Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP NILAI NORMA, ETIKA, DAN MORAL BESERTA


CONTOH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
Dosen : Nandang A Waluya, SKp., M.Kep., SP.KMB.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2
1. Ceria Nilasari (P17320122018)
2. Citra Alamatul Azqi (P173320122020)
3. Dea Narulita Siahaan (P17320122022)
4. Deska Aulia Azzahra (P17320122024)
5. Dinda Mutiara Nurfadilah (P17320122026)
6. Ericko Satria Pramudya (P17320122028)
7. Ermawati (P17320122028)
8. Eva Nurul Hikmah (P17320122032)

D3 KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES BANDUNG
Jl. Dr. Otten No. 32, Pasir Kaliki, Kec. Cicendo, Kota Bandung
Jawa Barat 40171
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah swt. Karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Konsep nilai norma etik dan moral” dengan
tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika keperawatan dan hukum
kesehatan. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang nilai ,
norma etik dan moral yang harus kita miliki sebagai seorang manusia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Nandang A Waluya, SKp., M.Kep.,
Sp.KMB. selaku dosen mata kuliah Etika keperawatan dan hukum kesehatan. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
MAKALAH..............................................................................................................................................1
KONSEP NILAI NORMA, ETIKA, DAN MORAL BESERTA..........................................................................1
CONTOH DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI..........................................................................................1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB 1.....................................................................................................................................................4
1.1. Latar belakang.......................................................................................................................4
1.2. Rumusan masalah..................................................................................................................4
1.3. Tujuan masalah......................................................................................................................4
BAB 2.....................................................................................................................................................5
1.4. Norma....................................................................................................................................5
1.5. Etika.......................................................................................................................................6
1.6. Moral.....................................................................................................................................8
BAB 3...................................................................................................................................................13
1.7. Kesimpulan..........................................................................................................................13
1.8. Saran....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14
BAB 1

1.1. Latar belakang


Proses sosial merupakan aspek dinamis dari kehidupan masyarakat. Dimana di dalamnya
terdapat suatu proses hubungan antara manusia dengan yang lainnya. Proses hubungan
tersebut berupa antar aksi sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari secara terus
menerus. Antar aksi (interaksi) sosial, dimaksudkan sebagai pengaruh timbal balik antara
dua belah pihak, yaitu antara individu satu dengan individu atau kelompok lainnya dalam
rangka mencapai tujuan tertentu. Proses sosial pada dasarnya merupakan siklus
perkembangan dari struktur sosial yang merupakan aspek dinamis dalam kehidupan
masyarakat.
Perkembangan inilah yang merupakan dinamika yang tumbuh dari pola-pola perilaku
manusia yang berbeda menurut situasi dan kepentingannya masing-masing yang
diwujudkan dalam proses hubungan sosial. Hubungan-hubungan sosial itu pada awalnya
merupakan proses penyesuaian nilai-nilai sosial dalam kehidupan masyarakat. Kemudian
meningkat menjadi semacam pergaulan yang tidak hanya sekedar pertemuan fisik,
melainkan merupakan pergaulan yang ditandai adanya saling mengerti tentang maksud dan
tujan masing-masing pihak dalam hubungan tersebut. Misalnya saling berbicara atau
komunikasi, bekerja sama dalam memecahkan suatu masalah, atau mungkin pertemuan
dalam suatu pertikaian dan lain sebagainya. Secara singkat, dapat dikatakan bahwa proses
sosial itu adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis dalam kehidupan masyarakat
yang meliputi aspek norma, etika dan moral

1.2. Rumusan masalah


1. Apa pengertian dari norma, etika dan moral?
2. Apa saja contoh norma,etika dan moral di kehidupan sehari-hari
3. Bagaimana hubungan norma, etika dan moral?

1.3. Tujuan masalah


1. Agar mahasiswa mampu memahami apa itu norma, etika dan moral
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui bentuk contoh norma, etika dan moral di dalam
masyarakat
3. Agar mahasiswa mengerti hubungan yang saling berkaitan antara norma, etika dan mora
BAB 2
1.4. Norma
Norma adalah aturan atau kaidah untuk perilaku manusia yang berisi perintah, larangan,
dan sanksi. Perintah ini merupakan sesuatu yang harus dilakukan, sementara larangan yaitu
sesuatu yang tidak boleh dilakukan.
-Contoh norma di lingkungan sehari-hari yaitu:
1.Al Qur'an sebagai pedoman dan dibaca oleh umat muslim.
2.Injil kitab dan pedoman pemeluk agama Kristen.
3.Weda merupakan kitab dan pedoman bagi pemeluk agama Hindu.
4.Hukum adat menjadi pedoman pada suku tertentu.
5. Aturan dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh siswa dan lingkungan sekolah. Jika aturan
dilanggar akan ada sanksi.
6. Menghormati dan memakai bahasa sopan pada orang yang lebih tua.
#Jenis Jenis Norma
Berdasarkan jenisnya, norma dibagi menjadi 4 yaitu norma agama, norma kesusilaan, norma
kesopanan, norma kebiasaan, dan norma hukum. Berikut penjelasannya:
•Norma Agama
Jenis norma agama berdasarkan akidah atau aturan yang ada di dalam agama. Norma ini
sifatnya mutlak dan penganutnya harus menaati aturan dalam agama tersebut. Jika tidak
seseorang akan kehilangan iman dan keyakinan.
-Contoh norma agama yaitu beribadah sesuatu dengan keyakinan, berdoa, melakukan hal
positif, mematuhi orang tua, dilarang membunuh, mencuri, dan menipu.
•Norma Kesusilaan
Normal ini berdasarkan hati nurani atau akhlak manusia dan sifatnya umum. Arti umum
yaitu setiap orang memilikinya meski bentuknya bisa berbeda. Norma kesusilaan berkaitan
dengan nilai kemanusiaan. Jika melanggar akan terjerat hukum pidana dan sanksi di
masyarakat.
-Contoh kasus yang melanggar norma kesusilaan yaitu penghianatan, pelecehan seksual,
penyimpangan perilaku yang membuat masyarakat menolak seseorang.
•Norma Kesopanan
Asal norma kesopanan dari tingkah laku masyarakat yang berlaku di daerah tertentu. Norma
ini bersifat relatif, artinya penerapannya bisa berbeda satu sama lain.
-Contoh norma kesopanan yaitu:
Siswa tidak memakai perhiasan dan riasan terlalu mencolok ketika sekolah.
Mengucapkan terimakasih setelah mendapatkan bantuan.
Meminta maaf jika berbuat salah kepada orang lain.
Tidak memakai pakaian dan riasan yang berlebihan ketika menghadiri pemakaman.
•Norma Kebiasaan
Merupakan perbuatan yang dilakukan dalam bentuk berulang-ulang, sehingga menjadi
kebiasaan. Dalam lingkungan tertentu, seseorang bisa dianggap aneh jika tidak melakukan
norma kebiasaan. Norma ini terjadi secara berulang sampai menjadi ciri khas tertentu.
Contoh:
Kegiatan mudik menjelang hari raya.
Kumpul bersama keluarga ketika hari natal.
Kebiasaan mengadakan acara selamatan atau doa untuk anak yang baru melahirkan.
Acara mendoakan arwah untuk orang yang sudah meninggal dunia, pada masyarakat
Manggarai, Flores.
•Norma Hukum
Norma hukum berfungsi mengatur tata tertib di suatu negara. Masyarakat akan mendapat
sanksi jika melanggar aturan yang sudah ditetapkan dalam negara. Sanksi ini dilakukan oleh
lembaga pemerintah resmi.
Ciri-ciri norma hukum yaitu diakui oleh masyarakat, adanya penegak hukum, dan pihak
berwenang yang memberi sanksi. Tujuan dari norma hukum ini untuk menciptakan
lingkungan yang tertib dan aman.
-Contoh norma hukum:
1.Membayar pajak tepat waktu.
2.Tidak melakukan kejahatan yang merugikan warga, seperti mencuri, merampok, dan
menipu.
3.Taat lalu lintas.
4.Memberi sanksi di sidang pengadilan
1.5. Etika
A. Pengertian Etika

Menurut K. Berten, kata “etika” berasal dari bahasa yunani kuno, yakni ethos (bentuk kata
tunggal) atau ta etha (bentuk kata jamak). Ethos berarti tempat tinggal,padang rumput,
kandang, kebiasaan atau adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, dan cara berpikir. Sedangkan
kata ta etha berarti adat kebiasaan. Namun, secara umumetika dimengerti sebagai ilmu apa
yang biasa kita lakukan. Dalam kamus umum bahasa Indonesia (W.J.S Poerwandaminto,
2002) merupakan ilmu pengetahuan tentang asas - asas akhlak (moral). Pengertian lain lagi
mengenai etika dari Prof. DR. FRANZ Magniz Suseno. Ia memberi pengertian bahwa etika
adalah ilmu yang mecari orientasi (ilmu yang member arah dan pijakan pada tindakan
manusia). Apabila manusia memiliki orientasi yang jelas, ia tidak akan hidup dengan
sembarang cara atau mengikuti berbagai pihak tetapi ia sanggup menentukan nasibnya
sendiri. Dengan demikian, etika dapat membantu manusia untuk bertanggung jawab atas
kehidupannya. Berdasarkan pengertian tadi, dapat dirumuskan pengertian etika menjadi
tiga,pertama etika merupakan sistem nilai, yakni nilai - nilai atau norma - norma moral yang
menjadi pegangan (landasan, alasan, orientasi hidup) seseorang atau kelompok orang dalam
mengatur tingkah lakunya. Kedua, etika kumpulan asas – asas akhlak (moral) atau semacam
kode etik. Ketiga, etika merupakan ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk. Hal ini
terjadi apabila nilai - nilai, norma - norma moral, asas – asas akhlak (moral), atau kode etik
yang terdapat dalam kehidupan suatu masyarakat menjadi bahan refleksi (pemikiran) secara
menyeluruh (holisti), sistematis, dan metodis. Etika merupakan pemikiran kritis tentang
berbagai ajaran dan pandangan moral. Etika sering disebut filsafat moral, karena
berhubungan dengan adat istiadat,norma - norma, dan nilai - nilai yang menjadi pegangan
dalam suatu kelompok atau seseorang untuk mengatur tingkah laku.
B. Jenis-Jenis Etika
Dalam membahas Etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang tanggapan kesusilaan atau
etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral (mores). Manusia disebut etis, ialah manusia
secara utuh dan menyeluruh mampu memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas
keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dengan
jasmaninya, dan antara sebagai makhluk berdiri sendiri dengan penciptanya. Termasuk di
dalamnya membahas nilai-nilai atau normanorma yang dikaitkan dengan etika, terdapat dua
jenis etika (Keraf: 1991: 23), sebagai berikut:
a) Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta apa
yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya Etika
deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai dan
perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang
membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau
tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan
manusia dapat bertindak secara etis.
b) Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh
manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai
dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar
manusia bertindak secara baik dan meng-hindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan
kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
Dari berbagai pembahasan definisi tentang etika, etika dapat diklasifikasikan menjadi tiga (3)
jenis definisi, yaitu sebagai berikut:
· Jenis pertama, etika dipandang sebagai cabang filsafat yang khusus membicarakan tentang
nilai baik dan buruk dari perilaku manusia.
· Jenis kedua, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan baik buruknya
perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Definisi tersebut tidak melihat kenyataan
bahwa ada keragaman norma, karena adanya ketidaksamaan waktu dan tempat, akhirnya
etika menjadi ilmu yang deskriptif dan lebih bersifat sosiologik.
· Jenis ketiga, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat normatif, dan
evaluatif yang hanya memberikan nilai baik buruknya terhadap perilaku manusia. Dalam hal
ini tidak perlu menunjukkan adanya fakta, cukup informasi, menganjurkan dan
merefleksikan.
C. Fungsi Etika
Etika merupakan sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan berbagai
moralitas yang membingungkan. Etika menampilkan keterampilan intelektual untuk
beragumentasi secara rasional dan kritis
Contoh Etika Dalam kehidupan sehari – hari :
· Bersikap sopan dan ramah kepada siapa saja, baik kepada dosen, masyarakat,
· teman kampus, senior, ataupun adik tingkat.
· Memberi perhatian kepada orang lain.
· Berusaha selalu menjaga perasaan orang lain.
· Bersikap ingin membantu sesama teman maupun masyarakat di lingkungan
· tempat tinggal kita.
· Memiliki rasa toleransi yang tinggi.
· Dapat menguasai diri, mengendalikan emosi dalam situasi apapun.
· Etika Mahasiswa Dalam Berbusana. Busana sangat mencerminkan sikap
1.6. Moral
Pengertian moral adalah ajaran mengenai baik buruknya suatu perbuatan maupun perilaku,
serta berkaitan erat dengan akhlak yang dimiliki masyarakat. Di dalam kehidupan, terdapat
indikasi seseorang dapat dianggap bermoral, yaitu apabila memiliki kesadaran untuk
menerima serta melaksanakan peraturan yang berlaku, kemudian bersikap atau bertingkah
laku yang sesuai dengan nilai-nilai moral yang dijunjung tinggi dalam masyarakat. Pengertian
moral lainnya adalah suatu pedoman dalam perilaku yang diterapkan kepada setiap individu
untuk bersosialisasi dengan individu lainnya, sehingga terjalin rasa saling menghormati dan
menhargai sesama manusia. Pendapat lain mengatakan moral bermakna sesuatu yang
bertautan dengan kaidah- kaidah tingkah laku; akhlak; budi pekerti, yang kemudian
membentuk karakter dalam diri seseorang sehingga dapat menilai dengan benar sesuatu
yang baik dan buruk di dalam kehidupan.
Pengertian Moral Menurut Para Ahli
Adapun definisi moral menurut para ahli, antara lain adalah sebagai berikut;
Russel Swanburg, Menurut Russel Swanburg, moral bermakna sebagai suatu pernyataan
dari ide, gagasan, maupun pemikiran yang berhubungan dengan dorongan yang
menggelegak pada diri seseorang dalam bekerja dan berfungsi sebagai aspek yang
membangkitkan perilaku seseorang tersebut.
Elizabeth B. Hurlock, Menurut Elizabeth B. Hurlock, pengertian moral adalah suatu tatanan
kebiasaan, kebudayaan dan adat istiadat yang berlaku dari suatu peraturan berorientasi
pada perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi masyarakat dalam suatu makna
kebudayaan.
Maria J. Wantah, Menurut Maria J Wantah, pengertian moral adalah sesuatu yang berkaitan
erat dengan kemampuan dalam menentukkan nilai benar atau salah serta baik atau
buruknya suatu perilaku yang melekat pada diri setiap individu yang hidup dalam suatu
masyarakat.
Imam Sukardi, Menurut Imam Sukardi, pengertian moral adalah karakteristik yang melekat
sebagai sesuatu yang mengandung nilai- nilai kebaikan yang dijunjung tinggi dalam
masyarakat berdasarkan sistem nilai yang diterapkan bersama.
Macam Moral
Adapun beberapa macam moral adalah sebagai berikut:
a. Moral Ketuhanan
Moral Ketuhanan dimaknai sebagai semua hal yang berkaitan dengan keagamaan atau
kepercayaan, sebagai macam moral yang bersifat religius bersumberkan dari ajaran agama
tertentu dan memiliki pengaruh yang relatif terhadap diri seseorang. Moral ketuhanan
dapat diwujudkan dengan beragam hal yang dijumpai dalam kehidupan, misalnya
melaksanakan ajaran agama yang dianut dengan taat. Contoh; menghargai sesama manusia,
menghargai agama atau keyakinan yang berlainan, dan hidup berdampingan dengan rukun
antar umat yang berbeda keyakinan.
b. Moral Ideologi dan Filsafat
Moral ideologi dan filsafat merupakan moral yang berhubungan dengan semangat
kebangsaan, kepatuhan serta kesetiaan kepada bangsa dan negara, dengan mencapai
tujuan yang hendak dicapai secara bersamaan. Moral ideologi dan filsafat diwujudkan
melalui, misalnya menjunjung tinggi nilai- nilai penting dari dasar negara Indonesia yaitu
Pancasila. Contohnya saja menolak ideologi asing atau berasal dari luar yang mungkin saja
dapat mengubah esensi dasar negara Indonesia.
c. Moral Etika dan Kesusilaan
Moral bentuk etika dan kesusilaan bermakna segala sesuatu yang berkaitan dengan aspek
kesopaan dan kesusilaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat pada wilayah tertentu, serta
secara meluas mengacu pada fondasi bangsa dan negara dari perspektif kebudayaan. Moral
etika dan kesusilaan diwujudkan melalui, misalnya menghargai perbedaan pendapat dari
orang yang berlainan, baik dalam hal perkataan ataupun perbuatan. Contohnya saja
mengucapkan salam kepada orang lain apabila berinteraksi atau berjumpa di jalan.
d. Moral Disiplin dan Hukum
Moral Disiplin dan Hukum bermakna segala sesuatu yang berkaitan dengan ketentuan pada
tata aturan secara profesional dan hukum yang berlaku di masyarakat dan juga secara
meluas mencakup negara. Moral disiplin dan hukum, dapat dicontohkan misalnya
melakukan kegiatan berdasarkan tata peraturan yang berlaku. Misalnya: selalu
menggunakan perlengkapan berkendara secara lengkap sebagai kewajiban yang harus
ditaati, serta mematuhi rambu-rambu lalu lintas ketika berkendara di jalan raya.

Tujuan Moral
Moral memiliki beberapa tujuan yang sebagai berikut:
a. Untuk menjamin terwujudnya harkat dan martabat pada diri seseorang
Keberadaan moral salah satunya berfungsi untuk menjamin harkat dan martabat yang
melekat pada seseorang, yang kemudian dapat mewujudkan nilai- nilai kemanusiaan yang
memperhatikan aspek keadilan serta menghargai individu lain dalam kehidupan.
b. Sebagai landasan manusia agar bersikap dan bertindak dengan didasari nilai- nilai
kebaikan
Keberadaan moral dan etika dapat bermanfaat sebagai landasan atau acuan agar tidak
bersikap semena- mena, serta memperhatikan nilai- nilai kebaikan kepada sesama dengan
beragam perbedaan, seperti perbedaan kepentingan ataupun kebudayaan.
c. Untuk menjaga keharmonisan hubungan sosial antar manusia dalam kehidupan
Fungsi moral berperan sebagai landasan kepercayaan yang ditanamkan terhadap sesama.
Selain itu dengan moral dapat mendorong rasa saling menghormati dan menghargai, yang
bertujuan untuk menciptakan keharmonisan hubungan sosial antar manusia dalam
kehidupan.

d. Menciptakan kehidupan manusia lebih bahagia, baik secara rohani maupun jasmani
Dengan mengoptimalkan fungsi moral,masyarakat mematuhi segala peraturan dengan
berlandaskan pada nilai- nilai kebaikan sehingga tidak ada rasa menyesal, tekanan- tekanan,
konflik batin, dan perasaan bersalah atau berdosa karena berbuat tidak sesuai norma yang
ada.
Contoh Moral di Masyarakat
Nilai moral dalam kehidupan masyarakat dapat dicontohkan dari berbagai sikap atau
perbuatan sebagai berikut:
a. Religius
Merupakan salah satu contoh moral yang menunjukkan sikap maupun perilaku patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, terbentuknya sikap toleran terhadap
keberadaan agama yang berlainan, serta hidup berdampingan dengan rukun antar umat
agama yang berbeda keyakinan.
b. Jujur
Jujur merupakan contoh moral yang didasarkan pada upaya menjadikan pribadi pada diri
seseorang sebagai orang yang selalu dapat dipercaya, baik dalam aspek perkataan, lisann
maupun tindakan,
c. Moral Toleransi
Makna toleransi menunjukkan sikap dan tindakan yang menghargai keberagaman, yaitu
adanya perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, perilaku maupun gagasan orang lain yang
berbeda dari dirinya.
d. Sikap Moral dalam Kehidupan sehari-hari
Sebagai penjelas untuk tindakan yang mencerminkan pengamalan atas moral ini, misalnya
saja prilaku sebagai berikut;
Ketika bertemu orang yang dikenal di tengah jalan maupun di tempat umum, Dita selalu
menyapa. Hal tersebut dilakukan Dita untuk menjaga hubungan baik dengan semua teman-
temannya. Sehingga dalam hal inilah dita memiliki moral yang baik.
Rani selalu menggunakan tangan kanan ketika makan. Tidak hanya itu, Rani juga tidak
pernah makan maupaun minum dalam keadaan berdiri, sikap ini dalam perwujutannya di
golongkan sebagai salah satu ciri moral yang mencerminkan kebaikan.
Budi tidak memotong pembicaraan antara Hani dan Gandi meskipun Budi ada keperluan
dan ingin berbicara dengan Hani. Budi menunggu sampai mereka berdua selesai berbicara,
pengalaman atas sikap ini juga mencerminkan moral.
Ketika di angkutan umum, Dewi selalu mempersilahkan orang yang lebih tua untuk duduk di
tempatnya karena tidak mendapatkan tempat duduk.
BAB 3
1.7. Kesimpulan
Jika kita bicara nilai, norma, moral, dan etika nampak erat sekali hubungannya
seakan akan suatu rangkaian yang sulit dipisahkan seabab antara satu dengan lainnya
sangat melengkapi untuk dilaksanakan oleh setiap manusia (warga negara) dalam
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa dalam suatu Negara.
Apabila kita berbicara tentang nilai dalam hal ini berarti kita bicara tentang penilaian
atau sesuatu yang paling baik untuk diwujudkan dalam sikap dan perilaku oleh setiap
manusia (warga negara). Usaha untuk mewujudkan nilai, misal nilai dasar selalu melalui
proses dalam bentuk norma (sebagai nilai instrumental) yang mana norma ini selalu
menuntut setiap manusia (warga negara) untuk mentaati.
Bicara tentang moral dan etika ini hubungannya sangat erat sekali, sering keduanya
dianggap sama. Namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan. Moral merupakan suatu
ajaran atau wejangan, patokan-patokan, kumpulan peraturan, baik lisan maupun tertulis
tentang bagaimana mausia harus hidup dan bertindak menjadi manusia yang baik (Kaelan,
2002:180). Adapun etika adalah suatu cabang filsafat yaitu suatu pemikiran kritis dan
mendasar tentang ajaran da pandang-pandangan moral tersebut (Kramer, 1988,
Darmodihardjo, 1966 dalamKaelan, 2002:180).

1.8. Saran
Sebagai seorang perawat bukan saja hanya memahami dari konsep dasar serta
menyebutkan contoh dari norma, etika, dan moral tetapi juga diharapkan untuk dapat
dilakukan untuk menunjang asuhan keperawatan kesehatan yang baik kepada para pasien.
Hal ini mengingat perlu adanya jalinan hubungan baik dan kepercayaan yang kuat antara
pasien dengan perawat yang nantinya juga akan berpengaruh pada proses penyembuhan
pasien yang dapat berkembang secara positif.
Nilai norma, etika, dan moral ini sangat perlu dimiliki dan dipahami betul oleh setiap
perawat karena sebagai seorang tenaga kesehatan yang selalu berhadapan dengan sesama
manusia supaya terciptanya keselarasan, ketentraman dan kedamaian untuk banyak pihak.
DAFTAR PUSTAKA

DosenSosiologi.Com.(2022). Ilmu Sosiologi Pengertian moral, macam, tujuan,


dan contohnya dimasyarakat.
https://dosensosiologi.com/pengertian-moral/

Purnama Sang Gede SKM,MSc (2017). Etika dan Hukum Kesehatan. Modul Etika
dan Hukum Kesehatan - Universitas Udayana, (1) 3-5

Saida Flora Henny (2019).Etika dan Tata Tertib Disiplin Mahasiswa.Jurnal Law
Pro Justitia Vol. IV No. 2 – Juni 2019, 28 - 2

https://onedrive.live.com/view.aspx?resid=42561ACB3287CA14!
163&ithint=file%2cdocx&authkey=!AIyM9OlgkdwlBuw

Anda mungkin juga menyukai