Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

NORMA, ETIKA dan MORAL

Diajukan untuk memenuhi persyaratan tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya


Dasar dari  Ibu Zuyyin Fihayati,S.Pd.I

Disusun oleh :

       Ririn Diah Pratiwi  (118620600096)


     Iwan Pranoto          (118620600129)
     Bramanda Widhi    (118620600133)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PGSD
2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga makalah yang berjudul “Norma, Etika dan Moral”
dapat kami selesaikan dengan baik. Adapun penulisan makalah ini bertujuan untuk
mengetahui Olahraga Tradisional. Dalam menyusun makalah ini, tentunya berbagai
hambatan telah penulis alami. Oleh karena itu, terselesaikannya makalah ini bukan semata-
mata karena kemampuan penulis, melainkan karena adanya dukungan dan bantuan dari
pihak-pihak terkait. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis dengan ketulusan hati
menyampaikan ucapan terima kasih.
Besar harapan kami, agar makalah ini dapat memberikan manfaat pada kita semua,
khususnya mahasiwa UMSIDA adapun bila terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini,
kami mohon maaf. Dan penulis berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah berikutnya.

Sidoarjo, 19 April 2012

             Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar....................................................................................................                 2
BAB I                         PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang .....................................................................                    3
1.2  Rumusan Masalah ................................................................                    3

BAB II            PEMBAHASAN
                        2.1 Pengertian Norma……….......................................................                  4
2.2 Tingkatan dan Jenis Norma…………......................................                5
2.3 Macam-Macam Norma..........................................................                   6
2.4 Fungsi Norma…………………………....................................               7
2.5 Pengertian Etika…….............................................................                   7
2.6 Macam-Macam Etika……………………………………...........             8
2.7 Pengertian moral………………………………….....................              9
BAB III          PENUTUP
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………..            11
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………...          12
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam masa kini para siswa sudah banyak kehilangan nilai norma, etika, dan moral.
Sebenarnya norma sosial itu tumbuh dari proses kemasyarakatan dan hasil dari kehidupan
bermasyarakat.  Individu dilahirkan dalam suatu masyarakat dan mengalami sosialisasi untuk
menerima aturan-aturan masyarakat yang sudah ada. Dalam hal ini norma, etika, dan moral
sangat berperan penting dalam menjalankan hubungan yang ada dalam masyarakat. Karena
dengan ketiga hal tersebut kita bisa hidup damai sesama manusia berdasarkan norma yang
ada, etika kita, dan moral yang kita miiki. Tapi dalam akhir-akhir ini ketiga hal tersebut sudah
mulai menghilang karena itu kami disini membuat makalah tentang Norma, Etika, dan Moral.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan norma ?
2.      Ada berapa Macam-Macam Norma dalam masyarakat ?
3.      Apa yang dimaksud dengan Etika ?
4.      Macam-macam Etika ?
5.      Apa yang dimaksud dengan Moral ?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Norma


Bahasa latin norma berarti “siku-siku” (yang dipakai untuk mengukur), aturan dan
pedoman dasar. Kata sifatnya adalah normalis yang berarti menyelaraskan dengan ukuran.
Jika di artikan lebih luas pengertian norma adalah aturan-aturan yang berlaku dalam
masyarakat baik tertulis maupun tidak tertulis yang disertai dengan sanksi atau ancaman bagi
pelanggarnya.
Pada mulanya norma berbentuk secara tidak terencana. Pada saat itu, norma hanya
sebagai konsekuensi hidup bersama. Aturan atau norma ini hanya berupa perintah lisan dari
orang yang lebih tua atau orang yang dituakan. Lama-kelamaan perintah lisan tersebut
berkembang menjadi aturan atau norma tertulis yang sengaja dibuat agar lebih muda
dipelajari dan tidak mudah untuk berubah-ubah.
Dalam kehidupan bermasyarakat selalu terdapat aturan, kaidah atau norma, baik
yang berupa suatu keharusan, anjuran atau larangan. Kaidah atau norma yang ada di
masyarakat ini merupakan aplikasi atau perwujudan dari nilai-nilai yang di anut oleh
masyarakat tersebut.

Norma atau kaidah sangat diperlukan oleh masyarakat dalam mengatur hubungan
antar anggota masyarakat. Norma menjadi panduan, tatanan dan pengendalian tingkah laku
warga. Norma juga menjadi criteria bagi masyarakat untuk mendukung atau menolak
perilaku seseorang. Oleh Karena itu, pola kelakuan yang telah sesuai dengan norma selalu
mengandung unsur pembelaan.

Pada dasarnya anggota masyarakat mengetahui, mengerti dan menghargai adanya


norma yang ada di masyarakat yang harus di patuhi. Namun, dalam pelaksanaannya selalu
ada penyimpangan-penyimpangan dengan berbagai alasan.[1]

2.2. Tingkatan dan Jenis-Jenis Norma Dalam Masyarakat :

A.    Tata Cara (Usage)


Adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya atau norma dengan sanksi yang sangat
ringan terhadap pelanggarnya karena orang yang melanggar hanya mendapatkan sanksi dari
masyarakat berupa cemoohan atau ejekan saja. Cara atau usage menunjuk pada suatu
perbuatan yang berkaitan dengan hubungan antarindividu dalam masyarakat.

B.     Kebiasaan (Folkways)
Adalah suatu aturan dengan kekuatan mengikat yang lebih kuat daripada usage, karena
kebiasaan merupakan perbuatan yang dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi bukti
bahwa orang yang melakukannya menyukai dan menyadari perbuatannya.

C.     Tata kelakuan (Mores)


Adalah aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan alat pengawas atau kontrol
secara sadar atau tidak sadar, oleh masyarakat kepada anggota-anggotanya. Pelanggaran
terhadap kelakuan akan diberi sanksi berat seperti diarak di depan umum atau bahkan
dirajam.

D.    Adat Istiadat (Custom)


Adalah norma yang tidak tertulis namun sangat kuat mengikat sehingga angota-anggota
masyarakat yang melanggar adat istiadat akan mendapat sanksi keras yang secara langsung
dikenakan kepada pelanggar adat istiadat tersebut.

E.     Hukum (Law)
Adalah norma-norma yang dirumuskan dan diwajibkan secara jelas dan tegas serta berlaku
bagi semua masyarakat. Hukum merupakan norma yang tertulis dan dibukukan serta
diberlakukan secara resmi dalam bentuk kitab Undang-Undang Hukum Pidana. Pelanggaran
terhadap norma hukum dikenakan hukuman yang tegas sesuai peraturan hukum yang berlaku.

2.3. Macam-Macam Norma :

1.      Norma Kesopanan
Adalah norma yang berpangkal dari tingkah laku yang berlaku di masyarakat seperti cara
berpakaian, cara bersikap, bergaul dan berbicara. Norma ini bersikap relatif artinya
penerapannya berbeda di berbagai tempat, lingkungan dan waktu.

2.      Norma Hukum
Adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam
suatu masyarakat (negara). Sanksi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa.

3.      Norma Agama
Adalah suatu norma yang berdasarkan ajaran atau kaidah suatu agama. Norma ini bersifat
mutlak dan mengharuskan ketaatan bagi para pemeluk dan penganutnya.Yang taat akan
mendapatkan keselamatan di akhirat, sedangkan yang melanggar akan mendapatkan
hukuman di akhirat.

4.      Norma Kebiasaan
Merupakan hasil dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang
sama sehingga menjadi kebiasaan.

5.      Norma Kesusilaan
Di dasarkan pada hati nurani dan akhlak manusia. Norma kesusilaan bersifat universal,
artinya setiap orang di dunia ini memilikinya, hanya bentuk dan perwujudannya saja yang
berbeda.

2.4. Fungsi Norma :
         Sebagai sarana untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok msayarakat dalam rangka
mencapai masyarakat yang sejahtera, tentram, tertib dan aman.
         Sebagi pedoman cara berfikir dan bertindak
         Sebagi pedoman yang mengatur kehidupan masyarakat.

2.5. Pengertian Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang
berarti hati nurani ataupun perikelakuan yang pantas (atau yang diharapkan). Secara
sederhana hal itu kemudian diartikan sebagai ajaran tentang perikelakuan yang didasarkan
pada perbandingan mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.[2]
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia
dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang
buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang
berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia
yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini:
         Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku
menurut ukuran dan nilai yang baik.
         Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh
akal.
         Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai
dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika
memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan
sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak
secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu untuk mengambil
keputusan tentang tindakan apa yang perlu di lakukan dan yang perlu di pahami bersama
bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan.[3]
2.6. Macam-Macam Etika :
1.      Etika Deskriptif
Etika yang menelaah secara kritis dan rasional tentang sikap dan perilaku manusia, serta
apa yang dikejar oleh setiap orang dalam hidupnya sebagai sesuatu yang bernilai. Artinya
Etika deskriptif tersebut berbicara mengenai fakta secara apa adanya, yakni mengenai nilai
dan perilaku manusia sebagai suatu fakta yang terkait dengan situasi dan realitas yang
membudaya. Dapat disimpulkan bahwa tentang kenyataan dalam penghayatan nilai atau
tanpa nilai dalam suatu masyarakat yang dikaitkan dengan kondisi tertentu memungkinkan
manusia dapat bertindak secara etis.
2.      Etika Normatif
Etika yang menetapkan berbagai sikap dan perilaku yang ideal dan seharusnya dimiliki oleh
manusia atau apa yang seharusnya dijalankan oleh manusia dan tindakan apa yang bernilai
dalam hidup ini. Jadi Etika Normatif merupakan norma-norma yang dapat menuntun agar
manusia bertindak secara baik dan menghindarkan hal-hal yang buruk, sesuai dengan
kaidah atau norma yang disepakati dan berlaku di masyarakat.
3.      Etika Teleologi

Suatu tindakan dikatakan baik jika tujuannya baik dan membawa akibat yang baik dan
berguna. Dari sudut pandang “apa tujuannya”, etika teleologi dibedakan menjadi dua yaitu:
         Teleologi Hedonisme (hedone= kenikmatan) yaitu tindakan yang bertujuan untuk mencari
kenikmatan dan kesenangan.
         Teleologi Eudamonisme (eudamonia=kebahagiaan) yaitu tindakan yang bertujuan mencari
kebahagiaan hakiki.

4.      Etika Deontologi

Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak secara baik. Jadi, etika
Deontologi  yaitu tindakan dikatakan baik bukan karena tindakan itu mendatangkan akibat
baik, melainkan berdasarkan tindakan itu baik untuk dirinya sendiri.[4]
2.7. Pengertian Moral
Kata Moral berasal dari kata latin “mos” yang berarti kebiasaan. Moral berasal dari
Bahasa Latin yaitu Moralitas adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya
dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut
amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya.
Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Namun demikian karena
manusia selalu berhubungan dengan masalah keindahan baik dan buruk bahkan dengan
persoalan-persoalan layak atau tidak layaknya sesuatu.[5]
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi
individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi.
Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak orang yang
mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar
yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus mempunyai moral jika ia ingin
dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat
secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat. Moral
adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan manusia. apabila
yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut
dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai
mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan
Agama.Moral juga dapat diartikan sebagai sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang
dilakukan seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman,
tafsiran, suara hati, serta nasihat, dll.[6]
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Dengan demikian norma, etika, dan moral memang sangat penting untuk diterapkan
dan dilaksanakan dalam kehidupan bermasyarakat. Norma sangat diperlukan oleh masyarakat
dalam mengatur hubungan antar anggota masyarakat. Etika Etika pada akhirnya membantu
untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu di lakukan dan yang perlu di
pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi
kehidupan. Sedangkan moral sebagai sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan
seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman, tafsiran, suara
hati, serta nasihat, dll. Dengan adanya ketiga hal tersebut kita sebagai masyarakat akan dapat
hidup dengan baik didalam masyarakat.
Daftar Pustaka
_________.2009.pengertian norma dalam www.google.17 April 2012
_________.2008.perbedaan_dan_persamaan_akhlak_etika_dan_moral
dalam wiki_answer.com.17 April 2012
Setiadi, Elly dkk.2010.Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.Kencana Prenada Group:Jakarta
_________.2007.pengertian-etika-dan-macam-macamnya dalam duniabaca.com.17 April
2012
Edywianto.2011.pengertian_etika dalam edywianto.blogspot.com.17 April 2012
Loudy.2012.pengertian-moral dalam loudy92.wordpress.com.17 April 2012

Anda mungkin juga menyukai