MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Islam
Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam pada Pascasarjana
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
Oleh:
DARMA YANA SARA
NIM: 80800222027
Dosen Pengampuh:
PROGRAM PASCASARJANA
KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. karena atas rahmat dan karunia-Nya
mestinya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
Saw. selaku tokoh reformasi, yang membawa ummatnya dari zaman kebodohan
dalam memenuhi tugas yang telah diberikan oleh Dosen pengampuh mata kuliah
Dalam penyusunan makalah ini, tidak luput dari kekurangan sehingga kritik
dan saran dari berbagai pihak agar penulisan makalah berikutnya semakin baik. Dan
saya selaku penyusun makalah ini mengucapkan terima kasih atas saran dan
masukan maupun kritik dari para pembaca yang sifatnya membangun dalam rangka
penyempurnaan makalah ini. Semoga Allah SWT selalu menyertai dan meridai
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
satu orang maupun lebih, konsep tentang komunikasi tidak hanya berkaitan dengan
masalah cara berbicara efektif saja melainkan juga etika bicara. Dalam pandangan
agama islam komunikasi memiliki etika, agar jika kita melakukan komunikasi
dengan seseorang maka orang itu dapat memahami apa yang kita sampaikan.
terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu
keluarga, teman dan orang lain di sekitar kita. Tanpa disadari bahwa komunikasi
yang kita lakukan telah membawa banyak kebaikan dan manfaat dalam kehidupan
kita, disisi yang lain komunikasi juga telah banyak menimbulkan mudarat, konflik,
kerugian dan bahkan bencana dalam kehidupan manusia. Hal tersebut terjadi karena
1
2
berkomunikasi.
Etika sendiri merupakan nilai dan norma yang berlaku untuk dijadikan
pandangan dan standar manusia dalam bertindak dan bertingkah laku. Dalam
kaitannya dengan komunikasi, etika komunikasi mencakup segala nilai dan norma
yang menjadi standar dan acuan manusia dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Etika komunikasi menilai mana tindakan komunikasi yang baik dan buruk
manusia, maka penting bagi kita untuk memahami mengenai etika komunikasi.
Tanpa adanya etika komunikasi, dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti
komunikasi yang tidak diketahui dan diterapkan akan menyebabkan hubungan kita
dengan orang lain jadi buruk. Tentunya itu akan berakibat tidak baik, karena
bagaimanapun juga kita adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan dan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
1. Pengertian Etika
Menurut bahasa (etimologi) istilah etika berasal dari bahasa Yunani, yaitu
Menurut istilah (terminologi) etika adalah salah satu cabang filsafat yang
mempelajari tentang tabiat konsep nilai, baik buruk, benar salah dan lain sebagainya
apa saja.2
Adapun menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) etika adalah ilmu
tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak).3
Menurut Sobur sebagai pedoman baik buruknya perilaku, etika adalah nilai-
nilai, dan asas-asas moral yang dipakai sebagai pegangan umumbagi penentuan baik
buruknya perilaku manusia atau benar salahnya tindakan manusia sebagai manusia.
pertanyaan mengenai apa itu kebaikan atau keburukan dan bagaimana seharusnya.
1
M. Yatimim Abdullah, Pengantar Study Etika, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2006) h. 4
2
Faisal Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam, (Cet. II; Jakarta: Kencana Perdana Media
Group, 2007), h. 5
3
KBBI, “Etika”, 2023, dalam https://kbbi.web.id/etika, diakses pada 31 Maret 2023
3
4
Jadi, dapat disimpulkan etika adalah Ilmu yang membahas perbuatan baik
dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia atau
tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara
sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk.
2. Pengertian Komunikasi
perasaan, dari sesorang kepada orang lainnya dengan mengharapkan umpan balik
(Feedback).4
komunikator kepada komunikan baik secara tertulis maupun secara tersirat (Lisan)
bahwa komunikasubi adalah suatu proses bagaimana kita bisa memahami dan
dipahami oleh orang lain, dan komunikasi merupakan proses yang dinamis dan
proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran
informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba saling
4
Abdul Muis, Komunikasi Islam, (Cet. I, Bandung; Rosdakarya, 2001), h. 35
5
Onong Uchjanal Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 10
5
3. Pengertian Islam
Menurut ilmu bahasa (etimologi), Islam berasal dari bahasa Arab yaitu kata
salima yang berarti selamat, sentosa, dan damai. Dari asal kata itu dibentuk kata
aslama, yuslimu, Islaman, yang berarti memelihara dalam keadaan selamat sentosa,
dan berarti juga menyerahkan diri, tunduk, patuh, dan taat. Seseorang yang bersikap
yang telah menyatakan dirinya taat, menyerahkan diri, patuh, dan tunduk kepada
Allah Swt.6
Pengertian Islam yang demikian itu, sejalan dengan tujuan ajaran Islam,
yaitu untuk mendorong manusia agar patuh dan tunduk kepada Tuhan, sehingga
terwujud keselamatan, kedamaian, aman, dan sentosa serta sejalan pula dengan misi
ajaran Islam yaitu menciptakan kedamaian di muka bumi dengan cara mengajak
manusia untuk patuh dan tunduk kepada Tuhan. Islam dengan misi yang demikian
itu ialah Islam yang dibawa oleh seluruh para Nabi, dari sejak Adam AS hingga
Muhammad Saw.
Secara istilah (terminologi), Islam berarti suatu nama bagi agama yang
6
Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan
Kepribadian Muslim, (Cet. 2; Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011), h. 91
6
lebih tegasnya lagi Islam adalah ajaran-ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada
Menurut KBBI Islam berarti Agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad
saw. berpedoman pada kitab suci Alquran yang diturunkan ke dunia melalui wahyu
Allah Swt.8
Nabi Muhammad Saw. dan menugaskan untuk menyampaikan agama itu kepada
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Islam adalah agama Allah yang diwahyukan
berikutnya. Islam adalah rahmat, hidayah, dan petunjuk bagi manusia dan
Ketika etika digabungkan dengan komunikasi, maka etika itu menjadi dasar
membangun tata susila terhadap semua sikap dan perilaku seseorang dalam
7
Muhammad Alim, Pendidikan Agama Islam Upaya Pembentukan Pemikiran dan
Kepribadian Muslim, h. 92
8
KBBI, “Islam”, 2023, dalam https://kbbi.web.id/islam, diakses pada 31 Maret 2023
9
Endang Saifuddin Anshari, Wawasan Islam Pokok-Pokok Pikiran tentang Paradigma
dan Sistem Islam, (Cet. 1; Jakarta: Gema Insani Press, 2004), hlm. 40
7
Etika komunikasi adalah norma, nilai, atau ukuran tingkah laku yang baik
Islam menekankan pada unsur pesan (message), yakni risalah atau nilai-nilai Islam,
dan cara (how), dalam hal ini tentang gaya bicara dan penggunaan bahasa (retorika).
seluruh ajaran Islam, meliputi akidah (iman), syariah (Islam), dan akhlak (ihsan).
komunikasi islam adalah tata cara berkomunikasi yang sesuai dengan nilai moral
akhirat dalam bentuk hubungan manusia dengan tuhan (iman), sesama Manusia dan
alam semesta .
telah dipaparkan oleh Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya Islam Aktual: Refleksi
10
Muslimah, “Etika Komunikasi dalam Prespektif Islam”. Jurnal Sosial Budaya, Vol.13
No. 2, (Desember, 2016), h. 117
8
Sosial Seorang Cendekiawan Muslim ialah ada enam bentuk atau jenis gaya bicara
1. Qaulan Sadidan
dari pihak yang lain, perkataan yang memiliki kesesuaian antara yang diucapkan
dengan apa yang ada di dalam hatinya. Perkataan yang benar yakni perkataann yang
Terjemahnya:
qoulan sadidan dalam urusan anak-anak yatim, yang pada hakikatnya berbeda-beda
11
Jalaluddin Rakhmat, Islam Aktual: Refleksi Seorang Cendekiawan Muslim, (Bandung:
Mizan, 1994), h. 76-87
12
Lajnah Pentashihah Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama
RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, h. 78
9
dan berbicara dengan memilih perkataan yang baik, dan jika memberikan teguran
membina.13
yang baik dalam setiap ucapannya. Bahasa yang dituturkan adalah bahasa yang
baik, pesan yang keluar dari mulutnya adalah kebenaran yang berlandaskan atas
fakta dan realitasnya. Perkataan yang keluar dari mulutnya adalah kata-kata yang
berlandaskan ilmu bukan hanya sekedar omong kosong semata. Seperti dalam
2. Qaulan Balighan
sasaran”, atau “sampai tujuan”. Jika dikaitkan dengan kata-kata qaul (ucapan atau
yang dikehendaki” dan “terang”. Akan tetapi, juga ada yang mengartikan sebagai
“perkataan yang membekas di jiwa. Maka qoulan balighan dapat diartikan sebagai
penyampaian pesan kepada orang lain dengan secukup mungkin, tidak di kurang-
13
Reza Nur Rifa’i dkk, Etika Komunikasi Islam Dalam Film Animasi The Jouerny”
(Bandung; Unisba, 2022) h. 195
10
ْ ض َع ْن ُه ْم َو ِع ٰٰۤ ُ
ظ ُه ْم َوقُ ْل لَّ ُه ْم ِف ْْٓي ول ِٕى َك الَّ ِذيْنَ يَ ْعلَ ُم ه
ْ ّٰللاُ َما فِ ْي قُلُ ْو ِب ِه ْم فَاَع ِْر ا
Terjemahnnya :
kaum muslm supaya taat kepada Allah dan Rosul-Nya. Di dalam ayat ini dijelaskan
taat kepada Rosul dan tidak ridha dengan keputusan-Nya. Allah berfirman pada
ayat ini bahwa Allah mengetahui apa yang berada di dalam hati orang-orang
munafiq itu dan tidak ada sesuatu yang dapat mereka sembunyikan. Allah akan
3. Qaulan Ma’rufan
Menurut Ibn 'Asyur, qaul ma'ruf adalah perkataan baik yang melegakan dan
bahwa qaul ma'ruf adalah perkataan yang baik, yang menancap ke dalam jiwa,
sehingga yang diajak bicara tidak merasa dianggap bodoh (safih), dan perkataan
yang mengandung penyesalan ketika tidak bisa memberi atau membantu. Menurut
Lajnah Pentashihah Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama
14
Terjemahnya :
(komunikator yang memiliki power) kepada yang lemah seperti orang miskin, anak
dari pada logikanya. Ketiga, para perempuan, ditujukan untuk menghindarkan dan
fitnah.17
4. Qaulan Kariman
Lajnah Pentashihah Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama
16
dengan kata qaul atau perkataan, maka berarti suatu perkataan yang menjadikan
pihak lain tetap dalam kemuliaan, atau perkataan yang membawa manfaat bagi
pihak lain tanpa bermaksud merendahkan. Ibn 'Asyur menyatakan bahwa qaul
karīm adalah perkataan yang tidak memojokkan pihak lain yang membuat dirinya
َب اَ َح ُد ُُهَآْ اَ ْو ِ ك اًََّل تَ ْعب ُدْٓوا اًَِّلْٓ اِ ََّّيهُ وِِبلْوالِ َدي ِن اِح ىسنا ۗا اِ َّما ي ب لُغَ َّن ِِ ْن َد ََ ال
ْك َوقَ ى
َ ُّضى َرب
ََ َْ ْ ْ َ َ ْ ُ
Terjemahnya :
Contoh qaulan kariman adalah ketika seorang anak ingin menasehati orang
tuanya yang salah, yakni dengan tetap menjaga sopan santun dan tidak bermaksud
Lajnah Pentashihah Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama
18
5. Qaulan Masyura
Qaulan masyura yaitu berbicara dengan baik dan pantas, tidak mengada-
ada, agar orang tidak kecewa serta tidak membuat orang lain tersinggung. Qoulan
menjadi salah satu tuntunan untuk berkomunikasi dengan perkataan yang mudah
dimengerti dan melegakan. Pada prinsipnya, qaul maisūr adalah segala bentuk
perkataan yang baik, lembut, dan melegakan. Artinya, perkataan yang maisūr
adalah ucapan yang wajar dan sudah dikenal sebagai perkataan yang baik bagi
masyarakat setempat.
َّ ِ ِ ٍّ ۤ ِ ِ
﴾٣٨﴿ س ْوارا
ُ ْ ْ ْ ُ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ َض َّن َِ ْن ُه ُم ابْتغ
ي م
َّ ًل
او ق
َ م َل لقُ ف
َ اهوجر ت
َ كبر
َّ نم ة ْح
ْ ر ءا َ َوا َّما تُ ْع ِر
Terjemahnya :
“Dan jika engkau berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari
Tuhanmu yang engkau harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan
yang lemah lembut.”19
6. Qaulan Layyina
enak didengar, dan penuh keramahan, sehingga dapat menyentuh hati maksudnya
suka bila berbicara dengan orang-orang yang kasar. Rasullulah selalu bertutur kata
dengan lemah lembut, hingga setiap kata yang beliau ucapkan sangat menyentuh
hati siapapun yang mendengarnya. Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, yang
19
Lajnah Pentashihah Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama
RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, h. 283
14
dimaksud layina ialah kata-kata sindiran, bukan dengan kata kata terus terang atau
apa yang disampaikan adalah benar dan rasional, dengan tidak bermaksud
Qaulan ini hanya ditemukan sekali saja yaitu pada Al-Qur’an surah Taha
ayat 44 :
﴾٤٤ ﴿ فَ ُق ْوًَل لَهٗ قَ ْواًل لَّيِناا لَّ َعلَّهٗ يَتَ َذ َّك ُر اَ ْو ََيْ ىشى
Terjemahnya :
20
Lajnah Pentashihah Mushaf Al-Qur’an Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama
RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, h. 314
21
Reza Nur Rifa’i dkk, Etika Komunikasi Islam Dalam Film Animasi The Jouerny” h.
198
15
disampaikan komunikator kepada kita berjalan lebih efektif, orang yang cinderung
informasi yang disampaikan dan terjadi kesenjangan antara kedua belah pihak,
tersinggung dengan kita dan secara otomatis kesalahan fatal informasi (informasi
permasalah yang ingin dibicarakan hal ini terjadikarena informasi yang seharusnya
disebut dengan komunikasi yang tidak efisien karena informasi yang dimiliki tidak
sesuai dengan apa yang dibicarakan komunikator. Maka dari itu perlu adanya focus
masalah, yaitu tidak mencampur adukkan masalah lain yang tidak memilik kaitan
d. Saling menghargai
Biasanya dalam proses ini dua individu (komunikan dan komunikator) perlu
saling memahami satu sama lain dalam model komunikasi dipaparkan dalam
16
konsep kesamaan, dimana tingkat efektifitas komunikasi akan terjalin lebih tinggi
jika dua individu memiliki kesamaan yang besar, kita harus tetap menjaga etika
e. Selingi Humor
yang disampaikan tentu ini bukan kesalahan pendengar namun dalam proses
penyampaian informasi tersebut kurang bumbu yang menarik pendengar, dalam hal
ini kita perlu menyelinginya dengan candaan atau gurauan agar para pendengar atau
orang yang tidak dikenal atau belum memiliki kedekatan sama sekali, kita perlu
menggunakan kalimat baku atau formal agar orang lain merasa dihargai.
Etika sopan santun sangat berlaku pada point ini, orang tentu akan merasa
tersinggung saat jika kita dengan sibuk makan dan dalam saat bersamaan
menyukai penyampaian langsung (to the point) sebuah informasi, meski sebagian
17
juga menyukai basa-basi, namun dalam komunikasi formal kita tidak memerlukan
Berbicara dengan nada kasar tidak perlu penjelasan lebih lanjut, orang
e. Nada memerintah
sebagai contoah “bapak harus lebih kompeten dalam mengajar” kalimat tersebut
seperti “tentu anda telah melakukan hal yang keji” dan sebagainya.
g. Manage intonasi
Perlu adanya control dengan nada suara kita, tidak boleh terlalu tinggi
(akan terkesan membentak) dan tidak boleh terlalu rendah (terkesan berbisik).
A. Kesimpulan
Etika komunikasi islam adalah tata cara berkomunikasi yang sesuai dengan nilai
moral dalam menilai benar atau salah perilaku seseorang disampaikan dengan
akhirat dalam bentuk hubungan manusia dengan tuhan (iman), sesama Manusia dan
alam semesta .
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, maka diharapkan dapat menjadi referensi dan
dalam makalah ini juga diharapkan adanya kritikan guna untuk perbaikan
kedepannya.
18
19
DAFTAR PUSTAKA
Badroen , Faisal. Etika Bisnis Dalam Islam, Cet. II; Jakarta: Kencana Perdana
Media Group. 2007.
Muslimah, Etika Komunikasi dalam Prespektif Islam. Jurnal Sosial Budaya, 13 (2).
2016
Rifa’i, Reza Nur dkk, Etika Komunikasi Islam Dalam Film Animasi The Jouerny”.
Bandung; Unisba. 2022.