Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH ANTROPHOLOGI “NORMA NORMA DALAM KEHIDUPAN

MASYARAKAT”

OLEH

KELOMPOK 10

1. Nabila Rahmah (2114301015)

2. Ramdhan Reza Syaefullah (2114301019)

3. Yuspita Dewi Utari (2114301022)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG

TAHUN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat, karunia, dan kasih
sayangNya kami bisa menyelesaikan makalah Antrophologi mengenai Norma norma
dalam kehidupan masyarakat ini dengan sebaik mungkin. Sholawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Tidak lupa pula kami ucapkan
terimakasih kepada Ibu Anita Puri, S.Kp.,MM. Selaku dosen mata kuliah Metodologi
Keperawatan.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan dalam kata pengantar ini, semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan menambah wawasan ilmu pengetahuan para pembaca. Kami
ucapkan permohonan maaf jika terdapat kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja dan
kami sadar makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik yang membangun dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan sebagaimana
mestinya.

Bandar Lampung, 08 Maret 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................................ii

Daftar Isi......................................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................1
1.3 Tujuan Makalah....................................................................................................................1

Bab II Pembahasan

2.1 Pengertian Norma.................................................................................................................2

2.2 Pengertian Hakekat norma,kebiasaan dan adat istiadat yang berlaku

di masyarakat.........................................................................................................................2

2.3 Hubungan antar norma........................................................................................................4

Bab III Penutup

3.1Kesimpulan.............................................................................................................................24

3.2 Saran......................................................................................................................................24

Daftar Pustaka.............................................................................................................................25

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan di masyarakat agar tidak terjadinya perpecahan dan


konflik seringkali adanya peraturan-peraturan untuk mengatur lingkungan
tersebut. Dimana dengan adanya norma yang berlaku dalam lingkungan, setiap
orang akan memiliki kesadaran atas batasan dari suatu perbuatan yang boleh
dilakukan maupun hal-hal yang tidak boleh dilakukan.
Beragam norma diterapkan dan melekat di tengah kehidupan masyarakat
sehari-hari. Norma-norma yang ada biasanya bisa berupa aturan tertulis maupun
tidak tertulis yang dipatuhi masyarakatnya guna menciptakan lingkungan yang
harmonis. Norma juga sering disebut sebagai suatu kaidah yang berlaku untuk
mengatur setiap perbuatan manusia.
Dengan adanya norma, maka tatanan kehidupan dalam lingkungan masyarakat
akan tetap terjaga dan bila tidak dilaksanakan oleh setiap anggota di dalam
lingkungan tersebut maka tatanan masyarakat tersebut akan kacau dan
melanggar segala peraturan yang ada dan berlaku.

1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan norma?


1.2.2 Apa Pengertian Hakekat norma,kebiasaan dan adat istiadat yang berlaku ?
1.2.3 Bagaimana Hubungan antar norma dalam kehidupan masyarakat?

4
1.3Tujuan Makalah

1.3.1 Mengetahui pengertian norma


1.3.2 Mengetahui pengertian hakekat norma,Kebiasaan dan adat istiadat yang
berlaku
1.3.3 Mengetahui bagaimana hubungan antar norma

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Norma

Norma merupakan kata yang berasal dari bahasa Belanda yaitu norm
yang memiliki arti patokan, pedoman, atau pokok kaidah dan bahasa Latin yaitu
mos yang memiliki arti tata kelakuan, adat istiadat, atau kebiasaan.

Berdasarkan KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia, norma memiliki arti
sebagai aturan maupun ketentuan yang sifatnya mengikat suatu kelompok orang
didalam masyarakat. Dimana norma diterapkan sebagai panduan, tatanan, dan
juga pengendali tingkah laku yang sesuai. Menurut John J. Macionis yang
merupakan profesor sosiologi menyatakan(1997), norma merupakan segala
aturan dan harapan yang ada di masyarakat yang memandu segala perilaku yang
dilakukan anggota masyarakat.

engan kesepakatan yang sudah berlaku.

Norma adalah aturan atau kaidah yang berisi petunjuk hidup yang harus ditaati
oleh manusia. bersifat mengikat guna menciptakan ketertiban, ketentaraman,
keteraturan, keharmonisan, serta keamanan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

Pengertian norma bisa diartikan sebagai petunjuk atau pedoman tingkah laku
yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan suatu alasan tertentu. Pengertian dan jenis norma ini kemudian
akan mengikat warga atau suatu kelompok di dalam bermasyarakat.

6
Pengertian dan jenis norma kemudian menjadi sebuah panduan, tatanan, dan
pengendali tingkah laku yang sesuai di masyarakat. Norma biasanya hanya
berlaku dalam suatu lingkungan masyarakat dengan tak tertulis, tetapi secara
sadar masyarakat akan mematuhinya.

Norma-norma yang ada memiliki beberapa fungsi, yang mana salah satunya
adalah sebagai pedoman dan aturan dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga
norma pada dasarnya dibuat untuk dilaksanakan. Ada norma yang sifatnya
dogmatis sehingga mengikat dan harus dipatuhi.

Jika norma di dalam masyarakat tidak dilaksanakan oleh setiap anggota


masyarakat, maka tatanan suatu masyarakat tersebut akan kacau karena ada
yang melanggar berbagai peraturan yang sudah ada dan berlaku.

Hakikat norma-norma, kebiasaan, adat istiadat, yang berlaku dalam


masyarakat

Hakikat norma-norma, kebiasaan, adat istiadat, peraturan, yang berlaku


dalam masyarakat Kedudukan manusia sebagai makhluk monodualis
memberikan konsekuansi untuk berhubungan (berinteraksi) dengan sesamanya.
Dalam malakukan hubungan tersebut tentun harus ada aturan-aturan yang
menjadi pedoman agar dapat berjalan dengan baik. Norma dipandang sebagai
rambu-rambu yang dipakai seseorang dalam masyarakat. Keberadaan norma
sebagai suatu aturan, digunakan agar kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara menjadi tertib dan harmonis.

7
Hakikat Norma

Hakikat norma adalah – Dalam pengertian dan jenis norma, hakikat norma
dipandang sebagai rambu-rambu yang dipakai seseorang dalam bermasyarakat.
Hal ini sesuai dengan tujuan norma yaitu menjadi pedoman, arahan, dan tata
tertib bagi masyarakat agar tercipta lingkungan yang tentram dan teratur.
Selain itu, norma juga berguna untuk mengatur tingkah laku manusia dalam
membedakan mana yang benar dan salah. Sehingga norma berisi perintah dan
larangan yang jika dilanggar seseorang akan mendapatkan sanksi atau hukuman.
Oleh sebab itu, negara yang menjunjung tinggi sebuah norma dan aturan
mengatur masyarakatnya untuk berperilaku dalam bermasyarakat dan mengikat
karena harus ditaati dan dilaksanakan.

Fungsi dan Tujuan Norma

Selain pengertian dan jenis norma, di dalam norma juga memiliki fungsi
dan tujuan dari norma itu sendiri. Karena norma merupakan suatu hal yang
penting bagi masyarakat untuk menjaga keseimbangan dan kedamaian bersama,
maka berikut ini fungsi norma dibentuk.
1. Untuk memastikan terciptanya kehidupan masyarakat yang lebih aman,
tentram, dan tertib.
2. Untuk mengatur perbuatan masyarakat agar sesuai dengan nilai yang ada dan
berlaku.
3. Agar dapat mencegah adanya benturan kepentingan antar masyarakat.
4. Untuk membantu masyarakat dalam mencapai tujuan atau kesepakatan
bersama.
8
5. Digunakan sebagai petunjuk maupun pedoman yang dapat digunakan untuk
menjalani hidup di lingkungan masyarakat sebagai individu.
6. Norma digunakan untuk mengatur perilaku dan tingkah laku suatu
masyarakat.

Isi dan Kegunaan Norma

Kansil menyatakan bahwa berdasarkan isinya norma berwujud dalam


sebuah perintah dan larangan. Perintah diartikan sebagai kaharusan yang harus
dilaksanakan bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya
dipandang baik. Larangan merupakan keharusan bagi seseorang untuk tidak
berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang tidak baik.

Pengertian Kebiasaan

Kebiasaan Adalah perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dengan pola


yang sama dan tetap karena dianggap baik. Contohnya, mengetuk pintu saat
bertamu atau saat memasuki ruangan orang lain dan memberikan sesuatu
dengan tangan kanan adalah kebiasaan dengan baik dan sopan. Sanksi yang
diberikan jika melanggar kebiasaan umumnya masih tergolong ringan, yaitu
berupa sindiran atau ejekan.
Kebiasaan memang tuntunan perilaku yang tidak tertulis namun mempunyai
pengaruh yang sangat besar dalam perilaku seseorang. Artinya, kebiasaan
tersebut bisa menjadi hukum yang tidak tertulis. Hukum kebiasaan merupakan
hukum yang lahir dan timbul dari dan di dalam masyarakat melalui sikap tindak
tanduk yang ajek (berkesinambungan). Beralihnya kebiasaan menjadi hukum
kebiasaan tergantung pada keadaan.
Dalam masyarakat, juga terdapat kebiasaan-kebiasaan tertentu yang
9
diikuti oleh warganya. Kebiasaan itu bisa berupa cara-cara melakukan atau
memanfaatkan sesuatu ataupun perilaku-perilaku tertentu yang dianggap praktis
dan benar. Berikut beberapa contohnya.
1. Dalam masyarakat Indonesia, terdapat kebiasaanlentuk menerima atau
memberi sesuatu dengan tangan kanan.
2. Dalam masyarakat Flores terdapat kebiasaan para petani menggemburkan
tanah dengan menggunakan sekop bukan dengan cangkul.
3. Dalam sebagian masyarakat Islam Indonesia, terdapat kebiasaan untuk
menggunakan sarung dan kopiah saat menjalankan ibadah.
4. Dalam sebagian besar kelompok masyarakat di Indonesia, terdapat kebiasaan
untuk makan dengan sendok dan garpu.
5. Dalam kelompok masyarakat Jawa, terdapat kebiasaan menggunakan kemeja
batik saat menghadiri acara pernikahan.
6. Dalam masyarakat Indonesia, terdapat kebiasaan untukmengunjungi kerabat
yang lebih tua di hari raya keagamaan.

Kebiasaan-kebiasaan ini, umumnya dianggap sebagai suatu cara yang


lazim, wajar, atau benar. Oleh karena dianggap wajar dan benar, hal itu
dilakukan berulang-ulang dan menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat.
Oleh karena itu pula, kebiasaan kelompok lain yang berbeda dari kebiasaan
kelompoknya dilihat sebagai keganjilan atau keanehan. Masyarakat yang
mempunyai kebiasaan makan tanpa menggunakan alat akan menganggap aneh
masyarakat lain yang mempunyai kebiasaan makan dengan menggunakan
sendok dan garpu. Demikian sebaliknya.
Umumnya, suatu kebiasaan yang menyangkut cara menggunakan atau
memanfaatkan sesuatu dimulai dari usaha coba-coba (trial and error), situasi
kebetulan, atau beberapa pengaruh yang tidak disadari. Dari usaha ini,
sekelompok orang sampai pada salah satu kemungkinan, kemudian
10
mengulangnya dan menerimanya sebagai cara yang wajar untuk memenuhi
kebutuhan tertentu. Dari kebiasaan sekelompok orang ini, cara atau tindakan
tersebut diikuti oleh seluruh warga dan dianggap sebagai sesuatu yang praktis
dan benar. Jadilah sebuah kebiasaan masyarakat. Kebiasaan yang diikuti oleh
sebagian besar anggota masyarakat dan diturunkan dari generasi ke generasi
berikutnya disebut sebagai tradisi.
Pengeritan Adat Istiadat
Adat istiadat terdiri dari dua kata, yakni adat yang artinya wujud gagasan
kebudayaan yang terdiri atas nilai-nilai budaya, norma, hukum, dan aturan-
aturan yang satu dengan yang lainnya berkaitan menjadi satu sistem atau
kesatuan. Sedangkan istiadat bermakna sebagai suatu kebiasaan. Jadi dapat
disimpulkan bahwa adat istiadat adalah himpunan kaidah-kaidah sosial yang
sejak lama ada dan telah menjadi kebiasaan (tradisi) dalam masyarakat.
Adat-istiadat adalah pola-pola prilaku yang diakui sebagai hal yang baik dan
dijadikan sebagai hukuman tidak tertulis dengan sanksi yang berat. Yang
memberikan sanksi orang yang mengerti seluk-beluk tentang adat, seperti
pimpinan adat, pemangku adat, atau kepala suku. Misalnya, dalam masyarakat
dikenal dengan istilah "tabu" atau pantangan. Sesuatu yang ditabukan berarti
sesuatu yang tidak boleh dilanggar. Seandainya tabu pantangan itu dilanggar,
bencana akan menimpa seluruh warga dan si pelaku akan dikenakan sanksi
yang berat.
Peraturan dapat diartikan sebagai suatu tatanan yang berisi petunjuk,
kaidah atau ketentuan yang dibuat untuk mengatur. Peraturan dibuat agar ditaati
untuk menciptakan suasana yang tertib. Bentuk-bentuk peraturan ada
bermacam-macam mulai dari peraturan yang sederhana sampai peraturan yang
kompleks. Di lingkungan keluarga ada peraturan yang harus kita taaati.
Misalnya menonton televisi tidak sampai larut malam maupun rajin membantu
orang tua mengerjakan pekerjaan rumah. Jika kita melanggar peraturan tersebut,
kita akan ditegur hingga mendapat sanksi dari orang tua kita. Begitu juga di
11
lingkungan sekolah ada peraturan-peraturan yang harus dipatuhi. Misalnya
datang tidak boleh terlambat harus mengikuti upacara, harus memakai baju
seragam, dan lain-lain.
Di tingkat yang lebih tinggi ada peraturan pemerintah daerah dan
peraturan pemerintah pusat yang mempunyai kekuatan hukum yang mengikat
warga masyarakat. Jika kita melanggarnya, maka sanksi yang akan kita terima
bukan saja sanksi moral, melainkan sanksi hukum.
Penerapan itu bisa kita lakukan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Penerapan norma-norma, kebiasaan adat istiadat dan peraturan yang
berlaku atu pada dasarnya berkaitan dengan penggunaan hak dan pemenuhan
kewajiban. Marilah kita mulai dari lingkup yang paling dekat, mulai dari hak
dan Lewajiban ili nal Selanjutnya lebih luas dalam kehidupan di sekolah, dalam
kehidupan

Hubungan Antar-Norma

Kehidupan manusia dalam bermasyarakat, selain diatur oleh hukum juga


diatur oleh norma-norma agama, kesusilaan, dan kesopanan, serta kaidah-
kaidah lainnya.Hubungan antara hukum dan kaidah-kaidah sosial lainnya itu
saling mengisi. Artinya kaidah sosial mengatur kehidupan manusia dalam
masyarakat dalam hal-hal hukum tidak mengaturnya. Selain saling mengisi,
juga saling memperkuat. Suatu kaidah hukum, misalnya "kamu tidak boleh
membunuh" diperkuat oleh kaidah sosial lainnya. Kaidah agama, kesusilaan,
dan adat juga berisi suruhan yang sama. Dengan demikian, tanpa adanya kaidah
hukum pun dalam masyarakat sudah ada larangan untuk membunuh sesamanya.
Hal yang sama juga berlaku untuk "pencurian", "penipuan", dan lain-lain
pelanggaran hukum.
Hubungan antara norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum yang tidak
12
dapat dipisahkan itu dibedakan karena masing-masing memiliki sumber yang
berlainan. Norma Agama sumbernya kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa. Norma kesusilaan sumbernya suara hati (insan kamil). Norma kesopanan
sumbernya keyakinan masyarakat yang bersangkutan dan norma hukum
sumbernya peraturan perundang-undangan.

Hubungan Antar Norma (Agama,Kesusilaan,Kesopanan Dan Hukum)

Hubungan Antar Norma (Agama,Kesusilaan,Kesopanan dan Hukum)-


Norma ialah kumpulan kaidah-kaidah sebagai pedoman hidup manusia guna
memperoleh ketertiban serta kedamaian di dalam masyarakat. Sanksi yang
diterapkan dari pelanggaran terhadap norma ini membedakan normadengan
produk sosial yang lain seperti budaya dan adat. Norma-norma pasti ada
kaitannya satu sama lain artinya saling berhubungan.

Kehidupan manusia dalam bermasyarakat, selain diatur dengan hukum


juga diatur dengan adanya norma-norma agama, kesusilaan, dan kesopanan,
serta kaidah-kaidah lainnya. Kaidah-kaidah sosial itu akan mengikat yang
berarti harus dipatuhi oleh anggota masyarakat di mana kaidah itu berlaku.
Hubungan antara hukum dan kaidah-kaidah sosial lainnya itu saling mengisi.
Artinya kaidah sosial mengatur kehidupan manusia dalam masyarakat di mana
hal-hal hukum tidak mengaturnya. Selain saling mengisi, juga saling
memperkuat. Suatu kaidah hukum. Kaidah agama, kesusilaan, dan kesopanan
juga berisi suruhan yang sama. Dengan demikian, tanpa adanya kaidah hukum
masyarakat sudah ada larangan. Hal yang sama juga berlaku untuk pelanggaran
hukum lainnya.

13
Hubungan Antar Norma (Agama,Kesusilaan,Kesopanan dan Hukum)
kaidah sebagai pedoman hidup manusia guna memperoleh ketertiban serta
(Agama,Kesusilaan,Kesopanan dan Hukum) Norma agama, kesusilaan,
kedamaian di dalam m Nih Hubungan Antar Norma kesopanan, dan hukum
tidak dapat dipisahkan antara satu sama lainnya, hanya saja dapat dibedakan
karena masing-masing norma tersebut memiliki sumber yang berlainan.
Sumber-sumber dari keempat norma tersebut, sebagai berikut.

a. Sumber norma agama adalah kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Sumber norma kesusilaan adalah moral.
c: Sumber norma kesopanan adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan.
d. Sumber norma hukum, adalah peraturan perundang-undangan, yurisprudensi,
kebiasaan, doktrin, dan agama.

BAB III
14
PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Norma merupakan kata yang berasal dari bahasa Belanda yaitu norm
yang memiliki arti patokan, pedoman, atau pokok kaidah dan bahasa Latin
yaitu mos yang memiliki arti tata kelakuan, adat istiadat, atau kebiasaan.
Norma adalah aturan atau kaidah yang berisi petunjuk hidup yang harus
ditaati oleh manusia. bersifat mengikat guna menciptakan ketertiban,
ketentaraman, keteraturan, keharmonisan, serta keamanan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Hakikat norma-norma, kebiasaan, adat istiadat, peraturan, yang berlaku
dalam masyarakat Kedudukan manusia sebagai makhluk monodualis
memberikan konsekuansi untuk berhubungan (berinteraksi) dengan
sesamanya. Dalam malakukan hubungan tersebut tentun harus ada aturan-
aturan yang menjadi pedoman agar dapat berjalan dengan baik.

1.2 Saran

Kami sebagai tim penyusun makalah ini mengharapkan bagi para pembaca
yang telah membaca makalah ini kiranya dapat memberikan saran dan kritik
serta masukan yang berarti pada perbaikan selanjutnya supaya makalah ini
menjadi makalah yang sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

Faridy. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP/MTS Kelas VII Jakarta:


Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
15
C.S.T. Kansil 1986. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia Jakarta. Balai
Pustaka.

Pendidikan Kewarganegaraan, Menumbuhkan Nasionalisme dan Patriotisme untuk


Kelas Vill Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah.

Contextual Teaching and Learning Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Menengah


Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII Edisi 4/AT Sugeng.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan: buku guru/ Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan.-- Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,2014.

LATIHAN SOAL

1.Keteraturan sosial yang merupakan salah satu kebutuhan sosial manusia tercipta apabila
semua anggota masyarakat bersikap dan berperilaku sesuai ….

16
a. peranannya

b. statusnya

c. kemampuannya

d. kedudukan sosialnya

e. nilai dan norma yang berlaku

Jawaban: e. nilai dan norma yang berlaku

2.Norma yang diikuti tanpa berpikir panjang berdasarkan atas tradisi disebut ….

a. folkways

b. mores

c. norma hukum

d. norma agama

e. norma kesusilaan

Jawaban: b. mores

3.Perbuatan yang biasanya dilakukan dengan meniru perilaku orang lain disebut ….

a. folkways

b. mores

c. custom

d. tradisi

e. fashion

Jawaban: d. tradisi

17
4.Hakikat manusia sebagai makhluk sosial adalah ….

a. selalu membutuhkan orang lain

b. tak dapat dipisahkan dari lingkungan alam

c. ingin selalu diakui keberadaannya

d. dapat mengungkapkan rasa estetikanya

e. mempunyai keyakinan pada diri sendiri

Jawaban: a. selalu membutuhkan orang lain

5.Seseorang yang melakukan kejahatan akan dihukum dengan tujuan untuk menyesuaikan
tindakan dan perilakunya dengan tata kelakuan yang berlaku di masyarakat. Hal itu
merupakan fungsi tata kelakuan dalam masyarakat dalam bentuk ….

a. memberi batas-batas pada perilaku individu

b. mengidentifkasi identitas individu dengan kelompoknya

c. memperkuat solidaritas dalam masyarakat

d. mengatur perilaku kolektif

e. mengatur hak asasi individu

Jawaban: b. mengidentifkasi identitas individu dengan kelompoknya

6.Norma dijadikan sebagai pedoman hidup dalam memenuhi kebutuhan sosial karena ….

a. berguna untuk mengatur perilaku manusia

b. dapat membentuk pola pikir anggota masyarakat

c. dapat memaksakan seseorang untuk tujuan tertentu

d. memberikan sanksi kepada anggota masyarakat

e. meningkatkan taraf kehidupan anggota masyarakat

Jawaban: d. memberikan sanksi kepada anggota masyarakat

18
7.Perilaku memberi hormat pada orang yang lebih tua, berkata lemah lembut, mencium
tangan orang tua sebelum berpergian, dan membuang sampah pada tempatnya adalah contoh
….

a. folkways

b. mores

c. custom

d. usage

e. fashion

Jawaban: a. folkways

8.Setiap kelompok masyarakat mempunyai tata kelakuan yang mengatur hubungan


antaranggota masyarakat yang berlaku bagi seluruh lapisan masyarakat. Tata kelakuan
berfungsi menjaga keutuhan dan kerja sama antaranggota masyarakat tersebut. Hal itu
merupakan fungsi tata kelakuan dalam masyarakat dalam bentuk ….

a. memberi batas-batas pada perilaku individu

b. mengidentifkasi identitas individu dengan kelompoknya

c. memperkuat solidaritas dalam masyarakat

d. mengatur perilaku kolektif

e. mengatur hak asasi individu

Jawaban: c. memperkuat solidaritas dalam masyarakat

9.Norma-norma yang telah mengalami proses berkembang menjadi bagian tertentu dari
lembaga kemasyarakatan dinamakan proses ….

a. institutionalization

b. constitutionalization

19
c. institutization

d. substitutions

e. aubjunctions

Jawaban: a. institutionalization

10.Salah satu contoh sikap menghormati orang lain dalam masyarakat, adalah tidak .…

a. semena-mena terhadap sesama

b. membeda-bedakan suku seseorang

c. menyombongkan diri di masyarakat

d. kewajiban membayar pajak

e. banyak main hakim sendiri

Jawaban: a. semena-mena terhadap sesame

20
21
22
23
24
25
26
27
28

Anda mungkin juga menyukai