Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MULTIKULTURAL NORMA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

Dosen Pengampu:
Susi Eryani,SH,MH

Disusun oleh:
Kelompok 9
Laili Nur Fadillah (2212614040)
Novia Dita Ambara (2212614183)
Nurul Fadilah (2212614178)
Tri Rovitasari (2212614109)
Weni Usmiarti (2212614100)

KELAS 1A
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI HUSADA
BENGKULU 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan terhadap tuhan yang maha esa karena atas berkatnyalah
penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Multikultural Norma” tepat
pada waktunya.Makalah ini dapat diselesaikan bukanlah semata-mata usaha kami
sendiri melainkan berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak dan beberapa
sumber.Dengan ini,kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah
membantu baik bantuan secara fisik maupun batin yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan menjadi sumbangan pemikiran
kepada pembaaca khususnya para mahasiswa.Penulis mengharapkan kritik dan saran
untuk kesempurnaan makalah ini.Akhir kata,semoga makalah ini bermanfaat bag kita
semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
B.      Rumusan Masalah
C.      Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.      Pengertian Norma
B.      FungsI Dan Tujuan Norma
C.     Ciri-ciri Norma 
D.      Macam-macam Norma
1. Norma Formal
2. Norma Non-Formal
BAB III PENUTUP
A.      Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nilai mengandung harapan atau sesuatu yang diingginkan oleh manusia. Oleh
karena itu nilai bersifat normatif yang merupakan keharusan untuk mengwujudkan
dalam tingkah laku kehidupan manusia. Moral itu sendiri berarti kelakuan atau
tingkah laku. Setiap manusia dalam tindakan dan tingkah laku perbuatan digerakkan
oleh niali-nilai. Semua tingkah laku perbuatan manusia harus berpedoman pada
norma-norma kehidupan, seperti norma hukum, norma kesopanan, norma kesusilaan,
norma kejujuran, dan lain sebagainya. Dengan demikian, hubungan nilai, moral, dan
norma adalah nilai merupakan suatu keharusan, berupa ide dan ide ini memberi
pedoman, ukuran bagi manusia, pedoman/ ukuran ini berupa norma, baik dalam
hubungannya dengan manusia lain, alam dan dengan Tuhan yang Maha Esa. Nilai
adalah suatu ukuran terhadapa suatu objek tertentu. Moral adalah nilai-nilai dan
norma-norma menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya. Seseorang yang bersikap sesuai dengan nilai-, akhlak,
norma dan moral yang diyakininya dan diaplikasikan dalam kehidupan akan
memperoleh kehidupan yang lebih baik. Jadi, moral, akhlak, nilai dan norma
merupakan hal yang paling penting dalam pembentukan akhlakul karimah seorang
manusia
 Istilah Multikultural akhir-akhir ini juga mulai diperbincangkan di berbagai
kalangan berkenaan dengan merebaknya konflik etnis di negara ini. Multikultural
yang dimiliki Indonesia dianggap faktor utama terjadinya konflik. Konflik berbau
SARA yaitu suku, agama, ras, dan antargolongan yang terjadi di Aceh, Ambon,
Papua, Kupang, Maluku dan berbagai daerah lainnya adalah realitas yang dapat
mengancam integrasi bangsa di satu sisi dan membutuhkan solusi konkret dalam
penyelesaiannya di sisi lain. Hingga muncullah konsep multikulturalisme.
Multikulturalisme dijadikan sebagai acuan utama terbentuknya masyarakat
multikultural yang damai. 
B.        Rumusan Masalah
1.      Pengertian Multikultural
2.      Fungsi Dan Tujuan Norma
3.     Ciri-ciri Norma
4.     Macam-macam Norma 
C.        Tujuan
1.      Mengetahui Pengertian Norma
2.      Mengetahui Fungsi Dan Tujuan Norma
3.      Mengetahui Ciri-ciri Norma
4.      Mengetahui Macam-macam Norma
BAB II
A.Pengertian Norma
Norma berasal dari bahasa Belanda “norm” yang artinya patokan, pedoman, atau
pokok kaidah. Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
pengertian norma adalah sebuah aturan atau ketentuan yang mengikat warga
kelompok dalam masyarakat.

Beberapa orang juga mengatakan pengertian dan jenis norma berasal dari bahasa
Latin “mos” yang artinya kebiasaan, tata kelakuan, atau adat istiadat di suatu
wilayah. Pengertian dan jenis norma tersebut selanjutnya dijadikan ketentuan yang
mengikat dan mengatur tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Pengertian norma las diartikan sebagai petunjuk atau pedoman tingkah laku yang
harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan dalam kehidupan sehari-hari
berdasarkan suatu las an tertentu. Pengertian dan jenis norma ini kemudian akan
mengikat warga atau suatu kelompok di dalam bermasyarakat.

Pengertian dan jenis norma kemudian menjadi sebuah panduan, tatanan, dan
pengendali tingkah laku yang sesuai di masyarakat. Norma biasanya hanya berlaku
dalam suatu lingkungan masyarakat dengan tak tertulis, tetapi secara sadar
masyarakat akan mematuhinya.

Norma-norma yang ada memiliki beberapa fungsi, yang mana salah satunya adalah
sebagai pedoman dan aturan dalam kehidupan bermasyarakat. Sehingga norma pada
dasarnya dibuat untuk dilaksanakan. Ada norma yang sifatnya dogmatis sehingga
mengikat dan harus dipatuhi.

Jika norma di dalam masyarakat tidak dilaksanakan oleh setiap anggota masyarakat,
maka tatanan suatu masyarakat tersebut akan kacau karena ada yang melanggar
berbagai peraturan yang sudah ada dan berlaku.
B.Fungsi Dan Tujuan Norma

Di dalam norma juga memiliki fungsi dan tujuan dari norma itu sendiri. Karena
norma merupakan suatu hal yang penting bagi masyarakat untuk menjaga
keseimbangan dan kedamaian bersama, maka berikut ini fungsi norma dibentuk.
1. Untuk memastikan terciptanya kehidupan masyarakat yang lebih aman, tentram,
dan tertib.
2. Untuk mengatur perbuatan masyarakat agar sesuai dengan nilai yang ada dan
berlaku.
3. Agar dapat mencegah adanya benturan kepentingan antar masyarakat.

4. Untuk membantu masyarakat dalam mencapai tujuan atau kesepakatan bersama.

5. Digunakan sebagai petunjuk maupun pedoman yang dapat digunakan untuk


menjalani hidup di lingkungan masyarakat sebagai individu.

6. Norma digunakan untuk mengatur perilaku dan tingkah laku suatu masyarakat.

7. Norma digunakan agar adanya suatu batasan untuk tidak dilanggar.

8. Norma digunakan untuk mendorong individu agar dapat beradaptasi dengan


lingkungan masyarakat yang ada dan berdasarkan nilai-nilai yang berlaku.

C.Ciri-ciri Norma

Tentu saja, pengertian dan jenis norma akan berbeda dengan aturan lainnya. Hal
yang dapat dijadikan patokan membedakan norma dengan aturan lainnya adalah
melalui ciri-ciri yang dimilikinya. Berikut ini merupakan ciri-ciri norma yang wajib
diketahui.

1. Norma yang ada biasanya tidak tertulis dan dilakukan sebagai bentuk kebiasaan.

2. Norma yang tercipta di suatu lingkungan masyarakat biasanya atas hasil


kesepakatan yang dapat diterima dan dijalankan setiap orang dalam masyarakat
tersebut.
3. Sebagai masyarakat, norma tersebut sudah sepantasnya dijalankan dan menjadi
kewajibannya untuk menaati norma yang ada.

4. Jika ada yang melanggar norma yang sudah disepakati bersama, maka orang
tersebut akan mendapat sanksi maupun hukuman yang juga sudah disepakati
sebelumnya.

5. Pengertian dan jenis norma bergantung seiring berkembangnya zaman. Oleh


sebab itu, norma dapat berubah dan juga diperbarui seiring perubahan zaman dan
sifat norma ini fleksibel atau menyesuaikan.

6. Norma yang berlaku di sebuah lingkungan masyarakat harus melalui persetujuan


seluruh masyarakat secara sadar.

D.Macam-macam Norma

Di dalam lingkungan bermasyarakat, pengertian dan jenis norma yang disebut


mengikat tersebut terbagi atas dua macam norma berdasarkan sifatnya.

3. Norma Formal
Pengertian dan jenis norma yang macamnya merupakan norma formal merupakan
suatu aturan yang dijalankan oleh masyarakat yang dirumuskan oleh pihak yang
berwenang, seperti pemerintah maupun lembaga masyarakat atau institusi resmi
yang berguna untuk mengatur masyarakat dan memastikan adanya kesepakatan
bersama yang sifatnya resmi maupun bersifat formal.

Contoh dari pengertian dan jenis norma formal di antaranya, mengenai pelestarian
lingkungan hidup yang diatur di dalam Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2008 yang
tertera di dalam Lembaran Daerah. Contoh kedua yakni norma mengenai penataan
permukiman yang diatur di dalam Peraturan Daerah No. 7 tahun 2008 yang tertera
pada Lembaran Daerah.

Norma formal selanjutnya yakni mengenai kependudukan yang kemudian diatur di


dalam Peraturan Daerah No. 15 Tahun 2008 yang tertera di dalam Lembaran
Daerah, dan masih lagi berbagai aturan mengenai norma formal.
4. Norma Non-formal
Macam norma yang kedua adalah norma non-formal yang merupakan suatu
bentuk ketentuan maupun suatu aturan yang dijalankan masyarakat di dalam sebuah
lingkungan tanpa diketahui siapa yang merumuskannya dan biasanya bentuk dari
norma non-formal ini tidak tertulis.

Meskipun tidak tertulis, masyarakat tetap menjalankan norma tersebut karena


adanya kesadaran maupun sudah menjadi kebiasaan di dalam diri untuk menjaga
keharmonisan lingkungan masyarakat yang sifatnya tidak resmi dan tidak memaksa
masyarakatnya untuk menjalankan aturan tersebut.

Contoh dari norma non-formal di antaranya adalah aturan-aturan yang ada di rumah
maupun di dalam suatu keluarga. Misalnya bagaimana cara bersikap di depan
umum, cara bersikap saat makan, minum, ada tamu, aturan berpakaian, dan lain
sebagainya merupakan norma non-formal yang tercipta dari sebuah kebiasaan.
BAB III

A.Kesimpulan

Pada hakikatnya, kita sebagai manusia dimana makhluk sosial yang hidup
berdampingan dengan orang lain dan membutuhkan satu sama lain, penting untuk
saling menghargai satu sama lain dengan menjaga dan menaati peraturan-peraturan
yang berlaku. Kita dapat melakukannya dengan menjalankan norma yang ada agar
kedamaian tercipta dan konflik tidak terjadi dalam lingkungan tersebut.

Nah, seperti itulah penjelasan mengenai beragam norma yang ada di tengah
masyarakat khususnya di Indonesia beserta jenis, fungsi, dan juga contohnya yang
dapat berbeda dari satu lingkungan dengan lingkungan lainnya.
DAFTAR PUSAKA

Anonim. 2012. Pengertian Definisi Norma Menurut Ahli. [Online]. Tersedia di


http://definisipengertian.com/2012/pengetian-definsi-normamenurut-para-
ahli/Pengertian Norma Agama menurut Para tokoh. (Diunduh 18 April 2014).
Arikunto, Suharimi. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto,
Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Basyir,
Ahmad Azhar. 2000. Hukum Perkawinan Islam. Yogyakarta: Andi Offset. Geldard,
Kathryn dan David, G. 2011. Konseling Remaja. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gumilar, Agus. 2012. Kajian Pustaka Dan Kerangka Pemikiran. [Online]. Tersedia
di http://blogs.unpas.ac.id/agusgumilar/2012/06/21/kajianpustaka-dan-kerangka-
pemikiran/. (Diunduh 30 Maret 2014). Gunawan, Arif. 2010. Pernak Pernik
Pernikahan. Yogyakarta: Hanggar Kreator. Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu
Media Pengajaran. Jogjakarta: Diva Press. Pio, Andy. 2013.

Anda mungkin juga menyukai