Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI DAKWAH

“PENERIMAAN DAN PENGOLAHAN INFORMASI DALAM DIRI


INDIVIDU (MEMORY-BERPIKIR)”

DOSEN MATA KULIAH

Dr. Meisil B. Wulur S.Kom.I,M.Sos

NIDN: 0902057504

DI SUSUN OLEH

ZULFIANI

(105271107918)

PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakaatuh.

Alhamdulillahi rabbil’alamin wassalatu wassalamu ‘ala asyrafil anbiyai


walmursalin sayyidina Muhammad wa’ala alihi wa ashabihi ajma’in amma ba’ad.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul”Dakwah Pada Masyarakat Kota”ini tepat waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Dosen pada mata kuliah “Psikologi Komunikasi Dakwah”.Selain itu makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang penerimaan dan pengolahan
informasi dalam diri individu(Memory-Berpikir) bagi pembaca dan penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bunda Meisil B.Wulur selaku dosen
mata kuliah Psikologi Komunikasi Dakwah yang telah memberikan tugas
ini,sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
ini.

Saya menyadari makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna.Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakaatuh.

Makassar,20 Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

HAL JUDUL

KATA PENGANTAR....................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................4

A. Latar Belakang Masalah....................................................................4

B. Rumusan Masalah..............................................................................5

C. Tujuan Penelitian.................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................

A. Pengertian............................................................................................

B. ..............................................................................................................

C. ..............................................................................................................

BAB III KESIMPULAN..................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penerimaan Dan Pengolahan Informasi Dalam Diri Individu

        Manusia memberi makna sendiri atas setiap stimulus atau informasi


yang diterimanya.Dalam ilmu komuniaksi dikenal ungkapan words don’t
mean,people mean (kata-kata tidak memiliki makna,manusialah yang
memberi makna)
Setiap informasi yang berlainan akan di beri makna berlainan oleh orang
yang berbeda.Dengan makna itulah manusia berinteraksi dengan
lingkungannya.Jadi,makna sangat penting dalam berkomunikasi karena
menjadi dasar untuk berinteraksi.1
Saat menerima informasi, manusia akan memproses informasi
tersebut dengan mengolah, menyimpan, dan suatu saat akan menggunakan
kembali. Proses ini terjadi didalam diri manusia dan karenanya disebut
sebagai komunikasi intrapersonal. Proses ini meliputi sensasi, presepsi,
memori, dan berpikir.
1. Sensasi

Proses penerimaan dan pengolahan informasi dalam diri individu dimulai


dari proses penerimaan informasi yang paling awal, yaitu sensasi,
kemudian diikuti dengan proses persepsi sampai proses menyimpan dan
menggunakan kembali informasi tsb.

Sensasi adalah proses menangkap stimuli melalui alat indra. Berasal


dari kata sense, berarti alat indra ,yang menghubungkan organisme dengan
lingkungannya. Melalui lima alat indra yang kita miliki, manusia
memperoleh pengetahuan dan semua kemampuan untuk berinteraksi
dengan dunianya. 2

Kita mengenal lima alat indra yaitu, penglihatan, pendengaran, perabaan,


penciuman, dan pengecap. Selain kelima indra itu dunia psikologi juga

1
Nanes Gerson,”Penerimaan dan Pengolahan Informasi Dalam Diri Individu”
https://gersonaneson.blogspot.com/2013/01/22/penerimaan-dan-pengolahan-informasi.html.
(di akses pada 20 Maret 2020).

2
Lutva chers I’amour,”Proses Penerimaan dan Pengolahan Informasi dalam Diri Individu”
https://lutva.blogspot.com/2012/07/29/proses-penerimaan-dan- pengolahan informasi dalam
diri indivdu.html.(di akses pada 20 Maret 2020).

5
mengenal indra kinestesis dan vestibular. Kinestesis adalah indra yang
memeberi informasi tentang posisi tubuh dan anggota badan. Sedangkan
vestibular adalah indra keseimbangan.
Apa saja yang menyentuh alat indra, baik dari dalam maupun dari luar
disebut stimuli(ketika mencium bau parfuum).Proses sensasi terjadi saat
alat indra mengubah informasi menjadi implus-implus syaraf yang
dimengerti oleh otak. Melalui proses tranduksi. Sensasi dipengaruhi oleh
faktor situasional (segala hal atau situasi yang ada diluar) dan faktor
personal (pengalaman).3
2. Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-
hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli
inderawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari persepsi. Persepsi,
seperti juga sensasi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional.
Faktor lainnya yang memengaruhi persepsi, yakni perhatian.
Perhatian (Attention)
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli
menjadi menonjol dalam kesdaran pada saat stimuli lainnya melemah
(Kenneth E. Andersen)
Faktor Eksternal Penarik Perhatian
Hal ini ditentukan oleh faktor-faktor situasional personal. Faktor
situasional terkadang disebut sebagai determinan perharian yang bersifat
eksternal atau penarik perhatian (attention getter) dan sifat-sifat yang
menonjol, seperti :
 Gerakan secara visual tertarik pada objek-objek yang bergerak.
 Intensitas Stimuli, kita akan memerharikan stimuli yang menonjol dari
stimuli yang lain
 Kebauran (Novelty), hal-hal yang baru dan luar biasa, yang beda, akan
menarik perhatian.
 Perulangan, hal-hal yang disajikan berkali-kali bila di sertai sedikit variasi
akan menarik perhatian. (KULIAH KOMUNIKASI.COM).4 

3
Mayang Pratiwi,”Penerimaan dan Pengolahan Informasi Dalam Diri Individu”
https://mayangpratiwi27.blogspot.com/2013/01/19/penerimaan- dan - pengolahan-informasi
dalam 19.html(di akses pada 20 Maret 2020).

4
Lisa Oktavia,”Penerimaan dan Pengolahan Informasi Dalam Diri Individu” https://lisa-
oktavia91.blogspot.com/2011/11/catatan-psikologi-komunikasi-penerimaan.html(di akses pada
20 Maret 2020).

6
3. Memory

Dalam komunikasi intrapersonal, memori memegang peranan penting


dalm memperngaruhi persepsi maupun berpikir. Memori adalah system
yang sangat berstruktur yang menyebabkan organisme sanggup merekam
fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk
membimbing perilakunya ( Schlessinger dan Groves, 1976).

Setiap stimuli menenai indera kita, setiap saat pula stimuli itu direkam
secara sadar atau tidak sadar.5

4. Berpikir

Dalam berpikir kita melibatkan semua proses yang disebut di atas yaitu
sensasi, persepsi dan memori. Misalnya dalam mengerjakan suatu soal
matematika, pertama kita akan menangkap tulisan dan gambar ( sensasi ),
kita membaca dan mencoba memahami apa yang di minta ( persepsi ),
pada saat membongkar memori untuk memahami apa yang disebut dengan
garis lurus, segi empat dan kemungkinan soal yang sama mada masa lalu
(memori).6

Berpikir atau lebih luas, kognisi adalah penggunaan persepsi, kombinasi


mental, dan penyajian internal tentang symbol, objek, atau konsep
(Dworetzky). Definisi lain menyebutkan berpikir adalah setiap perilaku
yang menggunakan ide (Hilgard).

Berpikir merupakan proses representasional atau simbolik. Berpikir


menunjukan berbagai kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep
lambang, sebagai pengganti objek dan peristiwa.7

B. Penerimaan Dan Pengolahan Informasi Dalam Diri Individu


(Memory)

5
Dewi Kusumawati,”Sensasi Persepsi Memori Dan Berpikir” https://dewikusumawati1110.
wordpress.com/2015/09/14/sensasi-persepsi-memori-dan-berpikir. (di akses pada 20 Maret
2020).

6
Diyas Pradana,”Sensasi Persepsi Memori Dan Berpikir”https://diyaspradana .blogspot.
com/2011/03/7/sensasi-persepsi-memori-dan-berpikir.html. (di akses pada 20 Maret 2020).

7
Mayang Pratiwi,”Penerimaan Dan Pengolahan Informasi Dalam Diri Individu” https://
mayangpratiwi27.blogspot.com/2013/01/19/penerimaan-dan-pengolahan-informasi_dalam /19 .
html. (di akses pada 20 Maret 2020).

7
Setelah mengetahui proses penerimaan dan pengolahan informasi
dalam diri individu meliputi sensasi, persepsi, memori, dan berpikir,
sekarang kita akan membahas lebih dalam tentang memori.
Memori atau ingatan bukan merupakan suatu objek seperti mata,
tangan dan organ tubuh lainya. Ada beberapa definisi memori yang
dikemukakan oleh para ahli,diantaranya:

a. De Porter & Hernacki (dalam Afiatin:2001) menjelaskan bahwa memori


atau ingatan adalah suatu kemampuan untuk mengingat apa yang telah
diketahui. Seseorang dapat mengingat sesuatu pengalaman yang telah
terjadi atau pengetahuan yang telah dipelajari pada masa lalu. Kegiatan
seseorang untuk memunculkan kembali atau mengingat kembali
pengetahuan yang dipelajarinya pada masa lalu dalam ilmu psikologi
disebut recall memory.
b. Menurut Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (dalam Matlin, 1998)
memori adalah bagian penting dari semua proses kognitif, karena
informasi dapat disimpan hingga sewaktu-waktu digunakan. Dalam proses
mengingat informasi ada 3 tahapan yaitu memasukkan informasi
(encoding), penyimpanan (storage), dan mengingat (retrieval stage).
c. Pendapat Drever (dalam Walgito 2004) menjelaskan; memori menurut
pengertian secara umum dan teoritis adalah salah satu karakter yang
dimiliki oleh makhluk hidup, pengalaman berguna apa yang kita lupakan
yang mana mempengaruhi perilaku dan pengalaman yang akan datang,
yang mana ingatan itu bukan hanya meliputi recall (mengingat) dan
recognition (mengenali) atau apa yang disebut dengan menimbulkan
kembali ingatan. Lebih jelasnya Walgito (2004) menjelaskan bahwa ada
dua cara menimbulkan kembali informasi dalam ingatan, yaitu dapat
ditempuh dengan (1) mengingat kembali (to recall) dan (2) mengenal

kembali (to recognize). Jadi recall memory adalah kemampuan


menimbulkan ingatan kembali dengan cara mengingat kembali.8

Memori melewati tiga proses yaitu :


a. Perekaman ( disebut encoding) adalah pencatatan informasi melalui
reseptor indera dan sirkit syaraf internal.
b. Penyimpanan ( strorage ) adalah menentukan berapa lama informasi
itu beserta kita, dalam bentuk apa dan dimana, penyimpanan bisa

8
Putri Hardiyanti ,” Memori,Pikiran Dan Bahasa “https://putri-hardiyanti.blogspot. com
/2014/ 12/14 memori-pikiran-dan-bahasa .html(di akses pada 25 Maret 2020).

8
aktif atau pasif. Secara aktif bila kita menambahkan informasi
tambahan, kita mengisi informasi tidak lengkap dengan kesimpulan
kita sendiri ( inilah desas- desus menyebar lebih banyak dari volume
asal).Secara pasif terjadi tanpa penambahan.
c. Pemanggilan ( retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi
adalah menggunakan informasi yang disimpan.9

Adapun jenis-jenis memori adalah sebagai berikut:


a. Pengingatan ( Recall), Adalah proses aktif untuk menghasilkan kembali
fakta dan informasi secara verbatim ( kata demi kata ) tanpa petunjuk yang
jelas.Misalnya :jika anda ditanya apa jenis ikan laut yang termasuk
mamalia?Anda akan menjawab dengan pengingatan yang tersimpan dalam
memori.
b. Pengenalan ( Recognition ), atinya agak sukar mengingat kembali
sejumlah fakta, lebih mudah mengenalnya kembali. Misalnya : Siapa nama
presiden Indoensia sekarang? Artinya diberi dua kemungkinan jawaban,
jadi menjawab bukan karena pengingatan tetapi pengenalan terhadap
Presiden tersebut.
c. Belajar Lagi ( Relearning ) artinya menguasai kembali pelajaran yang
sudah diperoleh termasuk pekerjaan memori. Misalnya disuruh menghafal
pelajaran yang lalu.

d. Redintegrasi ( Redintegration ), adalah merekontruksi seluruh masa lalu


dari satu petunjuk memori kecil. Misalnya pada hari raya, kita akan
terkenang pada bau, suasana, warna dll, inilah kadang-kadang
menyebankan kita sedih atau gembira bila ada kenangan tersebut.10

9
Dewi Kusumawati,”Sensasi,Persepsi,memori,dan berpikir” https://dewikusumawati1110.
wordpress.com/2015/09/14/sensasi-persepsi-memori-dan-berpikir. (di akses pada 20 Maret
2020).

10
Diyas Pradana,”Sensasi,Persepsi,memori,dan berpikirhttps://diyaspradana. blogspot.
com/2011/03/7/sensasi-persepsi-memori-dan-berpikir.html(di akses pada 20 Maret 2020).

9
C. Penerimaan Dan Pengolahan Informasi Dalam Diri Individu
(Berpikir)

Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak.


Walaupun tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kerja otak, pikiran manusia
lebih dari sekedar kerja organ tubuh yang disebut otak.  Kegiatan berpikir
juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan
kehendak manusia. Memikirkan sesuatu berarti mengarahkan diri pada
obyek tertentu, menyadari secara aktif dan menghadirkannya dalam
pikiran kemudian mempunyai wawasan tentang obyek tersebut.11
Macam – macam Berpikir Berpikir banyak sekali macamnya.
Banyak para ahli yang mengutarakan pendapat mereka. Berikut ini akan
dijelaskan macam-macam berpikir, yaitu :
1. Berpikir alamiah adalah pola penalaran yang berdasarkan kebiasaan
sehari-hari dari pengaruh alam sekelilingnya, misal; penalaran tentang
panasnya api yang dapat membakar jika dikenakan kayu pasti kayu
tersebut akan terbakar.
2. Berpikir ilmiah adalah pola penalaran berdasarkan sarana tertentu secara
teratur dan cermat, misal; dua hal yang bertentangan penuh tidak dapat
sebagai sifat hal tertentu pada saat yang sama dala satu kesatuan.
3. Berpikir autistik: contoh berpikir autistik antara lain adalah
mengkhayal, fantasi atau wishful thinking. Dengan berpikir autistik
seseorang melarikan diri dari kenyataan, dan melihat hidup sebagai
gambar-gambar fantastis.
4. Berpikir realistik: berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan
dunia nyata, biasanya disebut dengan nalar (reasoning). Floyd L. Ruch
(1967) menyebutkan ada tiga macam berpikir realistik, antara lain :

a. Berpikir Deduktif Deduktif merupakan sifat deduksi. Kata deduksi


berasal dari kata Latin deducere (de berarti ‘dari’, dan kata ducere berarti
‘mengantar’, ‘memimpin’). Dengan demikian, kata deduksi yang
diturunkan dari kata itu berarti ‘mengantar dari satu hal ke hal lain’.
Sebagai suatu istilah dalam penalaran, deduksi merupakan proses berpikir
(penalaran) yang bertolak dari proposisi yang sudah ada, menuju proposisi
baru yang berbentuk kesimpulan (Keraf, 1994:57).

b. Berpikir Induktif Induktif artinya bersifat induksi. Sinduksi adalah


proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual
11
Psikologi Umum,”Berpikir(Thinking)” (Jurnal Online Kajian Psikologi) http://psikologi.
or.id/psikologi-umum-pengantar/berpikir-thinking.htm(di akses pada,13 November 2010. (di
akses pada 26 Maret 2020).

10
untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Proses penalaran ini
mulai bergerak dari penelitian dan evaluasi atas fenomenafenomena yang
ada. Karena semua fenomena harus diteliti dan dievaluasi terlebih dahulu
sebelum melangkah lebih jauh ke proses penalaran induktif, proses
penalaran itu juga disebut sebagai corak berpikir ilmiah. Namun, induksi
tidak akan banyak manfaatnya jika tidak diikuti oleh proses berpikir
deduksi. Berpikir induktif ialah menarik suatu kesimpulan umum dari
berbagai kejadian (data) yang ada di sekitarnya. Dasarnya adalah
observasi. Proses berpikirnya adalah sintesis. Tingkatan berpikirnya
adalah induktif. Jadi jelas, pemikiran semacam ini mendekatkan manusia
pada ilmu pengetahuan. Tepat atau tidaknya kesimpulan (cara berpikir)
yang diambil secara induktif ini terutama bergantung pada representatif
atau tidaknya sampel yang diambil, yang mewakili fenomena keseluruhan.
Makin besar jumlah sampel yang diambil, makin representatif dan makin
besar taraf validitas dari kesimpulan itu, demikian juga sebaliknya. Taraf
validitas kebenaran kesimpulan itu masih ditentukan pula oleh
obyektivitas dari si pengamat dan homogenitas dari fenomena-fenomena
yang diselidiki (Purwanto, 1998:47-48).

c. Berpikir Evaluatif Berpikir evaluatif ialah berpikir kritis, menilai baik-


buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan. Dalam berpikir evaluatif, kita
tidak menambah atau mengurangi gagasan. Kita menilainya menurut
kriteria tertentu (Rakhmat, 1994). Perlu diingat bahwa jalannya berpikir
pada dasarnya ditentukan oleh berbagai macam faktor. Suatu masalah
yang sama mungkun menimbulkan pemecahan yang berbeda-beda pula.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya berpikir itu antara lain,
yaitu bagaimana seseorang melihat atau memahami masalah tersebut,
situasi yang tengah dialami seseorang dan situasi luar yang dihadapi,
pengalaman-pengalaman orang tersebut, serta bagaimana intelegensi orang
itu.12

12
Swesty Ismienar dkk ,”Berpikir(Thinking)” http://psikologi.or.id/mycontents/ uploads/
2010/11/thinking.pdf(di akses pada 26 Maret 2020).

11
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pada penjelasan -penjelasan di atas kami dapat


menarik beberapa kesimpulan antaranya :
1. Pengolahan informasi mengandung pengertian tentang bagaimana
seorang individu mempersepsi, mengorganisasi, dan mengingat sejumlah
besar informasi yang diterima individu dari lingkungan.
2. Manusia memiliki kemampuan untuk menyimpan informasi dan
kemudian memanggilnya kembali jika di perlukan.Kemampuan untuk
merekam, menyimpan, atau memanggil kembali informasi inilah yang
dimaksud dengan memori.Jenis-jenis memori yaitu ,pengingatan,
pengenalan,belajar lagi,dan redintegrasi.
3. Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja
otak.Memikirkan sesuatu berarti mengarahkan diri pada obyek tertentu,
menyadari secara aktif dan menghadirkannya dalam pikiran kemudian
mempunyai wawasan tentang obyek tersebut.Macam-macam berpikir
yaitu,berpikir alamiah,berpikir ilmiah,berpikir autistik,dan berpikir
realistic.

12
DAFTAR PUSTAKA

Dewi Kusumawati,”Sensasi Persepsi Memori Dan Berpikir”


https://dewikusumawati1110. wordpress.com/2015/09/14/sensasi-persepsi-
memori-dan-berpikir.

Diyas Pradana,”Sensasi Persepsi Memori Dan


Berpikir”https://diyaspradana .blogspot. com/2011/03/7/sensasi-persepsi-
memori-dan-berpikir.html.

Lisa Oktavia,”Penerimaan dan Pengolahan Informasi Dalam Diri


Individu” https://lisa-oktavia91.blogspot.com/2011/11/catatan-psikologi-
komunikasi-penerimaan.html.

Lutva chers I’amour: https://lutva.blogspot.com/2012/07/29/proses-


penerimaan-dan-pengolahan informasi dalam diri indivdu.html

Mayang Pratiwi,”Penerimaan dan Pengolahan Informasi Dalam Diri


Individu” https://mayangpratiwi27.blogspot.com/2013/01/19/penerimaan-
dan - pengolahan-informasi dalam 19.html(di akses pada

Nanes Gerson,”Penerimaan dan Pengolahan Informasi Dalam Diri


Individu” https://gersonaneson.blogspot.com/2013/01/22/penerimaan-dan-
pengolahan-informasi.html(di akses pada 22 Januari 2013,pukul ).

Psikologi Umum,”Berpikir(Thinking)” (Jurnal Online Kajian Psikologi)


http://psikologi. or.id/psikologi-umum-pengantar/berpikir-thinking.htm(di
akses pada,13 November 2010.

Putri Hardiyanti ,” Memori,Pikiran Dan Bahasa “https://putri-


hardiyanti.blogspot. com /2014/ 12/14 memori-pikiran-dan-bahasa .html

Swesty Ismienar ,”Berpikir(Thinking)” http://psikologi.or.id/mycontents/


uploads/ 2010/11/thinking.pdf

13

Anda mungkin juga menyukai