Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PSIKOLOGI UMUM
TENTANG
KESADARAN DAN PERUBAHAN KESADARAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7:

1. Nabila Salsabila Herman


2. Odi Eka Syaputra
3. Putri Sandra Aulia

DOSEN PENGAMPU:

Amul Husni Fadlan. SPsi, MA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN TARBIYAH
STAI YAPTIP PASAMAN BARAT
TAHUN AKADEMIK 2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warohmatullahiwabarokatuh,

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala


yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya dan tidak lupa pula shalawat
serta salam kami panjatkan kepada Nabi kita Muhammad Sollallahu Alaihi
Wasallam yang telah membawa umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman
yang terang benderang seperti saat ini.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada bapak Amul Husni Fadlan,


SPsi, MA selaku dosen pengampu mata kuliah PSIKOLOGI UMUM. Dan teman-
teman yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul KESADARAN DAN
PERUBAHAN KESADARAN dengan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam makalah ini,


sehingga kami senantiasa terbuka untuk menerima saran dan kritik demi
penyempurnaannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahiwabarokatuh.

Simpang Empat, 08 November 2023

kelompok 7

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan Makalah..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
A. Aspek Kesadaran................................................................................................3
B. Kesadaran Terbagi..............................................................................................4
C. Tidur dan Mimpi.................................................................................................6
D. Meditasi..............................................................................................................8
E. Hipnosis..............................................................................................................9
F. Fenomena Psikologi.........................................................................................11
BAB III PENUTUP...................................................................................................14
A. Kesimpulan.......................................................................................................14
B. Saran.................................................................................................................15
DAFTAR KEPUSTAKAAN.....................................................................................16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesadaran adalah salah satu konsep psikologis yang sangat penting
dalam memahami perilaku dan pengalaman manusia. Kesadaran adalah
kemampuan individu untuk merasakan, memahami, dan merespons
lingkungan dan diri sendiri. Ini mencakup pemahaman terhadap berbagai
aspek kehidupan, seperti persepsi, pemikiran, emosi, dan kesadaran diri.

Perubahan kesadaran adalah perubahan dalam tingkat atau kualitas


kesadaran individu, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk
tidur, hipnosis, meditasi, pengaruh obat-obatan, atau pengalaman mendalam.
Dalam makalah ini, kita akan membahas konsep kesadaran dan perubahan
kesadaran, serta faktor-faktor yang memengaruhinya.

B. Rumusan Masalah

1. Aspek kesadaran
2. Kesadaran terbagi
3. Tidur dan mimpi
4. Meditasi
5. Hipnosis
6. Fenomena psikologi

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui aspek kesadaran


2. Untuk mengetahui kesadaran terbagi

1
3. Untuk mengetahui tidur dan mimpi
4. Untuk mengetahui meditasi
5. Untuk mengetahui hipnosis
6. Untuk mengetahui fenomena psikologi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Aspek Kesadaran
Aspek-aspek kesadaran yang telah disebutkan sebelumnya dalam
makalah dapat dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:

1. Kesadaran Sensorik: Ini adalah aspek kesadaran yang terkait dengan


kemampuan individu untuk merasakan dan merespons rangsangan sensorik
dari lingkungan. Kesadaran sensorik melibatkan panca indera, seperti
pendengaran, penglihatan, penciuman, perasaan, dan pengecapan. Ini
memungkinkan seseorang untuk merasakan dan memahami dunia di
sekitarnya melalui sensasi yang datang dari indera mereka.

2. Kesadaran Kognitif: Aspek ini berhubungan dengan kemampuan


individu untuk berpikir, memproses informasi, memecahkan masalah, dan
merencanakan. Kesadaran kognitif melibatkan proses berpikir, pengambilan
keputusan, dan pengorganisasian informasi dalam pikiran seseorang. Ini
mencakup aspek seperti perhatian, pemecahan masalah, dan daya ingat.

3. Kesadaran Emosional: Ini melibatkan kemampuan individu untuk


mengenali dan merasakan emosi mereka sendiri serta emosi orang lain.
Kesadaran emosional memungkinkan seseorang untuk merespons emosi
dengan cara yang sesuai, mengidentifikasi perasaan, dan mengatur respons
emosional mereka. Ini penting dalam interaksi sosial dan pengelolaan emosi.

4. Kesadaran Diri: Kesadaran diri adalah kemampuan individu untuk


memahami siapa diri mereka, keinginan, nilai-nilai, tujuan, dan identitas
mereka. Ini melibatkan introspeksi, atau pengamatannya terhadap pikiran dan

3
perasaan mereka sendiri. Kesadaran diri memungkinkan seseorang untuk
memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang diri mereka sendiri,
memahami motivasi, dan mengembangkan identitas pribadi.

Masing-masing aspek ini berkontribusi pada keseluruhan pengalaman


kesadaran seseorang. Kesadaran merupakan konsep yang sangat kompleks
dan melibatkan interaksi antara berbagai aspek ini. Pemahaman yang lebih
baik tentang aspek-aspek kesadaran ini dapat membantu dalam memahami
perilaku manusia, interaksi sosial, dan pengelolaan emosi.1

B. Kesadaran Terbagi
Kesadaran terbagi, atau disebut juga sebagai "disosiasi kesadaran,"
adalah kondisi atau fenomena di mana kesadaran individu terbagi menjadi dua
atau lebih tingkat atau entitas yang terpisah. Ini dapat terjadi saat individu
memiliki dua atau lebih proses kognitif yang berjalan secara bersamaan atau
bahkan bertentangan satu sama lain. Kesadaran terbagi dapat terjadi dalam
berbagai konteks dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor.

Ada beberapa contoh konkretnya:

1. Gangguan Disosiatif: Salah satu contoh utama kesadaran terbagi


adalah gangguan disosiatif, seperti gangguan identitas disosiatif (DID). Dalam
gangguan ini, individu memiliki dua atau lebih identitas atau kepribadian yang
berbeda, yang muncul dalam situasi yang berbeda. Masing-masing identitas
ini memiliki tingkat kesadaran sendiri dan kadang-kadang tidak menyadari
keberadaan yang lain. Ini seringkali dianggap sebagai bentuk perlindungan
diri dari pengalaman traumatis.

1
Ahmadi, A. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta

4
2. Hipnosis: Dalam situasi hipnosis, individu mungkin mengalami
perubahan kesadaran terbagi. Di bawah hipnosis, seseorang bisa merespons
perintah atau sugesti dari hipnoterapis tanpa keinginan atau pemahaman yang
sepenuhnya sadar tentang tindakan tersebut. Ini adalah contoh bagaimana
hipnosis dapat memengaruhi tingkat kesadaran.

3. Kondisi Ketika Terbangun dan Tidur: Saat terbangun, individu


memiliki tingkat kesadaran yang berbeda dari saat tidur. Selama tidur, kita
mengalami berbagai tingkat kesadaran, termasuk tidur ringan dan tidur
mendalam. Perubahan ini dalam tingkat kesadaran adalah contoh lain dari
kesadaran terbagi yang alami.

4. Pengaruh Zat Kimia: Penggunaan obat-obatan atau alkohol tertentu


dapat memengaruhi tingkat kesadaran individu. Misalnya, alkohol dapat
menghasilkan perasaan euforia dan penurunan inhibisi, yang merupakan
perubahan kesadaran yang disebabkan oleh zat kimia.

Kesadaran terbagi adalah fenomena yang kompleks dan dapat


berdampak pada perilaku dan pengalaman individu. Penelitian dalam bidang
psikologi dan neurologi terus memperdalam pemahaman tentang kondisi ini,
termasuk faktor-faktor yang mendasarinya dan cara mengelola atau merawat
mereka. 2

C. Tidur dan Mimpi


Tidur dan mimpi adalah dua aspek penting dalam kajian kesadaran dan
psikologi. Tidur adalah proses fisiologis yang melibatkan perubahan dalam

2
Atkinson, R.L., dkk. 1999. Pengantar psikologi Jilid I edisi ke II Batam: Interaksara

5
kesadaran dan aktivitas otak, sedangkan mimpi adalah pengalaman mental
yang terjadi saat tidur. Berikut adalah beberapa informasi lebih lanjut
mengenai tidur dan mimpi:

Tidur:
1. Definisi Tidur: Tidur adalah keadaan perubahan kesadaran yang
terjadi secara berkala pada manusia dan hewan. Selama tidur, tubuh dan otak
mengalami serangkaian proses biologis dan fisiologis yang mendukung
pemulihan fisik dan mental, konsolidasi memori, dan regulasi emosi.

2. Siklus Tidur: Tidur manusia terbagi dalam siklus tidur yang terdiri
dari tidur REM (Rapid Eye Movement) dan tidur non-REM. Siklus ini terjadi
secara berulang sepanjang malam. Tidur REM terkait dengan mimpi dan
biasanya terjadi beberapa kali selama tidur malam. Tidur non-REM terdiri
dari empat tahap yang berbeda, dengan tahap yang paling dalam adalah tahap
ketiga dan tahap keempat, yang disebut tidur delta.

3. Fungsi Tidur: Tidur memiliki berbagai fungsi penting, termasuk


pemulihan fisik, konsolidasi memori, pengaturan suhu tubuh, pemulihan
metabolisme, dan pengaturan hormon. Ketidakcukupan tidur dapat memiliki
dampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.

Mimpi:
1. Definisi Mimpi: Mimpi adalah pengalaman mental yang terjadi
selama tidur REM dan biasanya melibatkan gambar, suara, emosi, dan
perasaan yang kuat. Mimpi seringkali merupakan cerita atau pengalaman yang
berlaku dalam dunia mimpi yang tidak terkait dengan realitas fisik.

6
2. Penjelasan Mimpi: Penjelasan mengenai makna dan fungsi mimpi
masih menjadi subjek debat di antara para ilmuwan dan psikolog. Ada
berbagai teori yang mencoba menjelaskan makna mimpi, termasuk teori
psikoanalitik Sigmund Freud yang menyatakan bahwa mimpi adalah jendela
ke dalam alam bawah sadar individu.

3. Jenis-Jenis Mimpi: Mimpi dapat bervariasi, termasuk mimpi yang


mengganggu (mimpi buruk), mimpi yang lucu, mimpi yang membingungkan,
dan banyak jenis lainnya. Orang seringkali berbagi pengalaman mimpi
mereka, dan beberapa individu bahkan mengalami mimpi berulang dengan
tema yang sama.

4. Pengaruh Mimpi: Mimpi dapat memengaruhi suasana hati, emosi,


dan pemikiran seseorang saat bangun. Beberapa orang mencoba untuk
memahami atau menginterpretasi mimpi mereka untuk mendapatkan wawasan
tentang masalah pribadi atau perasaan yang sedang mereka alami.

Tidur dan mimpi adalah aspek penting dalam pemahaman kesadaran


manusia. Mereka mencerminkan kompleksitas otak dan peran pentingnya
dalam menjaga kesehatan fisik dan mental. Penelitian terus dilakukan untuk
memahami lebih dalam tentang mekanisme tidur dan makna mimpi.3

D. Meditasi
Meditasi adalah praktik yang telah dikenal dan digunakan selama
ribuan tahun di berbagai budaya di seluruh dunia. Ini adalah bentuk latihan
mental yang bertujuan untuk menciptakan perasaan kedamaian, konsentrasi,
dan kesadaran diri yang lebih dalam. Meditasi telah menjadi subjek penelitian

3
Atkinson, R.L., dkk. 2010. Pengantar psikologi Jilid 2 Batam: Interaksara

7
ilmiah yang semakin populer, dan bukti menunjukkan bahwa itu dapat
memiliki berbagai manfaat untuk kesejahteraan fisik, mental, dan emosional
seseorang. Berikut adalah informasi lebih lanjut tentang meditasi:

1. Definisi Meditasi: Meditasi adalah praktik mental yang melibatkan


fokus perhatian dan pengendalian pikiran dengan tujuan mencapai perasaan
kedamaian, kesadaran, atau pemahaman yang lebih dalam. Ini sering
melibatkan teknik tertentu, seperti fokus pada pernapasan, mantram, atau
visualisasi.

2. Tujuan Meditasi: Meditasi dapat memiliki banyak tujuan yang


berbeda, termasuk meredakan stres, meningkatkan konsentrasi, meningkatkan
keadaan emosi, dan mencapai pencerahan spiritual. Orang dapat
mempraktikkan meditasi dengan tujuan yang berbeda-beda.

3. Manfaat Meditasi: Penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa


meditasi dapat memiliki berbagai manfaat, termasuk:
- Mengurangi stres dan kecemasan.
- Meningkatkan konsentrasi dan perhatian.
- Meningkatkan tidur dan kualitas hidup.
- Menurunkan tekanan darah.
- Meningkatkan kesejahteraan emosional dan mood.
- Membantu dalam pengelolaan rasa sakit kronis.
- Meningkatkan kesadaran diri dan pemahaman diri.
- Mendukung pertumbuhan spiritual.

4. Jenis-Jenis Meditasi: Ada berbagai jenis meditasi, termasuk:


- Meditasi Mindfulness (kesadaran): Fokus pada pengamatan diri
sendiri dan pengalaman saat ini tanpa penilaian atau reaksi.

8
- Meditasi Transenden: Fokus pada perasaan kedamaian dan
transenden melalui teknik seperti pengulangan mantram.
- Meditasi Cinta dan Kebajikan (Metta): Fokus pada pengembangan
cinta kasih, empati, dan perasaan positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
- Meditasi Gerakan: Melibatkan gerakan fisik seperti yoga atau Tai
Chi yang disertai dengan kesadaran pernapasan dan perasaan tubuh.

5. Praktik Meditasi: Meditasi dapat dilakukan di berbagai tempat,


termasuk duduk di tempat yang tenang, berbaring, atau bahkan selama
aktivitas sehari-hari seperti berjalan. Praktik meditasi konsisten biasanya
dianjurkan untuk mencapai manfaat yang signifikan.

Meditasi adalah alat yang kuat untuk mengembangkan kesejahteraan


fisik dan mental, serta untuk meningkatkan kesadaran diri. Orang dapat
memilih teknik meditasi yang sesuai dengan tujuan dan preferensi pribadi
mereka. Seringkali, panduan dari instruktur atau aplikasi meditasi dapat
membantu individu memulai dan mempraktikkan meditasi dengan benar.4

E. Hipnosis
Hipnosis adalah kondisi perubahan kesadaran yang disengaja dan
fokus di mana seseorang merasa sangat rileks, menerima sugesti, dan
memiliki konsentrasi yang lebih tinggi. Hipnosis seringkali melibatkan
seorang hipnoterapis yang memandu individu ke dalam keadaan ini, meskipun
ada juga teknik mandiri yang memungkinkan seseorang untuk mencapai
hipnosis sendiri. Berikut adalah informasi lebih lanjut tentang hipnosis:

4
Sarwono, S.W. 2009. Pengantar Psikologi Umum Jakarta: Rajawali Pers

9
1. Definisi Hipnosis: Hipnosis adalah kondisi perubahan kesadaran
yang bersifat sementara dan reversible yang dapat menciptakan fokus
perhatian yang mendalam dan tingkat kewaspadaan yang lebih tinggi terhadap
sugesti. Ini adalah kondisi yang dilakukan dengan kerjasama antara
hipnoterapis dan subjek hipnosis.

2. Tujuan Hipnosis: Hipnosis dapat digunakan untuk berbagai tujuan,


termasuk pengobatan medis, pengurangan stres dan kecemasan, pengobatan
gangguan tidur, pengobatan rasa sakit, perubahan perilaku, dan penggalian
ingatan terkait pengalaman masa lalu.

3. Proses Hipnosis: Proses hipnosis biasanya melibatkan beberapa


tahapan, termasuk relaksasi mendalam, konsentrasi fokus, dan penerimaan
sugesti dari hipnoterapis. Subjek hipnosis biasanya akan merasa sangat rileks
dan terbuka terhadap sugesti yang diberikan oleh hipnoterapis.

4. Sugesti Hipnotis: Sugesti dalam hipnosis adalah pernyataan atau


instruksi yang diberikan oleh hipnoterapis kepada subjek hipnosis. Sugesti ini
dirancang untuk mencapai tujuan tertentu, seperti mengurangi rasa sakit,
menghilangkan kebiasaan buruk, atau mengatasi kecemasan. Subjek hipnosis
akan menerima sugesti ini dengan keyakinan dalam keadaan hipnosis.

5. Efek Hipnosis: Efek hipnosis dapat bervariasi dari individu ke


individu. Beberapa orang mungkin merasakan perubahan signifikan dalam
persepsi atau pengalaman mereka saat dalam hipnosis, sementara yang lain
mungkin merasa lebih rileks atau lebih terfokus. Tidak semua orang
merespons hipnosis dengan cara yang sama.

10
6. Keselamatan Hipnosis: Hipnosis yang dilakukan oleh praktisi yang
terlatih umumnya dianggap aman. Namun, penting untuk dicatat bahwa
hipnosis tidak dapat digunakan untuk mengubah nilai atau keyakinan individu
yang bertentangan dengan etika atau prinsip moral mereka. Selain itu,
hipnosis tidak selalu efektif untuk semua masalah atau individu, dan hasilnya
dapat bervariasi.

Hipnosis telah digunakan dalam berbagai pengaturan klinis dan


terapeutik, dan banyak orang telah melaporkan manfaat dari praktik ini.
Namun, penting untuk mencari bantuan dari praktisi hipnoterapis yang terlatih
dan berlisensi jika Anda ingin mencoba hipnosis untuk tujuan tertentu.

F. Fenomena Psikologi
Fenomena psikologi mengacu pada berbagai peristiwa, pengalaman,
atau perilaku manusia yang menjadi subjek penelitian dan analisis dalam
psikologi. Fenomena ini dapat berkisar dari perubahan emosi sehari-hari
hingga gangguan mental kompleks. Berikut beberapa contoh fenomena
psikologi yang sering menjadi fokus penelitian dan perhatian dalam bidang
psikologi:

1. Stres: Stres adalah respons fisik dan emosional yang timbul sebagai
reaksi terhadap situasi atau peristiwa yang dianggap menantang atau
mengancam. Fenomena stres melibatkan reaksi tubuh, emosi, dan pikiran
yang dapat berdampak pada kesejahteraan fisik dan mental individu.

2. Kecemasan: Kecemasan adalah perasaan ketakutan, gelisah, atau


khawatir yang berlebihan terhadap situasi atau peristiwa yang mungkin atau
mungkin tidak terjadi. Fenomena ini dapat berkaitan dengan gangguan

11
kecemasan, seperti gangguan kecemasan umum, gangguan panik, atau
gangguan obsesif-kompulsif.

3. Depresi: Depresi adalah gangguan mental yang ditandai oleh


perasaan sedih yang berkepanjangan, kehilangan minat, energi yang rendah,
dan berbagai gejala fisik dan emosional lainnya. Fenomena depresi
melibatkan dampak serius pada kualitas hidup dan fungsi sehari-hari individu.

4. Gangguan Kepribadian: Gangguan kepribadian adalah kondisi di


mana individu mengalami pola perilaku yang tidak sehat dan
ketidakmampuan untuk berhubungan secara sehat dengan orang lain. Contoh
gangguan kepribadian termasuk gangguan kepribadian borderline, antisosial,
dan narsistik.

5. Efek Pengaruh Sosial: Fenomena ini mengacu pada cara individu


mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain dalam berbagai situasi sosial.
Ini mencakup konsep seperti konformitas, otoritas, serta pengaruh kelompok
dalam pengambilan keputusan.

6. Efek Kognitif: Fenomena ini berkaitan dengan cara individu


memproses informasi, mengambil keputusan, dan membentuk persepsi. Ini
termasuk bias kognitif, seperti efek konfirmasi, serta keputusan yang terkait
dengan penggunaan informasi dan penalaran.

7. Pengembangan Manusia: Fenomena pengembangan manusia


melibatkan pemahaman tentang bagaimana individu tumbuh dan berkembang
sepanjang rentang usia mereka, termasuk aspek-aspek seperti perkembangan
kognitif, sosial, dan emosional.

12
8. Kreativitas: Fenomena ini mengacu pada kemampuan individu
untuk menghasilkan ide-ide baru, solusi kreatif, dan karya seni. Kreativitas
adalah bidang yang memadukan aspek psikologi, kognitif, dan emosional.

9. Fobia: Fobia adalah ketakutan yang ekstrem dan tidak rasional


terhadap objek, situasi, atau kondisi tertentu. Fenomena ini dapat mengarah
pada kecemasan yang parah dan gangguan kecemasan tertentu, seperti fobia
sosial, claustrophobia, atau arachnophobia.

10. Ketergantungan dan Kecanduan: Fenomena ini melibatkan


perilaku yang berulang, terutama dalam konteks penggunaan zat atau perilaku
tertentu, seperti alkohol, narkoba, perjudian, atau gadget.

Fenomena-fenomena ini adalah area penelitian dan perhatian dalam


psikologi yang membantu kita memahami perilaku, pikiran, dan perasaan
manusia. Mempelajari fenomena psikologi dapat membantu dalam
pengembangan intervensi klinis, pemahaman kondisi mental, dan peningkatan
kualitas hidup individu.5

5
Sobur, A. 2003. Psikologi Umum Bandung: CV Pustaka Setia

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kesadaran dan perubahan kesadaran adalah aspek penting dalam


pemahaman psikologi manusia. Kesadaran mencakup pemahaman diri,
persepsi, dan emosi, sementara perubahan kesadaran dapat disebabkan
oleh berbagai faktor, termasuk tidur, hipnosis, meditasi, pengaruh obat-
obatan, dan pengalaman mendalam. Untuk memahami dengan lebih baik
individu dan perilaku mereka, penting untuk mempertimbangkan faktor-
faktor biologis, psikologis, lingkungan, dan kultural yang memengaruhi
kesadaran dan perubahan kesadaran.
Meditasi adalah praktik mental yang bertujuan menciptakan
perasaan kedamaian, konsentrasi, dan kesadaran diri yang lebih dalam.
Meditasi telah terbukti memiliki manfaat untuk kesejahteraan fisik dan
mental.
Hipnosis adalah kondisi perubahan kesadaran yang melibatkan
relaksasi, fokus, dan penerimaan sugesti dari hipnoterapis. Hipnosis
digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk pengobatan medis,
pengurangan stres, dan perubahan perilaku.
Fenomena psikologi mencakup berbagai peristiwa, pengalaman,
dan perilaku manusia yang menjadi fokus penelitian psikologi. Fenomena
ini mencakup aspek psikologis seperti stres, kecemasan, depresi, pengaruh
sosial, dan banyak lagi.
Mempahami dan mempelajari topik-topik ini dalam psikologi
membantu kita memahami perilaku, pikiran, dan emosi manusia, serta
mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesejahteraan fisik dan
mental.

14
B. Saran
Demikian yang penulis dapat paparkan dalam makalah ini,
tentunya penulis menyadari atas segala kekurangannya. Maka dari itu,
penulis berharap para pembaca dan penyimak memberikan kritik dan
saran yang membangun demi menyempurnakan makalah ini.

15
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ahmadi, A. 2009. Psikologi Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta


Atkinson, R.L., dkk. 1999. Pengantar psikologi Jilid I edisi ke II Batam: Interaksara
Atkinson, R.L., dkk. 2010. Pengantar psikologi Jilid 2 Batam: Interaksara
Sarwono, S.W. 2009. Pengantar Psikologi Umum Jakarta: Rajawali Pers
Sobur, A. 2003. Psikologi Umum Bandung: CV Pustaka Setia

16

Anda mungkin juga menyukai