Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ETIKA, MORAL DAN SUSILA

Di susun Oleh :

Kelompok : 10

David Syahdilat Darma (190603057)

Dosen Pembimbing

Hasanah, s.pd.I.,M.A.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PRODI PERBANKAN SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

BANDA ACEH

2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH S.W.T yang telah memberikan rahmat dan hidayah
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ventura ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah ilmu akhlak. selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasaan tentang moral etika dan susila bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Kami juga mengucapkan terrima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Banda Aceh, 01 November 2020


DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................

KATA PENGANTAR .....................................................................................


DAFTAR ISI ....................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang...............................................................................................

2. Rumusan Masalah .........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

3.Etika Moral, dan Susila....................................................................................

3.1. Pengertian Etika ...........................................................................................

3.2 Pengertian Moral...........................................................................................

3.3. Pengertian Susila............................................................................................

4.Pandangan Tokoh Tentang Etika Moral dan Susila...........................................

5.Hubungan Etika,Moral,Susila dengan Akhlak....................................................

BAB III PENUTUP

6.Kesimpulan.........................................................................................................

REFERENSI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada makalah ini kami akan mencoba menguraikan masalah etika, moral, dan
susila. Hal ini penting dilakukan karena hingga saat ini masih ada kesan seolah -
olah istilah akhlak sama dengan etika, moral, dan susila. Manusia sebagai
makhluk sosial juga tidak bisa terlepas pada hal ini. Kehidupan manusia yang
sangat kompleks dan sering berbaur dengan manusia lainnya mempengaruhi sikap
etika, moral, dan susila dalam hal ini adalah tingkah laku manusia. Selain itu pada
makalah ini perlu juga dilihat secara jelas hubungan antara etika, moral, dan
susila. Ketiga hal tersebut sangat berkaitan erat dengan kehidupan manusia, tanpa
ketiga hal tersebut manusia akan menjadi manusia yang bobrok dan tidak
mengetahui jati diri.

B. Rumusan Masalah

1.Apa pengertian dari etika ?

2.Apa pengertian dari moral?

3.Apa pengertian dari susila?

4.Apa hubungan antara etika, moral, dan susila?

C. Tujuan

Untuk mengetahui pengertian dan hubungan antara etika, moral, dan susila.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika Moral Dan Susila

1. Pengertian Etika.

Dari istilah etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “ethos” yang
berarti adat istiadat (kebiasaan), kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia etika diartikan ilmu pengetahuan tentang
asas-asas moral. Dari pengertian kebahasaan ini berarti bahwa etika berhubungan
dengan upaya mementukan tingkah laku manusia.

Dari kamus pendidikan umum, etika adalah bagian dari filsafat yang mengajarkan
tentang keluhuran budi.

Sedang menurut istilah menurut Ahmad Amin adalah ilmu yang menjelaskan
baik buruk dan menerangkan apa yang seharusnyadilakukan manusia, menyatakan
tujuan yang harus ditinjau oleh manusia di dalam perbuatan mereka dan
menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat.

Sedang Menurut Soegarda Poerbakawatja, etika adalah filsafat nilai pengetahuan


tentang nilai-nilai, ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan di dalam
hidup manusia semuanya, terutama mengenai gerak-gerik pikiran dan rasa yang
merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya dengan baik.

Konsep etika bersifat manusiawi karena didasarkan pada pemikiran manusiadan


diarahkan pada perbuatan manusia. Dengan kata lain etika adalah aturan yang
dihasilkan oleh akal manusia.
Dari beberapan difenisi tersebut perlu diketahui bahwa etika berhubungan dengan
empat hal :

1. Dilihat dari segi obyek pembahasan.

Etika berupaya membahas perbuatan yang dilakukan oleh manusia. Membahas


tentang baik buruknya tingkah laku dan perbuatan manusia.

2. Dilihat dari sumbernya.

Etika bersumber pada akal pikiran atau filsafat.

3. Dilihat dari segi fungsinya.

Etika berfungsi sebagai penilai, penentu dan penetap terhadap suatu perbuatan
yang dilakukanoleh manusia, yaitu apakah perbuatan itu akan dinilai baik, buruk,
mulia, terhormat,hina, dan sebagainya.

4. Dilihat dari segi sifatnya.

Etika dapat bersifat relative yakni dapat berubah-ubahsesuai dengan tuntutan


zaman.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa etika lebih merupakan ilmu


pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang
dilakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk. Atau dengan kata lain etika
adalah pola tingkah laku yan dihasilkan oleh akal manusia yang menentukan baik
dan buruk.
Contoh Etika

1.perintah salam saat bertamu

2.cium tangan orang tua sebelum melakukan aktifitas sehari-hari

3.mencabut sampah pada tempatnya

4.meminta maaf saat melakukan kesalahan

5.makan menggunakan tangan kanan

2. Pengertian Moral.

Perkataan Moral berasal dari bahasa latin “Mores” kata jama’ dari mos yang
berarti adat kebasaan. Dalam kamus besar Bahasa indonesia moral adalah
penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan kelakuan.

Menurut E. Sumaryono, moralitas adalah kualitas yang terkandung dalam


perbuatan manusia, yang dengannya, kita dapat menilai perbuatan itu benar atau
salah, baik atau jahat.

Dari segi istilah, moral adalah suatu istilah yang digunakan untuk menentukan
batas-batas dari sifat, kehendak, pendapat, atau perbuatan yang secara layak dapat
dikatakan benar, salah, baik atau buruk.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa moral adalah istilah yang
digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktifitas manusia dengan nilai atau
ketentuan baik atau buruk, benar atau salah. Acuan moral adalah sistem nilai
yang hidup dan diberlakukan dalam masyarakat. Misalnya : jika ada orang dalam
kehidupan sehari-hari dikatakan bermoral, maka yang dimaksudkan adalah bahwa
orang tersebut tingkah lakunya baik.
Contoh Moral

1.Membuang sampah tepat pada tempatnya.

2.Membungkukkan badan ketika melewati orang yang lebih tua.

3.Mengucapkan terima kasih ketika mendapat pemberian dari seseorang.

4.Menyelesaikan tugas tepat pada waktunya.

5.Menyantuni anak yatim dan piatu di panti asuhan.

6.Memberikan pemberlajaran untuk anak-anak jalanan.

7.Menunaikan ibadah tepat pada waktunya.

8.Menghargai pendapat orang lain saat rapat sedang berlangsung.

9.Mencium tangan orang tua saat hendak keluar rumah.

10.Memberikan tempat duduk saat di kendaraan umum untuk orang tua maupun
ibu hamil yang tidak mendapat tempat duduk.

3. Pengertian Susila

Susila atau kesusilaan berasal dari kata dari bahasa sansekerta, yaitu su dan sila.
Su itu berarti baik, bagus dan sila berarti dasar, prinsip, peraturan hidup atau
norma.

Kata susila selanjutnya digunakan untuk arti sebagai aturan hidup yang lebih
baik. Selanjutnya kata susila dapat berarti sopan, beradab, baik budi bahasanya.
Dan kesusilaan sama dengan kesopanan. Dengan demikian kesusilaan lebih
mengacu kepada upaya membimbing, memandu, mengarahkan, membiasakan,
dan memasyarakatkan hidup yang sesuai dengan norma atau nilai-nilai yang
berlaku dalam masyarakat. Kesusilaan menggambarkandimana orang selalu
menerapkan nilai-nilai yang dipandang baik.
Contoh Susila

1.Jujur dalam perkataan dan perbuatan

2.Menghormati sesama manusia

3.Membantu orang lain yang membutuhkan

Tidak mengganggu kenyamanan orang lain

4.Mengembalikan hutang atau pinjaman dari orang lain

5.Tidak mencuri barang milik orang lain

6.Berpakaian sesuai dengan tempat dan situasi

B. Pandangan Tokoh Tentang Etika, Moral Dan Susila

Menurut Aristoteles : Mengemukakan etika dalam pengertian dua pengertian:


Terminius Technicus & Manner and Custom. Terminius Technicus adalah etika
sebagai pembelajaran pengetahuan pengetahuan yang belajar suatu problema
tindakan atau perbuatan manusia. Sedangkan yang kedua yaitu, behaviour and
custom adalah suatu pembahasan etika yang terkait dengan tata cara & kebiasaan
kebiasaan yang melekat dalam kodrat manusia (dalam sifat manusia) yang sangat
terikat dengan arti "baik & buruk" suatu perilaku, perilaku, perilaku atau
perbuatan manusia .

Menurut Hurlock : Definisi moral adalah perilaku yang sesuai dengan kode moral
kelompok sosial. Moral sendiri berarti tata cara, kebiasaan, dan adat. Perilaku
moral dikendalikan konsep konsep moral atau peraturan perilaku yang telah
menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya.
Menurut Fudyartanta : memberi arti kesusilaan adalah keseluruhan nilai atau
norma yang mengatur atau merupakan pedoman tingkah laku manusia di dalam
masyarakat untuk menyetenggarakan tuju- an hidupnya.

C. Hubungan Antara Etika, Moral, dan Susila

Ada beberapa persamaan antara Etika, Moral, dan Susila, yaitu sebagai berikut:

1. Etika, Moral, dan Susila mengacu pada ajaran atau gambaran tentang
perbuatan, tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik.

2.Etika, Moral, dan Susila merupakan prinsip atau aturan hidup manusia untuk
mengukur martabat dan harkat kemanusiaannya. Semakin tinggi kualitas etika,
moral, dan susila seseorang atau sekelompok orang, semakin tinggi pula kualitas
kemanusiaannya. Sebaliknya semakin rendah kualitas etika, moral, dan susila
seseorang atau sekelompok orang semakin rendah pula kualitas kemanusiaannya.

3. Etika, moral, dan susila seseorang atau sekelompok orang tidak semata-mata
merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap, stastis, dan konstan, tetapi
merupakan potensi positif yang dimiliki setiap orang.

4. Dilihat dari fungsi dan perannya, dapat dikatakan bahwa etika, moral, dan
susila itu sama, yaitu untuk menentukan hukum atau nilai dari suatu perbuatan
yang dilakukan manusia untuk ditentukan baik-buruknya.

Selain persamaan tersebut, ada pula perbedaan antara etika, moral dan susila yang
menjadi ciri khas masing- masing. Berikut ini adalah perbedan-perbedaan antara
etika, moral, dan susila:

1.Perbedaan dalam sumber yang menjadi patokan untuk menentukan baik dan
buruk.

2. Etika: Penilaian baik dan buruk berdasarkan pendapat akal pikiran.

3. Moral: penilaian baik dan buruk berdasarkan norma atau adat kebiasaan.
4. Susila : bersumber pada nilai-nilai yang berkembang dan dipandang baik oleh
masyarakat

5. Perbedaan dalam sifat pemikiran dan kawasan pembahasan.

6. Etika lebih banyak bersifat teoristis, maka pada moral dan susila lebih banyak
bersifat praktis. Etika memandang tingkah laku manusia secara umum sedang
moral dan susila bersifat lokal atau individual. Etika menjelaskan baik dan buruk
sedang moral dan susila menyatakan ukuran tersebut dalam bentuk perbuatan.
BAB III

KESIMPULAN

Etika lebih merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya


menentukan perbuatan yang dilakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk.
Atau dengan kata lain etika adalah pola tingkah laku yan dihasilkan oleh akal
manusia yang menentukan baik dan buruk.

Moral adalah istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktifitas
manusia dengan nilai atau ketentuan baik atau buruk, benar atau salah. Acuan
moral adalah sistem nilai yang hidup dan diberlakukan dalam masyarakat.
Misalnya : jika ada orang dalam kehidupan sehari-hari dikatakan bermoral, maka
yang dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut tingkah lakunya baik.

Sedangkan kesusilaan lebih mengacu kepada upaya membimbing, memandu,


mengarahkan, membiasakan, dan memasyarakatkan hidup yang sesuai dengan
norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Ada beberapa persamaan antara Etika, Moral, dan Susila, yaitu sebagai berikut:

Etika, Moral, dan Susila mengacu pada ajaran atau gambaran tentang perbuatan,
tingkah laku, sifat, dan perangai yang baik. Etika, Moral, dan Susila merupakan
prinsip atau aturan hidup manusia untuk mengukur martabat dan harkat
kemanusiaannya. Etika, moral, dan susila seseorang atau sekelompok orang tidak
semata-mata merupakan faktor keturunan yang bersifat tetap.

Adapun perbedaannya adalah perbedaan dalam sumber yang menjadi patokan


untuk menentukan baik dan buruk serta perbedaan dalam sifat pemikiran dan
kawasan pembahasan.
REFERENSI

Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1996

Nata, MA, Prof. Dr. H. Abu ddin. 2012. Akhlak Tasawuf. Jakarta:
PTRAJAGRAFINDO PERSADA

Drs. Zahruddin AR, M, M.Si.2004.Pengantar Studi Akhlak.Jakarata: PT Raja


GrafindoPersada

https://angomi.wordpress.com/2016/06/12/akhlak-tasawuf/

http://forum.teropong.id/2017/08/03/pengertian-etika-jenis-jenis-dan-manfaat-
etika- beserta-contoh

Anda mungkin juga menyukai