DI DESA UWEMANJE)
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
………………..
NIM:
NOVEMBER
2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
sangat penting karena menjadi pedoman untuk terciptanya sebuah kehidupan yang
rukun dan tentram pada sebuah bangsa. Tanpa menjalankan Tri Kerukunan ini,
yaitu: kerukunan intern umat beragama, kerukunan antar umat beragama dan
kerukunan umat beragama dengan pemerintah maka sebuah bangsa akan terpecah
belah. Oleh karena itu, dengan kemajemukan ini sangat mungkin akan menjadi
di antara masyarakat.
2
Agama Islam dan Kristen adalah agama yang terbesar di Indonesia. Islam
dan Kristen adalah dua agama yang memiliki ajaran misionaris, tentu saja akan
Indonesia bukanlah negara agama dan juga negara sekuler akan tetapi bangsa
pluralitas tersebut. Oleh karena itu, jika pluralitas agama tidak dipahami secara
benar dan arif oleh masing-masing pemeluk agama akan menimbulkan dampak,
tidak hanya berupa konflik antar umat beragama tetapi juga konflik sosial dan
( suku, ras, bahasa, busana, kuliner dan lain-lain ). Selain itu Indonesia telah
Hindu, Buddha, dan Konghuchu. Oleh karena itu Indonesia disebut sebagai plural
atau majemuk. Untuk tidak terjadi konflik sosial dan disintergrasi bangsa, maka
harus diberikan pemahaman kepada setiap pemeluk agama secara benar dan arif
umat beragama, ada agama sebagai media pemersatu umat dengan melalui elit
agama dan dialog antar agama dengan harapan muncul kesadaran beragama untuk
1
Ahsanul Khalikin, Pandangan Pemuka Agama Terhadap Kebijaksanaan Pemerintah Bidang
Keagamaan (Jakarta:Kementerian Agama RI Badan Litbang dan Diklat, 2013), hlm. 1.
2
Zainuddin, Pluralitas Agama: Pergulatan Dialog Islam-Kristen Indonesia (Malang:UINMalang
Press, 2010), hlm.2.
3
antar umat beragama serta persaudaraan yang sejati antar pemeluk agama yang
melibatkan unsur-unsur yang baik dan buruk, dan biasanya tergantung dari
mentalitas pihak yang menerima. Artinya, sampai sejauh mana pihak penerima
memengaruhi. Dalam proses interaksi anak muda, remaja, ibu-ibu, bahkan sampai
yang dididik atau yang diajak mampu mematuhi kaidah-kaidah dan nilai-nilai
yang berlaku dan dianut oleh masyarakat.Tujuan pokok dari sosialisasi bukanlah
masyarakat Desa Uwemanje harus mematuhi kaidah-kaidah dan nilai – nilai yang
berlaku dalam masyrakat maupun dalam lingkungan gereja sehingga tidak terjadi
3
Zainuddin, Pluralitas Agama: Pergulatan Dialog Islam-Kristen Indonesia (Malang:UIN
Malang Press 2010), hlm. 7.
4
Soerjono Soekamto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali Perss,2012), hlm.
385.
4
yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Konflik yang
terjadi pada komunitas keagamaan selama ini karena adanya kesalahpahaman atau
antar umat beragama.Konflik merupakan gejala sosial yang serba hadir (omni
Konflik yang terjadi antara masyarakat yang beragama Islam dan Kristen
politik.Konflik tersebut dapat diredam jika ada toleransi antar umat beragama dan
masing agama tidak dapat dimasuki agama yang lain serta adanya ruang sendiri
agama yang lain yang seringkali menjadikan hal itu suatu potensi konflik. Di
masyarakat sehari-hari. Salah satu tokoh dalam bidang ilmu antropologi agama
Clifford Geertz menjelaskan aspek-aspek teoritis ini dalam sebuah esai dengan
adalah suatu sistem kebudayaan, yang artinya bahwa kebudayaam dan agama
adalah bagai dua sisi dari mata uang, tidak terpisahkan dan saling bercampur.
Desa Uwemanje adalah salah satu desa yang berada dalam wilayah Kecamatan
Kinovaro, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Desa ini terletak di dataran rendah
yang mayoritas penduduknya adalah suku Kaili Da’a. Ada dua agama yang dianut
Uwemanje sebagian besar adalah anggota jemaat Gereja Bala Keselamatan dan
itu ditandai dengan adanya 3 (tiga) Gedung Gereja Bala Keselamatan di Desa
Uwemanje, 1 (satu) Gedung Gereja GPID Bukit Hermon, 1 (satu) Gedung Gereja
Kerukunan antar umat dan inter umat beragama yang ada di Desa
Uwemanje sudah terjadi dari zaman dahulu sebagai buktinya masyarakat dapat
perbedaan dan bukan menjadi hambatan bagi masyarakat yang tinggal di desa ini.
Sebagai contoh ketika acara Natal yang dirayakan pada tanggal 25 Desember oleh
jamuan kasih yang diadakan selesai acara.Demikian juga jika saat hari raya Idul
Pada bulan Desember tahun 2019 yang lalu diadakan Natal Desa Perdana di Desa
Uwemanje yang panitianya terdiri dari anggota jemaat gereja Bala Keselamatan,
Masjid Nurul Iman Desa Uwemanje.Hal ini membuktikan bahwa perbedaan yang
kehidupan mereka justru sangat harmonis, bisa hidup secara berdampingan dan
lain, tetapi juga terlibat dalam usaha memahami perbedaan dan persamaan
sebagai masyarakat yang saling menghormati satu sama lain. 5Desa Uwemanje
merupakan salah satu Desa yang ada di Kecamatan Kinovaro yang memahami
umat beragama yang luar biasa karena masyarakat desa Uwemanje saling
berlangsung puluhan tahun yang lalu dan sampai saat ini kerukunanberagama
senantiasa dilestarikan dan terus dipelihara sampai anak cucu. 6Sudah kurang lebih
5 tahun penulis berdomisili di Desa Uwemanje belum ada terjadi perselisihan atau
konflik antar umat beragama ( antara Kristen dan Islam ), Hal ini dikarenakan
umat beragama yang ada di Desa Uwemanje sejak dulu memiliki toleransi antar
umat beragama yang sangat baik sampai saat ini. Gereja Bala Keselamatan
5
Pengamatan penulis di lapangan .
6
Sambutan Kepala Desa pada acara silahturahmi Idul Fitri tahun 2019.
7
kegiatan Paskah bersama dan kegiatan Natal bersama.Dalam pernyataan Misi dari
Internasional, merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Gereja Tuhan yang
yang dilayani.
terbanyak dari gereja-gereja yang ada di Desa Uwemanje, Jumlah jemaat Gereja
Bala Keselamatan yang ada di Desa Uwemanje sekitar 80% dari total masyarakat.
Sekitar 88 tahun usia jemaat Gereja Bala Keselaman Korps Uwemanje. Dalam
Korps yaitu Korps Porame di Desa Porame dan Korps Rawio yang terletak di
Dusun Rawio Desa Uwemanje, serta 1 Pos Pelayanan yaitu Pos Pelayanan Korps
yang ada di Desa Uwemanje karena dari jumlah anggota yang lebih banyak dan
juga karena panggilan untuk mengasihi sesama seperti yang Alkitab katakan
7
Melatie M. Brouwer, Zambrud di Khatulistiwa (Bandung : Kantor Pusat Teritorial Bala
Keselamatan Indonesia, 1994), hlm.3.
8
dalam Yohanes 15:12 “Inilah perintah-Ku, yaitu supaya kamu saling mengasihi,
Hal inilah yang mendorong penulis untuk menulis karya ilmiah ini,
meneliti dan mengkaji dalam bentuk karya ilmiah dengan judul: “Peran Gereja
adalah:
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka maksud dan tujuann dari penulisan
Uwemanje.
Uwemanje.
Penulis berharap bahwa penulisan karya ilmiah ini, tidak saja menjadi syarat
mutlak dalam mencapai Gelar Sarjana Teologi,tetapi penulis berharap agar karya
ilmiah ini bisa bermanfaat untuk semua kalangan. Adapun manfaat penulisan
1. Ilmu Pengetahuan
Dalam bidang ilmu pengetahuan tentu hal ini sangat bermanfaat, karena
melalui karya ilmiah ini, setiap individu yang membaca akan mendapat
2. Masyarakat/Jemaat.
Sebagai masyarakat atau jemaat melalui karya ilmiah ini, penulis sangat
berharap bahwa masyarakat dan jemaat yang membaca akan mengerti dan
3. Gereja.
4. Akademis.
5. Penulis.
sedang dijalani dan sebagai salah satu syarat dalam mencapai gelar
Dalam penulisan skripsi ini, penulis hanya membatasi karya ilmiah ini
benar dan tepat yang berkolerasi dengan pokok masalah yang diangkat dalam
Skripsi ini, maka penulis melakukan wawancara dengan cara tanya jawab secara
lisan.
BAB I. PENDAHULUAN
penulisan.
yang telah dipaparkan di Bab I, II, dan III.Tema Pokok tentang hubungan
kehidupan yang selama ini diterapkan di Desa Uwemanje. Bab ini akan
memuat masalah inti dari penelitian ini, yaitu mengenai konsep kehidupan
bagaimana penerapannya.
BAB V. PENUTUP
Bab ini merupakan akhir dari proses penelitian ini, yang berisi hasil akhir
dari kajian yang telah dilakukan dalam bentuk kesimpulan dan saran, baik
BAB II
13
LANDASAN TEORI
merupakan sesuatu yang sangat indah karena Gereja memiliki peranan yang
sangat penting dalam memelihara kerukunan serta memiliki tanggung jawab yang
Kata “gereja” diambil dari bahasa Yunani yang artinya perkumpulan atau
Hal ini hendak menjelaskan bahwa orang-orang yang dipanggil oleh Allah
adalah orang-orang yang sudah dikuduskan untuk kembali kedunia diutus menjadi
warga dunia yang bersaksi tentang Allah. Itu sebabnya lebih cocok jika
gereja dimengerti sebagai kumpulan orang-orang yang hidup tampil beda dengan
Dengan demikian gereja adalah umat yang dipanggil keluar dari kehidupan
semula untuk masuk kedalam kehidupan yang baru, kehidupan yang bergantung
dibentuk oleh orang yang dikaruniai Tuhan dengan hadiah-hadiah yang kudus,
tentang gereja berdasarkan apa yang ada dalam Alkitab. Melihat sejarah gereja
dalam Alkitab, maka dapat ditemukan gambaran gerjea dalam kitab Perjanjian
Kata gereja barulah muncul pada masa Perjanjian Baru, namun gambaran
gereja sebenarnya sudah ada sejak masa Perjanjian Lama. Dalam Perjanjian Lama
gambaran gereja mengarah pada kehidupan bangsa Israel mengenai bangsa Israel,
dalam Ulangan 7.7-9 dikatakan “ Bukan karena lebih banyak jumlahmu dari
bangsa manapun juga, maka hati TUHAN terpikat olehmu dan memilih kamu
bukanlah kamu ini yang paling kecil dari segala bangsa, tetapi karena TUHAN
11
Andar Ismail, Selamat bergereja ( Jakarta: BPK Gunung Mulia2009), hlm. 3.
12
Berkhof, H. Sejarah Gereja, disadur untuk Indonesia( Jakarta : BPK. Gunung Mulia
1991), hlm. 55.
15
nenek moyangmu, maka TUHAN telah membawa kamu keluar dengan tangan
yang kuat dan menebus engkau dari rumah perbudakan, dari rumah perbudakan,
dari tangan Firaun, raja Mesir. Sebab itu haruslah kau ketahui, bahwa TUHAN,
Allahmu, Dialah Allah, Allah yang setia, yang memegang perjanjian dan kasih
setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan berpegang pada perintah-
Nya. Sampai kepada beribu-ribu keturunan. Hal ini hendak menjelaskan bahwa
gereja dalam Perjanjian Lama adalah bangsa Israel yang dipilih langsung oleh
otoritas Allah. Bahkan umat Israel disebut sebagai :Jemaat di padang gurun” 13
bangsa Israel dipimpin oleh Yosua. Menjadi gereja atau umat Allah ditanah
Kanaan, bangsa Israel harus bersikap dengan hati-hati, Yosua berkata kepada
segala yang tertulis dalm kitab, hukum Musa, supaya kamu jangan menyimpang
ke kanan atau ke kiri, dan supaya kamu jangan bergaul dengan bangsa bangsa
yang masih tinggal di antaramu itu, serta mengakui nama Allah mereka dan
bersumpah demi nama itu, dan beribadah atau sujud menyembah kepada mereka.
Tetapi kamu harus berpaut pada TUHAN Allahmu seperti yang kamu lakukan
Dalam hal ini bangsa Israel digambarkan sebagai gereja yang hidup
ditengah tengah dunia yang berdosa, namun harus bisa tampil beda dengan
13
Wilson Nadea, A Biblika Expsition of 27 Fundamental Doctrines ( Indonesia Publising
hoaus, 1992), hlm. 34.
14
Alkitab Terjemahan Baru ( Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia 2008), hlm. 345.
16
untuk hidup di tanah Kanaan, namun Allah memisahkan bangsa Israel dari
bangsa Israel sering melanggar apa yang Allah perintahkan, seperti terjadinya
kawin campur dengan bangsa lain, dan penyembahan berhala. Tetapi hal ini
dan kehidupan dunia. Di sisi lain, gereja juga memiliki arti orang-orang yang
dipisahkan Allah dari kehidupan dunia. Pada hakikatnya gereja berasal dari
Tuhan, gereja bukan suatu lembaga buatan manusia.15Itu berarti meskipun gereja
baru muncul secara nyata pada masa Perjanjian Baru, tetapi kenyataannya adalah
gambaran tentang gereja sudah ada sejak masa Perjanjian Lama. Jika dihubungkan
berdasarkan konsep gereja perjanjian Lama dengan penanaman gereja maka akan
didapatkan beberapa hal penting yang dapat berguna bagi penanaman gereja masa
kini. Israel sebagai gambaran gereja dalam Perjanjian Lama dipilih oleh Allah, itu
berarti terjadinya bangsa pilihan selau diawali dari Allah. Pemilhan Allah kepada
bangsa Israel disertai dengan penyertaan-Nya yang sempurna, Allah selalu ada di
setiap persoalan yang dihadapi bangsa Israel.Hal ini memberi pemahaman bahwa
penanaman gereja dimulai dari Allah dan sebagaimana Allah menyertai umat-Nya
Israel, begitupula Allah menyertai gereja sebagia umat-Nya masa kini.Dalam hal
ini seharusnya gereja terus berkembang karena diawali dengan penanaman gereja
oleh Allah.
15
Zakaria J. Ngelow, Sejarah Gereja (Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara, 1998),
hlm. 10.
17
Gereja muncul secara nyata di zaman Perjanjian Baru. Dalam kitab Kisah
Para Rasul menceritakan sejarah gereja Kristen mula mula setelah naiknya Yesus
Yesus Kristus dengan pimpnan Roh Kudus menyebarkan kabar baik tentang
(Kisah para Rasul 1:8) kisah para rasul bisa dibagi dalam tiga bagian. Di dalam
ketiga bagian ini tampak meluasnya wilayah dimana kabar baik tentang Yesus
ke Sorga.
dengan jemaat itu satu tahun lamanya. Sambil mengajar banyak orang di
16
http//id.wikipedia. org /wiki/Kisah Para Rasul.
17
Bruce Milne, Mengenal Kebenaran( Jakarta : BPK Gunung Mulia,2003), hlm. 293.
18
Hal ini menunjukkan sifat pemerintahan dalam gereja itu, bersifat monarki
absolut maksudnya hanya ada satu raja yaitu Kristus (Matius 28:28).Suatu
kerjaan adalah resmi bila ada raja, rakyat, hukum, hukuman bagi yang melanggar
dan berkat bagi yang taat.Kekuasaan Yesus sebagai raja adalah absolute tidak
ada raja yang memerintah sebelum atau sejak dia memiliki kuasa itu.
Hal ini tentunya berhubungan satu sama lain dalam kerajaan itu. Untuk
menjadi keluarga rohani maka rohani manusia perlu dilahirkan dengan air dan roh
yaitu baptisan yang turun melalui firman Allah (Yohanes 3:3) manusia dilahirkan
Gereja itu disebut keluarga Allah, menunjukkan hubungan yang tidak terpisahkan
satu sama lain. Masyarakat gereja tidak merasa asing antara yang satu dengan
Korintus 12 : 12). Tubuh itu memiliki satu kepala yakin Kristus, rasul Paulus
tujuh kali menulis kata satu tubuh dalam surat kirimannya. Satu fakta mendasar
dari gereja sebagian tubuh adalah dimana itu hanya bisa digerakkan dan diarahkan
mengarahkan gereja tersebut. Dalam tubuh itu juga dibutuhkan kerjasama sama
anggota agar semuanya bisa menjalankan fungsi masing-masing. Dan tentu tidak
akan ada satu pun diantara anggota bisa berfungsi tanpa kepala
19
Jadi jika aku terlambat, sudahlah engkau tahu bagaimana orang harus
hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang
dan dasar kebenaran (1 Timotius 3 :15) adalah tanggung jawab orang Kristen
disayangkan justru dari kalangan gereja itu sendirilah yang telah banyak
jemaat di Efesus : Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang
ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan
kepada kamu dari semua jemaat kristus” (Roma 16:16). Disebut Gereja
kudus, dengan semua orang di segala tempat, yang berseru kepada nama
Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Tuhan mereka dan Tuhan kita (1 Korintus
18
Alkitab Terjemahan Baru ( Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia 2008), hlm. 228.
20
1:2). Ketaatan gereja itu terhadap Allah telah menjadikan mereka jemaat
Allah.
orang dan kepada roh roh orang-orang benar yang telah menjadi
kemuliaan bagi gereja di dunia karena kita adalah buah sulung yang
Yesus adalah yang sulung dan yang lebih utama dari segala ciptaaan
kalinya disebut Kristen “ (Kisah Rasul 11:26). Kata “ Kristen : atau dalam bahasa
Inggrisnya disebut “ Christian” merupakan perpaduan dari dua kata yaitu “Christ
(Kristus): dan Akhiran “ ian “ yang berarti milik atau pengikut. Jadi, Kristen
adalah orang yang menjadi milik Krsitus atau orang yang hidupnya mengikuti
pola kehidupan yang dijalankan Kristus. Kata Kristen ditemukan sebanyak tiga
kali dalam Perjanjian Baru yaitu Kisah Rasul 11:26 di kota Antiokhia-lah nama
Krsiten itu pertama kali disebut, Kisah Rasul 26:28, Raja Agrippa, dengan lantang
berkata hampir saja engkau menjadikan aku orang Kristen. Kisah Rasul 26:29,
Jawap Paulus “Aku mau berdoa kepada Allah, supaya segera atau lama-kelamaan
bukan hanya engkau saja, tetapi semua orang lain yang hadir disini dan yang
21
ini”.
dan jelas Yesus Kristus memberikan tugas dan perintah kepadamu (Menunjuk
pada gereja-gereja, serta mereka yang percaya kepada Yesus sebagai TUHAN dan
murid-Nya.
“ Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di Surga dan di bumi. Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama
Bapak dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu
yan telah kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman” (Mat. 28 : 18 – 20, sering disebut Amanat
Agung Tuhan Yesus Kristus).
1. Koinonia
yang telah ada dan tercipta, gereja harus menyampaikan model persekutuan yang
persekutuan orang-orang yang percaya bahwa Yesus Kristus adalah TUHAN dan
persekutuan, Kisah 2:42, selalu berkumpul dalam persekutuan yang erat, Kisah
5:12 sehingga terbentuknya persekutuan tersebut, 1 Kor 1:9”. Semua orang akan
rasul-rasul, “Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami
beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami.
Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya
Karena sebagai tugas gereja dan gerjea, koinonia, seperti itulah yang harus
lingkungan gereja, melainkan harus ditampilkan pada sikon hidup dan kehidupan
persekutuan seorang dengan yang lain, karena darah Yesus, telah menyucikannya
dari segala dosa, 1 Yohanis 1:7. Dengan itu, setiap anggota Tubuh Kristus, harus
memperhatikan satu sama lain, sesama warga, tanpa menbedakan suku, ras,
golongan, dan jenis kelamin dan semua latar belakang lainnya, semuanya
2. Marturia
dan tepat tentang hal hal yang pernah dilihat dan didengar, menceritakan realitas
karena “Injil Kerajaan Allah menjadi kesaksian untuk semua bangsa “ Mat 24:14
Kisah 20:24, dan jika marturia dilaksanakan dengan baik dan benar, maka
Apa yang telah ada sejak semua, yang telah mereka dengar, lihat, saksikan, raba
tentang Firman hidup, : 1 Yon 1:1-3, isi utama dalam pemberitaan para rasul
penjuru dunia. Pada konteks kekinian, isi utama marturia masih tetap sama, yaitu
Yesus adalah Mesias. Marturia tidak hanya dinyatakan melalui khotbah dan
nyanyian, tetapi sudah ada banyak sarana baru untuk hal itu. Marturia tidak
terbatas dalam gedung gereja, namun di mana saja orang percaya berada ia harus
bermarturia.
3. Diakonia
dengan setia, jujur, serta tanggung jawab. Artinya seseorang (Biasanya hamba
atau budak) yang melayani tuannya dengan penuh kesetiaan, kejujuran, dan
tanggung jawab, ia juga harus berani dan rela menyerahkan nyawanya untuk
24
kehendak tuannya. Pengembangan makna diakonia ini lah yang ada pada Yesus.
Ketika masih berada secara fisik di bumi, Ia berkata “ Sama seperti Anak Manusia
datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-
Nya menjadi tebusan bagi banyak orang “ Kehadiran Yesus untuk melayani
tersebutlah yang merupakan tugas gereja. Pelaksanaan diakonia pada masa gereja
yang dipilih secara khusus, Kisah Para Rasul 6:1-7 sehingga rasul-rasul dapat
sesuatu karena Yesus Kristus ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai
yang mengalami masalah sosial, penyediaan lapangan pekerjaan, dan lain lain.
melainkan dapat terangkat secara sosial; misalnya melalui pendidikan yang baik,
sesuatu yang indah karena, kerukunan sangat dirinduhkan oleh semua orang
rukun adalah perihal keadaan hidup rukun atau perkumpulan yang berdasarkan
tolong menolong dan persahabatan.19 Kata kerukunan berasal dari kata dasar
rukun, berasal dari bahasa arab ruknun (Rukun) jamaknya arkan berarti asas atau
dasar, misalnya rukun Islam, asas Islam atau dasar Agama Islam. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia arti rukun adalah sebagai berikut : Rukun (Nomina) : (1)
sesuatu yang harus dipenuhi untuk sahnya pekerjaan, seperti tidak sah
sembahyang yang tidak cukup syarat dan rukunnya. (2) asas, berarti dasar, sendi
semuanya terlaksana dengan baik, tidak menyimpang dari rukunnya, rukun Islam ;
tiang utama dalam agama Islam, rukun iman dasar kepercayaan dalam agama
Islam. Rukun (a-ajektiva) berarti, (1) baik dan damai, tidak bertentangan, kita
hendaknya hidup rukun dengan tetangga, (2) bersatu hati, bersepakat, penduduk
kampung itu rukun sekali, merukunkan berarti (1) mendamaikan, (2) menjadikan
bersatu hati kerukunan (1) perihal hidup rukun, (2) rasa rukun kesepakatan
19
WJS Posaerwardarmita, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka 1980),
hlm.106
20
Imam Siaukane, Komplikasi kebijakan dan peraturan Perundang-Undangan Kerukunan
Umat beragama.(Jakarta: Puslibang, 2008), hlm. 5.
26
Secara etimologi kata kerukunan pada mulanya adalah dari Bahasa Arab
yakni ruknun yang berarti tiang, dasar, atau sila, jamaknya rukun adalah
kesatuan yang terdiri dari berbagai unsur, yang berlainan dari setiap unsur tersebut
saling menguatkan, kesatuan tidak dapat terwujud jika ada di antara unsur tersebut
terjadinya hubungan yang baik antara penganut agama yang satu dengan yang
lainnya dalam satu pergaulan dan kehidupan beragama, dengan cara saling
merupakan kondisi dan proses tercipta dan terpeliharanya pola-pola interaksi yang
beragam di antara unit unit (unsur / sub sistem) yang otonom. Kerukunan
mencerminkan hubungan timbal balik yang ditandai oleh sikap saling menerima
kebersamaan.22 Secara terminologi banyak batasan yang diberikan oleh para ahli
sebagai berikut :
21
Jirhanuddin, Perbandingan Agama (Yogyakarta, Pustaka Pelajar 220), hlm. 190.
22
Ridwan , Lubis, Cetak Biru Peran Agama (Jakarta: Puslitbang, 2005), hlm. 7-8.
27
3. Ensiklopedi Amerika
adalah suatu sikap atau sifat dari seseorang untuk membiarkan kebebasan kepada
secara suku, ras, budaya, agama golongan. Kerukunan juga bisa bermakna suatu
oleh suasana yang harmonis dan damai, hidup rukun berarti tidak mempunyai
konflik, melainkan bersatu hati dan sepakat dalam berfikir dan bertidak demi
bersama tanpa ada kecurigaan dimana tumbuh sikap saling menghormati dan
Kerukunan atau hidup rukun adalah suatu sikapp yang berasal dari lubuk
hati yang paling dalam terpancar dari kemauan untuk berinteraksi satu sama lain
kata rukun dan kerukunan adalah damai dan perdamaian.Dengan pengertian ini
pergaulan.Bila kata rukun ini dipergunakan dalam konteks yang lebih luas seperti
antar golongan atau antar bangsa, pengertian rukun atau damai ditafsirkan
sementara adalah kerukunan yang dituntut oleh situasi seperti menghadapi musuh
bersama, bila musuh telah selesai dihadapi maka keadaan akan kembali
26
Said Agil Husain Al Munawar, Fiki Hubungan Antar Umat beragama ( Jakarta Ciputant
PresS2003), hlm. 4.
27
Faisal Ismail, DInamika Kerukunan Antar Umat Beragama (Bandung PT. Remaja
Rosdakarya 2014), hlm. 1.
29
karena ada sementara pihak yang terdesak. Kerukunan politis biasanya terjadi
kerukunan hakiki adalah kerukunan yang didorong oleh kesadaran atau hasrat
mruni mempunyai nilai dan harga yang tinggi dan bebas dari segala pengaruh
hanya digunakan atau berlaku hanya dalam kehidupan pergaulan kerukunan antar
umat beragama bukan berarti merelatifi agama-agama yang ada melebur kepada
satu totalitas (sinkretisme agama) dengan menjadikan agama-agama yang ada itu
menjadi madzhab dari agama totalitas ini melainkan sebagai cara atau sarana
untuk mempertemukan mengatur hubungan luar antara orang yang tidak seagama
yang bersumber dari ajaran Tuhan. Dalam terminologi yang digunakan oleh
28
Said Agil Munawar, Fiki Hubungan Antar Umat Beragama (Jakarta: Ciputan 2005) hlm.
30
pemerintah secara resmi konsep kerukunan hidup antar umat beragama ada tiga
antara aliran-aliran/paham yang ada dalam suatu umat atau komunitas agama.
antara pemeluk Islam dengan pemeluk Kristen Protestan, Katolik, Hindu dan
Budha.
atau pejabat agama dengan para pejabat pemerintah dengan saling memahami
sama lain.
Kerukunan antar umat beragama adalah suatu kondisi sosial ketika semua
golongan agama bisa hidup bersama tanpa mengurangi hak dasar masing-masing
29
Depag RI,Bingkai Teologi Kerukunan Hidup Umat Beragama di Indonesi (Jakarta Badan
Penelitian dan pengembangan Agama Proyek peningkatan Kerukunan Umat meragama di
Indonesia 1997), hlm. 8-10.
31
baik haruslah hidup rukun dan damai. Karena itu kerukunan antar umat beragama
tidak mungkin akan lahir dari sikap fanatisme buta dan sikap tidak peduli atas hak
keberagaman dan perasaan orang lain. Tetapi dalam hal ini tidak diartikan bahwa
unsur-unsur tertentu dari agama yang berbeda, sebab hal tersebut akan merusak
nilai agama itu sendiri. Kerukunan antar umat beragama itu sendiri juga bisa
diartikan dengan toleransi antar umat beragama.Dalam toleransi itu sendiri pada
dasarnya masyarakat harus bersikap lapang dada dan menerima perbedaan antar
umat beragama. Selain itu masyarakat juga harus saling menghormati satu
samalainnya msalnya dalam hal beribadah antar pemeluk agama yang satu dengan
agamanya.
30
Wadihyudin dkk, Pendidikan Agama Islam untuk perguruan Tinggi (Jakarta, PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia 2009), hlm.. 32.
32
3. Saling tenggang rasa dan toleransi dengan tidak memaksa agama kepada
orang lain.
tongkat utama dalam memelihara hubungan suasana yang baik, damai, tidak
bertengkar, tidak gerak, bersatu hati dan bersepakat antar umat beragma yang
luar biasa untuk Bangsa Israel supaya mereka hidup rukun satu dengan yang lain
2. Yeremia 32:39, mengatakan “ Aku akan memberi mereka satu hati dan
31
Alo Liliweri, Gatra Komunikasi Antar Budaya (Yogyakarta Pelajar 2001), hlm.255.
32
Alkitab Terjemahan Baru ( Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia 2008), hlm. 872.
33
Ibid. hlm. 1100.
34
Ibid hlm. 262
33
Penulis berpendapat bahwa hidup rukun itu sangat penting sekali untuk
kita miliki sebagai umat beragama atau orang yang percaya kepada Tuhan, hidup
Hidup rukun harus kita mulai dari keluarga kita, seorang suami harus
hidup rukun dengan istrinya, seorang ayah dan ibu harus hidup rukun dengan
anak – anaknya. Kalau dalam keluarga kita sudah hidup rukun penulis yakin
itulah yang sangat di dambahka oleh setiap orang, kalau kita hidup rukun
uwemanje, memiliki kerukunan antar umat beragama yang luar biasa yang
akan terus di pertahankan sampai turun temurun, sampai kepada anak cucu.
yang ada dalam sebuah Desa.Hal tersebut juga merupakan keinginan dari
rukun.35
beragama di Indonesia.
Dijelaskan dalam pasal 1 angka (1) peraturan bersama Menteri Agama dan
Menteri Dalam Negeri No. 9 dan 8 Tahun 2006 tentang pedoman pelaksanaan
ibadah. Kerukunsn antar umat beragama adalah hubungan sesame umat beragmaa
kerukunan antar umat beragama bukan hanya tercapainya suasana batin yang
penuh toleransi antar umat beragama, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana
35
Pendapat Penulis
36
Abu Tolhah Kerukunan Antar Umat Beragama (Semarang: IAIN Wali Songgo, 1990),
hlm.41.
35
harmonis itu bukan sebuah hal yang ringan. Semua ini harus berjalan dengan hati-
hati mengingat agama sangat melibatkan aspek emosi umat, sehingga sebagian
sudah banyak sejumlah pedoman telah digulirkan, pada umumnya masih sering
ibadah.
Ada lima kualitas, kerukunan umat beragama yang perlu dikembangkan yaitu
bentuk dan suasana hubungan yang tulus yang didasarkan pada motif-
motif suci dalam rangka pengabdian kepada Tuhan. Oleh karena itu
rasa sepenanggungan.
mensejahterakan umat.37
2.3.1. Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama Kristen dan Islam di Desa
Uwemanje.
37
Ridwan Lubi, Cetak Biru Peran Agama ( Jakarta Puslitbang 2005),hlm. 12-13
37
1. Saling menghormati
2. Kebebasan Beragama
yang disukai serta situasi dan kondisi memberikan kesempatan yang sama
beragama lain tidak dengan persepsi agama yang dianut. Seorang agama
4. Berfikir Positif
berfikir yang positif dimana tidak ada rasa curiga satu dengan lain dalam
dan menjadi satu kesatuan yang utuh di bawah peran tokoh agama, tokoh
di Desa Uwemanje merupakan sesuatu yang luar biasa karena di Desa Uwemanje
memiliki kerukunan hidup inter umat beragama yang luar biasa yaitu antar jemaat
39
gereja GPDI Bukit Hermon Uwemanje, jemaat Gereja Bethel Uwemanje, jemaat
Gereja Bala Keselamatan Korps Rawio, Jemaat Gereja Bala Keselamatan Korps
Uwemanje tidak ada gesekan – gesekan baik jemaat dengan jemaat maupun para
hamba Tuhan dan tokoh – tokoh gereja karena adanya saling pengertian serta
menghargai satu sama lain tanpa terjadinya benturan dan konflik agama. Penulis
dapat memelihara kerukunan antar umat beragama dengan baik. Kerukunan hidup
pemeluk agama yang beraneka ragam ini, maka ketertiban dan keamanan
sudah rukun, maka hal yang demikian akan dapat mewujudkan stabilitas
kebahagiaan, dan kesuksesan dalam segala bidang, salah satu usaha agar
agamanya sendiri yang menjadi titik pandang kegiatan. Bila hal tersebut di
atas tidak disertai dengan arah kehidupan bangsa dan negara, maka akan
negara yang teridri dari penganut agama yang berbeda, karena itulah
percekcokan dan perselisihan akan bisa teratasi. Itulah antara lain hal-hal
yang hendak dicapai oleh kerukunan antar umat beragama dan hal tersebut
sangat indah sekali karena hubungan social sangat di perlukan oleh masyarakat
beragama.
Desa Uwemanje. Ada beberapa faktor yang mendukung kerukunan antar umat
38
Sambutan Kepala Desa saat pembukaan kegiatan olah raga yang dilaksanakan oleh
Gereja Bala Korps Uwemanje.tahun 2018.
43
mendasar yakni:39
dialog antar umat beragama. Salah satu prasyarat terwujudnya masyarakat yang
suatu keniscayaan.Untuk itulah kita harus saling menjaga kerukunan hidup antar
misalnya konflik di Poso antara umat Islam dan umat Kristen.Agama di sini
terlihat sebagai pemicu atau sumber dari konflik tersebut.Sangatlah ironis konflik
yang terjadi tersebut padahal suatu agama pada dasarnya mengajarkan kepada
para pemeluknya agar hidup dengan kedamaian, saling tolong menolong dan juga
saling menghormati.Untuk itu marilah setiap orang jaga tali persaudaraan antar
Konflik yang terjadi antar umat beragama tersebut dalam masyarakat yang
multikultur adalah menjadi sebuah tantangan yang besar bagi masyarakat maupun
bangsa jika tidak dikelola secara baik dan benar supaya agama bisa menjadi alat
pemersatu bangsa, maka kemajemukan harus dikelola dengan baik dan benar.
45
Oleh karena itu, diperlukan cara yang efektif yaitu dialog antar umat beragama
beragama. Karena mungkin selama ini konflik yang timbul antara umat beragama
terjadi karena terputusnya jalinan informasi yang benar di antara pemeluk agama
yang luar biasa karena hubungan kekeluargan di desa Uwemanje sangat baik
seperti:
2. Hubungan Keluarga dengan tetangga sangat baik karena jika ada sesuatu
Gereja GPDI, Jemaat Gereja Bethel, Jemaat Gereja Korps Rawio, Jemaah
40
Sambutan Kepala Desa saat pembukaan kegiatan olah raga yang dilaksanakan oleh
Gereja Bala Korps Uwemanje.tahun 2018.
46
American Dictionary (Halaman 1050) arti Tolerance adalah liberty to ward the
opinions of other diartikan dalam bahasa Indonesia artinya (lebih kurang) adalah
menghadapi orang lain. Dalam bahasa Arab toleransi adalah tasamuh artinya
Umum Indonesia mengartikan toleransi itu sebagai sikap atau sikap menenggang,
kepercayaan, kelakuan yang lain dari yang dimiliki oleh seseorang atau yang
pendirian, pendapat dan keyakinan. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa
toleransi adalah sikap lapang dada terhadap prinsip orang laim, tanpa
kebebasan kepada sesama manusia atau kepada sesame warga masyarakat untuk
41
H.M. Daud Ali, dkk. Islam untuk di siplin hokum Sosial dan Politik (Jakarta,Bulan
Bintang, 1988), hlm. 80.
47
sikap toleransi.
agama yang mendukung bagi pembinaan kerukunan hidup ntern dan antar
umat beragama.
sosial.
42
Umar hasyim, Toleransi dan Kemerdekaan Beragama dalam Islam sebagai Dasar
Menuju Dialog dan Kerukunan antar Umat Beragama (Subaya,PT. Bina Ilmu,1997), hlm. 22.
48
bermasyarakat. Oleh sebab itu hendaknya hal ini dijadikan mozaik yang
Beragama.
Ada beberapa faktor yang akan menjadi penghambat terjadi kerukunan antar
Apabila dalam mendirikan rumah ibadah tidak melihat situasi dan kondisi
2. Penyiaran Agama
bahwa agama sendirilah yang paling benar dan tidak mau memahami
49
berkaitan dengan perkawinan, warisan, dan harta benda, dan yang paling
masing keluarga.
4. Penodaan Agama
sering dilakukan baik peroragan atau kelompok, meski dalam skala kecil,
baru-baru ini penodaan agama banyak terjadi baik dilakukan oleh umat
agama sendiri maupun dilakukan oleh umat agama lain yang menjadi
provokatornya.
5. Berebut kekuasaan
6. Beda Pentafsiran
50
7. Kurang kesadaran
umat Islam yang dianggap lebih memahami agama dan masyarakat Kristen
seorang pelayanan Tuhan dan perlu di pelajari dengan baik supaya kita dapat
menyampaikan injil atau kabar baik itu. Firman Tuhan mengatakan “Maka kata-
Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan
43
Alkitab Terjemahan Baru ( Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia 2008), hlm. 14.
51
b. “Kamu akan menjadi saksi-Ku” (Kis. 1 : 8); “kami ini adalah utusan-
adalah tanggung jawab setiap orang yang telah menerima Kristus menjadi Tuhan
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan
Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman”
(Matius 28:19-20).
44
D.W. E llis, Metode Penginjilan,(Yayasan Komunikasih Bina Kasih/OMF, Jakarta10510)
hlm. 7
52
1. Menyampaikan Injil tentang Yesus Kristus harus menjadi suatu cara hidup
orang yang percaya kepada Tuhan. Firman Tuhan yang terdapat dalam,
Kolose 1:25-27 mengatakan “Aku telah menjadi pelayan jemaat itu sesuai
Nya dengan sepenuhnya kepada kamu, yaitu rahasia yang tersembunyi dari
abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan
bangsa lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah
45
D.W. E llis, Metode Penginjilan,(Yayasan Komunikasih Bina Kasih/OMF, Jakarta10510)
hlm. 138.
46
Alkitab Terjemahan Baru ( Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia 2008), hlm. 326.
47
Ibid hlm. 43
53
untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu
Dia yang disalibkan. Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan
keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada
(2 Korintus 5:20). 49
6. Penginjilan adalah berbicara untuk Tuhan, tetapi juga menjadi teladan dalam
(Markus 16:15). ”Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu,
supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu”
(Yohanes 13:35).50
Tuhan Mengatakan,” Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN
(Yesaya 61:1).51
Dalam kamus besar bahasa Indonesia Metode berarti cara yang terartur
dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud, cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan atau sasaran yang
ditentukan demin mencapai tujuan yang pasti.52 Fungsi metode berarti sebagai alat
penginjilan adalah usaha pemberitaan Injil terhadap orang lain, dimana seorang
yang telah mengenal Kristus berupaya memperkenalkan Kristus kepada orang lain
dan mengajaknya menerima Kristus. Lalu orangyang baru menerima Kristus itu
Unsur kepribadian antara lain adalah akal atau kecerdasan, perasaan, dan
51
Ibid. hlm. 1031
52
Kamus Besar Bahasa Indonesia (Balai Pustaka Jakarta BP. No. 3658) hlm.580-581.
55
sendiri.
Tuhan Yesus
mempunyai pelayanan yang luas kepada masyarakat umum, yang meliputi empat
a. Berkhotbah .
yang terkubur dalam tradisi. Ia menyatakan kebenaran pokok yang lebih mulia
"Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat"
ketika Ia berkhotbah dengan kasih dan penuh wibawa. Kisah Para Rasul 8: 26-40.
b. Mengajar .
Tak pernah ada orang yang mengajar seperti Dia. Ia mengajar kepada orang
orang yang ingin tahu, dan kepada mereka yang membaktikan dirinya. Ia
c. Menyembuhkan.
56
sama sekali. Pada suatu saat, banyak orang berkumpul di sekeliling-Nya, "Dan
semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar
d. Mengadakan mukjizat.
takjub ketikaIa meredakan angin ribut. Dalam keheningan setelah angin ribut
diredakan, merekamelihat Yesus berjalan di atas air melalui kabut menuju perahu
mereka.53
laksanakan.
metode yang di lakukan oleh luar biasa sehingga orang banyak mengikut Dia lalu
Gereja Bala Keselamatan Sedunia dari KPI London dikirim kepada semua
Komandan Teritorial dan di teruskan kepada Komandan Divisi serta semua Opsir
53
http://bahankomsel.blogspot.com pada 10 Mei 2020
57
berdoa, putar lagu Rohani melalui pengeras suara yaitu Toa setiap hari minggu
bahkan setiap pagi, hasilnya sangat luar biasa karena dari keluarga kita dari
Islampun mendengar dan mereka sangat senang sekali karena mereka juga penulis
doakan hal itu mereka sampaikan kepada jemaat Korps Uwemanje bahkan hal itu
di benarkan oleh Kepala dusun Bapak Yunus Tonji juga sebagai Sersan Mayor
2. Bersaksi
Alkitab dengan jelas memberikan petunjuk tentang arti bersaksi seperti yang
tertulus dalam Firman Tuhan. Firman Tuhan mengatakan “ Apa yang telah ada
sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami,
yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba deengan tangan kami tentang
Firman Hidup itulah yang kami tuliskan kepada kamu.” (1 Yohanes 1 : 1.)55
Semua orang Kristen adalah saksi dalam memberitakan Injil, entah mereka
menyaksikan Kristus melalui hidup dan perkataan serta tingkah laku kita.Dalam
pengakuan kita melalui teladan, memantapkan kepercayaan orang pada kita dan
54
Pendapat penulis
55
Alkitab Terjemahan Baru ( Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia 2008), hlm. 384.
58
pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-
Injil adalah dari Tuhan melalui Roh Kudus-Nya.Kita dapat memberitakan Injil
jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan
Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
dengan cara bersaksi ada satu keluarga yaitu keluaga Bapak Carles di Korps
Uwemanje dalam satu rumah ada dua keyakinan atau agama yang di anut
sebagai berikut Bapak dan kedua Putrinya beragama Kristen dan menjadi jemaat
Gereja Bala Keselamatan tetapi Ibu beragama Islam dengan adanya kesaksian
56
Chales Rigg, Billy Graham Counseling Depertemen. Persekutuan Pembaca
Alkitab(Menneapolis,Minnesota 55403,USA), hlm. .
57
Alkitab Terjemahan Baru ( Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia 2008), hlm. 340.
58
Ibid. Alkitab Terjemahan Baru ( Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia 2008), hlm. 54.
59
yang di sampaikan oleh Penulis dalam keluarga ini ibu ini menerima dengan baik
apa yang penulis sampaikan sehingga suaminya dan kedua putrinya diselalu
anjurkan untuk ke Gereja, Ibadah kunjungan rumah kalau dapat giliran untuk
suami dan anaknya ibu ini tidak pernah menolak. Jika ada ibadah natal, ucapan
syukur, ibadah KKR ibu ini selalu hadir saat ini, keluarga ini sangat rukun.
Penulis saat ini tinggal menunggu kapan saatnya ibu ini mengambil keputusan
untuk menjadi orang Kristen serta menjadi anggota Gereja di Korps Uwemanje. 59
Firman Tuhan mengatakan “ Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita
dan janganlah malu karena Aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah
3. Diakoni.
Uwemanje baik yang beragama Kristen Maupun kepada yang beragama Islam,
pelayanan ini di laksanakan pada saat ada duka atau pada saat ada kegiatan
Desa.61
59
Pendapat Penulis
60
Alkitab Terjemahan Baru ( Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia 2008), hlm. 54.
61
Pendapat Penulis
60
Tugas penginjil adalah menyampaikan berita Inji. Isi berita Inji jika
dituliskan secara lengkap “ Masih banyak hal-hal yang diperbuat oleh Yesus,
tetapi jika semuanya itu harus dituliskan satu persatu, maka agakny dunia ini tidak
dapat memuat semua kitab yang harus di tulis itu (Yohanes 21 : 25).
Ada tujuh berita Injil yang harus disampaikan kepada semua orang yang
Injil yang kita sampaikan harus menyatakan bahwa kita tidak akan dapat
mengenal Allah yang benar kecuali Allah itu sendiri yang menyatakan diri-Nya
kepada manusia melalui Alkitab. Allah yang benar adalah Allah yang di
Injil yang kita sampaikan harus menyatakan bahwa keadaan manusia yang
benar adalah menurut pandangan Allah yang telah digambarkan dalam Alkitab,
adalah:
diberi kuasa oleh Allah atas segala binatang dan ciptaan Allah lainnya
( Kejadian 1 : 26 – 28)
61
b. Manusia mkhluk hina karena sudah jatuh dalam kuasa dosa sehingga
(Kejadian 2 : 16 – 17).
Injil yang kita sampaikan harus menyatakan bahwa manusia tidaak mampu
membelenggunya dan manusia tidak akan bisa lahir baru karena rohaninya telah
a. Yesus adalah manusia sejati ( Liukas 2 7;40) tetapi juga Allah sejati yang
disebut sebaga sang Putra atau sang Anak ( Yohanes 10 : 30, 14 : 9-10)
Injil yang kita sampaikan harus menyatakan bahwa karya terbesar Yesus
Injil yang disampaikan harus menyatakan bahwa Roh Kudus sebagai salah
a. Roh Kudus adalah Allah yang nama-Nya disatukan dengan Allah Bapa
( Kis. 16 : 6 – 7).
kelepasan seseorang dari keadaan sebagai manusia lama yang berdosa menjadi
manusia baru yang telah mendapat pengampunan dosa oleh iman kepada Yesus
Kristus. Keselamatan itu bukan jerih payah usaha manusia melaiankan anugerah
melputi :
Injil yang kita sampaikan harus menyatakan berita tentang gereja yang di
dalamnya terdapat arti dan sifat-sifat gereja serta kewajiban orang percaya untuk
(1 Petrus 2:5).
seorang kristiani tetapi juga memiliki syarat-syarat khusus sebagai Penginjil yaitu
2. Kedewasaan Rohani.
Penulis sangat setuju sekali jika seorang penginjil harus yakin dengan
keselamatan yang ia terima secara pribadi dari Tuhan Yesus dan harus
memiliki kehidupan rohani yang sudah dewasa supaya seorang Penginjil dapat
62
Bambang Eko Putranto, Misi Kristen (Andi – Penrbit Buku dan Majalah Rohani,
Jogjakarta 55281) hlm.160-164.
63
Pendapat Penulis.
64
BAB III
METODE PENELITIAN
bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif yaitu; kajian berbagai studi dan
kumpulan berbagai jenis materi empiris, seperti studi kasus, kisah hidup,
secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian
dan fokus penelitiannya adalah perilaku yang sedang terjadi. Peneliti terlibat
dengan kegiatan orang-orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai
sumber data peneliti. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut merasakan apa
yang di kerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan dukanya. Dengan oservasi
partisipan ini, maka data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai
analisis deskritif.66
Jenis data dalam penelitian kualitatif ini terdiri dari data primer dan data
sekunder.Sumber data primer adalah data dalam bentuk variabel atau kata-kata
yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek
yang dapat dipercaya.Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari
literatur, foto-foto, film, rekaman video, benda-benda dan lain-lain yang dapat
64
.Sugiyono.Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta 2020), hlm. 9.
65
Sugiyono.Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta 2020), hlm. 106.
66
Ibid, hlm. 174.
66
memperkaya data primer. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau tehnik
oleh penulis adalah berusaha mendeskripsikan dan menganalisis hasil data yang
Adapun lokasi penelitian dalam penulisan karya ilmiah ini adalah Desa
dari dua agama yaitu Islam dan Kristen, serta tiga organisasi Gereja yakni Bala
Kedua, terdapat tempat ibadah yang letaknya hampir mewakili setiap dusun, yaitu
gereja Protestan di dusun 1, Masjid gereja Pentakosta, dan gereja Pos Pelayanan
Ketiga, hubungan sosial keagamaan di Desa Uwemanje yang selalu rukun baik
dalam kegiatan kerja bakti memperbaiki saluran air, membangun gereja, dan
masjid, serta hubungan sosial yang lain yang dapat memelihara kerukunan antar
karenawaktu dan tujuan tertentu yang penulis anggap dapat mewakili dan
yang akan diteliti layak untuk menjadi informan. Untuk meminimalisir kesalahan-
kesalahan yang terjadi dilapangan, maka Spradly dalam Faisal 1990: 44,
2. Mereka tergolong masi sedang berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang
tengah diteliti.
68
Sugiyono, Metode penelitian kualitatif, hlm 98
68
informasi.
sendiri.
5. Mereka yang pada mulanya tergolong cukup asing dengan peneliti sehingga
berikut:
3. Orang yang terlibat langsung dalam aktivitas lembaga yang akan dijadikan
pusat penelitian.
penelitian yang sudah di tentukan penulis. Dan yang menjadi obyek penelitian kali
69
ini di ambil dari masyarakat Desa Uwemanje yang berjumlah sekitar …. jiwa.
Adapun jumlah anggota jemaat Gereja Bala Keselamatan Korps Uwemanje saa
tini sebanyak 403 orang. Obyek penelitian dipilih berdasarkan purposive sampling
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari
mana data dapat diperoleh.69 Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua
a. Sumber data primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti
data primer dalam penelitian ini adalah Tokoh Masyarakat Desa Uwemanje,
DesaUwemanje.
b. Sumber data sekunder, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti
sebagai penunjang dari sumber pertama. Dapat juga dikatakan data yang
69
SuharsimiArikunto. ProsedurPenelitiansuatupendekatanpraktik. Hlm. 129.
70
SumadiSuryabrata. Metode Penelitian (Jakarta: Rajawali, 1987), hlm. 93
71
Ibid. hlm. 94.
70
1. Wawancara.
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
sekaligus dia bertindak sebagai pemimpin dalam proses wawancara tersebut. Dia
pula berhak menentukan materi yang akan diwawancarai serta kapan dimulai dan
diakhiri.72
maksud peneliti.
2. Observasi.
lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Oleh karena itu, observasi
72
H. M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan
Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya (Kencanan Prenada Media Group 2005), hlm. 126.
71
pancaindra mata saja, tetapi selalu mengaitkan apa yang dilihatnya dengan apa
yang dihasilkan oleh pancaindra lainnya: seperti apa yang didengar,apa yang ia
cicipi, apa yang dirasakan dari penciumannya, bahkan apa yang ia rasakan dari
Uwemanje.
3. Dokumentasi
pribadi dan dokumen publik seperti data atau informasi yang tercantum di
publik. Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang
pada penelitian sejarah, maka bahan dokumentasi memegang peranan yang amat
73
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik
Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya (Kencanan Prenada Media Group 2005), hlm. 133-134.
74
IBurhan Bungin, Metodologi Penelitian Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik
Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya (Kencanan Prenada Media Group 2005), hlm. 144.
72
pendekatan sosiologi yang menjadikan makna dari gejala-gejala sosial dan budaya
mendapatkan data. Dalam hal ini penulis berusaha mengetahui hubungan antara
umat Islam, dan Kristen dalam melakukan kegiatan komunikasi kelompok untuk
mencapai tujuan yang sama yaitu menjaga kerukunan antar umat beragama di
Desa Uwemanje.
informasi yang diperlukan dalam suatu penelitian, dalam penelitian ini peneliti
yang disebut dengan editing diolah dalam suatu proses dan analisis. Diantaranya
adalah melakukan verifikasi, yaitu pemeriksaan data yang benar atau tidak
penelitian,
73
data ekstrem yang mungkin dapat terjadi dalam masalah sama dan juga untuk
mengetahui apakah hasil tersebut sesui atau tidak dengan landasan teoritis
kebersamaan.
3. Semakin seseorang memahami perasaan orang lain maka akan semakin tinggi
membandingkan dengan fakta yang ada secara aktual dan akurat sesuai objek
yang diteliti.76 Adapun objek kajian penulisan ini adalah fenomena sosial tentang
75
Ruslan, Rosady, Manajemen Public Relations dan Media( Jakarta: Rajawali, 2009 ),
hlm. 166.
76
Yatim Riyanto, Petodologi Penelitian Pendidikan( SIC Anggota IKAPI No.035/JTI 1996),
hlm.104.
74
Desa Uwemanje dalam menjaga kerukunan umat berbeda agama, sehingga apa
yang menjadi pertanyaan dalam penelitian ini bisa terjawab dengan maksimal.
atau validitas hasil penelitian.Dengan demikian data yang valid, absah adalah data
yang tidak ada bedanya antara data yang dilaporkan peneliti dengan data yang
sering hanya ditekankah pada uji validitas dan reliabilitas. 77 Dalam hal ini, penulis
antara peneliti dengan informan atau narasumber menjadi akrab tanpa ada
jarak lagi saling terbuka maka saling percaya, senhingga tidak ada lagi
dengan berbagi cara dan waktu. Keabsahan data ini merupakan cara untuk