Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PKN LANJUTAN

Dosen Pengampu :

Dr. Abdul Azis,S.pd,M.pd

Disusun Oleh :

Kelompok 3

Ummu Kaltsum. Hb 105401109121


Muh Riswan Abbas 105401110021

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam kami ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW dan kami
mengucapkan terimakasih kepada keluarga yang telah memotivasi kami sehingga kami
bisa menyelesaikan makalah ini. Dan terimakasih juga untuk dosen pembimbing bapak
Dr. Abdul Azis, S.Pd ,M.Pd serta teman-teman yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.

Demikianlah makalah ini kami buat, jika ada kekurangan baik materi maupun
pembahasan kami menerima kritik dan saran dari pembimbing saya dan juga teman-
teman sangat di harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan dalam belajar pada masa
mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam
belajar untuk meraih prestasi yang gemilang.

Makassar, 19 Oktober 2023

Penyusun

Kelompok III

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................iii
BAB I...............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................................2
D. Konsep Norma....................................................................................................................3
B. Jenis - Jenis Norma dalam Masyarakat...............................................................................4
1. Norma Agama.................................................................................................................5
2. Norma Kesusilaan...........................................................................................................5
3. Norma Kesopanan..........................................................................................................6
4. Norma Hukum.................................................................................................................7
BAB III.............................................................................................................................................8
PENUTUP........................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Norma sendiri berasal dari bahasa Belanda yaitu 'norm' yang berarti patokan,
pedoman, atau pokok kaidah. kaidah yang menjadi sebuah petunjuk, pedoman untuk
seseorang dalam bertindak atau tidak, serta bertingkah laku dalam kehidupan di
lingkungan masyarakat, seperti norma kesopanan, norma hukum, serta norma agama

Setiap individu dalam kehidupan sehari-hari melakukan interaksi dengan manusia


atau kelompok lainnya. Interaksi sosial mereka juga senantiasa didasari oleh adat dan
norma yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya interaksi sosial di dalam lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lain sebagainya. Norma-norma
itu mempunyai dua macam isi, dan menurut isinya berwujud: perintah dan larangan.
Apakah yang dimaksud perintah dan larangan menurut isi norma tersebut? Perintah
merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya
dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan kewajiban bagi seseorang untuk tidak
berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik..

Pendidikan harus di terapkan dengan cara pembudayaan sebagai proses


pengembangan nilai dan moral dalam diri individu melalui proses perlibatan peserta didik
dalam proses pendidikan yang merupakan bagian integral dari proses kebudayaan bangsa
indonesia, selanjutnya dapat ditekankan pula bahwa proses pembudayaan harus menuju
kearah kemajuan dalam adab dan budaya persatuan Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal
Ika

iv
B. Rumusan Masalah

1. Menguraikan Konsep Norma

2. Menguraikan Jenis – Jenis Norma

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Konsep Norma

2. Untuk Mengetahui Jenis Jenis Norma

v
BAB II

PEMBAHASAN

D. Konsep Norma

Norma Adalah Segenap peraturan yang didalamnya terdapat petunjuk


terhadapsetiap aturan bertingkah laku akan hal yang dapat dilakukan oleh manusia,
atau halyang tidak dapat dilakukan oleh manusia yang bersifat mengikat. Dalam arti
lain norma juga merupakan kaidah ketentuan yang mengatur kehidupan manusia.
Secaraarti Luas Norma merupakan petunjuk hidup bagi manusia dan pedoman
perilakuseseorang yang berlaku di masyaraka. Menurut pendapat Utrecht norma
merupakan segala himpunan petunjuk hidup yang mengatur berbagai tata tertib dalam
suatu masyarakat atau bangsa yang mana peraturan itu diharuskan untuk ditaati oleh
setiap masyarakat, jika melanggar maka akan adanya tindakan dari pemerintah. Dan
menurut Isworo Hadi Wiyono mengemukakan bahwa Menyatakan bahwa norma
ialah suatu bentuk peraturan ataupun petunjuk hidup yang memberikan acuan terhdap
apa yang baik untuk dilakukan dan apa yang harus dihindari, dengan tujuan
mewujudkan ketertiban dalam masyarakat.
Norma - norma kehidupan terdiri atas norma agama, norma kesusilaan, norma
kesopanan dan norma hukum. Pembelajaran tentang norma-norma harus sejak dini
diberikan pada pebelajar, karena pebelajar yang nantinya akan menjadi penerus
pemimpin bangsa. Lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat menjadi hal yang
paling penting dalam menumbuh kembangkan pemahaman pebelajar mengenai norma
- norma yang berlaku. Di sekolah pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
memberikan andil yang sangat baik dalam mengajarkan pada pebelajar mengenai
norma-norma yang berlaku di masyarakat, sehingga diharapkan nantinya pebelajar
dapat mengaplikasikan dan menerapkan apa yang telah dipelajari untuk kehidupan
sehari-hari. Norma adalah aturan-aturan dan harapanharapan masyarakat yang
memandu perilaku anggota-anggotanya, selain itu norma juga bisa diartikan standar
perilaku yang mapan yang dipelihara oleh masyarakat.

vi
Norma juga aturan, standar, ukuran. Dimana Norma juga merupakan sesuatu yang
sudah pasti yang dapat kita pakai untuk membandingkan sesuatu yang lain, yang
hakikatnya, besar-kecilnya, ukurannya, kualitasnya, kita raguragu. 1 Jadi norma
adalah suatu aturan, standar, atau ukuran yang dengan itu kita bisa mengukur
kebaikan atau keburukan suatu perbuatan. Peran nilai dan norma dalam masyarakat
merupakan materi yang berisi antara perpaduan nilai dan norma sosial. Peran nilai
dan norma dalam masyarakat sangat penting karena memberikan stabilitas kehidupan.
Coba bayangkan jika suatu daerah tidak terdapat suatu nilai dan norma sosial yang
berlaku, pastilah daerah tersebut akan mengalami kekacauan dan pola kehidupannya
akan mengalami penyimpangan. Misalnya, di daerah Papua di mana daerah tersebut
belum mampu melembagakan suatu norma, akibatnya masyarakat di sana tidak tahu
bagaimana cara berpakaian yang sopan di depan umum, bagaimana cara mereka
mengikat tali perkawinan yang suci sesuai agama, dan bagaimana mereka
bersosialisasi dengan damai. Jadi peran nilai dan norma sosial dalam masyarakat
sangat penting.
Pemanfaatan komponen sistem terhadap nilai dapat digunakan sebagai panduan
untuk bertindak dan berperilaku, mengontrol perspektif dan aktivitas siswa, dan
tindakan siswa yang menginspirasi untuk membuat langkah positif yang dinilai baik
oleh lingkungan. Pemanfaatan komponen system terhadap norma adalah dengan
norma kita dapat memahami perilaku apa yang baik dan apa yang tidak sesuai untuk
dilakukan semua komponen sistem. Nilai dan norma sangat penting, terutama dalam
lingkungan sekolah. Karena nilai dan norma menjadi sesuatu yang penting untuk
memenuhi dan mencapai ketertiban dalam dunia pendidikan

B. Jenis - Jenis Norma dalam Masyarakat

Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan terlahir sebagai makhluk individu.


Seiring perkembangannya, kodrat manusia pun bergeser menjadi makhluk sosial.
Mengapa demikian? Karena sejak lahir hingga meninggal dunia manusia senantiasa
membutuhkan pertolongan dan bantuan orang lain. Mereka selalu ingin hidup
bermasyarakat, bergaul dan berinteraksi satu dengan yang lainnya. Demikianlah

vii
kodrat manusia disamping sebagai makhluk individu manusia juga berperan sebagai
makhluk social
Keberadaan peraturan hidup sangat diperlukan untuk memberi petunjuk kepada
manusia. Bagaimana ia harus bersikap dan bertingkah laku dalam masyarakat, agar
tercipta kehidupan bersama yang tertib, tentram, aman, dan harmonis. Peraturan hidup
yang bersifat mengatur dan memaksa demi terjaminnya tata tertib dalam masyarakat
inilah yang sering disebut peraturan hukum atau kaidah hukum. Dengan adanya
peraturan hukum tersebut, di harapkan setiap anggota masyarakat dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya dengan aman, tenteram, dan damai. Dengan demikian, setiap
ancaman dan gangguan dapat dihindari. aidah atau norma berisi perintah dan larangan.
Perintah merupakan keharusan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu karena akan
mendatangkan kebaikan. Sebaliknya, larangan merupakan keharusan bagi seseorang
untuk tidak berbuat sesuatu karena akan menimbulkan hal yang tidak baik
Dalam kehidupan umat manusia terdapat bermacam-macam norma, yaitu norma
agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, norma hukum dan lain-lain. Norma
agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hukum digolongkan sebagai
norma umum.

1. Norma Agama

Norma agama adalah aturan-aturan hidup yang berupa perintahperintah


dan larangan-larangan, yang oleh pemeluknya diyakini bersumber dari Tuhan
Yang Maha Esa. Aturan-aturan itu tidak saja mengatur hubungan vertikal,
antara manusia dengan Tuhan (ibadah), tapi juga hubungan horisontal, antara
manusia dengan sesama manusia. Pada umumnya setiap pemeluk agama
menyakini bahwa barang siapa yang mematuhi perintah-perintah Tuhan dan
menjauhi larangan-laranganNya akan memperoleh pahala. Sebaliknya barang
siapa yang melanggarnya akan berdosa dan sebagai sanksinya, ia akan
memperoleh siksa. Sikap dan perbuatan yang menunjukkan kepatuhan untuk
menjalankan perintah-Nya dan menjauhi laranganNya tersebut disebut taqwa

2. Norma Kesusilaan

viii
Norma kesusilaan adalah aturan-aturan hidup tentang tingkah laku yang
baik dan buruk, yang berupa “bisikan-bisikan” atau suara batin yang berasal
dari hati nurani manusia. Berdasar kodrat kemanusiaannya, hati nurani setiap
manusia “menyimpan” potensi nilai-nilai kesusilaan. Hal ini analog dengan
hak-hak asasi manusia yang dimiliki oleh setiap pribadi manusia karena kodrat
kemanusiaannya, sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa. Karena potensi
nilai-nilai kesusilaan itu tersimpan pada hati nurani setiap manusia (yang
berbudi), maka hati nurani manusia dapat disebut sebagai sumber norma
kesusilaan. Ini sejalan dengan pendapat Widjaja tentang moral dihubungkan
dengan etika, yang membicarakan tata susila dan tata sopan santun. Tata susila
mendorong untuk berbuat baik, karena hati kecilnya menganggap baik, atau
bersumber dari hati nuraninya, lepas dari hubungan dan pengaruh orang lain.
Kepatuhan terhadap norma kesusilaan akan menimbulkan rasa bahagia,
sebab yang bersangkutan merasa tidak mengingkari hati nuraninya.
Sebaliknya, pelanggaran terhadap norma kesusilaan pada hakikatnya
merupakan pengingkaran terhadap hati nuraninya sendiri, sehingga
sebagaimana dikemukakan dalam sebuah mutiara hikmah, pengingkaran
terhadap hati nurani itu akan menimbulkan penyesalan atau bahkan penderitaan
batin. Inilah bentuk sanksi terhadap pelanggaran norma kesusilaan.

3. Norma Kesopanan

Norma kesopanan adalah aturan hidup bermasyarakat tentang tingkah laku


yang baik dan tidak baik, patut dan tidak patut dilakukan, yang berlaku dalam
suatu lingkungan masyarakat atau komunitas tertentu. Norma ini biasanya
bersumber dari adat istiadat, budaya, atau nilai-nilai masyarakat. Ini sejalan
dengan pendapat Widjaja tentang moral dihubungkan dengan etika, yang
membicarakan tentang tata susila dan tata sopan santun.
Tata sopan santun mendorong berbuat baik, sekedar lahiriah saja, tidak
bersumber dari hati nurani, tapi sekedar menghargai menghargai orang lain
dalam pergaulan. Dengan demikian norma kesopanan itu bersifat kultural,
kontekstual, nasional atau bahkan lokal. Berbeda dengan norma kesusilaan,

ix
norma kesopanan itu tidak bersifat universal. Suatu perbuatan yang dianggap
sopan oleh sekelompok masyarakat mungkin saja dianggap tidak sopan bagi
sekelompok masyarakat yang lain. Sejalan dengan sifat masyarakat yang
dinamis dan berubah, maka norma kesopanan dalam suatu komunitas tertentu
juga dapat berubah dari masa ke masa.
Suatu perbuatan yang pada masa dahulu dianggap tidak sopan oleh suatu
komunitas tertentu mungkin saja kemudian dianggap sebagai perbuatan biasa
yang tidak melanggar kesopanan oleh komunitas yang sama. Dengan demikian
secara singkat dapat dikatakan bahwa norma kesopanan itu tergantung pada
dimensi ruang dan waktu. Sanksi terhadap pelanggaran norma kesopanan
adalah berupa celaan, cemoohan, atau diasingkan oleh masyarakat.

4. Norma Hukum

Norma hukum adalah aturan-aturan yang dibuat oleh lembaga negara yang
berwenang, yang mengikat dan bersifat memaksa, demi terwujudnya ketertiban
masyarakat. Sifat “memaksa” dengan sanksinya yang tegas dan nyata inilah
yang merupakan kelebihan norma hukum dibanding dengan ketiga norma yang
lain. Negara berkuasa untuk memaksakan aturan-aturan hukum guna dipatuhi
dan bagi siapa saja yang bertindak melawan hukum dapat diancam dan dijatuhi
hukuman.
Ancaman hukuman itu dapat berupa hukuman bandan atau hukuman
benda. Hukuman bandan dapat berupa hukuman mati, hukuman penjara
seumur hidup, atau hukuman penjara sementara. Di samping itu masih
dimungkinkan pula dijatuhkannya hukuman tambahan, yakni pencabutan hak-
hak tertentu, perampasan barangbarang tertentu, dan pengumuman keputusan
pengadilan.
Demi tegaknya hukum, negara memiliki aparat-aparat penegak hukum, seperti
polisi, jaksa, dan hakim. Sanksi yang tegas dan nyata, dengan berbagai bentuk
hukuman seperti yang telah dikemukakan itu, tidak dimiliki oleh ketiga norma
yang lain. Sumber hukum dalam arti materiil dapat berasal dari falsafah,
pandangan hidup, ajaran agama, nilai-nilai kesusilaam,adat istiadat, budaya,

x
sejarah dan lainlain. Dengan demikian dapat saja suatu ketentuan norma
hukum juga menjadi ketentuan norma-norma yang lain.

BAB III

xi
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Norma adalah Segenap peraturan yang didalamnya terdapat petunjuk
terhadapsetiap aturan bertingkah laku akan hal yang dapat dilakukan oleh
manusia, atau halyang tidak dapat dilakukan oleh manusia yang bersifat mengikat.
Dalam arti lain norma juga merupakan kaidah ketentuan yang mengatur
kehidupan manusia. Secaraarti Luas Norma merupakan petunjuk hidup bagi
manusia dan pedoman perilakuseseorang yang berlaku di masyaraka
2. Norma yang berlaku di masyarakat terdiri atas empat macam. Beberapa
macam-macam norma yaitu. Norma agama dimana kaidah atau aturan hidup yang
bersumber dari agama, kepercayaan, dan keyakinan terhadap Tuhan. Norma
kesusilaan dimana aturan hidup yang berkenaan dengan bisikan kalbu dan suara
hati nurani manusia. Jika norma ini dilanggar, maka akan muncul penyesalan
dalam diri sendiri. Norma kesopanan aturan yang bersumber dari masyarakat
melalui kesepakatan bersama secara mayoritas. Norma kesopanan juga berupa
hal-hal yang pantas dan tidak pantas dilakukan dalam tatanan pergaulan sehari-har
dan nor hukum aturan yang dibuat oleh negara. Aturan ini dikeluarkan melalui
lembaga-lembaga negara terkait.

xii
DAFTAR PUSTAKA

Andi Prastowo, 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakara:
DIVA Press (Anggota IKAPI)

Agus Dwiyono dkk, Pendidikan Kewarganegaraan, (Jakarta, Desember 2107). Cet 1.

Fadiah Elwijaya, Neviyarni & Irdamurni. Sistem, nilai dan norma dalam Pendidikan
dasar: Padang 2021

Uswatun, H. D., & Nadirah. (2017). Pengaruh Diferensiasi Peran dan Tingkat
Pendidikan Terhadap Inkeinginan Ibu Mengatasi Masalah Lingkungan Keluarga.
Volume XVIII Nomor 2 eptember 2017 ISSN 1411-1829,

xiii

Anda mungkin juga menyukai