Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
Nim : 2011150025
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah dengan judul “ ANTROPOLOGI HUKUM” dapat tersusun sampai dengan
baik dan terselesaikan. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan .....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
A. Kesimpulan..............................................................................................................7
B. Saran........................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragaman budaya, hal ini
dikarenakan Indonesia terdiri dari berbagai suku dan adat budaya. Setiap suku dan adat
istiadat memiliki tradisi yang berbeda seperti ditandai dengan etnik, suku, ras, bahasa,
kesenian, agama atau kepercayaan, cara berpakaian prilaku/pola hidup masyarakat dan
sebagainya sehingga dapat dibedakan antara suku satu dengan suku-suku lainya,
keberagaman budaya itu merupakan suatu kenyataan dan sekaligus merupakan kekayaan
yang harus kita lestarikan agar tetap menjadi ciri khas dari negara kita yang memiliki
berbagai macam adat dan budaya.1
1
http://repository.upi.edu/16624/4/S_PKN_1105538_Chapter1.pdf
2
Soerjono Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta. Rajawali Pers. hlm.150.
1
kompleks unsur-unsur kebudayaan yang tampaknya sangat digemari warga
masyarakatnya sehingga mendominasi seluruh kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja tingkatan-tingkatan dalam norma sosial
2. Bagaimana peran norma sosial dalam kebudayaan
C. Tujuan
1. Mempelajari tingkatan-tingkatan dalam norma sosial
2. Mengetahui tentang peran norma sosial dalam kebudayaan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial Sebagai makhluk sosial, manusia
tidak dapat hidup sendiri tanpa keberadaan orang lain. Manusia harus berhubungan
dengan individu lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu,
dibutuhkanlah suatu aturan yang membatasi tingkah laku setiap mereka. Sehingga
terciptanya suatu hubungan yang baik tanpa adanya salah satu pihak yang dirugikan.
Tidak dapat dimungkiri bahwa keberadaan norma sosial digunakan sebagai pelindung
dari pengaruh-pengaruh negatif atau buruk dari individu lain.
Awalnya, norma sosial merupakan suatu petunjuk yang dipakai oleh beberapa orang
saja. Namun, lambat laun petunjuk tersebut disepakati secara bersama sebagai pedoman
dalam bertingkah laku. Dengan adanya norma, seseorang tidak dapat bertingkah laku
sesuka hatinya dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, adanya norma sosial membuat
seseorang berpikir dua kali terhadap tingkah laku mereka dalam masyarakat, terlebih di
dalam norma terdapat adanya sanksi yang tegas dan mengikat. Sanksi-sanksi tersebut
biasanya berupa teguran, denda, pengucilan, atau hukuman fisik. Dapat disimpulkan
bahwa norma merupakan petunjuk hidup bermasyarakat yang isinya berupa perintah dan
larangan untuk tercapainya suatu nilai pada masyarakat.3
Fungsi norma sosial :
1. Sebagai aturan atau pedoman tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Sebagai alat untuk menertibkan dan menstabilkan dalam kehidupan sosial.
3. Sebagai sebuah sistem kontrol sosial dalam masyarakat.
3
laki yang memakai anting di telinga, seorang wanita yang memakai celana jins di
acara resmi, dan lain-lain.
2. Norma Kebiasaan (folkways)
Norma ini mempunyai kekuatan mengikat lebih tinggi daripada norma cara.
Terbentuknya norma kebiasaan berawal dari perbuatan yang diulang-ulang dalam
bentuk yang sama hingga terbentuklah suatu kebiasaan. Pengulangan tindakan
dalam hal ini membuktikan bahwa perbuatan itu dianggap baik. Contoh: apabila
bertemu sahabat lama, kita selalu berjabat tangan atau ketika kita memasuki
rumah orang lain, kita selalu permisi dahulu dengan mengetuk pintu.
3. Norma Tata Kelakuan (mores)
Dalam masyarakat, norma ini digunakan sebagai alat pengawas tingkah laku yang
diyakini sebagai norma pengatur. Jadi, tata kelakuan merupakan alat agar para
anggota masyarakat menyesuaikan perbuatan-perbuatannya dengan tata kelakuan
tersebut. Pada umumnya, tata kelakuan diwujudkan dalam kebiasaan-kebiasaan
yang dilakukan oleh sebagian masyarakat. Oleh karenanya, antara masyarakat satu
dengan masyarakat lainnya mempunyai tata kelakuan yang berbeda-beda.
Misalnya, dalam suatu masyarakat kegiatan kerja bakti adalah suatu keharusan
bagi warganya namun pada masyarakat lain memberi kebebasan bagi warganya
untuk tidak mengikuti kegiatan ini.4
4. Adat Istiadat (custom)
Norma ini berasal dari aturan nenek moyang yang diwariskan secara turun-
temurun. Oleh karenanya, norma adat istiadat merupakan tata kelakuan yang telah
mendarah daging dan berakar kuat dalam masyarakat serta memiliki kekuatan
yang mengikat. Pelanggaran terhadap norma akan dikenai sanksi yang keras baik
langsung maupun tidak langsung. Misalnya dalam adat Jawa, jika seorang wanita
tengah mengandung dalam usia tujuh bulan, maka harus diadakan upacara tujuh
bulan untuk keselamatan bayi dan ibunya. Namun, apabila upacara tersebut tidak
dilakukan maka orang tersebut akan dicemooh dan dihina oleh warga masyarakat
karena telah dianggap tidak mematuhi norma adat sebagaimana masyarakat lain.
4
https://www.synaoo.com/norma-sosial/
4
B. Macam-Macam Norma Sosial
1. Norma Agama
Merupakan norma yang berfungsi sebagai petunjuk dan pegangan hidup bagi umat
manusia yang berasal dari Tuhan yang berisikan perintah dan larangan. Pelanggaran
terhadap norma ini mendapatkan sanksi dosa dan di masukkan ke dalam neraka ketika di
akhirat nanti.
2. Norma Hukum
Adalah suatu rangkaian aturan yang ditunjukkan kepada anggota masyarakat yang
berisi ketentuan, perintah, kewajiban, dan larangan, agar dalam masyarakat tercipta suatu
ketertiban dan keadilan yang biasanya dibuat oleh lembaga tertentu. Aturan ini lazimnya
tertulis yang diklasifikasikan dalam berbagai bentuk kitab undang-undang atau tidak
tertulis berupa keputusan hukum pengadilan adat. Karena sebagian besar norma hukum
adalah tertulis maka sanksinya adalah yang paling tegas jika dibandingkan dengan norma
lain dari mulai denda sampai hukuman fisik (penjara atau hukuman mati).
3. Norma Kesusilaan
Adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak
sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap
buruk. Pada dasarnya norma ini merupakan norma untuk melaksanakan nilai moral yaitu
dalam rangka menghargai harkat dan martabat orang lain. Sebagai contoh: telanjang di
depan umum atau berpakaian minim.
4. Norma Kesopanan
Adalah petunjuk hidup yang mengatur bagaimana seseorang harus bertingkah laku
dalam masyarakat. Sebagai contoh: meludah di depan orang, menyerobot antrean,
membuang sampah sembarangan, dan lain-lain.
5. Norma Kebiasaan
Adalah sekumpulan peraturan yang dibuat bersama secara sadar atau tidak menjadi
sebuah kebiasaan. Sebagai contoh: menengok teman yang sakit, melayat, menghadiri
undangan pernikahan, dan lain-lain.5
6. Norma Adat
Norma adat merupakan kebiasaan-kebiasaan yang telah menyatu dengan tata
kehidupan masyarakat serta mengandung nilai-nilai ritual yang diyakini dinamakan
norma adat. Contoh: upacara kematian, pernikahan, dan lain-lain.
5
https://www.synaoo.com/norma-sosial/
5
C. Peran Norma Sosial Dalam Kebudayaan Masyarakat
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial Sebagai makhluk sosial, manusia tidak
dapat hidup sendiri tanpa keberadaan orang lain. Manusia harus berhubungan dengan
individu lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu, dibutuhkanlah suatu
aturan yang membatasi tingkah laku setiap mereka. Sehingga terciptanya suatu hubungan
yang baik tanpa adanya salah satu pihak yang dirugikan. Tidak dapat dimungkiri bahwa
keberadaan norma sosial digunakan sebagai pelindung dari pengaruh-pengaruh negatif
atau buruk dari individu lain.
Ada beberapa macam norma sosial salah satu nya yaitu norma agama, norma agama
Merupakan norma yang berfungsi sebagai petunjuk dan pegangan hidup bagi umat
manusia yang berasal dari Tuhan yang berisikan perintah dan larangan. Pelanggaran
terhadap norma ini mendapatkan sanksi dosa dan di masukkan ke dalam neraka ketika di
akhirat nanti.
Dan peran norma sosial dalam kebudayaan masyarakat salah satunya yaitu nilai dan
norma dalam masyarakat menjadi rel dari perilaku yang harus dibuat oleh setiap
masyarakat. Perilaku yang kompleks dalam masyarakat akan menimbulkan variasi-variasi
dalam pencapaian kebutuhan hidup. Akibatnya masyarakat akan berlaku sekehendak
hatinya tanpa memandang kepentingan-kepentingan orang lain, sehingga terjadi
ketidakseimbangan yang menimbulkan benturan-benturan antar individu dalam
masyarakat menimbulkan konflik sosial. Untuk mengantisipasi hal ini, maka masyarakat
membentuk nilai dan norma agar dijadikan petunjuk dalam perilaku yang sudah
disepakati oleh anggota masyarakat.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu penulis senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan dan arahan serta saran
dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan makalah berikutnya.
7
DAFTAR PUSTSKA