Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ Konsep Pranata Sosial dan Budaya ”

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya

Dosen Pengampu : Novie Melliasany, SE., M.SI

Disusun oleh :

Muhammad Fauzan Putra (KHGE21052)


Tasya Putri Dewi (KHGE21058)
Syifa Aulia Nurrahma (KHGE21066)
Diva Nida (KHGE21074)
Raisya Salsabila Lusiana (KHGE21078)
Annisa Julia Khairunisa (KHGE21079)
Hasbi Baits Mutaqin (KHGE21080)

PRODI DIII ANALIS KESEHATAN


STIKes KARSA HUSADA GARUT

Jl.Subyadinata No.24 Garut-Jawa Barat

2021-2022

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah-
Nya tercurahkan kepada kita yang tak terhingga ini,  sholawat serta salam kita
panjatkan kepada junjunan Nabi besar kita Muhammad SAW dan keluarganya,
sahabatnya, beserta pengikutnya sampai akhir zaman Amin Ya Robal Alamin . Karena
anugerah dan bimbingan-Nya kami dapat menyelesaikan sehingga makalah “Konsep
pranata dan budaya” dapat terselesaikan tepat waktu. Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial dan Budaya.

Kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kami khususnya dan kepada para pembaca umumnya.

Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa isi maupun penyajian makalah
ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Garut, 14 September 2021

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Contents
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................4
1.3 Tujuan dan Manfaat..........................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1 Pranata Sosial...................................................................................................................5
2.2 Peran dan Fungsi Pranata Sosial.......................................................................................6
2.3 Ciri-Ciri Pranata Sosial.....................................................................................................6
2.4 Perubahan Pranata Sosial..................................................................................................7
2.5 Pranata Sosial yang Ada Dalam Kehidupan Masyarakat.................................................8
3.1 Budaya..........................................................................................................................10
3.2 Sifat Hakikat Kebudayaan..............................................................................................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................................12
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masyarakat adalah kelompok manusia yang hidup bersama dan yang menghasilkan
kebudayaan. Dengan demikian, tak ada masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan dan
sebaliknya tak ada kebudayaan tanpa masyarakat sebagai wadah pendukungnya.
Masyarakat itu menghasilkan kebudayaan, sedangkan kebudayaan itu menentukan corak
masyarakat. Dalam kehidupan sehai-hari, orang begitu sering membicarakan soal
budaya. Setiap orang melihat, mempergunakan dan kadang-kadang merusak kebudayaan.
Di dalam bermasyarakat juga terdapat sistem norma atau aturan yang menyangkut
aktivitas masyarakat yang bersifat khusus. Supaya hubungan yang ada di dalam
masyarakat mempunyai kekuatan mengikat, diperlukan sebuah pranata sosial, yang
dimana mempunyai fungsi-fungsi dan aturan untuk memenuuhi kebutuhan dalam
kehidupan bermasyarakat.

Pranata sosial terbentuk melalui norma-norma atau kaidah-kaidah yang biasanya


terhimpun atau berkisar (bersentripetal atau pengaruh ke titik pusat) di sekitar fungsi-
fungsi atau tugas-tugas masyarakat untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok karena
tujuannya adalah mengatur cara berpikir dan cara bertindak untuk memenuhi kebutuhan
pokok. Ada himpunan kaidah yang befungsi pemenuhan pokok yang lain. Dengan kata
lain bahwa pranata sosial merupakan himpunan kaidah-kaidah atau norma-norma.
Supaya hubungan yang ada di dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat
perbeda-beda, diperlukan sebuah pranata sosial budaya, yang dimana mempunyai fungsi-
fungsi dan aturan untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan bermasyarakat.

Kebudayaan yang berlaku dan dikembangkan oleh manusia dalam lingkungan tertentu
berimplikasi terhadap pola tata laku, norma, nilai dan aspek kehidupan lainnya yang
menjadi ciri khas suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya. Untuk itu, diperlukan
norma – norma yang mengatur pada kebutuhan pokok di dalam masyarakat. Norma-
norma tersebut dapat dirinci menurut fungsi-fungsi khasnya dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya dalam masyarakat.

Dalam makalah ini akan dipaparkan mengenai pranata sosial dan budaya, jenis-jenis
pranata sosial serta peran dan fungsi pranata sosial, ciri-ciri pranata sosial, proses
pertumbuhan pranata sosial, perubahan pranata sosial. perubahan sosial, arah perubahan
sosial yang merupakan suatu gejala perubahan dari suatu keadaan sosial tertentu ke
dalam sosial lainnya. Karena itu, perubahan sosial pasti memiliki suatu arah atau tujuan
tertentu.

3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud pranata sosial dan budaya?
2. Apa saja jenis-jenis, peran serta fungsi, dan ciri-ciri pranata sosial?
3. Bagaimana pranata sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat?
4. Apa dampak dari perubahan sosial terhadap perkembangan pranata sosial
budaya?

1.3 Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui pengertian pranata sosial dan budaya
2. Mengetahui jenis-jenis, peran serta fungsi, dan ciri-ciri pranata sosial
3. Mengetahui pranata sosial yang ada dalam kehidupan masyarakat
4. Mengetahui dampak dari perubahan sosial terhadap perkembangan pranata sosial
budaya

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pranata Sosial


Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan yang berpusat kepada
aktivitas-aktivitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus dalam masyarakat.
Pranata sosial berasal dari bahasa asing social institutions, walaupun para sarjana
sosiologi belum mempunyai kata sepakat tentang hal itu. Karena sosial
institusional selain diartikan pranata sosial, juga diartikan bangunan sosial yang
merupakan terjemahan darisoziale gebilde (bahasa jerman), bahkan ada pula yang
mengartikan lembaga kemasyarakatan.

Koenjaraningrat (1990), berpendapat bahwa pranata sosial merupakan unsur-unsur


yang mengatur perilaku para warga masyarakat yang saling berinteraksi. Soekanto
(1987) berpendapat bahwa pranata sosial merupakan lembaga kemasyarakatan yang
lebih menunjukan suatu bentuk dan sekaligus mengandung pengertian-pengertian
abstrak perihal adanya norma-norma dan peraturan tertentu yang menjadi cirri dari
sautu lembaga. Mac Iver dan Charles (1988), berpendapat bahwa pranata sosial
merupakan lembaga kemasyarakatan sebagai tata cara suatu prosedur yang telah
diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam suatu kelompok
kemasyarakatan atau sosial.

Pada umumnya setiap Manusia tidak bisa hidup dengan sendirinya melainkan
membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan sebagai Mahluk sosial, seiring
dengan pertumbuhan dan pola relasi manusia dalam bermasyarakat maka dari itu
manusia tidak terlepas dari pranata, terbentuknya Pranata (Lembaga yang mengatur)
bermula dari kebutuhan masyarakat akan keteraturan kehidupan bersama.

Defenisi tersebut menekankan pada sistem tata kelakuan atau norma-norma untuk
memenuhi kebutuhan:
1. Kebutuhan hidup kekerabatan menimbulkan lembaga-lembaga kemasyarakatan
seperti keluarga batih, pelamaran, perkawinan, perceraian, dan sebagainya.
2. Kebutuhan akan mata pencaharian menimbulkan lembaga-lembaga
kemasyarakatan, seperti misalnya pertanian, peternakan, koperasi, industri dan
lain-lain.
3. Kebutuhan akan pendidikan menimbulkan lembaga-lembaga kemasyarakatan,
seperti pesantren, taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan seterusnya.
4. Kebutuhan untuk menyatakan rasa keindahan menimbulkan kesusastraan, seni
rupa, seni suara, dan lain-lainya.
5. Kebutuhan jasmaniah manusia menimbulkan olahraga, pemeliharaan kecantikan,
pemeliharaan kesehatan, dan lain-lainya.

5
2.2 Peran dan Fungsi Pranata Sosial
Menurut Sumner dalam Soekanto(2012 :173) mengatakan pranata adalah sebagai cita-
cita, perbuatan, sikap, dan perlengkapan kebudayan, bersifat kekal serta bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Pentingnya adalah agar ada keteraturan dan integrasi
dan mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
1. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka
bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi masalah-masalah,
terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan.
2. Menjaga keutuhan masyarakat.
3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan system
pengendalian sosial (sosial control ). Artinya sistem pengawasan
masyarakat terhadap tingkahlaku anggota-anggotanya.
Fungsi-fungsinya diatas menyatakan bahwa apabila seseorang hendak mempelajari
kebudayaan dan masyarakat tertentu maka harus pula memperhatikan secara teliti
lembaga-lembaga kemasyarakatan di masyarakat yang bersangkutan.

2.3 Ciri-Ciri Pranata Sosial


Meskipun pranata sosial merupakan sistem norma, tetapi pranata sosial yang ada di
masyarakat memiliki ciri serta kekhasan tersendiri yang membedakannya dengan norma
sosial. Adapun ciri-ciri atau karakteristik pranata sosial adalah meliputi hal-hal berikut
ini.
1. Memiliki lambang-lambang/simbol
Contoh cincin pernikahan sebagai simbol dalam pranata keluarga,
burung garuda merupakan symbol dari pranta politik negara Indonesia.
2. Memiliki tata tertib dan tradisi
Contohnya dalam pranata keluarga seorang anak wajib bersikap hormat
kepada orang tua, namun tidak ada aturan tertulis yang baku tentang
deskripsi sikap tersebut. Sementara itu dalam pranata pendidikan ada
aturan-aturan tertulis yang wajib dipatuhi semua warga sekolah yang
tertuang dalam tata tertib sekolah.
3. Memiliki satu atau beberapa tujuan
Contoh: Pranata ekonomi, antara lain bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
4. Memiliki nilai
Pranata sosial merupakan hasil pola-pola pemikiran dan pola-pola
perilaku dari sekelompok orang atau anggota masyarakat, mengenai apa
yang baik dan apa yang seharusnya dilakukan dalam kehidupan
bermasyarakat. Dengan demikian pranata sosial terdiri atas adat istiadat,
tradisi atau kebiasaan serta unsur-unsur kebudayaan lain yang secara
langsung maupun tidak langsung bergabung dalam suatu fungsi,
sehingga pranata sosial tersebut mempunyai makna atau nilai di dalam
masyarakat tersebut. Contoh tradisi dan kebiasaan dalam pranata
keluarga adalah sikap menghormati atau sikap sopan santun terhadap
orang yang lebih tua.
5. Memiliki usia lebih lama (tingkat kekekalan tertentu)
6
Contohnya tradisi silaturahmi pada waktu hari raya lebaran, merupakan
tradisi turun temurun dari dulu hingga sekarang.
6. Memiliki Alat Kelengkapan
Pranata sosial dan memiliki sarana dan prasarana yang digunakan untuk
mencapai tujuan. Misalnya mesin produksi pada sebuah pabrik
merupakan sarana dalam pranata ekonomi untuk menghasilkan barang.

2.4 Perubahan Pranata Sosial


Kebudayan pranata sosial dalam kehidupan masyarakat,bukanlah merupakan sesuatu
yang bersifat statis. Karena fungsinya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia
yang beraneka ragam selalu berubah-ubahmaka pranata sosial pun dapat mengalami
perubahan nya sulit dilakukan. Beberapa perubahan pranata sosial yang dapat kita amati
sebagai berikut:
1. Dalam bidang ekonomi, munculnya supermarket, berdirinya bank-bank
dengan berbagai fasilitas pelayanannya. Kondidi semacam ini
membentuk pola hidup masyarakat tradisional berubah menjadi
masyarakat modern.
2. Dalam bidang sosial, timbulnya organisasi-organisasi yang banyak
menampung kegiatan remaja sesuai dengan minta dan bakatnya, seperti
organisasi pencinta alam, basket, dan modeling.
3. Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, munculnya berbagai
pranata baru yang menggantikan pranata tradisional, seperti teknologi
transportasi dan informasi (komputer dan internet).
4. Dalam bidang seni budaya, tumbuh pesatnya tempat-tempat hiburan
dan kelompok-kelompok seni budaya, yang menggelar seni modern
seperti bertambahnya setasiun TV swasta, sanggar seni modern,
diskorik. Penomena ini melahirkan pola budaya baru yang secara tidak
dasar telah mengubah pola kebudayaan lama.
5. Dalam bidang politik, demokratisasi mulai muncul mengeser budaya
parochial yang sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia.
6. Dalam pranata keluarga mulai dilihat adanya pergeseran peran seorang
ibu yang setelah adalah perubahan sosial, seorang ibu tidak hanya
sebagai ibu rumah tangga saja tetapi juga bisa memiliki karier.

2.5 Pranata Sosial yang Ada Dalam Kehidupan Masyarakat


1. Pranata keluarga
Pranata keluarga (family institution), dapat didefinisikan sebagai kelompok
yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan atau pertalian darah atau adopsi
yang terbentuk dalam satu rumah tangga saling interaksi dan
berkomunikasi melalui peran-perannya.berdasarkan Undang-undang No 1
tahun 1974 pasal 1 dijelaskan bahwa perkawinan adalah ikatan lahir dan
batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan

7
tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal,
berdasarkan Ketuhan Yang Maha Esa.
Peran dan fungsi pranata keluarga adalah
1) Fungsi keagamaan, merupakan suatu keyakinan yang memiliki kaidah,
nilai dan norma untuk mengatur kehidupan manusia, secara individu,
keluarga, maupun masyarakat.
2). Fungsi kebudayaan adalah wahana untuk membina keluarga untuk
dapat menghormati kebudayaan dan pengembangan kebudayaan.
3). Fungsi reproduksi adalah wahana untuk melanjutkan keturunan yang
sehat, berencana dan mampu mensejahterakan, penuh iman dan takwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
4). Fungsi Ekonomi adalah wahana mengembangkan kemampuan ekonomi
secara mandiri sehingga para anggotanya mampu mempertahankan hidup.
5). Fungsi edukatif atau pendidikan, adalah wahana pendidikan pertama
dan utama mempersiapkan generasi yang lebih baik.
2. Pranata ekonomi
Pranata ekonomi adalah seperangkat norma atau aturan-aturan yang
dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi masyarakat.
Peran dan fungsi pranata ekonomi adalah
1). Pengaturan produksi barang dan jasa
Produksi mencakup kegiatan untuk membuat suatu barang semakin
bermanfaat baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia.
2). Fungsi distribusi barang dan jasa, Distibusi adalah proses penyaluran
barang dan jasa dari produsen konsumen. Penyaluran barang dan jasa
dapat dilakukan secara langsung, yaitu dari produsen ke konsumen, dapat
juga melalui pelantara.
3). Fungsi konsumsi barang dan jasa
Suatu kehidupan dikatakan layak jika kebutuhan barang dan jasa dapat
terpenuhi. Hidup layak sangat tergantung pada tiga factor: pendapatan,
tersedianya barang dan jasa, serta tingkat harga barang dan jasa
3. Pranata politik
Pranata politik adalah upaya atau kegiatan partai politik sebagai organisasi
kemasyarakatan yang memiliki cirri khas tersendiri dan bertujuan untuk
mendapatkan kekuasaan dengan berbekal ilmu kenegaraan atau tata
Negara.
Peran dan Funsi Pranata Politik untuk memenuhi kebutuhan manusia demi
memperjuangkan dan melaksanakan kedaulatan rakyat melalui badan
legeslatif, eksekutif dan yudukatif untuk mengembangkan dan membina
masyarakat ke arah kesejahteraan, ketertiban, dan ketentraman hidup.
4. Pranata Pendidikan
Fungsi pranata pendidikan dalam masyarakat adalah sebagai berikut :
1) Fungsi manifest, yaitu fungsi yang memiliki peranan membantu
seseorang agar mampu secara mandiri mencarai nafkah dan
mengembangkan potensinya dalam memenuhi kebutuhan pribadi bersama
dengan proses pembangunan.

8
2) Fungsi laten, yaitu dimana pendidikan dapat menjadi masyarakat tahu
akan fungsi yang dimaksud, tapi masyarakat tidak menyadari atau seolah-
olah tidak tahu. Misalnya: hasil lulusannya berkualitas rendah akan
mengakibatkan tenaga kerja tidak siap memasuki dunia Pendidikan
5. Pranata agama
Pranata agama adalah seperangkat aturan yang mengatur kehidupan
manusia, baik manusia dengan sesame mahluk lainnya maupun dengan
penciptanya.
Peranan pranata agama
1). Fungsi manifes agama adalah pendidikan agama yang disampaikan
bersifat pernyataan terbuka, sarat muatan dan dapat dimanfaatkan secara
langsung oleh masyarakat melalui doktrin, ritual, dan perilaku.
2). Fungsi laten agama dalah pendidikan agama yang sebagian kegiatannya
tanpa disadari dapat berkembang menjadi pendorong munculnya kegiatan
lainnya karena sifatnya tersembunyi, misalnya pada saat pertemuan atau
kegiatan keagamaan yang melibatkan banyak umat, mereka umumnya
ingin tampil dengan pakaian yang rapi.
6. Pranata Pelayanan Sosial dan Kesahatan
Befungsi untuk memenuhi kebutuhan melayani warga masyarakat yang
terlantar dan membutuhkan pertolongan serta memenuhi kebutuhan
masyarakat akan pemeliharaan kesehatan, kebugaran jasmani, termasuk
kecantikan.
7. Pranata seni dan kreasi
Berfungsi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan penghayatan seni
dan pemulihan kesegaran jasmani dan mental. Pranata pembantunya,
antara lain : seni rupa, seni musik, seni tari, seni teatre, seni sastra, olah
raga, wisata dan hiburan lainnya.
8. Pranata Ilmiah
Berfungsi memenuhi kebutuhan masyarakat mengembangkan ilmu dan
menerapkannya serta menerapkan hasil ilmu dalam bentuk teknologi dan
menerapkannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Prana
pembantunya, antara lain : penelitian dan pengembangan ilmu dasar,
pengembangan dan penerapan ilmu terapan, pengembangan dan penelitian
teknologi tepat guna, teknologi tinggi, teknologi pertanian, teknologi
penerbangan, dan teknologi komunikasi satelit.

3.1 Budaya
Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti
akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat
yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi
adalah akal yang merupakan unsur rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya
berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsur jasmani sehingga kebudayaan
diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia ( Soekanto, 1982: 150)

9
Pengertian kebudayaan menurut para ahli :
a. E.B. Tylor, kebudayaan adalah kompleks yang menyangkut pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-
kemampuan, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai
anggota masyarakat.
b. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, kebudayaan adalah semua hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat.
c. Koentjaraningrat, kebudayaan adalah konfigurasi dari seluruh gagasan dan
karya manusia yang dihasilkan dengan belajar.
Dari berbagai definisi di atas, dapat diperoleh kesimpulan mengenai
kebudayaan, yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide gagasan yang
terdapat di dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah
benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya,
berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata. Misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain,
yang kesemuanya diajukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.

3.2 Sifat Hakikat Kebudayaan

Setiap masyarakat mempunyai kebudayaan yang beragam dan berbeda antara


satu dengan yang lainnya. Setiap kebudayaan mempunyai sifat hakikat yang
berlaku umum bagi semua kebudayaan dimana pun juga. Sifat kebudayaan
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan lewat perilaku manusia
b. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu mendahului lahirnya suatu generasi
tertentu tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan
c. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan tingkah lakunya
d. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban,
tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-tindakan yang dilarang
dan tindakan yang diizinkan.
Sifat hakikat kebudayaan adalah ciri setiap kebudayaan, tetapi seseorang hendak
memahami apa sifat hakikatnya yang esensial. Terlebih dahulu harus
memecahkan pertentangan-pertentangan atau larangan-larangan yang ada di
dalamnya, yaitu sebagai berikut :
1) Di dalam pengalaman manusia, kebudayaan bersifat universal. Akan tetapi,
perwujudan kebudayaan mempunyai beberapa ciri khusus yang sesuai dengan
situasi, lokasi maupun kondisinya. Contoh : Apabila seseorang dari masyarakat
dengan kebudayaan yang berbeda dan tertentu berhubungan dengan masyarakat
yang menjadi anggota masyarakat yang berlainan, dia akan sadar bahwa adat
istiadat kedua masyarakat tersebut tidak sama.
2) Kebudayaan bersifat stabil
Di samping juga bersifat dinamis dan setiap kebudayaan mengalami perubahan-
perubahan yang kontinu atau berlanjut. Setiap kebudayaan pasti mengalami
10
perubahan atau perkembangan-perkembangan. Hanya kebudayaan yang mati
yang bersifat statis. Sering kali suatu perubahan yang terjadi dalam masyarakat
tidak terasa oleh anggota-anggota masyarakat.
Contoh : Bentuk Pulpen, model sepatu, menu makanan, buku tulis, serta segala
macem benda yang dijumpai sehari-hari dalam kehidupan masyarakat.
Walaupun yang ditinjau adalah masyarakat yang seolah-olah tampaknya statis
seperti misalnya kehidupan pada masyarakat-masyarakat asli di pedalaman
Indonesia, pasti ada perubahan.
3) Kebudayaan mengisi serta menentukan jalannya kehidupan manusia
Walaupun hal itu jarang disadari oleh manusia sendiri, gejala tersebut secara
singkat dapat diterangkan dengan penjelasan bahwa walaupun kebudayaan
atribut manusia jarang bagi seseorang untuk mengetahui kebudayaan mereka
sampai pada unsur-unsur yang sekecil-kecilnya, padahal kebudayaan tersebut
menentukan arah serta perjalanan hidupnya.
Contoh: Betapa sulitnya bagi seorang individu untuk menguasai seluruh unsur
kebudayaan yang didukung oleh masyarakat sehingga seolah-olah kebudayaan
dapat dipelajari secara terpisah dari manusia yang menjadi pendukungnya.
Kebudayaan mempunyai kegunaan yang sangat besar bagi manusia. Hasil karya
manusia menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaan utama dalam
melindungi manusia terhadap lingkungan alamnya. Sehingga kebudayaan
memiliki peran sebagai :
1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya.
2. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-kemampuan
lain.
3. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia.
4. Pembeda manusia dan binatang.
5. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak dan
berperilaku dalam pergaulan.
6. Pengatur agar manusia dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak,
berbuat dan menentukan sikapnya jika berhubungan dengan orang lain.

11
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dalam suatu wilayah tertentu
dalam waktu yang relatif lama, mempunyai ikatan perasaan identitas bersama, adat
istiadat, nilai dan norma sosial yang mengikat dan mengatur kehidupan para
anggotanya. Ada 3 jenis tipe masyarakat dilihat dari lingkungan hidupnya, yaitu :
Masyarakat Primitif, Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota.
Kebudayaan menurut ilmu Antropologi, kebudayaan adalah keseluruhan sistem
gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat
yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Sifat hakikat kebudayaan adalah
ciri setiap kebudayaan, tetapi seseorang hendak memahami apa sifat hakikatnya
yang esensial. Terlebih dahulu harus memecahkan pertentangan-pertentangan atau
larangan-larangan yang ada di dalamnya. Kebudayaan mempunyai kegunaan yang
sangat besar bagi manusia. Hasil karya manusia menimbulkan teknologi yang
mempunyai kegunaan utama dalam melindungi manusia terhadap lingkungan
alamnya.
Pranata adalah seperangkat aturan yang berkisar pada kegiatan atau kebutuhan
tertentu. Pranata termasuk kebutuhan sosial. Seperangkat aturan yang terdapat dalam
pranata termasuk kebutuhan sosial yang berpedoman kebudayaan. Unsur-unsur
dalam pranata sosial bukanlah individu-individu manusianya itu, akan tetapi
kedudukan-kedudukan yang ditempati oleh para individu itu beserta aturan tingkah
lakunya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Kartika Nur Ramadha. 2009. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia.


http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html,
diakses pada Selasa, 16 September 2021 pukul 11.00

Hermawan, Ruswandi.dkk. 2006. Perkembangan Masyarakat dan Budaya. Bandung : UPI


Press.
Rukandi, Kanda.dkk. 2006. Perspektif Sosial Budaya. Bandung : UPI Press.
Rohman, Arif.dkk. 2003. Sosiologi. Klaten : PT Intan Prawira.
Ardiwinata, S. Jajat. dkk. 2008. Sosiologi Antropologi Pendidikan. Bandung: UPI Press
Ningrum, Epon. Dkk.2006. Tempat Ruang dan Sistem Sosial. Bandung. UPI Press.

13
14

Anda mungkin juga menyukai