MAKALAH
DISUSUN OLEH:
ALFAREJI FEBRIAN HANOM (20210110400063)
ALIFAHTINAYAH ADYS PRADITYAWATI
(20210110400049)
ALYCIA FEBYTHA MARUTI (20210110400082)
ANNISA ALFANNAFIISAH (20210110400131)
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................2
BAB I.............................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................3
1.1. Latar Belakang...........................................................................3
1.2. Rumusan Masalah......................................................................5
BAB II............................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................6
2.1. Definisi Etika..............................................................................6
2.2. Definisi Komunikasi...................................................................7
2.3. Definisi Komunikasi Islami.......................................................7
2.4. Tata Cara Komunikasi Menurut Islam....................................8
BAB III........................................................................................................14
PENUTUP................................................................................................14
3.1. Kesimpulan.................................................................................14
3.2. Saran............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam ajaran Agama Islam, etika merupakan hal yang penting untuk
dipahami. Etika dianggap penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Etika dapat dipelajari dengan berbagai keadaan. Bisa dipelajari saat di
lingkungan sekitar, seperti keluarga, sahabat, dan masyarakat. Etika tentu
saja dapat dipahami jika kita berada di lingkungan terdekat kita, yaitu
keluarga. Islam mengajarkan bahwa etika dapat mempengaruhi berbagai
komunikasi kita di muka bumi ini. Baik itu berkomunikasi dengan Allah
SWT, maupun komunikasi sesama Mahluk Allah.
3
moral, dari norma serta konsep-konsep etis. Dan Etika normatif tidak terkait
dengan gejala, melainkan tentang apa yang harus dilakukan manusia
(Mufid, 2018:175).
Hal ini sejalan dengan Firman Allah SWT Q.S. An-Nisa ayat 9, yang
berbunyi dan berarti:
4
Selain itu komunikasi Islami dapat dipahami sebagai proses transmisi nilai-
nilai Islami dari satu komunikator ke komunikator lainnya dengan
menggunakan prinsip-prinsip komunikasi menurut Alquran dan Hadits
(Islami, 2013:14).
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Etika
Etika menurut etimologi, berasal dari kata Bahasa Yunani Kuno
yaitu Ethos Dalam bentuk tunggalnya, ethos berarti tempat tinggal yang
biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, perasaan serta cara
berfikir. Sedangkan dalam bentuk jamaknya, ta etha berarti adat kebiasaan
(Mufid, 2018:173). Kemudian dalam bahasa inggris, etika disebut ethic
yang berarti a system of moral principles or rules of behaviour (Suatu
sistem, prinsip moral, atau aturan berperilaku (Susanto, 2016:12).
6
perilaku manusia berdasarkan penilaian pemikiran manusia, apakah hal itu
baik atau buruk untuk menjelaskan perlakuan dan perbuatan manusia
(Susanto, 2016:13).
7
Al-Qur'an menyebut komunikasi sebagai fitrah manusia. Untuk
mengetahui bagaimana seharusnya manusia berkomunikasi, Al-Qur'an
memberikan beberapa konsep kunci yang berkaitan dengannya. Misalnya, Al-
Syaukani dalam tafsir Fath Al-Qadir tentang Al-Syaukāni, mendefinisikan kata
kunci al-bayan sebagai kemampuan berkomunikasi. Selanjutnya, kata kunci yang
digunakan Al-Qur'an untuk berkomunikasi adalah al-qaul. Al-Qur'an tidak
menyebutkan secara rinci prinsip-prinsip komunikasi, namun dalam Al-Qur'an,
Allah telah memberikan banyak perumpamaan yang secara tidak langsung
menasihati kita untuk dapat berkomunikasi dengan baik, terutama Nabi
Muhammad SAW yang menjadi teladan bagi kita (Islami, 2013:5).
8
untuk komunikasi. Selain al-bayan kata kunci dari adanya pesan yang sering
disebut dalam Al-Quran yaitu al-qul, dalam konteks perintah (amr), dapat
disimpulkan bahwasannya ada enam (6) prinsip komunikasi dalam Al-Quran.
Pada etika komunikasi islam terdapat enam (6) prinsip gaya bicara atau
pembicaraan (qaulan) yakni:
Dalam surah Al-Ahzab ayat 70, ada dua perintah Allah terhadap dua
(dua) hal: Pertama, ada perintah untuk melaksankan ketaatan dan
ketaqwaan serta menjauhi larangan-nya. Kedua, Allah memerintahkan
9
orang-orang beriman untuk mengucapkan qaulan sadidan, yakni ucapan
yang santun, tidak kasar, ucapan yang benar, dan tidak dusta.
2. Qaulan Balighan
Artinya: Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di
dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah
mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas
pada jiwa mereka.
Artinya: Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat
dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka
ucapan yang pantas.
Masyura pada ayat diatas aslinya berakar dari kata yasara. Secara
etimologi, berarti mudah dan pantas. Sementara itu, qaulan masyura
menurut Jalaluddin Rahmat lebih tepatnya “ucapan yang menyenankan”.
10
Komunikasi pada qaulan masyura yang mengartikan pesan yang
disampaikan sederhana, mudah dipahami, dan juga spontan tanpa berpikir
dua kali.
4. Qualan Layyina (Perkataan yang lemah lembut)
Pada ayat diatas diperintahkan Allah kepada Nabi Musa dan Harun
hendaknya bebricara dengan lembut dan tidak kasar kepada Fir’aun. Dengan
qaulan layyina, hati “komunikan” akan merasakan jiwa mereka tersentuh
dan menerima pesan kita. Dari ayat ini disimpulkan bahwasannya qaulan
layyina berarti berbicara dengan lembut dengan suara yang enak didengar
serta keramahan sampai hati. Yang juga dipahami jangan meninggikan
suara, dan berteriak. Tidak seorang pun suka berbicara dengan orang yang
kasar. Rasulullah S.A.W selalu mengucapkan kata yang lembut sehingga
setiap kata yang diucapkannya selalu menyentuh hati orang yang juga
mendengarnya.
11
dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-
duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah
kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia.
Qaulan Ma’rufa juga disebutkan Allah dalam Al-Qur’an pada (QS. Al-
Ahzab ayat 32) yang berbunyi yakni:
Artinya: Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang
lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara
sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan
ucapkanlah perkataan yang baik,
12
tersebut dapat dinyatakan dengan banyaknya ayat-ayat yang bersangkutan
dengan etika komunikasi, baik dalam Al-Qur’an dan juga Hadist.
13
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari materi yang sudah dipaparkan sebelumnya dapat
dijelaskan bahwa etika adalah ilmu untuk mengetahui dan menilai sesuatu
tindakan atau perilaku manusia berdasarkan penilaian pemikiran manusia,
apakah hal itu baik atau buruk untuk menjelaskan perlakuan dan perbuatan
manusia. Kemudian Komunikasi merupakan proses yang memungkinkan
seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-
lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain. Dan Komunikasi
Islami yaitu adalah proses penyampaian pesan-pesan Islami dengan
menggunakan prinsip-prinsip komunikasi Islam. Komunikasi Islam
menekankan unsur-unsur pesan, yaitu risalah atau nilai-nilai Islam, dan tata
cara (bagaimana), dalam hal ini gaya bertutur dan penggunaan bahasa
(retorika).
Dan tata cara komunikasi yang benar dalam islam berdasarkan Al-
Quran, terdapat 6 gaya bicara atau perkataan (Qaulan). Yang pertama
Qaulan Sadidan yaitu perkataan benar, lurus dan jujur. Kedua Qaulan
Balighan adalah perkataan yang membekas pada jiwa, tepat sasaran,
komunikatif, dan mudah dimengerti. Ketiga Qaulan Masyura merupakan
perkataan yang ringan. Keempat Qaulan Layyina adalah perkataan yang
lemah lembut. Kelima Qaulan Karima yaitu perkataan yang mulia. Dan
terakhir Qaulan Ma’rufa merupakan perkataan yang baik.
3.2. Saran
Dengan adanya pemahaman etika dalam berkomunikasi berdasarkan
ajaran islam, disarankan pembaca memahami dan menerapkan etika yang
baik dan benar dalam berkomunikasi sehari-hari. Sehingga bisa mudah
berkomunikasi satu sama lain.
14
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Pieris, John. Jim, Nizam. (2007). Etika Bisnis dan Good Corporate
Governace. Jakarta. Pelangi Cendekia.
Mufid, Muhammad. (2018). Etika dan Filsafat Komunikasi. Jakarta.
Prenadamedia Group.
Hefni, Harjani. (2017). Komunikasi islam. Prenada Media. Jakarta.
Mulyana, Deddy. (2017). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Jurnal
Muslimah. 2016. Etika Komunikasi dalam Perspektif Islam. Jurnal Sosial
Budaya.Vol 13 No 2. Hal. 115-125.
Susanto, Joko. 2016. Etika Komunikasi Islami. Jurnal Waraqat. Vol 1 No 1.
Hal. 1-24.
Oktarina, Yetty, and Yudi Abdullah. (2017). Komunikasi dalam perspektif
teori dan praktik. Deepublish.
Marwah, N. 2021. Etika Komunikasi Islam Dakwah dan Sosial Keagamaan.
Vol 7. Hal. 5-13.
Muslimah. 2016. Etika Komunikasi Dalam Perspektif Islam Sosial Budaya.
Vol 13 No 2. Hal. 115–126.
Islami, Ismi. 2013. Konsep Komunikasi Islam Dalam Sudut Pandang
Formula Komunikasi Efektif. Vol 12. No 1. Hal 5-14.
Hendra, Tomi. 2020. Komunikasi Islam Pada Masyarakat Multicultural. Vol
26 No 1. Hal. 139.
15