Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KELOMPOK 3

KAIDAH KESOPANAN
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu
Hukum
Dosen Pengampu : Dra. Ipah Farihah M.H.

Disusun Oleh :

Ketua : Muh. Rakhul Rahman (11230453000070)


Sekretaris : Farisya Ramadhanti (11230453000060)
Anggota :
1. Nazwa Putri Anjani (11230453000056)
2. Fairuz Najwa Sahara (11230453000047)
3. Muhammad Maulana Kalam (112304530000
4. Muhammad Naufal (11230453000073)
5. Yudhistira Tri Handoyo (11230453000045)
6. Muhammad Jindan Salim (11230453000060)
7. Muhammad Fatihul Ikhsan (11230453000069)

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah


memberikan ilmu – ilmu-Nya mengenai Al- Qur`an Yang Mulia untuk membantu
dalam menafsirkan tanda – tanda-Nya agar kita senantiasa bertambah keimanan
serta kecintaan kepada-Nya. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi
SAW, yang telah membantu dalam menafsirkan ayat – ayat Al- Quran melalui
Asbabun – Nuzul yang telah disusun oleh para ulama sejak Nabi SAW wafat.
Kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengampu
mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum, Ibu Dra. Ipah Farihah, M. H. yang telah
memberikan tugas pembuatan makalah ini untuk memenuhi nilai tugas. Semoga
ilmu yang telah Bapak berikan bisa bermanfaat bagi kehidupan kami dikemudian
hari dan juga bisa berguna bagi orang – orang sekitar.

Daftar Isi

i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
BAB 1................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
A. Latar Belakang.....................................................................................................3
B. Rumusan Masalah................................................................................................3
C. Tujuan...................................................................................................................3
BAB II..............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
A. Pengertian Kaidah...............................................................................................4
B. Kaidah kesopanan................................................................................................4
C. Sumber Kaidah Kesopanan.................................................................................5
D. Urgensi Kaidah Kesopanan.................................................................................6
E. Ciri-ciri Kaidah Kesopanan................................................................................6
BAB III.............................................................................................................................8
PENUTUP.........................................................................................................................8
A. Kesimpulan...........................................................................................................8
B. Saran.....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................9

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap manusia dalam menjalani kehidupannya senantiasa memiliki berbagai macam
kebutuhan dan kepentingan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan dan kepentingan hidupnya
itu terkadang manusia mengadakan kerjasama satu sama lain, akan tetapi terkadang pula
mereka saling bentrok satu sama lain. Untuk menghindari terjadinya bentrokan-bentrokan
yang bisa membahayakan itu, maka kehidupan manusia perlu diatur dan dikendalikan
supaya tercipta keamanan, ketertiban, serta keadilan. Pengaturan dan pengendalian
dimaksud dilakukan melalui penerapan kaidah-kaidah. Keberadaan kaidah-kaidah bagi
kehidupan manusia mutlak sangat diperlukan, karena dapat dijadikan sebagai petunjuk
atau pedoman bagi manusia dalam menjalani kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Tidak hanya warga negara saja yang harus tunduk pada kaidah-kaidah itu,
tetapi negara (pemerintah) pun dalam menjalankan kekuasaannya harus tunduk pada
kaidah-kaidah itu, sehingga tidak akan timbul kesewenang-wenangan (Absolut atau
otoriter) dalam menjalankan kekuasaannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud kaidah?
2. Apa yang dimaksud kesopanan?
3. Dari mana sumber kaidah kesopanan?
4. Apa urgensi kaidah kesopanan?
5. Apa saja ciri-ciri kaidah kesopanan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kaidah
2. Untuk mengetahui pengertian kesopanan
3. Untuk mengetahui sumber kaidah kesopanan
4. Untuk mengetahui urgensi kaidah kesopanan
5. Untuk mengetahui ciri-ciri kaidah kesopanan

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kaidah
Kaidah adalah patokan atau ukuran sebagai pedoman bagi manusia dalam
bertindak. (Abdulkarim, 2008) Kaidah juga dapat dikatakan sebagai aturan yang
mengatur perilaku manusia dan perilaku sebagai kehidupan bermasyarakat. Secara umum,
kaidah dibedakan atas dua hal yaitu kaidah etika atau kaidah hukum (Saputra,
2007). Kaidah etika merupakan kaidah yang meliputi norma susila, norma
agama, dan norma kesopanan. Pada dasarnya kaidah etika datang dari diri dalam manusia
itu sendiri contohnya menghormati orangnya yang lebih tua, berbuat baik pada orang tua,
saling menghargai, atau malu jika berbuat salah. Namun tidak jarang kaidah etika
merupakan kaidah dari diri manusia misalnya dari ajaran agama contohnya tidak boleh
berprilaku jahat pada orang lain. Kaidah hukum merupakan kaidah yang memiliki sanksi
tegas. Kaidah hukum ialah kaidah yang mengatur hubungan atau intraksi antar pribadi,
baik secara langsung atau tidak langsung oleh karena itu kaidah hukum ditujukan untuk
kedamaian, ketenteraman, dan ketertiban hidup bersama. Kaidah hukum biasanya ada
paksaan yang berwujud ancaman bagi para pelanggarnya.

B. Kaidah kesopanan
Norma kesopanan adalah ketentuan-ketentuan hidup yang timbul dari pergaulan
dalam Masyarakat. Norma kesopanan dasarnya adalah kepantasan, kebiasaan, kepatutan
yang berlaku dalam Masyarakat. Oleh karena kesopanan dinamakan norma sopan santun,
tata krama atau adat istiadat.
Jadi norma kesopanan timbul dan diadakan oleh Masyarakat itu sendiri untuk
mengatur ergaulan sehingga masing-masing anggota Masyarakat saling hormat
menghormati.
Norma sopan santun atau norma kesopanan ditunjukan kepada sikap lahiriyah atau
tingkah laku manusia demi untuk ketertiban masyarakan dalam pergaulan dalam rangka
suasana keakraban-keakraban dalam pergaulan, sehingga manusia sebagai mahkluk sosial
dapat hidup Bersama-sama serta hidup berdampingan di Tengah-tengah masyarakat.
Pelanggaran atas norma kesopanan menimbulkan celaan dari sesamanya.Celaan ini
dapat berujud kata-kata tetapi akan lebih dirasakan apabila celaan itu berupa sikap

4
kebencian,pandangan rendah dari orang-orang sekelilingnya ,sampai si pelakunya
dijauhi dalam pergaulan bahkan lebih hebat lagi dengan pemboikotan dalam kehidupan
bermasyarakat.
Sikap tersebut menimbulkan rasa malu,rasa hina,rasa kehilangan sesuatu,dikucilkan
sehingga merasakan penderitaan batin yang dapat dikatakan merupakan sanksi hukuman.
Contoh-contoh kaidah kesopanan misalnya;
a. Orang muda wajib menghormati orang yang lebih tua
b. Meminta izin lebih dahulu bila mau masuk rumah orang lain
c. Mempersilahkan duduk seorang wanita hamil yang berada dalam kendaraan umum
yang penuh penumpang
d. Mengenakan pakaian yang pantas bila menghadiri pesta
e. Menggunakan barang orang lain harus minta izin lebih dulu pada pemiliknya
f. Jangan meludah dihadapan orang lain
Selanjutnya perasaan kesopanan dapat menjelma menjadi perasaan kebiasaan.Norma
kebiasaan dapat menjelma menjadi norma kesopanan yang wajib diindahkan karena
pelanggaran dianggap tidak biasa dan dianggap salah oleh masyarakat. Kebiasaan yang
seperti itu disebut pula adat.

C. Sumber Kaidah Kesopanan


Sumber norma kesopanan biasanya berasal dari pergaulan, tata kehidupan, budaya,
adat istiadat.
1. Pergaulan
Pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan orang lain
yang berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjadi saling mempengaruhi
satu dengan lainnya. Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses interaksi sosial
yang terjadiantara individu dalam lingkungan sosialnya.kuat lemahnya suatu suatu
interaksi sosial mempengaruuhi erat tidaknya pergaulan yang terjalin. Seorang anak
yang lebih sering berinteraksi lebih lama akan membentuk pergaulan yang lebih.
Beda dengan orang yang hanya sekali bertemu atau melakukan interaksi sosial secara
tidak langsung.
2. Budaya
Budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sekelompok
orang, serta diwariskan dari generasi ke generasi. budaya merupakan bagian yang tak

5
terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya
diwariskan secara genetis.
3. Adat Istiadat
Adat istiadat adalah tata kelakuan yang kekal dan turun-temurun dari generasi satu
ke generasi lain sebagai warisan, sehingga kuat integrasinya dengan pola perilaku
Masyarakat.
D. Urgensi Kaidah Kesopanan
Urgensi kaidah kesopanan adalah untuk menciptakan keamanan dan ketertiban dalam
masyarakat. Kaidah kesopanan terbentuk agar perbedaan kepentingan setiap individu
dalam kehidupan bermasyarakat tidak menimbulkan terjadinya perselisihan, konflik,
maupun perpecahan dalam masyarakat. Beberapa urgensi kaidah kesopanan antara lain
sebagai berikut:
1. Sebagai Petunjuk Arah (Orientasi) Bersikap dan Bertindak
kaidah kesopanan berfungsi sebagai petunjuk arah dalam bersikap dan bertindak. Ini
berarti nilai dan norma telah melekat pada diri individu atau masyarakat sebagai suatu
petunjuk perilaku yang diyakini kebenarannya.
2. Sebagai Pemandu dan Pengontrol bagi Sikap dan Tindakan Manusia
Selain sebagai petunjuk arah bagi manusia untuk bersikap dan bertindak, kaidah
kesopanan juga berfungsi sebagai pemandu dan pengontrol sikap dan tindakan manusia.
Melalui kaidah inilah, setiap individu dapat mengetahui mana yang benar dan mana
yang salah. Dengan acuan ini pula sikap dan tindakan manusia dapat dikontrol, apakah
sudah sesuai atau telah menyimpang dari nilai.
3. Sebagai Pendorong Sikap dan Tindakan Manusia
Kaidah kesopanan dapat pula berfungsi sebagai alat pendorong (motivator) seseorang
untuk bertingkah laku sesuai dengan nilai. Selain itu, mampu pula menuntun orang
untuk bersikap baik. Hal ini disebab- kan nilai sosial yang baik memunculkan harapan
dalam diri seseorang.
4. Sebagai Alat Pemersatu Anggota Masyarakat
Dengan adanya prinsip tentang kesopanan yang sama dalam suatu masyarakat, maka
antara satu anggota dengan anggota yang lain mempunyai hubungan yang erat. Hal ini
berarti, semakin kuat pemahaman dan penghayatan nilai sosial oleh para anggotanya,
semakin kuat pula ikatan dalam suatu kelompok.

6
E. Ciri-ciri Kaidah Kesopanan
Berikut ciri-ciri norma kesopanan:
a. Bersumber dari pergaulan manusia di masyarakat itu sendiri.
b. Bersifat lokal atau kedaerahan.
c. Sanksi bagi yang melanggar adalah cemooh, hinaan dari masyarakat.

Contoh norma kesopanan


a. Orang muda menghormati orang yang lebih tua
b. Tidak berkata kasar
c. Tidak makan sambil berbicara
d. Menggunakan pakaian yang rapi dan sopan
e. Memberi atau menerima dengan menggunakan tangan kanan
f. Tidak meludah atau membuang sampah di sembarang tempat atau di depan orang
lain
g. Memberikan tempat duduk untuk orang tua dan ibu hamil
h. Tidak berbicara keras di depan orang yang lebih tua

Contoh-contoh pelanggaran terhadap norma kesopanan


a. Berbicara keras atau dengan nada tinggi di depan orang yang lebih tua
b. Meludah dan membuang sampah di sembarang tempat atau di depan orang lain
c. Memanggil orang yang lebih tua dengan sebutan nama
d. Berkata kasar
e. Acuh ketika orang lain menjelaskan
f. Makan sambil berbicara
g. Menyela sebuah pembicaraan

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kaidah kesopanan adalah ketentuan-ketentuan hidup yang timbul dari pergaulan
dalam Masyarakat. Kaidah kesopanan pada dasarnya adalah kepantasan, kebiasaan,
kepatutan yang berlaku dalam masyarakat. Oleh karena itu, kesopanan disebut norma
sopan santun, tata krama atau adat istiadat. Adapun urgensi kaidah kesopanan adalah
untuk menciptakan keamanan dan ketertiban dalam masyarakat. Kaidah kesopanan
terbentuk agar perbedaan kepentingan setiap individu dalam kehidupan bermasyarakat
tidak menimbulkan terjadinya perselisihan, konflik, maupun perpecahan dalam
masyarakat.

B. Saran
Sudah seharusnya kita sebagai generasi penerus bangsa menanamkan nilai-nilai
positif yang banyak tercantum dalam kaidah kesopanan guna tercapainya Indonesia yang
berkemajuan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan. Sekian makalah yang kami
susun, mohon maaf apabila terdapat berbagai macam kesalahan. Semoga makalah ini
bermanfaat khususnya bagi kami selaku penulis umumnya bagi pembaca yang budiman.

8
DAFTAR PUSTAKA

Abdulkarim, A. (2008). Pendidikan Kewarganegaraan. Brebes: Grafindo.

Adelliarosa. (2021, Maret 4). Inilah Pentingnya Norma Kesopanan. Retrieved from Kumparan.com:
https://kumparan.com/berita-update/inilah-pentingnya-norma-kesopanan.html

Saputra, L. S. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: PT Surya Purna Inves.5.

Anda mungkin juga menyukai