Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PRANATA SOSIAL

“Mendeskripsikan Ruang Lingkup Tumbuh Kembangnya Pranata Sosial Dalam


Kehidupan Masyarakat”

Disusun Oleh:

1. Venny andeska Rahyu 1811270034


2. Angga Karomi 1811270032
3. Riki Arianda 1811270033

Dosen Pembimbing

Dr.Adisel,M.Pd

PRODI TADRIS ILMU PENGETAHUAN IPS

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan kami
semua kekuatan serta kelancaran dalam menyelesaikan makalah berjudul “Mendeskripsikan
Ruang Lingkup Tumbuh Kembangnya Pranata Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat”dapat
selesai seperti waktu yang telah kami rencanakan.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang
telah berkontribusi dengan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan
rapi.kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.

Namun terlepas dari itu,kami memahami makalah ini masih jauh dari kata
sempurna,sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun
demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bengkulu,19 Maret 2020

penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………….……………………………………………..ii

DAFTAR ISI………………………………….………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN…………………….…………………………….........................1

A. Latar Belakang………………………..………………………………......................1
B. Rumusan Masalah……………………………….……………………......................1

BAB II PEMBAHASAN……………………..…………………..………….......................2

A. Deskripsi proses pertumbuhan pranata sosial dalam kehidupan masyarakat..….......2


1. Norma sosial..................................................................…………………………..2
2. Sistem Pengendalian Sosial.....................................……………………………....4

BAB III PENUTUP………………………………………………………….......................6

A. Kesimpulan……………………………………………………...................……......6
B. Saran............................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pranata sosial terbentuk melalui norma-norma atau kaidah-kaidah yang biasanya


terhimpun atau berkisar (bersentripetal atau pengaruh ke titik pusat) di sekitar fungsi-fungsi
atau tugas-tugas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok karena tujuannya
adalah mengatur cara berpikir dan cara bertindak untuk memenuhi kebutuhan pokok. Ada
himpunan kaidah yang befungsi pemenuhan pokok yang lain. Dengan kata lain bahwa
pranata sosial merupakan himpunan kaidah-kaidah atau norma-norma.

Supaya hubungan yang ada didalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat perbeda-
beda,diperlukan sebuah pranata sosial budaya, yang dimana mempunyai fungsi-fungsi dan
aturan untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan bermasyarakat.Dalam makalah ini akan
dipaparkan mengenai Dinamika pranata sosial dan jenis-jenis pranatasosial serta perubahan
pranata sosial. perubahan sosial, arah perubahansosial yang merupakan suatu
gejala perubahan dari suatu keadaan sosial tertentu ke dalam sosial lainnya.Karena itu,
perubahan sosial pasti memiliki suatu arah atau tujuan tertentu.

B.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

A. Deskripsi proses pertumbuhan pranata sosial dalam kehidupan masyarakat


1. Norma Sosial
2. Sistem Pengendalian Sosial

1
BAB II

PEMBAHASAN

A.DESKRIPSI PROSES PERTUMBUHAN PRANATA SOSIAL DALAM KEHIDUPAN


MASYARAKAT

1. Norma Sosial

Norma dalah wujud konkrit dari nilai yang merupakan


pedoman, berisi keharusan bagi individu atau masyarakat. Norma dianggap positif apabila
dianjurkan atau diwajib kan oleh lingkungan sosialnya.Sedangkan norma dianggap
negatif,apabila tindakan atau prilaku seseorang dilarang dalam lingkungan sosialnya. Karena
norma sosial sebagai ukuran untuk berperilaku sehingga individu dapat menyesuaikan diri
dengan norma yang telah disepakati, maka diperlukan sanksi bagi individu yang melanggar
norma. Karena seseorang yang melanggar norma harus diberikan penyadaran
bahwa perbuatannya tersebut tidak sesuai dengan aturan.

Norma-norma yang terdapat di dalam kehidupan masyarakat mempunyai kekuatan


mengikat yang berbeda-beda. Ada norma yang lemah kekuatan mengikatnya,
ada juga yang kuat. Berkenaan hal tersebut dikenal ada empat pengertian norma, sebagai
berikut:

1) .Cara (usage), penyimpangan terhadap cara tidak akan mendapat hukuman


yang berat, tetap hanya celaan.Contohnya orang yang
makan bersuara, cara makan tanpa sendok dan garpu
2) Kebiasaan (folkways), perbuatan yang berulang-ulang sehingga menjadikebiasasan.
Kebiasaanmempunyai kekuatanmengikat dibandingkan cara.Bila tidak dilakukan
dianggapmenyimpang dari kebiasaanumum dan masyarakat.Memberi hormat
kepadaorang lain yang lebih tua,mendahulukan kaum wanitawaktu antri dan
sebagainya
3) Tata kelakuan (mores),kebiasaan yang dianggaptidak hanyasebagai perilakusaja,
tetapi diterima sebagainorma-norma pengatur

2
4) Adat istiadat (costum), yaitutata kelakuan yang menyatudengan pola-pola
perilakumasyarakat dan memilikikekuatan mangikat yanglebih.bila dilanggar
akanmendapat sanksi keras darimasyarakat.

Dalam masyarakat dikenal beberapa norma yang mengatur pola perilaku setiap individu
sebagai berikut:

1) Norma tidak tertulis yang dilakukan (informal) masyarakat dan telah melembaga,


yang lambat laun akan berupa peraturan dan tertulis pula,walupun sifatnya tidak
bakutetapi tergantung pada kebutuhan saat masyarakat, hal ini berupa gabungan dari
folk-sway dan mores,seperti kebutuhan keluarga, cara membesarkan anak. Dari
lembaga terkecil sampai masyarakat, akan mengenal norma prilaku, nilai cita-cita dan
system hubungan sosial. Karena itu suatu lembaga mencakup :
a.Seperangkat pola prilaku yang telah distandarisasi dengan baik
b.Serangkaian tata kelakuan,sikapdan nilai-nilai yang mendukung,dan
c.Sebentuk tradisi, ritual,upacara simbolik dan pakaian adap serta perlengkapan yang
lain.
2) Norma tertulis (formal), biasanya dalam bentuk peraturan atau hukum yang telah yang
telah dibakukan dan berlaku dimasyarakat contohnya:
1.Norma yang umum berhubungan dengan kepentingan dan ketentraman warga
masyarakat banyak.seperti mengganggugadis yang lewat dll.
2.Norma itu bertujuan mengatur dan menegakan kehidupan masyarakat, agar meresa
tentram dan aman dari segala gangguan yang dapat merasahkan.
3) Tindakan atau perbuatan yang dilakukan individu atau sekelompok masyarakat
berupa disengaja atau meniru tindakan orang lain.contohnya:individu meniru
pakaiannya atau penampilan kelompok musik. tentunya berdasarkan klasifikasi di
atas,beberapa norma yang umumnya berlaku dalam kehidupan suatu
masyarakat,sebagai berikut:
1.Norma kesopanan / etika, adalah norma yang berpangkal pada aturan tingkah laku
yang diakui masyarakat, seperti
cara berpakaian, cara bersikap dan berbicara dalam pergaulan.Contohnya : memakai
pakaian yang minim bagi perempuan tidak umum adalah tidak sopan

3
2.Norma kesusilaan, norma ini mengatur bagaimana seseorang dapat berperilaku
secara baik dengan pertimbangan moral atau didasarkan pada hari nurani atau ahlak
manusia. Contohnya :tindakan pembunuhan atau perkosaan tentu banyak ditolak oleh
masyarakat dimanapun, bagi masyarakat Indonesia berciuman di depan masyarakat
umum dianggap melanggar norma susila walaupun mereka pasangan suami istri
3.Norma agama, didasarkan pada ajaran atau akidah suatu agama.dalam agama
terdapat perintah dan larangan yang harus dijalankan pemeluknya
4.Norma hukum, merupakan jenis norma yang paling jelas dan kuat ikatannya karena
merupakan norma yang baku. Didasarkan pada perintah dan larangan yang mengatur
tata tertib dalam suatu masyarakat dengan ketentuan yang sah dan terdapat penegak
hukum sebagai pihak yang berwenang menjatuhkan sanksi.Contohnya : seorang
terdakwa melakukan pembunuhan terancana divonis oleh hakim dengan dikenakan
hukuman minimal 15 tahun
5.Norma kebiasaan,didasarkan pada hasil perbuatan yang dilakukan berulang-
ulang dalam bentuk yang sama sehingga manjadi sautu kebiasaan. Contohnya :mudik
di hari raya.
Selain hal-hal diatas, agar aturan-aturan atau norma-norma sosial dapat diterapkan
dalam kehidupan masyarakat, maka norma-normatersebut harus
melembaga(institutionalized ). Agar norma
sosial biasa melembaga, maka sebagai berikut:
a) diketahui; 
b) dipahami;
c) ditaati;
d) dihargai.

2.  Sistem pengendalian sosial

Didalam kehidupan sehari-hari sistem pengendalian sosial atau sosial control


seringkali diartikan sebagai pengawasan oleh masyarakat terhadap jalannya
pemerintahan,khususnya pemerintahan beserta aparaturnya.Kontrol sosial atau pengendalian
sosial terutama bertujuan untuk mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan-
perubahan yang terjadi dalam masyarakat.

4
Dari sudut sifatnya dapat lah dikatakan bahwa pengendalian sosial dapat bersifat
preventif atau represif atau bahkan kedua-duanya. Preventif merupakan suatu usaha
pencegahan terhadap terjadinya gangguan-gangguan pada keserasian antara kepastian dengan
keadilan.Misalnya melalui proes sosialisasi, pendidikan formal atau informal.Sedangkan
usaha-usah represif bertujuan untuk mengembalikan keserasian yang pernah mengalami
gangguan. Misalnya penjatuhan sanksi terhadap warga masyarakat yang melanggar atau
menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku.Suatu proses control sosial dapat dilaksanakan
dengan berbagai cara seperti cara-cara tanpa kekerasan(persuasive) ataupun dengan
paksaan(coersive):

Selain cara tersebut dikenal pula teknik-teknik compulsion dan pervasion:

a) Compulsion, diciptakan situasi demikian rupa, sehingga seseorang terpaksa taat


atau mengubah sikapnya, yang menghasilkan kepatuhan secara tidak langsung; 
b) Pervasion, norma yang ada di ulang-ulang penyampaiannya sedemikian rupa,
dengan harapan bahwa haltersebut masuk dalam aspek bawah sadar
seseorang.dengan demikian orang tersebut akan mngubah sikapnya sehingga
serasi dengan hal-hal yang diulang-ulang penyampaiannya itu.

5
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Pranata sosial terbentuk melalui norma-norma atau kaidah-kaidah yang biasanya


terhimpun atau berkisar (bersentripetal atau pengaruh ketitik pusat ) di sekitar fungsi-fungsi
atau tugas-tugas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok karena tujuannya
adalah mengatur cara berpikir dan cara bertindak untuk memenuhi kebutuhan pokok.Macam-
macam pranata sosial dalam masyarakat adalah pranata
keluarga, pranata agama, pranata politik, pranata pendidikan,pranata ekonomi, pranata keseni
an, pranata pelayanan sosial, dan pranata ilmiah.

B. Saran

Dalam rangka kedudukan dalam suatu pranata, diharapkan individu warga masyarakat
bertindak menurut norma-norma khusus dari kedudukan khusus dalam pranata itu. Tingkah
laku individu yang mementaskan suatu kedudukan tertentu disebut dengan suatu istilah
ilmiah, yaitu peranan sosial (sosial  role atau role saja).

6
DAFTAR PUSTAKA

Enny Agustina. (2019).The Role of Community Empowerment Carried out by


VillageGovernment in the Regional Autonomy Era. UNIFIKASI :Jurnal Ilmu Hukum, 6(1),
34-39. DOI :10.25134/unifikasi.v6i1.1482

Ningrum, Epon. Dkk. 2016.Tempat Ruang dan Sistem Sosial .Bandung. UPI Press.

Rukandi,Kanda.dkk. 2016.Perspektif Sosial Budaya. Bandung : UPI Press.

Rohman, Arif.dkk. 2013.Sosiologi.Klaten : PT Intan Prawira.

Agustina, Enny,2018,Legal  Malfunctions And Efforts  In Reconstructing The LegalSystem


Service: A State Administrative Law Perspective, Jurnal DinamikaHukum, Vol 18 No 3,
PP.357-364.

Anda mungkin juga menyukai