Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“INTRAPERSONAL”

Makalah ini sepenuhnya dibuat untuk memenuhi tugas Psikologi Komunikasi


dengan dosen pengampuh Qisthy Rabbaty, S.Ilkom., M.SI

Disusun oleh :

Egha Agatha Herlin Br Fitria Nola Berliana Sevia Chairunnisa


Ginting 192050485 Setiyawati
192050478 192050493

Bagas Malik Abil Catur Rangga Rifki Eka Saputra


Bilgouf Wiranujaya 192050521
192050500 192050514

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL


DAN ILMU POLITIKUNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

2019
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Intrapersonal ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Qisthy Rabbaty,
S.Ilkom., M.SI yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat


kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun
demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Bandung, 26 Oktober 2019

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II ..................................................................................................................... 3

A. Sensasi .......................................................................................................... 3

B. Persepsi ........................................................................................................ 3

1. Perhatian (Attention) ................................................................................ 4

2. Faktor Fungsional .................................................................................... 4

3. Faktor Struktural ...................................................................................... 5

C. Memori ......................................................................................................... 5

D. Berpikir ........................................................................................................ 6

1. Menetapkan Keputusan (Decision Making) ............................................. 7

2. Memecahkan Persoalan (Problem Solving) ............................................. 8

3. Berfikir Kreatif (Creative Thinking)......................................................... 9

BAB III.................................................................................................................. 11

A. Kesimpulan ................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kata Intrapersonal diambil dari 2 suku kata yaitu, Intra yang artinya
didalam dan Personal yang artinya pribadi (diri sendiri). Jadi, Intrapersonal
merupakan proses penerimaan informasi yang kita olah, kita simpan, dan kita
hasilkan melalui diri sendiri dalam bentuk sensasi, persepsi, memori, dan
berpikir.

Dalam komunikasi intrapersonal kita harus memahami/mengenal diri kita


sendiri dan orang lain sebab kepribadian setiap individu berbeda contohnya
seseorang dengan sifat keras kepala, pemarah, egois, dan masih banyak lagi.
Komunikasi intrapersonal sangat mudah untuk kita lakukan dan kita dapati di
lingkungan keluarga, masyarakat, teman, dan organisasi. Sebenarnya, komunikasi
intrapersonal merupakan kegiatan kita sehari hari seperti kita berhayal, berdoa,
melamun, dan sebagainya.

Kegiatan komunikasi intrapersonal banyak dilakukan oleh manusia sosial


dalam sehari-hari. Misalnya, dari bangun tidur dipagi hari hingga tidur kembali
dimalam hari itu pasti kita melakukan komunikasi. Karena itulah, mengapa
komunikasi menjadi sangat penting dan menjadi salah satu faktor manusia sosial.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sensasi, persepsi, memori, dan berpikir?
2. Bagaimana perhatian menjadi faktor penting persepsi?
3. Sebutkan jenis-jenis memori?
4. Bagaimana orang berpikir?
5. Bagaimana cara menyelesaikan masalah?
6. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi berfikir secara kreatif?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari sensasi, persepsi, memori, dan
berpikir
2. Untuk mengetahui bahwa perhatian itu penting bagi persepsi
3. Mengetahui bahwa memori memiliki berbagai jenis
4. Mampu mengerti dan menyelesaikan masalah dengan cara berpikir

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sensasi

Sensasi berasal dari kata „sense‟ yang artinya alat pengindraan, yang
menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Apapun definisi sensasi,
fungsi alat indra dalam penerima informasi dari lingkungan sangat penting.
Melalui indra, manusia dapat mengetahui fisik lingkungannya. Lebih dari itu,
melalui alat indralah manusia memperoleh pengetahuan dan semua
kepemampuan untuk berinteraksi dengan duniannya.

Anda serentak menerima 2 macam stimuli. Alat penerima anda segera


mengubah stimuli ini menjadi energi saraf untuk disampaikan ke otak melalui
proses tranduksi. Agar dapat diterima pada alat indra anda, stimuli harus
cukup kuat. Batas minimal intensitas stimuli disebut ambang mutlak (absolute
threshold).

B. Persepsi

Persepsi adalah pengalaman objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan


yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan.Persepsi ialah memberikan makna pada stimulus indrawi (sensoris
stimuli). Hubungan sensasi dengan persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian
dari persepsi. Walaupun begitu, menafsirkan makna informasi indrawi tidak
hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, expetasi, motivasi, dan memori
(Desiderato, 1976: 129).

Persepsi, ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. David


Krech dan Richard S. Crutchfield (1977: 235) menyebutnya faktor fungsional
dan faktor stuktural. Selain itu, ada pula faktor lain yang mempengaruhi
persepsi, yakni perhatian.

3
1. Perhatian (Attention)

Menurut definisi dari Kenneth E. Andersen (1972: 46) dalam buku yang
ditulisnya sebagai pengantar pada teori komunikasi, Perhatian adalah proses
mental ketika stimulus atau rangkaian stimulus menjadi menonjol dalam
kesadaran pada saat stimulus lainnya melemah.

a) Faktor Eksternal Penarik Perhatian

Stimulus diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat yang menonjol, antara


lain gerakan, intensial stimulus, kebaruan dan perulangan.

b) Faktor Internal Penarik Perhatian


1. Faktor-faktor Biologis
2. Faktor-faktor Sosiopsikologis

Kenneth E. Andersen (1972: 51-52) menyimpulkan dalil-dalil tentang


perhatian selektif yang harus diperhatikan oluh ahli-ahli komunikasi.

1) Perhatian itu merupakan proses yang aktif dan dinamis, bukan pasif dan
refleksif;
2) Kita cenderung memperhatikan hal-hal tertentu yang penting menonjol,
atau melibatkan diri kita;
3) Kita menaruh perhatian kepada hal-hal tertentu sesuai dengan
kepercayaan, sikap, nilai, kebiasaan, dan kepentingan kita;
4) Kebiasaan sangat penting dalam menentukan apa yang menarik perhatian,
juga apa yang secara potensial aka menarik perhatian kita.

2. Faktor Fungsional
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu, dan hal-hal
lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Yang
menentukan persepsi bukan jenis atau bentuk stimulus, melainkan karakteristik
orang yang memberikan respons pada stimulus itu. Faktor fungsional yang
mempengaruhi persepsi lazim disebut sebagai kerangka rujukan.

4
3. Faktor Struktural

Faktor struktural berasal semata-mata dari sifat stimulus fisik dan efek-efek
sarah yang ditimbulkannya pada sistem saraf individu. Para psikolog Gestalt,
seperti Kohler, Wartheimer (1959), dan Koffka, merumuskan prinsip-prinsip
persepi yang bersifat struktural.

C. Memori

Memori atau yang di artikan dengan sebagai ingatan, manusia perlu


mengingat apa yang telah terjadi dan apa yang akan di rencanakan. Memori
sendiri merupakan alat untuk menerima, mengelola, menyimpan pengalaman atau
informasi ke dalam otak dan dapat diambil kembali atau mengingat kembali
informasi tersebut.

Jenis-jenis memori:

1. Pengingat (Recall)

Pengingat adalah proses aktif untuk menghasilkan kemballi faktadan informasi


secara verbatin (kata demi kata) ,tanpa petunjuk yang jelas.

2. Pengenalan (Recognition)

Agak sukar untuk mengingat kembali sejumlah fakta; lebih mengenalnya kembali.

3. Belajar lagi (Relearning)

Menguasai kembali pelajaran yang sudah pernah kita peroleh termasuk pekerjaan
memori.

4. Redintegrasi (Redintegration)

Redintegrasi ialah merenkontruksi seluruh masa lalu dari satu petunjuk memori
kecil.

5
D. Berpikir

Berpikir merupakan manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan


dengan menggunakan lambang-lambang sehingga tidak perlu langsung
melakukan kegiatan yang tampak. Sensasi, persepsi, dan memori semua telah
termasuk kedalam berpikir. Ada 2 macam pola berpikir, yaitu ;

1. Autistik (Melamun)

Melarikan diri dari kenyataan (fantasi)

2. Realistik (Nalar)

Menyesuaikan dengan kenyataan (dunia nyata)

Menurut Floyd L. Ruch cara berpikir ada 3 cara, yaitu ;

1. Deduktif

Mengambil kesimpulan dari 2 kenyataan. Contoh ;

Semua manusia akan mati

Ferin manusia

Jadi, Ferin akan mati

2. Induktif

Dimulai dari hal-hal khusus kemudian mengambil dari kesimpulan umum


dan melakukan generalisasi. Contoh ;

Saya bertemu si A mahasiswa Unpas yang ramah

Saya bertemu si B, C, dan D mahasiswa Unpas ramah

Saya menyimpulkan bahwa mahasiswa Unpas ramah

6
3. Evaluatif

Berpikir kritis, menilai baik buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan
menilainya menurut kriteria tertentu.

Berfikir kreatif ialah berfikir kritis, menilai baik buruknya tepat atau
tidaknya suatu gagasan seperti berfikir deduktif. Kata Morton Hunt (1982;121),
“Logical reasoning is not our result of natural practice, and the technicaly invalid
kind of reasoning we generally employ rather well in most of the everyday
situation…” (Berfikir logis bukanlah kebiasaan kita atau hal yang alamiah. Cara
berfikir yang menurut kaidah logika tidak valid yang biasanya kita lakukan, justru
berjalan agak baik dalam kebanyakan situasi seharihari)

Paul E. Johnson meneliti cara berfikir ilmuan dan ahli dari berbagaiu
profesi. Ia menulis,”Saya selalu terkejut menyaksikan bahwa ahli-ahli yang kami
teliti sangat jarang berfikir seperti logika formal. Kebanyakan mereka berfikir
inferensial kira-kira yang didasarkan pada pengenalan kesamaan” (Han,
1982:139)

1. Menetapkan Keputusan (Decision Making)

Salah satu Fungsi berfikir ialah menetapkan keputusan. Sepanjang hidup


kita harus menetapkan keputusan. Sebagaian dari keputusan itu ada yang
menentukan masa depan kita.

Keputusan yang kita ambil beraneka ragam. Akan tetapi, ada tanda-tanda
umumnya;

(1) Keputusan merupakan hasil berfikir, hasil usaha intelektual;

(2) Keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternative;

(3) Keputusan selalu melibatkan tindakan nyata, walaupun


pelaksanaannya boleh ditangguhkan atau dilupakan

7
2. Memecahkan Persoalan (Problem Solving)

Umumnya kita bergerak sesuai dengan kebiasaan. Pagi-pagi setelah


sarapan anda berangkat ke kantor. Anda mengeluarkan mobil dari garasi,
memasukan kunci, dan mulai menstarter mobil anda. Jalan yang anda lewati juga
hampir tidak disadari. Semua berjalan seperti otomatis tiba-tiba mobil mogok,
jalan menjadi macet. Anda bertabrakan dengan situasi yang harus anda atasi
situasi masalah atau (problem situation)

Proses memecahkan persoalan langsung melalui lima tahap :

1) Terjadi peristiwa ketika perilaku yang biasa dihambat karena sebab sebab
tertentu;

2) Anda mencoba menggali memory anda untuk mengetahui apa saja cara yang
efektif pada masa lalu;

3) Anda akan mencoba seluruh kemungkinan pemecahan yang anda ingat atau
yang anda fikirkan;

4) Anda memulai menggunakan lambang lambang verbal atau grafis untuk


mengatasi masalah;

5) Tiba-tiba terlintas dalam fikiran anda suatu pemecahan.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Proses Pemecahan Masalah

Seperti perilaku manusia yang lain, pemecahan masalah dipengaruhi


fakto-faktor situasional dan personal. Sama pentingnya juga adalah faktor-faktor
sosiospikologis; Contoh-contohnya kita berikan dibawah ;

1. Motivasi

2. Kepercayaan dan Sikap yang Salah

3. Kebiasaan

8
4. Emosi

` “Takut mungkin melebih-lebihkan kesulitan persoalan dan menimbulkan


sikap resah yang melumpuhkan tindakan; marah mendorong tindakan impulsive
dan kurang dipikirkan; dan kecemasan sangat membatasi kemampuan kita melihat
masalah dengan jelas atau merumuskan kemungkinan pemecahan” Coleman
(1974:447)

3. Berfikir Kreatif (Creative Thinking)

` Berfikir kreatif, menurut James C. Coleman dan Constance L. Hamen


(1974:452), adalah “Thinking which produce new methods, new concepts, new
understandings, new inventions, new work of art.” Berfikir kreatif diperlukan,
mulai dari komunikator yang harus mendesais pesannya sampai pada pemimpin
masyarakat yang harus memberikan prespektif baru dalam pemecahan masalah
sosial.

George Lakotff dan Mark Johnson menjelaskan bagaimana pemikiran


kreatif ini berhasil memperluas cakrawala pemikiran. Bila pemikir kreatif
menganalogikan A dengan B, maka semua sifat A dipindahkan pada B hingga
menambahkan kekayaan konseptual. Misalnya, “Cinta adalah karya seisi hasil
bersama.”

Proses Berfikir Kreatif

Para psikolog menyebutkan 5 tahap berfikir kreatif.

1. Orientasi

2. Preparasi

3. Inkubasi

4. Iluminasi

5. Verifikasi

9
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berfikir Kreatif

Berfikir kreatif tumbuh subur bila ditunjang oleh faktor personal dan
situasional. Ada beberapa faktor yang secara umum memandai orang orang
kreatif.(Coleman dan Hammen,1974:455):

1. Kemampuan kognitif

2. Sikap yang terbuka

3. Sikap yang bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri.

Butir nomor 3 membawa kita pada faktor-faktor situasional yang


menyebarkan kreatifitas. Selain faktor-faktor lingkungan psychosocial para
peneliti juga menentukan ada beberapa faktor situasional lainnya. Maltz Man
(1960) Menunjukan faktor peneguhan dari lingkungan.; Dutton (1970) menyebut,
antara lain, terjadinya hal-hal istimewa bagi manusia kreatif; dan Silvano Arieti
menekankan faktor isolasi dalam menumbuhkan kreativitas (Hunt, 1982: 308).

“... Orang mengagumi, membesarkan, dan menghargai inovator macam


apa pun, tetapi juga mengabaikan, memasung, atau menghukum mereka yang
terlalu inovatif atau bila gagasannya bertentangan dengan tradisi dan pendapat
yang diterima banyak orang” Hunt (1982: 312)

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Komunikasi intrapersonal merupakan proses penerimaan informasi yang kita


olah, kita simpan, dan kita hasilkan melalui diri sendiri dalam bentuk sensasi,
persepsi, memori, dan berpikir.

Sensasi, akan menggunakan alat-alat indra yang mana akan menghubungkan


organisme dengan lingkungannya. Melalui alat indralah manusia memperoleh
pengetahuan dan semua kepemampuan untuk berinteraksi dengan duniannya.

Persepsi, pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang


diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Dalam
persepsi sendiri ada faktor yang sangat mempengaruhi yaitu perhatian.

Memori merupakan alat untuk menerima, mengelola, menyimpan pengalaman


atau informasi ke dalam otak dan dapat diambil kembali atau mengingat kembali
informasi tersebut. Memori juga berperan sangat penting dalam mempengaruhi
persepsi dan berpikir.

Berpikir merupakan manipulasi atau organisasi unsur-unsur lingkungan


dengan menggunakan lambang-lambang sehingga tidak perlu langsung
melakukan kegiatan yang tampak. Dalam berpikir juga sudah mencakupi sensasi,
persepsi, dan memori.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdullatif. (2017, Agustus 2). Apa yang dimaksud dengan komunikasi


intrapersonal (intrapersonal communication)? Dipetik Oktober 27, 2019,
dari Dictio: https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-
komunikasi-intrapersonal-intrapersonal-communication/8998

Dr. Jalaluddin Rakhmat, M. (2018). Sistem Komunikasi Intrapersonal. Dalam M.


Dr. Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi Edisi Revisi (hal. 59-96).
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset.

ina. (2017, September 15). Memori dalam Psikologi – Pengertian – Fungsi.


Dipetik Oktober 27, 2019, dari Dosen Psikologi:
https://dosenpsikologi.com/memori-dalam-psikologi

Larasati, S. D. (2017, April 8). Sensasi, persepsi, memori dan berpikir dalam
komunikasi intrapersonal. Dipetik Oktober 27, 2019, dari
sattyadewilaras28:
https://sattyadewilaras28.blogspot.com/2017/04/sensasi-persepsi-memori-
dan-berpikir.html?m=1

12

Anda mungkin juga menyukai