat
yang berkeadilan.
• Islam mendorong pencarian ilmu sebagai bentuk ibadah dan mengintegrasikan nilai-nilai
agama dengan ilmu pengetahuan dunia. Pendidikan dalam Islam menciptakan individu
yang berilmu, bertanggung jawab, dan memiliki pemahaman yang seimbang.

Pemahaman terhadap agama secara umum dan dalam perspektif Islam tidak hanya menjadi
sumber inspirasi spiritual, tetapi juga membentuk dasar bagi individu Muslim dalam menjalani
kehidupan sehari-hari dan berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang inklusif,
berkeadilan, dan berilmu. Kesimpulan ini menggarisbawahi peran penting pemahaman mendalam
terhadap nilai-nilai agama dalam membentuk karakter dan perilaku manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Amin. 1996. Studi Agama; Normativitas atau Historisitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hamid, H dan Saebani, B.A. 2013. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Ma'mun, Sukron. 2013. “Pluralisme Agama dan Toleransi dalam Islam. Perspektif Yusuf al-Qardhawi”,
Jurnal Humaniora, No. 2, Vol. 4.

Habiburrahman El-Shirazy. Jurnal Ilmiah Pendidikan Agama Islam, Volume 3 Nomor 1, 2021.

Anda mungkin juga menyukai