Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pertemuan ke- 4 Mata Kuliah
Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu : Dr. Chakam Failasuf, M. Pd.
Disusun oleh :
Namun sekarang ini agamanya hanyalah sebagi symbol seseorang saja. Dalam artian
seseorang hanya memeluk agama, namun tidak menjalankan segala perintah agama
tersebut. Dan di Indonesia mulai banyak kepercayaan-kepercayaan baru yang datang dan
mulai mengajak/mendoktrin masyarakat Indonesia agar memeluk agama tersebut. Dari
banyaknya kepercayaan-kepercayaan baru yang ada di Indonesia, diharapkan pemerintah
mampu menanggulangi masalah tersebut agar masyarakat tidak tersesaat di jalannya. Dan di
harapkan masyarakat Indonesia dapat hidup harmonis, tentram, dan damai antar pemeluk
agama yang satu dengan lainnya.
Hubungan dengan tuhan disebut ibadah. Ibadah bertujuan untuk mendekatkan diri
manusia kepada tuhannya.
Di setiap ajaran agama diajarkan bahwa manusia selalu menjaga keharmonisan antara
makluk hidup dengan lingkungan sekitar supaya manusia dapat melanjutkan
kehidupannya.
Kaitan agama dengan masyarakat dapat mencerminkan tiga tipe, meskipun tidak
menggambarkan sebenarnya secra utuh (Elizabeth K. Nottingham, 1954) :
Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi, dan terbelakang. Anggota masyrakat menganut
agama yang sama. Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam masyarakat dan dalam
kelompok keagamaan adalah sama. Agama menyusup ke dalam kelompok aktivitas yang
lain. Sifat-sifatnya :
1. Agama memasukkan pengaruhnya yang sacral ke dalam system nilai masyarakat secra
Mutlak
2. Dalam keadaan lain selain keluarga relatif belum berkembang, agama jelas menjadi
fokus utama bagi pengintegrasian dan persatuan dari masyarakat secara keseluruhan.
Keadaan masyarakatnya tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi
darpada tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada system nilai dalam tiap
mayarakat ini, tetapi pada saat yang sama lingkungan yang sacral dan yang sekular itu
sedikit-banyaknya masih dapat dibedakan.
ANALISIS
Analisis kedudukan dan perbandingan keanekaragaman pemahaman agama
melibatkan pemahaman tentang bagaimana agama diinterpretasikan dan dipraktekkan oleh
berbagai kelompok dan individu. Keanekaragaman pemahaman agama dapat terjadi dalam
berbagai aspek, seperti interpretasi teks suci, keyakinan, ritual, dan nilai-nilai moral. Berikut
adalah beberapa elemen yang dapat dianalisis dalam konteks ini:
- Pemahaman terhadap teks suci agama dapat bervariasi di antara kelompok dan individu.
Beberapa kelompok mungkin mendasarkan pemahaman mereka secara harfiah pada teks suci,
sementara yang lain mungkin menganut interpretasi simbolis atau kontekstual.
- Keanekaragaman dapat ditemukan dalam keyakinan dan doktrin agama. Misalnya, dalam
Islam, terdapat berbagai mazhab dengan penekanan yang berbeda pada interpretasi dan
praktik keagamaan.
- Praktik ibadah dan ritual agama dapat berbeda-beda. Keanekaragaman ini dapat
mencakup tata cara ibadah, perayaan ritual, dan penggunaan simbol-simbol keagamaan.
- Perbedaan dalam pandangan tentang etika dan moralitas dapat mencakup isu-isu seperti
hak asasi manusia, moral seksual, dan kewajiban sosial. Kelompok agama dapat memiliki
pandangan yang berbeda-beda tentang nilai-nilai ini.
- Bagaimana kelompok agama melihat peran mereka dalam masyarakat juga dapat
bervariasi. Beberapa kelompok mungkin lebih inklusif dan terlibat dalam kegiatan sosial,
sementara yang lain mungkin lebih tertutup atau memiliki pandangan eksklusif.
- Analisis juga dapat melibatkan interaksi antar agama. Apakah terdapat dialog antar agama
atau konflik juga dapat mencerminkan tingkat keanekaragaman pemahaman agama dalam
suatu masyarakat.
7. Faktor Budaya dan Kontekstual :
- Keanekaragaman pemahaman agama dapat dipengaruhi oleh faktor budaya, sejarah, dan
kontekstual. Misalnya, agama yang sama dapat diinterpretasikan dengan cara yang berbeda di
berbagai negara atau wilayah.
Analisis semacam ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang
kompleksitas keanekaragaman pemahaman agama dalam masyarakat. Penting untuk
menghormati perbedaan tersebut sambil mencari titik persamaan dan pemahaman bersama
untuk mencapai harmoni dan toleransi antar kelompok agama.