DI INDONESIA
Contoh Konflik yang Muncul Akibat Keanekaragaman, Suku, Agama, SARA dan Ras
Di Poso, Sulawesi Tengah konflik bernuansa sara mula-mula terjadi pada tanggal 24
Desember 1998 yang dipicu oleh seorang pemuda Kristen yang mabuk melukai
seorang pemuda Islam di dalam Masjid Sayo.
Kemudian pada pertengahan April 2000, terjadi lagi konflik yang dipicu oleh
perkelahian antara pemuda Kristen yang mabuk dengan pemuda Islam di terminal bus
Kota Poso. Perkelahian ini menyebabkanterbakarnya permukiman orang Pamona di
Kelurahan Lambogia. Selanjutnya, permukiman Kristen melakukan tindakan balasan.
Konflik ini adalah konflik kekerasan dengan latar belakang perbedaan agama yakni
antara kelompok Islam dan Kristen. Konflik Maluku disebut menelan korban
terbanyak yakni sekitar 8-9 ribu orang tewas. Selain itu, lebih dari 29 ribu rumah
terbakar, serta 45 masjid, 47 gereja, 719 toko, 38 gedung pemerintahan, dan 4 bank
hancur. Rentang konflik yang terjadi juga yang paling lama, yakni sampai 4 tahun.
Kasus ini digolongkan Komnas HAM sebagai salah satu kasus pelanggaran HAM
berat pasca reformasi. Namun hingga kini, kasusnya masih juga belum ditindaklanjuti
oleh Kejaksaan Agung.
MULTIKULTURAL
Multikultural
Multikulturalisme adalah keadaan masyarakat yang terdiri atas beberapa elemen kelompok
yang berbeda ras, adat, kebiasaaan, akan tetap dapat hidup tanpa adanya pembauran satu
sama lain dalam satu kesatuan sistem sosial perpolitik.
Sehingga arti multikultural adalah masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih kelompok
masyarakat yang secara kultural dan ekonomi mengalami fragmentasi dan memiliki struktur
sosial kelembagaan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Agama-agama yang diakui oleh negara adalah Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha,
dan juga Konghucu. Keenam agama harus hidup berdampingan di masyarakat dengan
prinsip toleransi antarumat beragama.
PERBEDAAN RAS di antara manusia bukanlah masalah besar dalam membangun persatuan
bangsa Indonesia.
Namun, orang-orang yang belum mengerti toleransi ternyata bisa menyebabkan dampak fatal.
Misalnya, ada seseorang yang menunjukkan perilaku intoleransi (tidak toleran) terhadap
orang lain di sekitarnya.
Seperti yang diungkapkan di situs Kemendikbud, mereka berpotensi menyebabkan konflik di
antara masyarakat dan ini merupakan sesuatu yang perlu dicegah. Oleh karena itu, sikap
toleran hadir sebagai penyelesaian masalah perbedaan ini.
Dalam Ppkn (Lukman Surya Saputra, dkk.,2017:105), terungkap bahwa perbedaan yang
selama ini menjadi perdebatan tidak perlu dibesar-besarkan lagi. Seseorang dari suatu suku
atau ras tidak berarti dia akan lebih baik dari suku atau ras lain, begitu juga sebaliknya.
Jadi, yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sebenarnya adalah baik dan buruknya manusia
ketika berperilaku.
Toleransi adalah salah satu perilaku baik yang musti dipegang oleh seseorang ketika
berhadapan dengan orang yang lain yang berbeda suku atau rasnya.
Apalagi dalam kemajemukan itu, Indonesia punya enam agama yang diakui negara,
diluar aliran kepercayaan. Ada Agama Islam, Kristen, katolik, Budha, Hindu dan
Kong hu Chu. Kompleksitas itu ternyata dapat terwujud kesatuan dalam
kemajemukan. Meskipun warga negara dalam 746 bahasa daerah. Belum lagi di
setiap daerah punya ribuan penuturan dalam subetnis. Ini sudah belangsung lama,
bahkan sebelum kemerdekaan Repubik Indonesia di proklamirkan keseluruh penjuru
dunia.
Bila dilihat dari sisi geografi dan sosialcultural, keindahan dalam kesatuan yang
terjadi hingga kini, tidak mungkin terjadi keberlangsungan. Pertanyaannya adalah,
kenapa keindahan dalam keberagaman itu dapat dipertahankan? Yang utama, karena
kesadaraan atau keinsyafan akan rasa. Rasa akan bersatu dan kesamaan akan cita-cita
hidup berbangsa.
Provinsi dengan bahasa daerah terbanyak tepatnya di miliki oleh Papua yang
mempunyai 326 bahasa. Sementara itu, provinsi dengan bahasa daerah paling sedikit
adalah DI Yogyakarta dan Kepulauan Riau. Keduanya hanya punya satu bahasa
daerah. Sangat beragam bukan? Indahnya keberagaman yang di miliki Negara kita.
Sebagai warga negara yang baik,sudah sepatutnya kita bangga dan cinta terhadap
keberagaman yang negara kita punya.