Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH KELOMPOK 1

“ HUBUNGAN MAKNA IMAN ,ISLAM DAN AMAL SHALEH DALAM

KEHIDUPAN SEHARI-HARI”

DOSEN PENGAMPU : MIRTA ANTHONI ,M.Pd.I

MATA KULIAH : AKIDAH AKHLAK

PRODI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

TIM PENYUSUN

1. DWI AHADA NIM : 2286208026

2. LULU KHOLIZATU ZAHRO NIM :

3. HARYYANTO NIM :

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BATURAJA

TAHUN AKADEMI 2023/2024


2

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Waa Ta’ala, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta petunjuk-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat dan salam
senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu allaihi wassallam
, sosok yang menjadi tauladan dalam menjalani ajaran Islam, serta
menjadi sumber inspirasi dalam kehidupan sehari-hari.

Makalah ini disusun dalam rangka memahami dan mendalami hubungan


yang erat antara iman, Islam, dan amal shaleh dalam konteks kehidupan
sehari-hari. Agama Islam sebagai salah satu agama besar di dunia
memiliki pengaruh yang mendalam dalam kehidupan setiap individu yang
menjalaninya. Iman, sebagai inti dari kepercayaan seorang Muslim,
membentuk dasar dari keyakinan dan prinsip-prinsip moral yang
mengarahkan perilaku mereka. Islam, sebagai agama yang diikuti oleh
lebih dari satu miliar umat di seluruh dunia, menawarkan pedoman yang
jelas tentang bagaimana menjalani kehidupan sesuai dengan nilai-nilai
dan ajaran-Nya. Sementara amal shaleh, sebagai tindakan baik dan benar
dalam praktik sehari-hari, adalah ekspresi nyata dari iman dan Islam
dalam tindakan konkret.

Dalam makalah ini, kami akan mencoba untuk mendalami konsep-konsep


tersebut dan menggali bagaimana mereka berinteraksi satu sama lain
dalam kehidupan sehari-hari seorang Muslim. Kami akan menguraikan
pengertian dan peran masing-masing konsep, serta bagaimana ketiganya
saling memengaruhi. Selain itu, makalah ini juga akan memuat studi
kasus dan contoh konkret untuk mengilustrasikan bagaimana iman, Islam,
dan amal shaleh berperan dalam kehidupan praktis.
Kami menyadari bahwa topik ini adalah perenungan mendalam yang
terus berkembang, dan makalah ini hanya mencakup sebagian kecil dari
kompleksitasnya. Kami berharap makalah ini dapat memberikan
wawasan yang bermanfaat bagi pembaca dalam memahami bagaimana
ajaran Islam menjadi landasan kuat untuk menjalani kehidupan yang
bermakna, beretika, dan bermanfaat bagi diri sendiri serta masyarakat.

Akhir kata, kami memohon maaf jika terdapat kekurangan dalam


makalah ini, dan kami menerima segala kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan di masa mendatang.
Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................2

DAFTAR ISI...................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...............................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................

A. Pengertian iman..............................................................
B. Komponen-komponen iman............... ...........................
C. Peran iman dalam kehidupan.........................................

D. Dedinisi amal shaleh.......................................


E. Amal shaleh dalam kehidupan sehari-hari......

F. Islam sebagai cara hidup..............................................


G. Contoh hubungan islam dalam kehidupan...................

BAB III PENUTUP..........................................................

KESIMPULAN....................................................................
REFERENSI.........................................................................
BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Iman, Islam, dan amal shaleh adalah tiga konsep yang tidak dapat
dipisahkan dalam agama Islam. Ketiganya membentuk dasar dari
keyakinan, pandangan dunia, dan tindakan seorang Muslim dalam
kehidupan sehari-hari. Iman adalah fondasi dari keyakinan seorang
Muslim, yang mencakup keyakinan dalam Allah, para rasul-Nya, kitab-
kitab suci-Nya, malaikat-malaikat-Nya, dan hari kiamat. Iman bukan
sekadar keyakinan dalam hati, tetapi juga merupakan prinsip yang harus
tercermin dalam tindakan nyata.

Islam adalah agama yang diatur oleh iman. Ini adalah cara hidup yang
dianut oleh umat Islam berdasarkan ajaran dan pedoman yang tertuang
dalam Al-Qur'an dan Sunnah (ajaran dan tindakan Nabi Muhammad).
Islam memberikan panduan etika, moral, dan tindakan yang harus diikuti
oleh seorang Muslim dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari ibadah
hingga hubungan sosial dan ekonomi.

Amal shaleh, di sisi lain, adalah ekspresi nyata dari iman dan Islam dalam
tindakan. Ini mencakup tindakan-tindakan baik dan benar yang dilakukan
oleh seorang Muslim sesuai dengan ajaran Islam. Amal shaleh adalah
bukti nyata dari iman yang kuat dan kesediaan untuk mengamalkan ajaran
agama dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam makalah ini, kita akan menjelajahi hubungan erat antara makna
iman, agama Islam, dan amal shaleh dalam kehidupan sehari-hari. Kita
akan membahas bagaimana iman menjadi landasan yang kuat untuk
menjalani Islam sebagai agama dan bagaimana amal shaleh menjadi
ekspresi nyata dari iman dan Islam. Kita juga akan melihat bagaimana
ketiga konsep ini saling memengaruhi satu sama lain, membentuk
pandangan dunia dan tindakan seorang Muslim.

Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan antara iman,


Islam, dan amal shaleh, kita dapat menghargai nilai-nilai dan praktik-
praktik yang membentuk kehidupan sehari-hari seorang Muslim. Makalah
ini juga akan memberikan contoh konkret dan studi kasus yang
menggambarkan penerapan konsep-konsep ini dalam praktik praktis
dalam masyarakat Muslim. Dengan demikian, makalah ini bertujuan
untuk memberikan wawasan yang lebih baik tentang bagaimana iman,
Islam, dan amal shaleh dapat membentuk kehidupan sehari-hari yang
bermakna dan bermanfaat bagi individu dan masyarakat.
BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN IMAN

Iman secara bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Sedangkan secara


istilah syar’i, iman adalah perkataan di lisan, keyakinan dalam hati,
amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan
dan berkurang dengan maksiat.
Disebutkan dalam hadits di atas bahwa cabang iman yang tertinggi ialah
kalimat ‘laa ilaha illalah’ (tiada sesembahan yang berhak disembah
selain Allah). Kalimat tersebut adalah pokok Islam dan Iman. Kalimat
tersebut merupakan rukun pertama dari Islam dan yang bisa membuat
seseorang masuk Islam.
Sedangkan cabang iman yang paling rendah adalah menyingkirkan
gangguan dari jalanan, yang dimaksud di sini adalah menyingkirkan
setiap gangguan apa pun. Sedangkan meletakkan gangguan di jalanan
termasuk sesuatu yang terlarang. Semisal memarkir mobil di tengah jalan
dan mengganggu kendaraan yang lalu lalang, ini termasuk meletakkan
gangguan di jalan. Mengalirkan air sehingga mengganggu orang lain di
jalan, ini pun termasuk yang terlarang. Begitu pula meletakkan batu
sehingga mengganggu di jalan, ini pun terlarang. Apalagi jika sampai
meletakkan bom di jalanan, meskipun disebut sebagai jihad! Jika
seseorang menyingkirkan gangguan-gangguan tadi dari jalanan, itu
menunjukkan keimanannya.
Malu pun termasuk cabang iman. Seseorang yang memiliki sifat malu,
maka dirinya akan semakin mempesona dengan akhlaknya yang mulia
tersebut. Malu ada dua macam sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh
Sholih Al Fauzan:
Malu yang terpuji: Malu yang bisa mengantarkan pada kebaikan dan
mencegah dari kejelekan.
Malu yang tercela: Malu yang menghalangi seseorang dair berbuat baik,
dari menuntut ilmu dan malu bertanya dalam perkara yang dibingungkan.
Cabang iman sebenarnya amatlah banyak, sebagaimana disebutkan ada
60 atau 70 sekian cabang.

B. KOMPONEN-KOMPONEN IMAN
Iman kepada Allah berarti beriman kepada:
Wujud Allah, dibuktikan dengan: (a) fitrah (tanpa berpikir dan belajar,
semua mengakui Allah itu ada), (b) akal (pasti ada yang menciptakan
sesuatu, sesuatu tidak bisa menciptakan dirinya sendiri, tidak mungkin
sesuatu muncul begitu saja), (c) dalil syari (semua kitab samawi telah
membuktikan bahwa Allah itu menciptakan makhluk), (d) dalil hissi
(inderawi, yaitu ada doa yang terkabul, ada mukjizat para nabi).

Rububiyah Allah, yaitu mengimani Allah sebagai Rabb (mencipta,


merajai, memerintah). Rububiyah Allah ini tidaklah mungkin diingkari
oleh makhluk (sampai pun orang musyrik) kecuali orang-orang yang
sombong.
Uluhiyah Allah, yaitu beriman bahwa Allah itu satu-satu-Nya ilah
(sesembahan) yang berhak diibadahi.

Asma’ wa Shifat (nama dan sifat Allah), yaitu menetapkan bahwa Allah
menetapkan nama dan sifat dalam kitab-Nya dan sunnah Rasul-Nya tanpa
ada tahrif (menyelewengkan makna, mengubah makna tanpa dalil), ta’thil
(menolaknya), takyif (menanyakan kaifiyat, hakikatnya), tamtsil
(menyamakan dengan makhluk).

Iman kepada malaikat

Malaikat adalah makhluk ciptaan yang hidup di alam ghaib dan


senantiasa beribadah kepada Allah. Mereka diciptakan dari cahaya dan
menaati perintah dengan sempurna.

Iman kepada malaikat berarti beriman kepada:


Wujud, berarti malaikat itu ada.
Nama yang diketahui, seperti Jibril atau ada malaikat yang Namanya
tidak diketahui sehingga kita beriman secara global.
Sifatnya, seperti Jibril memiliki 600 sayap yang terbentang menutupi
ufuk. Malaikat bisa hadir dalam wujud seorang laki-laki seperti kisah
malaikat Jibril mendatangi Maryam, mendatangi Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan mendatangi Nabi Luth.
Amal atau tugas, di mana malaikat tak putus-putusnya beribadah kepada
Allah dan ada yang memiliki tugas khusus.

Iman kepada kitab

Yang dimaksud beriman kepada kitab adalah kitab-kitab yang diturunkan


oleh Allah kepada rasul-Nya sebagai rahmat dan hidayah agar manusia
hidup bahagia di dunia dan akhirat.

Iman kepada kitab berarti mencakup:


Meyakini kitab itu diturunkan dari sisi Allah.
Mengimani nama kitab yang diketahui seperti Al-Qur’an yang diturunkan
kepada nabi kita Muhammad, Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa,
Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa, dan Zabur yang diturunkan kepada
Nabi Daud. Adapun yang tidak diketahui namanya, kita beriman secara
global.

Iman kepada rasul

Rasul adalah orang yang diberi wahyu berupa syariat dan diperintahkan
menyampaikan kepada kaumnya.
Rasul yang pertama adalah Nabi Nuh ‘alaihis salam dan yang terakhir
adalah Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalil bahwa
Rasulullah Muhammad adalah penutup para nabi yaitu surah Al-Ahzab
ayat 40.
Para rasul adalah manusia biasa yang tidak memiliki sama sekali sifat
rububiyah maupun uluhiyah. Mereka adalah manusia biasa yang juga
mengalami sakit dan meninggal dunia, butuh makan, minum, dan yang
lainnya.

Iman kepada hari akhir

Hari akhir adalah hari kiamat yang di hari itu seluruh manusia
dibangkitkan untuk dihisab dan diberi balasan. Dikatakan hari akhir
karena tidak ada hari setelahnya, di mana setiap penghuni surga akan
menetap di surga dan ahli neraka menetap di neraka.
Iman kepada takdir

Takdir (qadar) adalah ketentuan Allah yang berlaku bagi setiap makhluk-
Nya, sesuai dengan ilmu dan hikmah yang dikehendaki oleh Allah.

C. PERAN IMAN DALAM KEHIDUPAN

Iman memang hanya terdiri dari empat huruf. Akan tetapi dalam agama
apapun iman merupakan kunci dari keberagamaan seseorang. Tanpa iman
tidak ada pengabdian manusia kepada Dzat yang dianggap Suci. Iman
memegang posisi kunci di dalam semua urusan keagamaan.
Al-Qur’an telah mengajarkan kepada manusia agar ketika beriman
kepada Allah jangan sekalipun ragu-ragu. Surat Al-Hujurat (49:15),
menyatakan:

ْ‫ِاَّنَم ا اْلُم ْؤ ِم ُنْو َن اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ِباِهّٰلل َو َر ُسْو ِلٖه ُثَّم َلْم َيْر َتاُبو‬
, artinya: “sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-
orang yang beriman kepada Allah dan Rasulnya kemudian mereka tidak
ragu-ragu”.
Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa hendaknya di dalam beriman
hanya ditujukan kepada Allah semata. Demikian ketika beriman kepada
kerasulan Muhammad Saw. Islam mengajarkan agar jangan sedikitpun
merasa ragu akan imannya itu. Keraguan akan membawa kepada sikap
dan tindakan yang menyimpang dari keimanan tersebut. Di dalam bahasa
Jawa, iman itu harus madep, mantep dan mancep. Madep artinya seluruh
hati dan perasaan kita harus dihadapkan hanya kepada Allah, jangan
berpaling sedikitpun. Mantep artinya iman harus ditujukan semata kepada
Allah, jangan sampai berbelok sedikitpun. Mancep artinya iman harus
ditanamkan sedalam-dalamnya kepada Allah. Ibarat akar tunjang yang
menghunjam ke dalam tanah sehingga dapat menyangga kehidupan
pohon tersebut.
Kita semua telah memperoleh hidayah iman dari Allah. Makanya, sudah
semestinya jika iman tersebut dipelihara dengan sekuat tenaga. Kita
singkirkan semua keraguan. Kita singkirkan semua kejumawaan. Kita
singkirkan semua yang menyebabkan munculnya keraguan akan
keimanan tersebut. Hanya orang yang tanpa keraguan akan melakukan
amalan agama dengan sungguh-sungguh.
Iman memang berurusan dengan hati. Iman berurusan dengan perasaan.
Iman akhirnya juga berurusan dengan sikap dan tindakan. Iman yang
benar akan mengantarkan kepada tindakan yang benar. Sebaliknya iman
yang diselimuti keraguan akan menjadikan segala sesuatu terombang-
ambing. Ibaratnya, Iman itu adalah sais kendaraan. Ketika saisnya tidak
ragu-ragu, maka kendaraan akan berjalan pada tempatnya. Dan ketika
saisnya mengalami keraguan, maka kendaraan akan bisa oleng dan tidak
tentu tujuannya.
Memang Allah adalah sesuatu yang gaib. Tuhan adalah misteri yang tidak
terselami. Tuhan adalah dzat yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia di
dunia. Allah terkait dengan dzat yang Maha Gaib dan Maha
Tersembunyi. Allah adalah dzat yang Maha Dalam dan Maha Batin.
Makanya, manusia tidak akan mampu menangkap Allah dengan dunia
fisiknya. Orang yang mampu merasakan kehadiran Allah adalah manusia
yang hijab (tabir) antara dirinya dengan dzat Allah telah terbuka. Dan
orang yang seperti ini memang jarang ditemukan. Hanya orang yang tiada
keraguan akan adanya Allah dan mendekat (taqarrub) kepada-Nya
melalui serangkaian peribadahan yang ikhlas saja yang akan mampu
menjangkau-Nya.
Dengan demikian, seseorang akan mampu sampai kepada-Nya, jika di
dalam hatinya tidak terselip sedikitpun keraguan akan keberadaan-Nya.
Segala peribadahan sesungguhnya memiliki dan terkait dengan inti
kehidupan, yaitu iman kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala

D. DEFINISI AMAL SHALEH

Amal berarti perbuatan baik yang ditujukan kepada sesama manusia atau
masyarakat yang mendatangkan pahala. Ada tiga macam pengertian amal,
yakni amal ibadah, amal jariyah, dan amal saleh. Penjelasan tentang tiga
amal itu adalah sebagai berikut. 1) Amal ibadah adalah perbuatan yang
merupakan pengabdian kepada Allah Swt. Contoh amal ibadah di
antaranya salat, puasa, dan haji. Amal ibadah ini merupakan hubungan
manusia secara vertikal dengan Allah Swt. Hubungan ini disebut dengan
istilah hablun min Allah. 2) Amal jariyah adalah perbuatan baik untuk
kepentingan masyarakat (umum) yang dilakukan tanpa pamrih. Contoh
amal jariyah antara lain membangun masjid, musala, jembatan, membuat
buku dan karya pengetahuan yang dipakai orang lain, dan sebagainya.
Amal jariyah ini merupakan hubungan manusia secara horisontal dengan
sesama manusia atau sesama makhluk Allah Swt. Hubungan ini disebut
dengan istilah hablun min al-nas.

E. AMAL SHALIH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Amal shalih, atau perbuatan baik dalam Islam, memiliki hubungan yang
erat dengan kehidupan lengkap seorang Muslim. Ini karena Islam
mengajarkan bahwa agama tidak terbatas pada ibadah ritual semata, tetapi
mencakup seluruh aspek kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa
cara bagaimana amal shalih terintegrasi dalam kehidupan lengkap
seorang Muslim:

Hubungan dengan Allah (Taubat dan Ibadah):

Amal shalih mengajarkan pentingnya berhubungan dengan Allah secara


langsung melalui shalat, puasa, membaca Al-Quran, dan berdoa. Ini
membantu memelihara hubungan spiritual dan mendekatkan diri kepada
Allah.

Hubungan dengan Diri Sendiri (Integritas dan Kesadaran Diri):

Amal shalih mendorong seseorang untuk menjaga integritas diri,


mengendalikan nafsu, dan meningkatkan kesadaran diri. Ini membantu
individu mengembangkan karakter yang kuat dan bertanggung jawab.

Hubungan dengan Orang Lain (Etika dan Keadilan):

Amal shalih mendorong seseorang untuk berbuat baik kepada orang lain,
menjaga hubungan yang baik, dan berperilaku dengan etika dan keadilan
dalam interaksi sehari-hari. Ini menciptakan masyarakat yang harmonis
dan penuh kasih.

Hubungan dengan Lingkungan (Kepedulian Lingkungan):

Merawat dan menjaga lingkungan adalah amal shalih yang penting dalam
Islam. Hal ini mencakup menghindari pemborosan, pencemaran, dan
perusakan lingkungan alam.

Hubungan dengan Keluarga (Keluarga yang Bahagia dan


Harmonis):
Amal shalih termasuk menjaga hubungan yang baik dengan keluarga,
membantu anggota keluarga yang membutuhkan, dan menciptakan
lingkungan keluarga yang bahagia dan harmonis.

Hubungan dengan Masyarakat (Pengabdian Sosial):

Memberikan bantuan kepada yang membutuhkan, berpartisipasi dalam


kegiatan sosial, dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat adalah
contoh amal shalih yang melibatkan hubungan dengan masyarakat secara
luas.

Hubungan dengan Pekerjaan (Etika Kerja dan Keadilan):

Menjalani pekerjaan dengan etika, kejujuran, dan keadilan adalah bentuk


amal shalih dalam konteks karier dan penghasilan. Ini mencakup
menghindari praktik-praktik yang merugikan orang lain dalam dunia
bisnis.

Hubungan dengan Orang Lain (Dakwah dan Kebaikan):

Menyebarkan ajaran Islam dengan cara yang baik, memberikan nasihat


yang baik kepada orang lain, dan memberikan contoh yang baik dalam
perilaku adalah bentuk dakwah dan amal shalih dalam menginspirasi
orang lain menuju kebaikan.
Amal shalih menghubungkan agama dengan kehidupan sehari-hari dan
membantu individu untuk menjadi Muslim yang lebih baik dalam semua
aspek kehidupan mereka. Ini adalah cara untuk mencari keridhaan Allah
dan memperoleh pahala dalam dunia dan akhirat.

F. ISLAM SEBAGAI CARA HIDUP

Islam dianggap sebagai cara hidup yang lengkap karena ajarannya


mencakup berbagai aspek kehidupan, mulai dari yang bersifat spiritual,
moral, sosial, ekonomi, hingga etika. Berikut adalah beberapa poin utama
yang menjelaskan mengapa Islam dianggap sebagai cara hidup:

Iman dan Spiritualitas: Islam menekankan iman kepada Allah (Tuhan


yang Maha Esa) dan pengabdian kepada-Nya sebagai aspek paling
mendasar dalam kehidupan seorang Muslim. Shalat, puasa, sedekah, dan
ibadah lainnya adalah cara untuk memelihara hubungan spiritual dengan
Allah.
Pedoman Moral dan Etika: Islam memiliki seperangkat pedoman moral
dan etika yang jelas yang membimbing perilaku individu dalam
kehidupan sehari-hari. Ini mencakup aspek seperti jujur, adil, kasih
sayang, dan kebaikan.

Keadilan Sosial: Islam menekankan pentingnya keadilan sosial dan


ekonomi. Prinsip-prinsip seperti zakat (sedekah wajib) dan larangan riba
(bunga) dirancang untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan
memastikan distribusi kekayaan yang lebih adil.

Keluarga dan Perkawinan: Islam memberikan pedoman yang jelas


tentang perkawinan, kehidupan keluarga, dan hak serta kewajiban
anggota keluarga. Ini membantu menciptakan hubungan yang sehat
dalam keluarga.

Hubungan Sosial: Islam mendorong individu untuk menjaga hubungan


yang baik dengan orang lain, merawat tetangga, dan memberikan bantuan
kepada yang membutuhkan. Ini menciptakan masyarakat yang harmonis.

G, CONTOH HUBUNGAN ISLAM DALAM KEHIDUPAN

Islam memainkan peran yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan


sehari-hari umat Muslim. Berikut adalah beberapa contoh konkret tentang
bagaimana Islam terkait erat dengan kehidupan sehari-hari:

Shalat (Salat):
Setiap Muslim diwajibkan untuk menjalankan shalat lima kali sehari.
Shalat adalah ibadah yang menghubungkan individu secara langsung
dengan Allah dan merupakan bagian penting dari rutinitas harian seorang
Muslim.

Puasa (Sawm):
Puasa selama bulan Ramadan adalah kewajiban bagi umat Muslim.
Selama bulan ini, Muslim menahan diri dari makan, minum, dan perilaku
tertentu dari fajar hingga matahari terbenam. Ini adalah contoh konkret
bagaimana Islam memengaruhi rutinitas sehari-hari selama Ramadan.

Sedekah (Zakat dan Sadaqah):


Memberikan sedekah, termasuk zakat (sedekah wajib), adalah bagian
integral dari praktik keagamaan Islam. Umat Muslim memberikan
sebagian dari pendapatan mereka kepada yang membutuhkan secara
teratur.

Pakaian dan Penampilan:

Islam memiliki pedoman tentang berpakaian yang sopan dan tata cara
berpakaian yang sesuai, terutama bagi perempuan. Ini mencakup
pemakaian jilbab atau hijab oleh wanita Muslim.

Diet Halal:
Muslim diwajibkan untuk mematuhi hukum makanan halal, yang
melibatkan menghindari makanan yang dianggap haram (dilarang) dalam
Islam, seperti daging babi dan alkohol.

Keluarga dan Pernikahan:


Islam memberikan pedoman tentang pernikahan dan kehidupan keluarga.
Pernikahan sah dalam Islam adalah bagian penting dari kehidupan
seorang Muslim, dan pernikahan tersebut diatur oleh hukum syariah.

Etika Bisnis:
Islam memiliki pedoman etika bisnis yang ketat, termasuk larangan riba
(bunga) dan praktek bisnis yang tidak etis. Ini memengaruhi cara umat
Muslim menjalankan usaha dan berinvestasi.

Dengan demikian, Islam bukan hanya agama ritual, tetapi juga panduan
bagi perilaku, nilai-nilai, dan prinsip-prinsip yang memengaruhi berbagai
aspek kehidupan sehari-hari umat Muslim. Ini menciptakan kerangka
kerja untuk menjalani kehidupan yang bermakna, bertanggung jawab, dan
penuh dengan nilai-nilai etika dan moral.
BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Islam adalah lebih dari sekadar agama; ia adalah pandangan dunia dan
cara hidup yang lengkap bagi umat Muslim. Ajarannya mencakup aspek
spiritual, moral, etika, sosial, ekonomi, dan lingkungan, yang
membimbing individu dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan
prinsip-prinsip kebaikan, keadilan, dan pengabdian kepada Allah. Melalui
praktik ibadah, tindakan baik, dan perilaku yang benar, Islam membantu
menciptakan individu yang bertanggung jawab, masyarakat yang
harmonis, dan dunia yang lebih baik. Ini adalah cara hidup yang
mendalam dan bermakna bagi lebih dari se seperempat populasi dunia
yang mengikuti ajaran Islam.

REFERENSI

https://cendikia.kemenag.go.id/storage/uploads/file_path/file_18-01-
2021_6005bfa554e3a.pdf
https://islamqa.info/id/google-search?
q=HUBUNGAN+IMAN+DALAM+HIDUP&search_engine=google
https://artvisi.or.id/islam/?s=islam+dalam+hidup
https://artvisi.or.id/islam/?s=definisi+iman+
https://kepustakaan-keagamaan.perpusnas.go.id/islam/artikel-ilmiah?
keyword=islam

Anda mungkin juga menyukai