Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PSIKOLOGI

“ KESADARAN DAN PERUBAHAN KESADARAN ”

Dosen Pengampu:

Dr.Lilik Ma’rifatul Azizah, S.Kep.Ns.M.Kes

Disusun oleh:

Nur Laili Dwi Monica Putri

202204042

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN SEMESTER1


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas dari mata kuliah PSIKOLOGI dalam makalah ini kami membahas
tentang “Kesadaran dan Perubahan Kesadaran”.

Dalam menyusun makalah ini penulis banyak mendapat bimbingan serta motivasi
dari beberapa pihak, oleh karena-Nya kami mengucapkan Alhamdulilah dan terima kasih
kepada Dosen pengajar Psikologi Dr. Lilik Ma’rifatul Azizah, S.Kep.Ns.M.Kes.

Makalah ini terdiri dari 3 Bab. Bab 1 mengenai Pendahuluan, Bab 2 Pembahasan,
Bab 3 Penutup. Penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis
membuka diri untuk menerima berbagai masukan dan kritikan dari semua pihak. Penulis
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan bagi pembaca khususnya.

   

Mojokerto, 28 Desember 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan..
........................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kesadaran dan Perubahan Kesadaran.............................................
2.2 Macam-macam Kesadaran ...........................................................................
2.3 Teori Kesadaran dan Ketidaksadaran..........................................................
2.4 Struktur Kesadaran dan Ketidaksadaran......................................................
2.5 Perubahan Tingkat Kesadaran ....................................................................
2.6 Fungsi Kesadaran.........................................................................................
2.7 Kerangka kerja kesadaran............................................................................
2.8 Hubungan dengan Keperawatan..................................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.................................................................................................
3.2 Saran...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 

Sampai sekarang belum ada kesepakatan bersama diantara para ahli tentang definisi
kesadaran, banyak buku teks mendefinisikan kesadaran hanya sebagai tingkat kesiagaan
individu pada saat ini terhadap stimulus internal dan eksternal (Atkinson, 2012). Kita sadar
memantau lingkungan dan mengendalikan diri kita sendiri dari ingkungan. Sebagian orang
belajar memahami ketidaksadaran atau bawah sadar, bahkan membangkitkan kembali
penggunaan hypnosis sebagai bagian dari perilaku bawah sadar untuk penyembuhan,
pertunjukan, penggalian data, dan semacamnya.
Ilmu keperawatan mencakup pengetahuan tentang individu, keluarga, dan
masyarakat tentang kebutuhan biologis, psikologis, sosial, dan spiritualnya. Pada
umumnya, yang diutamakan dan sangat diperdulikan oleh masyarakat adalah kebutuhan
biologis. Namun sebenarnya kebutuhan yang lainnya sangat berpengaruh terhadap
kesehatan dan fungsi biologis. Sebab, kesemuanya itu berkaitan antara satu dengan yang
lainnya.
Psikologis, baik perawat maupun tim kesehatan yang lainnya harus memahami betul
hal tersebut. Bahkan setiap individu juga perlu mengetahuinya demi kesempurnaan
hidupnya. Dalam ilmu psikologi terdapat teori tentang kesadaran dan ketidak sadaran.
Dengan demikian focus dari bidang ini berada pada tingkat kesadaran manusia
(consious), sehingga ketika kita membahas dibawah kesadaran manusia (subconsious) akan
menjadi sulit di diterima oleh masyarakat luas. Walau sebagian pakar psikologi seperti
Freud dan Jung membahas tentang pikiran bawah sadar. Namun ketika teori-teori tersebut
dibahas, hampir selalu ada catatan diakhirnya karna memiliki kelemahan dalam
pembuktian empiris, dimana dalam pembahasannya berhubungan dengan pikiran bawah
sadar. Sementara disisi lain minat akan teori ekplorasi bawah sadar sangatlah meluas.
Untuk mengkaji salah satu bahasan di dalam kehidupan manusia kita tentu mengenal pola
depresi, tertekan dan stres, dimana pikiran bawah sadar menunjukkan eksistensi
pengaruhnya untuk menekan pikiran sadar manusia adalah Sigmund Freud, sebagai
peletak ilmu jiwa dan tinjauan psikoanalisa yang menguraikan tentang bawah sadar
sebagai sesuatu yang personal atau ketidaksadaran personal.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang, dapat dirumuskan masalah sebagai


berikut.

1. Bagaimanakah pengertian kesadaran dan perubahan kesadaran?

2. Bagaimanakah teori kesadaran dan perubahan kesadaran?

3. Bagaimanakah struktur kesadaran dan perubahan kesadaran?

4. Bagaimanakah perubahan tingkat kesadaran dan perubahan kesadaran?

1.3 Tujuan Penulisan

 Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pengertian kesadarandan ketidaksadaran.

2. Untuk mengetahui teori kesadaran dan ketidaksadaran.

3. Untuk mengetahui struktur kesadaran dan ketidaksadaran.

4. Untuk mengetahui perubahan tingkat kesadaran dan perubahan kesadaran

1.4 Manfaat Penulisan.

Bagi penulis, tulisan ini dapat menambah wawasan penulis mengenai pengertian
kesadaran dan ketidaksadaran, teori kesadaran dan ketidaksadaran, struktur kesadaran
dan ketidaksadaran, perubahan tingkat kesadaran. Bagi pembaca, tulisan ini dapat
memberikan informasi kepada pembaca mengenai pengertian kesadaran dan
ketidaksadaran, teori kesadaran dan ketidaksadaran, struktur kesadaran dan
ketidaksadaran.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kesadaran dan Perubahan Kesadaran.

Secara harfiah, kesadaran sama artinya dengan mawas diri (awareness).Kesadaran juga bisa
diartikan sebagai kondisi dimana seorang individu memuliki kendali penuh terhadap stimulus internal
maupun stimulus eksternal. Namun kesadaran juga mencakup dalam presepsi dan pemikiran yang
secara samar-samar disadari oleh individu sehingga akhirnya perhatiannya terpusat.

Kesadaran adalah proses dimana seseorang memahami dan mengerti akan suatu keadaaan yang
menjadikan individu itu sendiri sadar dan paham betul dengan apa yang terjadi dan apa yang akan
terjadi. Kesadaran diri merupakan proses mengenali motivasi, pilihan dan kepribadian kita lalu
menyadari pengaruh faktor-faktor tersebut atas penilaian, keputusan dan interaksi kita dengan orang
lain. Motivasi merupakan suatu proses emosi dan proses psikologis dan bukan logis.
Menurut Freud (1964) mengemukakan bahwa kehidupan mental seseorang terbagi menjadi dua
tingkat yaitu, alam sadar dan alam tidak sadar. Alam tidak sadar terbagi lagi menjadi dua tingkat
alam tidak sadar dan alam bawah sadar. Dalam psikologi Freudian ketiga tingkat kehidupan mental
ini dipahami baik sebagai proses maupun lokasi. Keberadaan lokasi dari ketiga tingkat tersebut
bersifat hipotesis dan tidak nyata ada di dalam tubuh, sekalipun demikian ketika membahas alam
tidak sadar, Freud melihatnya sebagai suatu alam tidak sadar sekaligus proses terjadi tanpa disadari.
Berikut uraian lebih rinci dari ketiga alam tersebut.

1. Alam Sadar.

 Atkinson Dkk (2012) mengemukakan bahwa alam sadar/kesadaran (conscious) sebagai


tingkat kesiagaan individu pada saat ini terhadap stimuli eksternal dan internal berupa peristiwa-
peristiwa lingkungan dan sensasi tubuh, memori, dan pikiran. Jadi kita sadar ketika kita memantau
lingkungan (internal dan eksternal), tetapi juga saat kita mencoba mengendalikan diri kita
sendiri dan lingkungan. Dapat disimpulkan bahwa kesadaran melibatkan : pertama, pemantauan
diri sendiri dan lingkungan sehingga persepsi, memori dan proses berfikir direprensentasikan dalam
kesadaran. Kedua, pengendalian diri sendiri dan lingkungan sehingga kita mampu memulai dan
menghakhiri aktivitas perilaku dan kognitif. Dalam teori psikoanalisis alam sadar memainkan peran
yang tidak berarti. Alam sadar didefinisikan sebagai elemen-elemen mental yang setiap saat ada
dalam kesadaran (Feist dan Feist, 2009). Lebih lanjut dikemukakan ada dua pintu yang dapat
dilalui oleh pikiran agar bias masuk ke alam sadar. Pintu pertama dalah melalui sistem
kesadaran perceptual, yaitu terbuka pada dunia luar dan berfungsi sebagai perantara dari persepsi
kita tentang stimulus dari luar. Dengan kata lain, hal-hal yang kita rasakan melalui indra dan
tidak dianggap mengancam masuk kedalam alam sadar (Freud, 1964). Sumber kedua bagi elemen
alam sadar ini datang dari dalam struktur mental dan mencakup gagasan-gagasan tidak mengancam
yang datang dari alam bawah sadar maupun gambaran- gambaran yang membuat cemas, tetapi
terselubung dengan rapi yang berasal dari alam tidak sadar.
3
2. Alam Bawah Sadar.

 Alam bawah sadar (preconsciuous) memuat semua elemen yang tidak disadari,
tetapi bisa muncul dalam kesadaran dengan cepat atau agak sukar (Freud, 1964). Isi alam
bawah sadar ini berasal dari dua sumber, yang pertama datang dari persepsi sadar. Segala
sesuatu yang dipersepsikan orang secara sadar dalam waktu singkat, akan segera masuk ke
alam bawah sadar selagi fokus perhatian beralih kepemikiran lain. Pikiran yang dapat ke
luar masuk antara alam sadar dan alam bawah sadar, umumnya adalah pikiran-pikiran
yang bebas dari kecemasan. Antara gambaran sadar dan dorongan tidak sadar nyaris
sama satu dengan yang lainnya.
Sumber kedua dari gambaran-gambaran bawah sadar adalah alam tidak sadar.
Freud yakin bahwa pikiran bisa menyelinap dari sensor yang ketat dan masuk ke alam
bawah sadar dalam bentuk yang tersembunyi. Beberapa dari gambaran ini tak pernah kita
sadari karena begitu kita menyadari bahwa gambaran-gambaran tersebut datang dari alam
tidak sadar, maka kita akan merasa semakin cemas, sehingga sensor akhirpun bekerja
untuk menekan gambaran yang memicu kecemasan tersebut dan mendorongnya kembali ke
alam tidak sadar. Sejumlah gambaran lain dari alam tidak sadar bisa masuk

ke alam sadar karena tersembunyi dengan baik dalam bentuk mimpi, salah ucap, ataupun
dalam bentuk pertahanan diri yang kuat.

3. Alam Tidak Sadar.

  Alam tidak sadar (unconscious) menjadi tempat bagi segala dorongan, desakan,
maupun insting yang tidak disadari tetapi ternyata mendorong perkataan, perasaan, dan
tindakan kita. Kita sadar akan perilaku kita yang nyata, tetapi sering kali kita tidak
menyadari proses mental yang ada dibalik perilaku tersebut, misalnya seorang pria bisa
saja mengetahui dirinya tertarik pada seorang wanita tetapi tidak benar-benar memahami
alas an dibalik ketertarikannya, yang bisa saja bersifat tidak rasional. Freud meyakini
bahwa keberadaan alam tidak sadar ini hanya dibuktikan secara langsung. Baginya alam
tidak sadar merupakan penjelasan dari makna yang ada dibalik mimpi, keslahan ucap dan
berbagai jenis lupa yang dikenal dengan resepsi. Mimpi adalah sumber yang kaya akan
materi alam tidak sadar. Contoh : pengalaman masa kanak-kanak bisa muncul dalam
mimpi orang dewasa sekalipun yang bermimpi boleh jadi tidak ingat secara sadar akan
pengalaman-pengalaman tersebut. Kadang-kadang proses tidak sadar ini lolos sensor dan
masuk ke alam sadar secara terselubung atau dengan wujud yang berbeda. Freud (1963)
menggunakan analogi seorang penjaga atau sensor yang menghalang- halangi jalan yang
menghubungkan alam sadar dengan alam bawah sadar dan mencegah agar kenangan yang
tidak di inginkan dan memicu kecemasan tidak bisa masuk ke kesadaran. Agar bisa masuk
ke tingkat alam sadar, maka gambaran tidak sadar ini harus berubah wujud agar bisa
menyelinap masuk ke sensor pertama, dan kemudian gambaran tersebut harus menerobos
sensor akhir yang menjaga jalan anatara alam bawah sadar dan alam sadar.

4
Pada kebanyakan kasus gambaran-gambaran tersebut memiliki motif seksual atau agresi
yang kuat, karena perilaku seksual dan agresi semasa kanak-kanak seringkali deganjar hukuman
atau ditekan. Hukuman dan tekanan ini seringkali menciptakan perasaan cemas, dan kecemasan
tersebut memicu represi, yaitu dorongan agar pengalaman yang tidak diinginkan serta membawa
kecemasan masuk ke alam tidak sadar yang melindungi kita dari rasa sakit akibat kecemasan
tersebut. Tidak semua proses tidak sadar tersebut muncul dari represi pengalaman masa kanak-
kanak. Freud (1964) meyakini bahwa sebagian dari alam tidak sadar kita berasal dari pengalaman-
pengalaman nenek moyang kita yang diwariskan dari generasi ke generasi melalui proses
pengulangan. Iya menyebut warisan gambaran tidak sadar tersebut sebagai peninggalan filogenetis
(filogenetic endowment)  .

2.2 Macam-macam Kesadaran.

1.Kesadaran Pasif.

Kesadaran pasif adalah seorang individu bersikap menerima segala stimulus yang diberikan
pada saat itu, baik Kesadaran pasif adalah keadaan dimana stimulus internal maupun eksternal.

2.Kesadaran Aktif

Kesadaran aktif adalah kondisi dimana seseorang menitikberatkan pada inisiatif , mencari, dan
dapat menyeleksi stimulus-stimulus yang diberikan.

5
2.3 Teori Kesadaran Dan Ketidaksadaran

1. Teori psikoanalisis/psikodinamika

Tokoh utama teori ini adalah Sigmund Freud, lahir tanggal 6 Maret atau 6 Mei 1856
di Freibeg Moravia, yang kini jadi bagian Republik Ceko (Para cendekiawan bersilang pendapat
tentang tanggal lahirnya, tanggal yang pertama disebut adalah delapan bulan setelah
pernikahanorang tuanya). Sigmund Freud adalah anak kesayangan ibunya yang secara tidak
langsung membuat dirinya berkembang menjadi pribadi yang percaya diri sepanjang hidupnya.
Pada tahun 1885 ia mendapat hibah untuk melakukan perjalanan dari Universitas Wina
( University of Viena) dan memutuskan untuk belajar ke Paris pada neurology Prancis
terkemuka Jean-Martin Charcot. Selama empat bulan bersama Charcot, ia belajar teknik
hypnosis untuk menangani hysteria , suatu kelainan yang umumnya ditandai kelumpuhan
atau kelainan yang fungsi organ- organ tubuh tertentu. Melalui upaya hypnosis ini Freud
mengetahui penyebab psikogenesis dan seksual dari gejala-gejala hysteria. Saat masih menjadi
mahasiswa kedokteran Freud membangun hubungan frofesional dan pribadi yang erat dengan
Josef Breuer, dokter terkenal asal Wina yang berusia empat belas tahun lebih tua darinya dan
memiliki reputasi keilmuan yang layak diperhitungkan (Feris, 1997). Breuerlah yang
mengajarkan katarsis pada Freud, yaitu proses menghilangkan gejala hysteria dengan cara
“mengungkapkannya”. Sembari menggunakan katarsis Freud secara bertahap dan penuh
keuletan menemukan teknik asosiasi bebas. Sumbangan terbesar Freud adalah pada teori
kepribadian adalah eksplorasinya ke dalam dunia tidak sadar dan keyakinannya bahwa manusia
termotivasi oleh dorongan – dorongan

utama yang tidak mereka sadari. Sebagaian besar perilaku manusia tidak disadiranya, bahwa
hanya sebagian kecil saja perilaku manusia yang disadarinya. Dari psikodinamika atau
psikoanalisis ini muncul katarsis, analisis mimpi dan asosiasi bebas.

2. Ketidaksadaran kolktif

Seperti halnya Freud, Carl Gustav Jung juga mendasarkan teori kepribadianya pada asumi
bahwa pikiran mendasarkan teori kepribadiannya pada asumsi bahwa pikiran atau psike
(psyche), mempunyai level kesadaran dan ketidaksadaran. Perbedaannya Jung sangat
menekan bahwa bagian yang paling penting dari labirin ketidaksadaran seseorang bukan
berasal dari pengalaman personal, tetapi dari keberadaan manusia di masa lalu. Konsep ini
yang disebut Jung sebagai ketidaksadaran kolektif. Hal penting dari Jung adalah kesadaran dan
ketidaksadaran personal.

6
Ketidaksadaran kolektif sudah mengakar dari masa lalu leluhur seluruh spesies. Hal ini
merepresentasikan konsep Jung yang paling controversial dan yang paliing penting. Isi fisik
yang menyertai ketidaksadaran kolektif diturunkan dari satu generasi kegenerasi berikutnya
sebagai suatu kondisi psikis yang potensial. Pengalaman nenek moyang terdahulu dengan
konsep universal seperti tuhan, Ibu, bumi dan lainnya telah ditransmisikan dalam beberapa
generasi sehingga orang berada dalam suatu kondisi dan waktu yang dipengaruhi oleh
pengalaman primordial primitive nenek moyangnya ( Jung, 1959). Isi dari ketidaksadaran
kolektif ini tidak diam begitu saja tanpa berkembang melainkan ia aktif dan mempengaruhi
pikiran , emosi dan tindakan seseorang.

Ketidaksadaran kolektif bertanggung jawab terhadap kepercayaan suatu agama, mitos, serta
legenda. Hal tersebut juga memunculkan impian besar yaitu mimpi yang memiliki arti
diluar jangkauan impian seseorang dan dipenuhi dengan kepentingan manusia pada setiap
waktu dan tempat ( Jung dalam Freist dan Freist,2009) Ketidaksadaran kolektif tidak merujuk
pad aide yang diturunkan, tetapi lebih kepada kecenderungan kuat manusia untuk bereaksi
dengan cara tertentu pada saat pengalaman mereka menstimulasikan kecenderungan turunan
secara biologis. Jung menyatakan bahwa manusia mempunyai kecenderungan yang diturunkan
dan jumlahnya sama dengan situasi tipikal dalam kehidupan manusia.

Pengulangan situasi tipikal yang jumlahnya tidak terhingga akan menjadikannya sebagai
bagian dari konstitusi biologis manusia. Pada mulanya mereka terbentuk tanpa isi, mewakili
kemungkinan adanya tipe persepsi atau tindakan tertentu. Dengan lebih banyak lagi
pengulangan, pembentukan ini mulai mengembangkan beberapa isi dan muncul sebagai
arketipe otonomi yang relatif. Arketipe (archetype) adalah bayangan-bayangan leluhuratau
arkaik yang datang dari ketidaksadaran kolektif ( Jung dalam Freist dan Freist,2009).

Arkitipe mempunyai dasar biologis, tetapi asalnya terbentuk melalui pengulangan


pengalaman dari para leluhur manusia. Arketipe itu sendiri tidak dapat muncul sendiri, ketika
aktif muncul dalam berbagai bentuk, kebanyakan muncul dalam bentuk mimpi, fantasi, dan
delusi. Mimpi merupakan s umber utama material arketipe. Mimpi ini menghasilkan dorongan
yang tidak dikenal oleh orang yang memimpikannya melalui pengalaman personal. Jung
percaya bahwa halusinasi pada pasien psikotik merupakan bukti dari arketipe universal
(Bair,2003)

7
2.4  Struktur Kesadaran Dan Ketidaksadaran.

Freud (1964) membagi aktivitas mental individu dalam tiga tingkat berdasarkan kedalaman
gejala-gejala psikis yang dapat disadari. Tingkat pertama adalah tingkat sadar atau kesadaran
(conscious level ). Pada tingkat ini aktivitas mental bisa disadari setiap saat seperti berpikir dan
persepsi. Tingkat kedua adalah tingkat pra sadar/bawah sadar ( preconscious). Sebagian dari ego
dan super ego kita berada pada tingkatan ini bisa menyadari gejala-gejala psikis yang timbul hanya
bila kita memperhatikannya. Gejala-gejala itu adalah memori, pengetahuan- pengetahuan yang
telah dipelajari. Sebagian besar ego dan super ego berada pada tingkatan ini yaitu pengetahuan
yang telah tersimpan dalam memori dan norma-norma, moral yang tidak dibutuhkan dalam
kehidupan sehari-hari. Tingkat ketiga adalah tidak disadari (unconscious level ). Dalam
ketidaksadaran munculnya gejala-gejala psikologis tidak disadari dan sulit untuk dijelaskan.
Misalnya: dorongan amoral, pengalaman-pengalaman yang memalukan, harapan-harapan yang
irasional, ketakutan, dan dorongan seksual yang tidak sesuai dengan norma masyarakat. Pada
tingkatan tidak disadari inilah yang merupakan objek studi utama psikoanalisis, dorongan- dorongan
Id bermuara. Psikoanalisis bertujuan untuk mencapai dan dapat mengungkap aspek psikis yang
tidak disadari.

2.5 Perubahan Tingkat Kesadaran

Kesadaran itu sendiri dapat berupa: kesadaran yang normal, kesadaran yang menurun,
kesadaran yang meninggi, kesadaran waktu tidur, kesadaran waktu mimpi, kesadaran waktu
disosiasi, trance dan hipnosa, dan kesadaran pada psikosa fungsional. Menurut Maramis
(2005) beberapa diantaranya perubahan tingkat kesadaran adalah:

1. Kesadaran yang menurun

Merupakan suatu keadaan dengan kemampuan persepsi, perhatian dan pemikiran yang
berkurang secara keseluruhan, kemudian muncullah amnesia yang sebagian atau total. Ada
beberapa tingkat kesadaran yang menurun tersebut:

1.Apati

Individu mulai mengantuk dan acuh tak acuh terhadap rangsang yang masuk, diperlukan
rangsang yang lebih keras dari biasanya untuk menarik perhatiannya.
2.Somnolensi.
Sudah mengantuk dan memerlukan rangsang yang lebih keras lagi untuk menarik perhatiannya.
3.Spoor
Hanya berespon dengan rangsang yang keras, namun ingatan, orientasi dan pertimbangan sudah
hilang.
4.Subkoma dan koma
Tidak ada lagi respon terhadap rangsang yang keras, bila sudah sangat dalam maka reflex
pupil melebar dan reflex muntah hilang.

9
Proses penurunan kesadaran itu sering kali naik turun silih berganti. Kesadaran yang menurun
terjadi karena adanya gangguan jiwa primer atau karena gangguan otak seperti infeksi, gangguan
peredaran darah, tumor, dan keracunan.

2. Kesadaran yang meninggi

Merupakan suatu keadaan dengan respons yang meninggi terhadap rangsang, suara-suara
terdengar lebih keras, warna-warna kelihatan lebih terang, yang disebabkan oleh berbagai zat yang
menstimulasi otak seperti amfetamin  dan caffeine  atau oleh karena faktor psikologik.

3. Hipnosa

Dari semua perubahan tingkat kesadaran, hipnosislah yang paling menarik dan paling banyak
menimbulkan pertanyaan. Hipnosis sekarang menjadi obyek penelitian ilmiah, semenjak
banyak fakta telah diketahui. Orang yang terhipnosis kesadarannya yang sengaja dirubah
menjadi menurun dan menyempit yang hanya dapat menerima rangsang dari sumber tertentu saja
melalui sugesti. Atkinsonn dkk (1996) mengemukakan dalam hipnosis subyek yang menurut dan
kooperatif melepaskan kendali terhadap perilakunya kepada ahli hypnosis dan menerima distorsi
realita. Ahli hipnosis menggunakan berbagai metode untuk menginduksi kondisi ini. Contohnya
subyek diminta untuk memfokuskan pikirannya pada suatu sasaran (seperti bandul) sambil secara
perlahan-lahan diberikan sugesti menjadi rileks, dan mengantuk kemudian tidur. Tetapi tidur
hanyalah suatu metafora, subyek diminta untuk tidak benar-benar tidur tetapi terus mendengarkan
sugesti hipnotis.

4. Disosiasi

Sebagian perilaku atau kejadian memisahkan dirinya secara psikologik dari kesadaran yang
kemudian terjadi amnesia sebagian atau total. Disosiasi itu dapat berupa:

a. Trans

Trans merupakan keadaan kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap lingkungannya
yang biasanya mulai secara mendadak, bisa terjadi imobilitas dan roman mukanya kelihatan
seperti bengong atau melamun dapat ditimbulkan oleh hipnosa atau upacara kepercayaan seperti :
kuda kepang, kesurupan, tari keris dan meditasi.
b. Senjakala histerik
Kehilangan ingatan atas dasar psikologik yang terjadi suatu waktu tertentu dan biasanya
selektif.
c.Fugue
Suatu periode penurunan kesadaran dengan pelarian secara fisik darisuatu keadaan yang
menimbulkan banyak stress, tetapi dengan mempertahankan kebiasaan dan ketrampilan.

d.Serangan histerik

10
Suatu penampilan emosiaonal yang jelas dengan unsur menarik perhatian dan
kelihatannya tidak ada kontak dengan lingkungan.

11
2.6 Fungsi Kesadaran.
Menurut Kihlstrom, 1984 dalam Atkinson et all, mengatakan ada 2 faktor dalam kesadaran yaitu:
1. Pemantauan
Mempresentasikan presepsi, memori, dan proses berpikir.
2. Pengendalian
Mampu memulai dan mengakhiri aktifitas perilaku dan kognitif.

2.7Kerangka kerja kesadaran

1. Attention (etensi, perhatian)


Merupakan sumber daya mental ke hal hal eksternal maupun internal, sehingga kesadaran dapat
diarahkan ke peristiwa peristiwa internal maupun eksternal. Atensi terhadapsuatu objek tidak bersifat
sewenang-wenang, melainkan ada yang mengendalikan yaitu yang disebut mata pelacak yang mencari
detail-detail yang apabila dikombinasikan dan diintegrasikan kedalam pengwtahuan lebih luas dan akan
membentuk kesadaran yang lebih komprehensif. Kita dapat mengalihkan atensi kita kedalam dan
merenungkan pikiran – pikiran pribadi, memori-memori , dan citra-citra visual. Kita mampu
menghadirkan pikiran-pikian sadar dan memori-memori dari masa lalunya, yang merupakan suatu fitur
yang bekerja sama dengan proses recall pengetahuan.
2.Wakefulness (kesiagaan, keterjagaan)
Merupakan kontinum dari tidur hingga terjaga. Kesadaran suatu kondisi kesiagaan, meniliki
komponen arousal. Kita dapat membayangkan bahwa kesadaran terdiri dari berbagai level AWAREness
dan eksitasi yang berbeda-beda. Kesiagaan dapat menyerupai araousal, yang mempengaruhi atensi, dan
yang telah dipelajari secara mendalam oleh para psikolog kognitif.

3.Architecture (arsitektur),
Lokasi struktur-struktur fisiologis yang menyokong kesadaran. Aspek dari definitif dari kesadaran
adalah bahwa kesadaran memiliki sejumlah struktur fisiologis.

4.Recall of knowladge (mengingat pengetahuan),


Proses pengambilan informasi tentang pribadi yang bersangkutan dengan dunia di sekelilingnya.
Kesadaran memampukab manusia mendapatkan akses ke pengetahuan melalui proses rekognisi terhadap
informasi mengenai dirinya dan lingkungan sekitarnya.

5.Emotive (emotif),
Komponen-komponen afektif yang diasosiasikan dengan kesadaran. Setiap peristiwa akan
menimbulkan persepsi dan persepsi tersebut menghasilkan suatu impresi internal yang dapat diceritakan
kepada orang lain.

6.Novelty (kebaruan),
Kecenderungan untuk tidak hanya berfokus pada pikiran-pikirab dan peristiwa sentral, akan tetapi
12
untuk menemukab item-item yang baru, kreatif, dan inovatif.kesadaran tampak memiliki minat
Terhafap kabar berita . kebaruan dapat muncul dari perubahan lingkungan, diskonfirmasi atau pelanggatan
terhadap terhadap perilaku terampil yang rutin.

7.Emergence (kemunculan),
Kesadaran berkaitan dengan pemikiran-pemikiran pribadi dan internal. Proses ini menimbulkan
setidaknya impresi, feninenologis bahwa kesadaran muncul dari aktivitas di otak.

8.Selevtivity (selektivitas)& Subjectivity (subjektifitas)


Pikiran-pikiran dapat berubah dengan cepat akibat adanya gangguan dari pikiran-pikiran baru atau
dari isyarat-isyarat eksternal. Subjektivitas yang jelas dan sederhana mengacu pada fakta bahwa
pengalaman sadar setiap orang adalah pengalaman sadar setiap orang adalah pengalaman yang unik.

Aspek-aspek diatas merupakan bagian dari kerangka kerja kesadaran yang disebut AWAREness.
Setiap aspek dapat diukur dalan sebuah kintinum dan dapat dikombinasikan sebagai upaya untuk
mengevaluasi tingkat kesadaran seseorang. Kita dapat menerapkab kerangka kerja AWAREness untuk
mengevaluasi letak makhluk apapun dalam kontinum kesadaran.

13
2.8 Contoh yang Berhubungan dengan Keperawatan.
1. Pemantauan
Contoh: pasien merasa lapar kemudian makan. Peristiwa penting: makan merupakan prioritas tinggi.
2. Pengendalian
Contoh: perawat membuat janji dengan pasien, merencanakan pemberian obat, memberi jadwal
penyuntikan infus…
3. Memori prasadar
Contoh: mahasiswa keperawatan yang sedang diskusi kelompok lupa waktu, dosen yang sedang
memberikan mata kuliah sampai lupa jam istirahat.
4. Memori tak sadar.
Contoh: perawat tidak sadar mengatakan hal yang tidak wajar “ibu sudah lebih baik dan sudah
sembuh, sekarang saya boleh pulang.” Saat bermaksud mengatakan “ibu sudah mendingan dan jauh
lebih baik dari sebelumnya, sekarang ibu boleh pulang.”
5. Kesadaran terbagi
Contoh: melakukan penyuntikan injejksi atau menyuntikkan injeksi.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesadaran adalah proses dimana seseorang memahami dan mengerti akan suatu keadaaan
yang menjadikan individu itu sendiri sadar dan paham betul dengan apa yang terjadi dan apa
yang akan terjadi. Kesadaran diri merupakan proses mengenali motivasi, pilihan dan kepribadian
kita lalu menyadari pengaruh faktor-faktor tersebut atas penilaian, keputusan dan interaksi kita
dengan orang lain. Motivasi merupakan suatu proses emosi dan proses psikologis dan bukan
logis.

Perubahan kesedaran dibedakan menjadi 3 tingkatan yaitu : tingkat alam sadar, alam
bawah sadar, dan alam tidak sadar dimana setiap tingkatan tersebut terjadi kegiatan/ aktifitas
yang berbeda-beda sesuai dengan tigkatan sadar dan tidak sadarnya seseorang:
1. Alam sadar : keadaan sadar akan peristiwa di lingkungan
2. Alam bawah sadar : keadaan yang tidak disadari, namun bisa muncul dalam kesadaran dengan
tiba-tiba.

3. Alam tidak sadar : keadaan dimana menjadi pusat insting yang tidak disadari namun menjadi
pendorong tindakan dan emosi seseorang.

3.1 Saran

Mahasiswa khususnya mahasiswa keperawatan diharapkan mampu menguasai materi


mengenai tingkat kesadaran dan ketidaksadaran ini. Kami menyadari masih banyaknya
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Kami sangat mengharapkan masukan dari para
pembaca yang bersifat positif agar nantinya kami dapat merevisi makalah ini agar menjadi lebih
sempurna.

15
DAFTAR PUSTAKA

Candra,IWayan(2016). PSIKOLOGI LANDASAN KEILMUAN PRAKTIK KEPERAWATAN

JIWA. Dari https:ayiks.wordpress.com/2011/01/14/tingkat-kesadaran/.Denpasar:Politeknik

Kesehatan Denpasar Jurusan Keperawatan.

Rahayu Ginintasasi(2019). PSIKOLOGI KESADARANDari http//file.upi.edu/Direktori/FIP/.

195009011981032-kesadaran. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia Prodi Psikologi.

Angel Purwanti(2015). Contoh dan Fungsi kesadaran. KESADARAN DAN PERUBAHAN

KESADARAN. Diakses pada 04/12/2015, dari https://www.slideshare.net/kesadaran-dan-

perubahan-kesadaran.

Alma Festi. Dkk. (2014). Makalah Tingkat Kesadaran.

Dari https://www.academia.edu/16595904/

16

Anda mungkin juga menyukai