Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Fungsi Psikis Manusia , Persepsi dan Pengamatan


Disusun guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Pemahaman Perilaku
Dosen Pengampu : Mahmudah.,S.Pd.I.,M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok 3


Azzahra Bintang Eka. S (0503201023)
Muhammad Saeful (0503201008)
Masrur Jaelani (0503201027)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA CIREBON
2022

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan dalam
menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya, penulis tidak akan
mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah
kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, sehingga
makalah “Fungsi Psikis Manusia , Persepsi dan Pengamatan” dapat diselesaikan. Makalah ini
disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Pemahaman Perilaku.
Penulis menyadari makalah ini masih memerlukan penyempurnaan karena masih terdapat
kesalahan dan kekurangan. Penulis menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi
penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis
memohon maaf. Demikian yang dapat penulis sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Cirebon, 30 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2
A. Psikis Manusia......................................................................................................... 2
B. Persepsi ................................................................................................................... 4
C. Pengamatan.............................................................................................................. 5
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 7
A. Kesimpulan.............................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Psikologi merupakan ilmu yang mempelajari mengenai tingkah laku manusia.
Pengetahuan di bidang psikologi secara khas digunakan untuk melihat dan menindaklanjuti
masalah Kesehatan mental, serta memahami dan menyelesaikan masalah-masalah di berbagai
bidang yang berbeda dalam aktivitas manusia. Salah satu contoh dalam hal ini adalah
konseling yang dapat dilakukan di sekolah , keluarga, maupun perusahaan.
Di Indonesia sendiri terdapat berbagai permasalahan yang muncul dan dapat memicu
gangguan psikis. Manusia itu sendiri umumnya berperilaku selalu mengalami adanya aspek-
aspek psikologis yaitu kognitif ,emosi dan sosial. Sebab kepribadian manusia berdasarkan
pada apa yang telah dipikirkan, dirasakan dan diperbuat oleh manusia itu sendiri. Perilaku
hidup manusia menentukan suatu karakter murni yang mencerminkan diri kita,ciri khas kita
yakni bisa disebut psikis kita yaitu perilaku yang menunjukkan siapa kita.
Manusia merupakan aspek penting yang harus dipahami dalam rangka menganalisis
dan mendeteksi dini potensi yang dimiliki serta dijadikan dasar untuk meluaskan kemampuan
mental , kognitif, fisiologis untuk mencapai tujuan-tujuan manusia dalam kehidupannya.
Dalam hal itu penulis tertarik untuk membahas tentang fungsi psikis manusia, persepsi dan
pengamatan bagi manusia
B. Rumusan Masalah
a Apa yang dimaksud dengan psikis manusia?
b Apa yang dimaksud dengan persepsi?
c Apa yang dimaksud dengan pengamatan?
C. Tujuan
a Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan psikis pada manusia
b Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan persepsi
c Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pengamatan

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Psikis Manusia
Psikis adalah bidang non-medis yang mempelajari perilaku dan perasaan seseorang, mulai
dari pola pikir, aksi, reaksi, dan juga interaksi dan memiliki arti sama dengan psikologis.
1. Aspek-aspek psikis manusia
Menurut Kartono (1996) proses kehidupan psikis manusia selalu diikuti oleh ketiga aspek
psikologis yaitu aspek kognitif, aspek emosional atau perasaan dan aspek kemauan atau
hubungan interpersonal. Aspek kognitif berkaitan dengan persepsi, ingatan, belajar, berpikir
dan problem solving dan aspek afektif berkaitan dengan emosi atau perasaan dan motif.
Sedangkan aspek konatif berkaitan dengan perilaku seseorang yang meliputi hubungan
interpersonal dan intrapersonal (Walgito, 2010).
a. Kognitif
Dalam kehidupan manusia, proses kognitif sangat berperan dalam pengambilan
keputusan bagi setiap individu, sejalan dengan proses kognitif menjadi dasar akan timbulnya
prasangka. Apabila seseorang atau suatu kelompok mempersepsikan orang lain atau
kelompok lain dan memasukkan apa yang dipersepsinya itu merupakan keadaan kategori
tertentu (Kartono, 1996).
1) Prasangka, merupakan evaluasi seseorang atau kelompok yang mendasarkan diri pada
lingkungan agar nantinya diterima dilingkungan kelompoknya. Prasangka mengarah pada
evaluasi yang negatif, walaupun dalam stereotype merupakan hal yang dapat bersifat positif
disamping dapat negatif.
2) Belajar sosial, merupakan salah satu teori dalam hal belajar, dalam setiap pembelajaran
yang dilakukan yang perlu diperhatikan setiap pembelajaran itu terjadi melalui model atau
contoh. Seperti halnya sikap, merupakan hal yang terbentuk melalui proses belajar.
3) Motivasi, memandang prasangka sebagai suatu yang dapat memenuhi kebutuhan
seseorang atau kelompok untuk mencapai kesejahteraan.
4) Pengamatan, hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian untuk menyadari
adanya perangsang. Dalam pengamatan dengan sadar orang dapat memisahkan unsur-unsur
dari suatu objek.
5) Ingatan, merupakan kemampuan jiwa untuk memasukkan (learning), menyimpan
(retention) dan menimbulkan kembali (remembering), hal-hal yang lampau.
b. Emosi
Crow dan Crow dalam (Sobur, 2003) mengartikan emosi sebagai suatu keadaan yang
bergejolak pada diri individu yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari
dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan individu.
Menurut Hude (2006) emosi adalah suatu gejala psikofisiologis yang menimbulkan efek pada

2
persepsi, sikap, dan tingkah laku. Emosi pada prinsipnya menggambarkan perasaan manusia
menghadapi berbagai situasi yang berbeda. Emosi juga merupakan reaksi manusiawi
terhadap berbagai situasi nyata maka sebenarnya tidak ada emosi baik atau emosi buruk.
Emosi memberi warna dalam kehidupan manusia. Pengalaman emosional juga dapat menjadi
motivator penting perilaku.
Menurut Coleman dan Hammen dalam (Hude, 2006) ada tiga fungsi emosi dalam
kehidupan manusia, yaitu:
1) Emosi sebagai pembangkit energi (energizer), Emosi membangkitkan dan memobilisasi
energi seseorang, marah menggerakan seseorang untuk menyerang, takut menggerakan kita
untuk berlari dan cinta mendorong seseorang untuk mendekat dan bermesraan.
2) Emosi sebagai sumber informasi keberhasilan seseorang, mendambakan kesehatan dan
mengetahuinya ketika kita merasa sehat walafiat, mencari keindahan dan mengetahui bahwa
memperolehnya ketika merasakan kenikmatan estetis dalam diri.
3) Emosi sebagai komunikasi, berfungsi sebagai komunikasi intrapersonal dan interpersonal
sekaligus.
c. Hubungan Interpersonal
Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terdiri atas dua atau lebih orang yang
memiliki pola interaksi yang konsisten (Lestari, 2010). Sears dalam menyebutkan bahwa
hubungan interpersonal adalah bila dua orang individu menjalin hubungan, kehidupan
individu akan terjalin dengan orang lain, apa yang dilakukan oleh yang satu akan
mempengaruhi yang lain (dalam Lestari, 2010) Proses pemenuhan kebutuhannya, manusia
membentuk hubungan dengan orang lain. Adapun kebutuhan yang dimiliki oleh manusia
seperti: kebutuhan fisiologis (makan, minum), kebutuhan rasa aman dan perlindungan,
kebutuhan kasih sayang, kebutuhan penghargan dari orang lain. Kebutuhan itu
mempengaruhi hubungan, karena kebutuhan kita tidak lepas dari orang lain, karena kodrat
kita sebagai makhluk sosial di mana pola interaksi social (Sobur, 2003).
2. Fungsi Psikis Manusia
Fungsi psikis manusia dibagi menjadi 3 komponen
1) Fungsi kognitif
Fungsi kognitif adalah fungsi psikis manusia yang diisi dalam bidang kesadaran,
pemikiran, pengetahuan, interprestasi, pemahaman, idea, kecerdasan dan lain-lain. Dalam
introduction to psychology dijelaskan bahwa “ cognition is an individual’s thoughts,
knowledge, interpretations, understandings, or ideas.” Yang artinya kognitif adalah fungsi
psikis yang bersifat individual, seperti : pemikiran, pengetahuan, pemahaman, pengertian,
atau ide-ide. Contoh dari fungsi kognitif
a Atensi
Atensi adalah pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah
informasi yang tersedia. Informasi ini didapatkan dari penginderaan, ingatan dan
proses kognitif lainnya.
b Persepsi

3
Persepsi adalah rangkaian proses pada saat mengenali , mengatur dan memahami
sensasi dari panca indera yang diterima dari rangsangan lingkungan.
c Ingatan
Ingatan adalah saat manusia mempertahankan dan menggambarkan pengalaman
masa lalunya dan menggunakan hal tersebut sebagai sumber informasi saat ini.
2) Fungsi afektif
Afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Afektif ini mencakup
perilaku seperti perasaan , minat , sikap, emosi dan nilai.komponen yang berhubungan
dengan rasa senang dan tidak senang. Jadi sifatnya evaluative yang berhubungan erat
dengan nilai-nilai kebudayaan atau sistem nilai yang dimilikinya. Pada aspek ini
berhubungan dengan aspek perasaan dan keadaan emosional individu terhadap objek
tertentu serta segala sesuatu yang menyangkut evaluasi baik-buruk berdasarkan faktor
emosional seseorang. Fungsinya adalah
a. Receiving atau attending (menerima atau memperhatikan)
b. Responding (menanggapi)
c. Valuing (menilai)
d. Organization ( mengatur atau mengorganisasikan)
3) Fungsi konatif
Konatif disebut juga dengan kemauan yang merupakan salah satu fungsi hidup
kejiwaan manusia, dapat diartikan sebagai aktivitas psikis yang mengandung usaha
aktif dan berhubungan dengan pelaksanaan suatu tujuan. Misalnya seseorang yang
mempunyai tujuan untuk menjadi sarjana dengan dasar kemauan , ia belajar dengan
tekun walaupun mungkin sambil bekerja.
B. Persepsi
1) Pengertian
Secara epistimologis, persepsi atau dalam bahasa inggris perception berasal
dari bahasa latin Perception dari Percipere, yang artinya menerima atau mengambil.
Persepsi dalam arti sempit adalah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat
sesuatu. Sedangkan dalam arti luas adalah pandangan atau pengertian, yaitu
bagaimana seseorang memandang dan mengartikan sesuatu. Persepsi adalah ketika
kita menjadi sadar akan banyaknya stimulasi yang mempengaruhi indra kita..
Persepsi merupakan proses internal yang kita lakukan untuk memilih, mengevaluasi,
dan mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal sehingga manusia
berperilaku sebagai hasil dari cara mereka mempersiapkan dunia atau lingkungannya
sedemikian rupa. Persepsi merupakan pengalaman tentang objek, peristiwa, atau
hubungan-hubungan yang telah diperoleh dari menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan. Persepsi dapat pula diartikan sebagai sekumpulan tindakan mental
yang mengatur implus-implus sensorik menjadi suatu pola bermakna.

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi


Menurut Bimo Walgito mengemukakan beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya persepsi, yaitu :
1. Objek yang dipersepsikan
Objek yang mengenai stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor. Stimulus
dapat datang dari luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat datang dari dalam

4
diri individu bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima sebagai reseptor.
Namun sebagian besar stimulus datang dari luar individu.
2. Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf
Alat indra atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus. Disamping itu juga
harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang diterima
reseptor kepusat susunan syaraf, yaitu sebagai pusat kesadaran, sebagai alat untuk
mengadakan respon diperlukan syaraf motoris.
3. Perhatian
Untuk menyadari atau untuk mengadakan persepsi diperlukan adanya perhatian, yaitu
merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam rangka mengadakan
persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas
individu yang ditujukan kepada sesuatu atau sekelompok objek.

3) Jenis -jenis persepsi


1. Persepsi visual.
Persepsi visual dari indera penglihatan yaitu mata. Persepsi ini adalah persepsi yang
paling awal berkembang pada bayi dan memengaruhi bayi dan balita untuk
memahami dunianya. Persepsi visual adalah hasil dari apa yang kita lihat, baik
sebelum kita melihat atau masih membayangkan serta sesudah melakukan pada objek
yang dituju.
2. Persepsi auditoria atau pendengaran.
Persepsi auditoria merupakan persepsi yang didapatkan dari indera pendengaran yaitu
telinga. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari apa yang didengarnya.
3. Persepsi perabaan.
Persepsi perabaan merupakan persepsi yang didapatkan dari indera perabaan yaitu
kulit. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari apa yang disentuhnya atau akibat
persentuhan sesuatu dengan kulitnya.
4. Persepsi penciuman.
Persepsi penciuman merupakan persepsi yang didapatkan dari indera penciuman yaitu
hidung. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari apa yang di cium.
5. Persepsi pengecapan.
Persepsi pengecapan atau rasa merupakan jenis persepsi yang didapatkan dari indera
pengecapan yaitu lidah. Seseorang dapat mempersepsikan sesuatu dari apa yang
diecap atau rasakan.
C. Pengamatan
1) Pengertian pengamatan
Pengamatan artinya proses menerima, menafsirkan ,dan memberi arti
rangsangan yang masuk melalui indra-indra seperti mata dan telinga. Berkat
pengamatan seorang manusia akan mampu mencapai pengamatan yang benar sebelum
mencapai pengertian. Karena objek pengamatan seolah-olah menyampaikan suatu
pesan. Terutama sifat terstruktur dan mengandung makna menunjukkan pada
kenyataan , bahwa manusia sendiri ikut menciptakan dunia pengamatannya sendiri.
Apa yang diamati dan caranya mengamati tergantung pula pada pengalaman,
perhatian, perasaan, keinginan, dan dugaan seseorang.
2) Jenis- jenis pengamatan

5
a. Pengamatan ikonik
Pengamatan ikonik atau pengamatan visual yaitu pengamatan yang berfokus
pada rupa visual suatu objek sehingga indra yang banyak terlibat adalah indera
penglihatan. Ingatan yang dihasilkan dari pengamatan ini bersifat sementara
dan mudah hilang
b. Pengamatan ekoik
Disebut juga pengamatan audiotory, objek yang diamati biasanya berupa
ucapan, music dan bunyi-bunyian yang lain tidak bermakna kecuali diletakkan
dalam satu konteks. Sama halnya dengan pengamatan ikonik, hasil dari
pengamatan ekoikpun hanya bertahan dalam jangka waktu tertentu saja.
c. Pengamatan kinestatik
Pengamatan ini melibatkan indra rasa, bau, dan sentuhan.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Psikis adalah bidang non-medis yang mempelajari perilaku dan perasaan seseorang,
mulai dari pola pikir, aksi, reaksi, dan juga interaksi dan memiliki arti sama
dengan psikologis. Proses kehidupan psikis manusia selalu diikuti oleh ketiga aspek
psikologis yaitu aspek kognitif, aspek emosional atau perasaan dan aspek kemauan atau
hubungan interpersonal. Aspek kognitif berkaitan dengan persepsi, ingatan, belajar, berpikir
dan problem solving dan aspek afektif berkaitan dengan emosi atau perasaan dan motif.
Sedangkan aspek konatif berkaitan dengan perilaku seseorang yang meliputi hubungan
interpersonal dan intrapersonal.
Kemudian, Persepsi dalam arti sempit adalah penglihatan, bagaimana cara seseorang
melihat sesuatu. Sedangkan dalam arti luas adalah pandangan atau pengertian, yaitu
bagaimana seseorang memandang dan mengartikan sesuatu. Persepsi adalah ketika kita
menjadi sadar akan banyaknya stimulasi yang mempengaruhi indra kita. Faktor -faktor yang
menyebabkan persepsi yaitu 1) objek yang dipersepsikan , 2) alat indera, syaraf dan pusat
susunan syaraf, 3) perhatian.
Lalu , Pengamatan artinya proses menerima, menafsirkan ,dan memberi arti
rangsangan yang masuk melalui indra-indra seperti mata dan telinga. Jenis pengamatan
terbagi tiga yaitu 1) pengamatan ikonik, 2) pengamatan ekoik , dan 3) pengamatan kinestatik.

7
DAFTAR PUSTAKA
Zuchdi , Darmiyati,dkk.(2012) Pengembangan ranah afektif
Walgito,Bimo (2015) Pengantar Psikologi Umum,89-90
Persepsi (Pengertian, Proses, Jenis dan Faktor yang Mempengaruhi)"
https://www.kajianpustaka.com/2020/05/persepsi-pengertian-proses-jenis-dan-faktor-yang-
mempengaruhi.html?m=1. Di akses 30 Oktober 2022
Pengamatan, Tanggapan & Persepsi | PDF"
https://www.scribd.com/document/504122011/Kelompok-3-pengamatan-Tanggapan-Persepsi
Di akses 30 Oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai