Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PSIKOLOGI KOGNITIF
KESADARAN

DOSEN PENGAMPU :
Dwi Wahyuningsih Choiriyah, S.Psi., M.Psi

Disusun Oleh :
Muhammad Khoirusy Syifa’ (30702100133)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,

Penulis dapat menyelesaikan tugas Pra UAS (Makalah) yang berjudul “Kesadaran”
dengan baik.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Kognitif. Selain itu,
makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan mengenai hubungan antara kesadaran
dengan proses kognitif.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dwi selaku dosen Mata Kuliah
Psikologi Kognitif.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah
ini.

Terima kasih kepada pembaca serta harapannya dengan makalah ini dapat
memberikan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................... Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI ................................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN................................................................... Error! Bookmark not defined.
LATAR BELAKANG.................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................. 5
HUBUNGAN ANTAR BAB KOGNITIF BAB 5 - 14 .........................................................................
BAB III PENUTUP .........................................................................................................................
KESIMPULAN ...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Kesadaran merupakan sebuah topik yang berhubungan dengan aktivitas kognitif lainnya
yang mencakup berbagai peristiwa-peristiwa yang pernah dialami apabila di hitung tidak
terhitung jumlahnya ,setiap individu memiliki kemampuan terikat dengan lingkungannya
serta hubungan dengan dirinya sendiri dengan cara pengamatan yang biasa kita sebut
dengan kesadaran namun beda hal-nya dengan alam sadar, sedangkan alam sadar
merupakan sebuah alam yang berisi sebuah tentang hasil-hasil pengamatan dunia diluar

Kesadaran adalah peristiwa akan lingkungan dan kognitif seperti pemandangan dan suara
dunia serta ingatan, pikiran, perasaan, dan sensasi tubuh seseorang. Dengan definisi ini
kesadaran memiliki dua sisi. Kesadaran mencakup realisasi rangsangan lingkungan.
Misalnya, Anda mungkin tiba-tiba teringat akan kicauan burung, sakit gigi yang tajam,
atau pengenalan visual dari seorang teman lama. Kesadaran juga mencakup kesadaran
seseorang akan peristiwa mental—pikiran yang dihasilkan dari ingatan dan rasa
kesadaran dan diri internal sendiri.
BAB II

PEMBAHASAN

Hubungan antara Kesadaran dengan Memori Jangka Panjang & Pendek

Dalam teori yang dikemukakan oleh Bernard Baars bahwa merancang sebuah platform
sebagai sistem kerja kita, kita bisa mengambil dari pertunjukan teater karena dalam teater
penonton diletakkan dalam ruang gelap dengan melihat pertunjukan yang terang sehingga
kita bisa menerima informasi peristiwa pada sisi terang, jadi semua keseluruhan jika sisi
terang menyalurkan informasi melalui penonton dan kerja dibalik layar, dari apa yang
kita pahami bahwa item yang relatif rendah dapat disimpan dalam memori jangka pendek.
Set di belakang layar adalah konteks ketidaksadaran yang mempengaruhi kesadaran
(misalnya, perhatian selektif dan sistem perseptual bersifat spontan dan tak sadar).
Sementara itu penonton adalah memori jangka panjang atau pengetahuan khusus yang
bersifat tidak disadari.

Lupa dan Ingat

Kemampuan mengingat dan kemampuan melupakan adalah kemampuan yang penting


dan bermanfaat. Sebagian besar kemampuan mengingat dan melupakan dikendalikan
oleh proses-proses neural yang mengatur seluruh proses mengingat dan melupakan tanpa
upaya sadar.

Represi (repression) adalah tindakan mendorong pemikiran-pemikiran, memori-memori,


atau perasaan-perasaan yang mengancam keluar dari kesadaran. Memori yang ditekan
(direpres) adalah memori yang disingkirkan seseorang dari kesadarannya, terutama
menyangkut memori yang menyakitkan.
Bahasa

Bahasa dalam psikologi adalah sistem komunikasi di mana pikiran ditransmisikan melalui
suara (seperti dalam ucapan) atau simbol (seperti dalam kata-kata tertulis dan gerak
tubuh). Perkembangan bahasa mewakili jenis abstraksi yang unik, yang merupakan dasar
kognisi manusia. Bahasa adalah sarana utama komunikasi manusia, cara di mana
sebagian besar informasi dipertukarkan.

Dalam psikolinguistik juga membahas bagaimana bahasa itu diterima dan diproduksi oleh
pemakai bahasa, bagaimana kerja otak manusia yang berkaitan dengan bahasa, teori
pemerolehan bahasa oleh anak, perbedaan antara pemerolehan bahasa oleh anak dan
pembelajaran bahasa, dan interferensi sistem bahasa ibu ke bahasa yang sedang dipelajari.

Teori behavioristik menganggap bahwa anak yang lahir dianggap kosong dari bahasa.
Skinner mengungkapkan bahwa pemerolehan pengetahuan, termasuk pemerolehan
bahasa, didasarkan pada adanya stimulus, kemudian diikuti oleh respon.

Cognition Acroos the Lifespan

Kognisi manusia, dari perspektif perkembangan, adalah hasil dari serangkaian tahap
perkembangan yang dimulai pada tahun-tahun awal pertumbuhan kita yang dimulai pada
tahap paling awal. Persepsi, ingatan, dan proses bahasa dan pemikiran kita diatur oleh
struktur genetik dasar yang kita warisi dan perubahan yang kita alami sebagai respons
terhadap tuntutan yang dibuat selama interaksi kita yang panjang dan beragam dengan
lingkungan fisik dan sosial. Ciri kritisnya adalah bahwa kognisi berkembang-yakni,
kognisi dan pemikiran muncul-secara teratur seiring perkembangan individu dari bayi
hingga dewasa, dan kemudian beberapa keterampilan kognitif mungkin menurun di usia
tua. Perubahan ini mungkin disebabkan oleh pematangan (atau kemunduran) neurologis
dan fisik orang tersebut, lingkungan keluarga, sosial, dan pendidikan di mana orang
tersebut tinggal.
Pemecahan Masalah

Teori psikologi Gestalt mendekati persoalan berpikir dan pemecahan masalah dari
pandangan bagaimana individu menentukan dunianya. Berpikir dipandang sebagai
mengorganisasikan persepsi, yaitu proses ketika seseorang menangkap pola-pola
keseluruhan dari stimuli, atau makna dari bagian-bagian stimuli ke dalam pola
keseluruhan dengan berbagai cara.

Pekerjaan psikolog Gestalt berfokus pada sifat tugas dan pengaruhnya terhadap
kemampuan seseorang untuk menyelesaikannya. Sarjana baru-baru ini telah menyerang
pertanyaan tentang pemecahan masalah dari beberapa perspektif yang berbeda, termasuk
apa yang disebut psikolog kognitif modern sebagai proses representasi, atau bagaimana
suatu masalah digambarkan dalam pikiran. Sepanjang buku ini, topik representasi internal
telah menjadi tema sentral. Materi yang telah disajikan tidak diulang di sini, kecuali untuk
dicatat bahwa cara informasi direpresentasikan dalam tugas pemecahan masalah penting
dalam menemukan solusinya. Cara informasi direpresentasikan dalam memecahkan
masalah tampaknya mengikuti pola yang tertata dengan baik.

Visual Perwakilan Pengetahuan

Studi tentang representasi visual pengetahuan melibatkan pertanyaan yang lebih luas
tentang bagaimana informasi visual disimpan dan dipanggil kembali dari memori. Kami
dapat berargumen bahwa aktivitas neurologis yang terkait dengan penyimpanan
informasi memiliki bentuk tertentu. Artinya, informasi visual dikodekan dalam istilah
"gambar" internal yang dapat diaktifkan kembali dengan memanggil gambar, seperti yang
mungkin kita lihat di album foto. Alternatifnya, kita dapat berargumen bahwa informasi
visual disaring, dirangkum, dan disimpan sebagai "pernyataan" abstrak tentang gambar.
Pengaktifan kembali memori kemudian akan terdiri dari mengingat kode abstrak, yang
pada gilirannya akan merekonstruksi citra subyektif yang terkait dengannya. Akhirnya,
kami dapat berargumen bahwa beberapa informasi disimpan secara visual dan beberapa
dalam bentuk abstrak, yang menunjukkan bahwa ada banyak kode di dalam pikiran.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Kesadaran atau ego dimiliki oleh setiap individu sehingga kesadaran memiliki peranan
penting dalam kondisi jiwa atau psikologi seseorang. Kesadaran juga memiliki kontrol
terhadap pemikiran manusia karena pikiran merupakan bagian dari kesadaran. Selain
kesadaran, ketidaksadaran kolektif juga berpengaruh kepada psikologi manusia.
Ketidaksadaran kolektif memiliki kontrol tersendiri pada setiap individu serta dapat
mempengaruhi kesadaran karena dua aspek tersebut saling memiliki keterkaitan.
Keterkaitan antara kesadaran dan ketidaksadaran kolektif dapat ditemukan jika seorang
individu melakukan tindakan atau pemikiran yang bermula dari ketidaksadaran dapat
berubah menjadi sebuah kesadaran dengan cara individu tersebut melakukannya, begitu
pun sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA

Norman, W. (n.d.). Modus Memori ls dan Anggota Jangka Pendek. 170–190.

Dan, L. (n.d.). Lupa dan ingat. 224–244.

Memori, T. (2008). Teori Memori Aku Jangka Panjang mory ies dan. 191–220.

Kesadaran, S., Kesadaran, F., Kesadaran, K., Kesadaran, M., Ruang, T., Baars, K. G.,
Implisit, M., Otomatis, P., Maclin, O. H., & Kimberly, M. (2008). Kesadaran s. 245–277.

Sejarah, P., & Kognitif, P. (2008). Visual Perwakilan Pengetahuan. 299–324.

Pengetahuan, B. (n.d.). Verbal Perwakilan Pengetahuan. 278–298.

Makna, K., Mereka, T., & Locke, J. (2008). Bahasa. 325–358.

Gestalt, P. (2008). g ,. 399–438.

Konsep, B. (2008). Bentuk Konsep. 439–470.

Vygotsky, S. L. (2008). Pengartian melintasi Kehidupan. 359–398.

Hastjarjo, D. (2015). Sekilas Tentang Kesadaran (Consciousness). Jurnal Buletin


Psikologi, 13(2), 79–90.

Psikolinguistik, A. (2003). BAB II KAJIAN TEORI A. Psikolinguistik. 18–55.

Norman, W. (n.d.). Modus Memori ls dan Anggota Jangka Pendek. 170–190.

Dan, L. (n.d.). Lupa dan ingat. 224–244.

Memori, T. (2008). Teori Memori Aku Jangka Panjang mory ies dan. 191–220.

Kesadaran, S., Kesadaran, F., Kesadaran, K., Kesadaran, M., Ruang, T., Baars, K. G.,
Implisit, M., Otomatis, P., Maclin, O. H., & Kimberly, M. (2008). Kesadaran s. 245–277.

Sejarah, P., & Kognitif, P. (2008). Visual Perwakilan Pengetahuan. 299–324.

Pengetahuan, B. (n.d.). Verbal Perwakilan Pengetahuan. 278–298.


Makna, K., Mereka, T., & Locke, J. (2008). Bahasa. 325–358.

Gestalt, P. (2008). g ,. 399–438.

Konsep, B. (2008). Bentuk Konsep. 439–470.

Vygotsky, S. L. (2008). Pengartian melintasi Kehidupan. 359–398.

Hastjarjo, D. (2015). Sekilas Tentang Kesadaran (Consciousness). Jurnal Buletin


Psikologi, 13(2), 79–90.

Psikolinguistik, A. (2003). BAB II KAJIAN TEORI A. Psikolinguistik. 18–55.

Anda mungkin juga menyukai