Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

NILAI DAN NORMA SOSIAL

Nama : Nadila Suryani Malo


Nim : 1321053
Matkul : Ilmu Negara

Universitas Kristen Wira Wacana Sumba


Tahun Ajaran 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan pada kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena
saya dapat menyelesaikan Tugas Makalah “NILAI DAN NORMA SOSIAL YANG
DIAJARKAN DARI KECIL SAMPAI DEWASA"
saaya menyadari bahwa makalah yang saya selesaikan ini masih jauh dari
kesempurnaan.oleh karena itu mengharapkan kritik dan saran dari semua
kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah.Terima Kasih

 
 
 
 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………...i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………….. 1
1.3 Tujuan………………………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN 2
2.1 Pengertian Nilai Sosial…………………………………………………….. 2
2.2 Fungsi Nilai Sosial…………………………………………………………. 2
2.3 Pengertian Norma Sosial…………………………………………………... 3
2.4 Fungsi Norma Sosial……………………………………………………….. 3
2.5 Bentuk-bentuk Norma Sosial……………………………………………….4

BAB III PENUTUP……………………………………………………………….. 8


3.1 Kesimpulan………………………………………………………………… 8
3.2 Saran……………………………………………………………………….. 8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di dalam kenyataan kehidupan sehari-hari dalam masyarakat tidaklah
hanya berwujud suatu jumlah perilaku dah hubungan-hubungan antara
manusia, melainkan sekaligus juga berwujud dalam suatu sistem determinan
yang disebut sistem nilai dan  norma. Norma dan nilai merupakan sesuatu
yang sangat penting serta tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan
bermasyarakat,karena keduanya merupakan alat untuk mengarahkan dan
mengontrol perilaku warga masyarakat.
Tanpa adanya nilai dan norma dalam kehidupan bermasyarakat, maka
dalam kehidupan bermasyarakat tersebut akan banyak terjadi banyak konflik
dan kericuan di berbagai tempat karena tidak adanya alat yang digunakan
sebagai pedoman perilaku. Oleh karena itu dalam bab ini saya akan
membahas serta menjabarkan mengenai norma dan nilai yang di ajarkan
dari kecil sampai dewasa Dalam Kehidupan Bermasyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari norma dan nilai sosial?
2. Apa sajakah bentuk-bentuk norma sosial?
 
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari nilai dan norma sosial
2. Menjelaskan bentuk-bentuk norma sosial
 
 
 
 
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nilai Sosial


Kita sering mendengar dan bahkan menggunakan istilah ”nilai”.Nilai
adalah sebuah konsep yang menunjukkan sesuatu yang berharga dalam
kehidupan, itulah sebabnya nilai sering kali dipahami sebagai hal-hal yang
baik NILAI SOSIAL adalah nilai yang dianut dan dianggap penting oleh
suatu kelompok masyarakat.

2.2 Fungsi Nilai Sosial


a) Mengarahkan masyarakat dalamberpikir dan bertingkah laku
b) Sebagai alat solidaritas
c) Sebagai kontrol perilaku masyarakat
d) Sebagai penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peran sosialnya
 
2.3 Pengertian Norma Sosial
Norma sosial yaitu merupakan seperangkat aturan yang digunakan oleh
masyarakat, sebagai pedoman untuk bersikap, perperasaaan, berpikir, maupun
bertindak serta patokan prilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
Norma sosial akan berfungsi dengan baik apabila norma itu sudah
melembaga (institutionalized) dalam diri masyarakatnya dan disertai dengan
syarat-syarat:
a) Diketahui oleh masyarakat
b) Dipahami dan dimengerti
c) Dihargai
d) Ditaati dan dilaksanakan
 
2.4 Fungsi Norma Sosial
Norma memiliki fungsi tertentu dalam kehidupan bermasyarakat.
Beberapa fungsi norma tersebut antara lain meliputi :
a) Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan nilai yang berlaku  
b) Menciptakan ketertiban dan keadilan dalam masyarakat 
c) Membantu dalam mencapai tujuan bersama 
d) Menjadi dasar dalam memberi sanksi kepada masyarakat yang melanggar
norma 

2.5 Bentuk-bentuk Norma Sosial


a. Usage ( cara)
Usage (cara) adalah cara melakukan sesuatu dalam hubungan atau
interaksi antar individu dalam masyarakat. Usage merupakan jenis norma
yang paling lemah daya ikatnya.
Contoh Usage:
- Cara orang menyatakan kepuasan sesudah makan.  
b. Folkways(kebiasaan)
Folkways adalah kebiasaan suatu kelompok dalam melakukan suatu
hal,   dengan kekuatan sanksi lebih kuat dari usage.
⮚ Menurut Horton & Hunt ( 1987) ada dua macam kebiasaan yaitu:
- Yang perlu diikuti atau dipatuhi sebagai perilaku yang baik dan
sopan
- Yang harus dipatuhi karena dianggap penting bagi kesejahteraan
masyarakat 
⮚ Ciri-ciri kebiasaan
- Tidak tertulis
- Tidak diketahui siapa pembuatnya
- Tidak diketahui kapan dibuatnya
- Sanksi ringan (dicemooh/diejek, dll)
- Eksistensinya bisa dibantah
- Penghukuman komunal
Contoh dari kebiasaan
- Mengendarai kendaraan di jalur sebelah kiri jalan, berjabat tangan,
meng-gunakan baju batik pada acara resmi, dll. 
c. Mores (Tata Kelakuan)
Mores adalah aturan yang sudah diterima oleh masyarakat dan
biasanya berhubungan dengan sistem kepercayaan atau keyakinan agama.
Mores adalah norma yang dilandasi oleh moral. Oleh karena itu
dalam percakapan sehari-hari norma ini lebih dikenal sebagai norma
moral. Mores tidak dibuat secara tiba-tiba, melainkan tumbuh secara
bertahap melalui kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam masyarakat.
⮚ Ciri-ciri tata kelakuan:
- Tidak tertulis
- Tidak diketahui siapa pembuatnya
- Tidak diketahui kapan dibuatnya
- Sanksi relatif lebih berat
- Eksistensinya tidak bisa dibantah
- Penghukuman komunal
Contoh dari tata kelakuan:
- Mores dapat berupa larangan (tabu) di bidang makanan seperti:
larangan memakan daging sapi, kuda, babi. Larangan dalam
menampilkan diri seperti: mempertontonkan buah dada, tungkai,
siku. Ataupun larangan dalam berbahasa seperti; larangan
mengucapkan mantra tertentu. 
d. Custom ( Adat Istiadat)
Custom (adat istiadat) merupakan jenis norma yang memiliki sanksi
yang keras bagi pelanggarnya. Berupa penolakan dan pengadilan.
Contoh dari custom:
- Seperti halnya adat sungkeman kepada orang yang lebih tua. 
e. Law (Hukum)
Norma hukum adalah serangkaian kaidah atau petunjuk hidup
manusia yang dibuat oleh pejabat yang berwewenang, berisikan perintah
ataupun larangan bagi manusia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, yang apabila melanggar akan dijatuhi sanksi oleh pihak
yang berwewenang.
Contoh dari norma hukum :
- Orang yang mencuri dan membunuh akan di jatuhi sanksi sesuai
dengan perundang-undangan.
 
2.6 Pengertian dan Pentingnya Sosialisasi
Sosialisasi adalah: suatu proses pembelajaran terhadap nilai-nilai,
norma-norma, perasaan, sikap, perilaku, ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta tindakan-tindakan yang dianggap tepat oleh suatu masyarakat atau oleh
suatu kebudayaan tertentu.
Tujuan Sosialisasi:
a) Membekali seseorang dengan ketrampilan yang dibutuhkan dalam
kehidupan bermasyarakat.
b) Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif
c) Mengendalikan fungsi-fungsi organik melalui latihan-latihan mawas diri
yang tepat
d) Membiasakan diri dengan nilai-nilai kepercayaan pokok yang ada di
masyarakat.
 
 
2.7 Media-media Sosialisasi
a. Keluarga
Keluarga adalah lembaga yang paling terkait erat dengan proses
sosialisasi seseorang, karena keluarga merupakan kelompok primer yang
selalu terjadi tatap muka diantara anggotanya sehingga selalu mengikuti
perkembangan anggota-anggotanya.
Fungsi keluarga:
⮚ Menjaga dan memelihara anak.
⮚ Tempat awal persemaian nilai dan norma.
⮚ Tempat persemaian cinta dan kasih sayang.
⮚ Tempat perlindungan bagi anggota keluarganya.
b. Sekolah
Seperti halnya keluarga, sekolah memperoleh mandat untuk
mensosialisasikan norma dan nilai kebudayaan bangsa dan negara, yang
berpengaruh besar dalam pembentukan sikap dan perilaku seorang anak
dalam mempersiapkan penguasaan peran-peran baru di masyarakat/
Fungsi Sekolah:
⮚ Menyiapkan anak-anak untuk menyongsong kehidupan di masa depan.
⮚ Membantu perkembangan potensi anak sebagai pribadi yang utuh dan
makhluk sosial yang bermanfaat/
⮚ Memperkaya kehidupan dengan memperluas wawasan pengetahuan.
⮚ Membentuk warga negara yang patriotik dengan pelajaran tentang
kekayaan negara, peningkatan persatuan dan kesatuan bangsa 
c. Kelompok Teman Sebaya
Menurut Piaget: hubungan antara teman sebaya lebih demokratis
dibanding hubungan orang tua dengan anak. Hubungan antara teman
sebaya lebih diwarnai oleh semangat kerjasama dan saling memberi
diantara anggotannya.
Dalam kelompok teman sebaya, aturan perilaku dicari dan diuji
kemanfaatan-nya secara bersama-sama. Ketika anak mulai tumbuh
dewasa, peran keluarga dalam perkembangan sosial semakin berkurang
dan digantikan dengan kelompok teman sebaya.
Fungsi Kelompok teman sebaya:
⮚ Dapat membantu remaja mencapai kemandirian.
⮚ Membantu remaja untuk menjalani transisi ke arah yang lebih dewasa.
d. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja merupakan sarana sosialisasi setelah individu
melewati masa kanak-kanak dan masa remaja, karena pada umumnya
individu yang dalam lingkungan kerja sebagaian besar dewasa.
Dalam lingkungan kerja inilah individu akan saling berinteraksi dan
berusaha menyesuaikan diri dengan nilai dan norma yang berlaku
didalamnya.
e. Media Massa
Media massa merupakan media sosialisasi yang kuat dalam
membentuk keyakinan-keyakinan baru.atau mempertahankan keyakinan
yang sudah ada.. Proses sosialisasai melalui media massa ruang
lingkupnya lebih luas daripada media sosialisasi yang lain. Iklan-iklan
yang ditayangkan disinyalir telah menyebabkan pperubahan pola
konsumsi, bahkan gaya hidup warga masyarakat.

  Dampak Sosialisasi Bagi Individu Maupun Masyarakat


Dampak secara individu yaitu menanamkan dan memperkuat nilai-nilai
religius, kebersamaan, dan cintakasih kepada sesama manusia. kita terima
dari masyarakat, kita bisa menjadi individu yang mempunyai kepribadian
sesuai dengan lingkungan sekitar kita, sehingga kita bisa diakui dan diterima
sebagai anggota di dalam masyaakat .
Dampak sosialisasi terhadap masyarakat yaitu untuk memperkuat rasa
soidaritas dan kerjasama diantara masyarakat
 

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam Kehidupan bermasyarakat keberadaan nilai dan norma
sangatlah penting, keduanya tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan
bermasyarakat. Hal ini karena keduanya berfungsi sebagai pedoman
berprilaku dan bertindak sekaligus sebagai pengawas (kontrol) prilaku
manusia dengan daya tekan dan daya mengikat agar manusia berprilaku
sesuai dengan norma yang berlaku.
Manusia (individu) dapat berprilaku atau bertindak sesuai dengan nilai
dan norma yang berlaku apabila individu itu telah memperoleh sosialisasi
tentang nilai dan norma tersebut. Karena dengan melalui proses sosialisasi
maka individu tersebut akan bisa mengetahui batasan-batasan dalam
norma-norma yang berlaku, sehingga dia tidak akan melakukan tindakan
yang bertentangan dengan norma tersebut.
 
3.2 Saran
Kami menyarankan kepada masyarakat agar tetap memegang teguh
norma adat yang dianut pada setiap daerah sebagai identitas lokal daerah
tersebut, serta sebagai salah satu bentuk kebinekaan negara kesatuan
republik Indonesia dan juga sebagai kekayaan negara. Norma tersebut harus
tetap dipertahankan selama itu baik dan tidak bertentangan dengan hukum
yang berlaku di Indonesia. Karena norma adat juga berfungsi sebagai
salahsatu filtrasi bagi masyarakat dalam menerima norma/kebudayaan baru
yang masuk di daerahnya.
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA
 
Narwoko J.Dwi,Bagong Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Saptono, Bambang Suteng.2006.Sosiologi untuk SMA Kelas X.Jakarta:Phibeta.

Anda mungkin juga menyukai