Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Kelompok 4 Kelas A
Puji syukur kami panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkah dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Aturan-aturan Sosial Dalam Kehidupan Bermasyarakat” untuk
memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Pengantar Ilmu Sosial.Tidak lupa kami
berterima kasih kepada :
1. Ibu Dwi Herlindawati, S.Pd.,M.Pd. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Pengantar IlmuSosial.
2. Kedua orang tua yang telah mendukung baik moral maupun materi.
3. Semua teman mahasiswa pendidikan ekonomi yang telah mendukung
penyusunan outline ini.
Semoga makalah ini bisa berguna bagi kita semua serta dapat menambah
ilmu, wawasan dan pengetahuan terutama bagi pembaca dan kami sebagai penulis.
Penulis
i
DAFTAR ISI
3.2. Saran...............................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam setiap kehidupan sosial terdapat individu-individu yang memiliki
kecenderungan berperilaku menyimpang dalam arti perilakunya tersebut tidak
sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakatnya. Jika hal ini
dibiarkan maka akan terjadi konflik-konflik yang menyebabkan kekacauan dalam
kehidupan sosial tersebut. Untuk itu dalam setiap masyarakat tidak hanya
diperlukan nilai-nilai tetapi diperlukan juga aturan-aturan baik tertulis maupun
tidak tertulis yang mengatur prilaku setiap anggota masyarakat. Menurut Setiadi
dan Kolip (2011, hlm: 37), “Masyarakat adalah sekelompok manusia yang
bertempat tinggal di daerah tertentu dalam waktu yang relatif lama, memiliki
norma-norma yang mengatur kehidupannya menuju tujuan yang dicita-citakan.”
Dalam setiap masyarakat pasti terdapat norma-norma untuk mengatur perilaku
anggota-anggotanya. Norma memiliki peran yang fundamental dalam setiap
masyarakat. Karena tidak ada satu pun masyarakat tanpa memilki norma
didalamnya.
Menurut Berry, (2003. hlm 49) mengemukakan “Norma-norma, aturan
prosedural dan aturan prilaku dalam kehidupan sosial pada hakikatnya adalah
bersifat kemasyarakatan.” Yang dimaksud bersifat kemasyarakatan adalah bukan
saja karena norma-norma tersebut berkaitan dengan kehidupan sosial tetapi juga
karena norma-norma tersebut adalah pada dasarnya merupakan hasil dari
kehidupan masyarakat.
1
1.2Rumusan Masalah
1. Pengertian Aturan-Aturan Sosial
2. Jenis-Jenis Aturan Sosia
3. Fungsi Aturan Sosial
4. Pembagian aturan dan norma dalam masyarakat
1.3Tujuan Penulis
1. Mengetahui tentang pengertian aturan-aturan sosial
2. Mengetahui tentang Jenis-jenis aturan sosial
3. Mengetahui tentang fungsi aturan sosial
4. Mengetahui tentang pembagian aturan dan norma dalam masyarakat
1.4 Manfaat
Pembuatan makalah ini memiliki manfaat baik bersifat teoritis maupun raktis,
antara lain sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a) Makalah ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam memahami
Aturan-aturan sosial
b) Makalah ini diharapkan dapat dijadikan dasar dalam pengembangan
makalah selanjutnya
2. Manfaat praktis
a) Bagi mahasiswa, dapat dijadikan bahan pembelajaran aturan-aturan
sosial
b) Bagi penulis, dapat dijadikan sebuah modal untuk mempelajari tentang
aturan-aturan sosial
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2 JENIS-JENIS ATURAN SOSIAL
Aturan sosial terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Aturan Tertulis
Aturan tertulis pada umumnya adalah aturan yang mengikat dan dipasang
di tempat umum di mana semua anggota masyarakat dapat dengan mudah
melihatnya.
Ciri-ciri aturan tertulis adalah sebagai berikut.
1) Memiliki kekuatan hukum, artinya harus ditaati, bila tidak bisa dituntut
oleh pihakyang berwenang.
2) Sifatnya formal, artinya aturan tersebut resmi.
3) Berlaku umum, artinya aturan tersebut berlaku pada semua orang.
4) Dibuat oleh lembaga atau orang yang berwenang.
Misalnya, aturan untuk tamu yang menginap lebih dari 24 jam harus
dilaporkan ke ketua RT setempat, dan selalu ada aturan yang mengedepankan
kerukunan antar warga.
4
2.3 FUNGSI ATURAN SOSIAL
Peraturan penting dalam kehidupan bermasyarakat, eran aturan dalam
masyarakat disebutkan dan dirinci dalam buku Penyusunan RPP Kurikulum 2013,
disunting oleh Sugi, S.Pd., M.Pd., Hamidulloh Ibda (2019:177). Yaitu :
5
2.4 PEMBAGIAN ATURAN BERDASARKAN PENGIKATNYA
1. Cara (Usage)
Cara adalah norma yang paling lemah daya mengikatnya. cara
Usage lebih menonjol dalam hubungan atau individu. orang-orang yang
melanggar paling-paling akan mendapatkan cemoohan atau ejekan saja.
2. Kebiasaan
Kebiasaan adalah perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang
sama karena orang banyak menyukai dan menggagap penting, oleh
karena itu terus dipertahankan. Daya mengikatnya lebih tinggi
dibandingkan cara atau usage. Selain hanya merupakan soal rasa atau
selera belaka, kebiasaan merupakan tindakan yang berkadar moral
kurang penting. bila orang tidak melakukannya, maka akan dianggap
suatu penyimpangan terhadap kebiasaan umum dalam masyarakat.
3. Tata kelakuan
Tata kelakuan merupakan kebiasaan tertentu yang tidak sekedar
dianggap sebagai cara berperilaku, melainkan diterima sebagai norma
pengatur. Tata kelakuan mencerminkan sifat-sifat yang hidup dalam
kelompok manusia. Dan dilaksanakan sebagai alat kontrol oleh
masyarakat terhadap anggotanya. Tata kelakuan memaksa suatu
perbuatan sekaligus melarang perbuatan tertentu. Pelanggaran pada tata
kelakuan adalah sanksi yang agak berat, seperti dikucilkan secara diam-
diam dari pergaulan.
4. Adat istiadat
Merupakan aturan yang sudah menjadi tata aturan dalam
masyarakat yang sifat kekal serta memiliki keterpaduan(integritas) yang
tinggi dengan pola perilaku masyarakat. Anggota masyarakat yang
melanggar adat istiadat akan menerima sanksi yang keras yang kadang-
kadang secara tidak langsung diperlukan. Contoh hukuman adat yang
melarang terjadinya perceraian antara suami istri yang berlaku di daerah
lampung. Apabila terjadi penceraian maka, tidak hanya yang
bersangkutan yang tercemar namanya, tetapi seluruh keluarga dan
6
bahkan seluruh suku. Biasanya orang yang melakukan pelanggaran
tersebut di keluarkan dari masyarakat itu. Juga keluarganya sampai dia
dapat mengembalikan keadaan yang semula.
7
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Aturan adalah hasil kesepatan semua masyarakat yang harus ditaati
dan dilaksanakan. Karena, apabila aturan tidak di taati maka akan
mendapatkan sanksi. Aturan di bentuk untuk menciptakan suasana /
lingkungan yang aman, sejahtera, dan tentram.
Banyak sekali jenis aturan yang perlu ditaati, bisa tertulis maupun
tidak tertulis untuk di taati oleh masyarakat umum maupun lembaga.
Fungsi aturan sosial bagi masyarakat yakni sebagai kode etik, sebagai
norma, dan menjaga kerukunan antar warga.
4.2 Saran
penulis berharap untuk kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,
akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu
penulis perbaiki.
Oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan dari para pembaca
sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus
menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak
orang.
8
DAFTAR PUSTAKA
Nurmuharimah, Sariyanti.2007. Get Smart PKN Bandung: Grafindo
Media Pratama ( diakses pada tanggal 17 September Pukul 17.20)
Tumijan P., S.pd dan Stelli Meirencia S.pd . 2007. Super 100! Aku Juara
Kelas SD/MI Kelas 4. Gramedia Widiasarana Indonesia
( diakses pada tanggal 17 September Pukul 17.22)
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/12856/Kode-Etik-Dan-
Perilaku-Pedoman-Beretika-dan-Penjaga-Martabat-Pegawai.html
( diakses pada tanggal 18 September Pukul 09.21)