DISUSUN OLEH:
1. HIKMAWATI
KATA PENGANTAR
Puji syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan hikmat serta hidayah-
Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas mata kuliah Perilaku Organisasi.
Makalah ini merupakan salah satu tugas Perilaku Organisasi pada Sekolah
Tinggi Elektronika dan Komputer Semarang (STEKOM).Selanjutnya kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Daniel
Jerry,S.Kom.,M.Si.,M.Cs(cand) selaku dosen pengajar mata kuliah Perilaku
Organisasi dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta
arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan
dalam penulisan makalah ini, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan paper ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif
bagi kita semua.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................... ii
DAFTAR ISI.............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 4
A.Latar belakang…………………………………………………………. 4
B.Rumusan masalah………………………………………………………. 5
C.Tujuan………………………………………………………………….. 5
D.Manfaat penulisan……………………………………………………… 5
BAB II PENYAJIAN…........................................................................... 6
A. Persepsi ................................................................................................. 6
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi persespi ………………….............. 7
C. Kesalahan persepsi…………………………………………............... 9
D. Komunikasi…………………………………………………............. 10
E. Proses dan Unsur komunikasi……………………………….............. 15
BAB III PENUTUP…............................................................................. 21
A. Kesimpulan ……………………………….............................. 21
B. Saran …………………………………………………………. 22
C. Daftar Pustaka ……………………………………………...... 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam perkembangannya persepsi tergantung pada komunikasi, komunikasi
pun tergantung pada persepsi, keduanya merupakan berkaitan sangat erat. Persepsi
timbul karena adamya faktor internal dan eksternal, faktor internal antara lain
tergantung pada proses pemahaman sesuatu termasuk di dalamnya sistem nilai
tujuan. Sedangkan faktor eksternal berupa lingkungan.
Persepsi dan komunikasi ini amat erat dan penting sekali diketahui guna
memahami ilmu prilaku. Komunikasi terjadi jika seseorang ingin menyampaikan
informasi kepada orang lain. dan komunikasi tersebut dapat berjalan baik dan tepat
dan jika penyampaian informasi tadi menyampaikannya dengan patut, dan penerima
informasi menerimanya tidak dalam bentuk distorsi.
Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap
orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya, lewat penglihatan,
pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Persepsi adalah suatu proses
kognitif yang kompleks dan yang menghasilkan suatu gambar unik tentang
kenyataan yang barangkali sangat berbeda dengan kenyataannya.
Komunikasi merupakan hal yang amat penting dalam perilaku organisasi,
komunikasi tidak sekedar proses penyampaian informasi yang simbol-simbolnya
dapat dilihat, didengar, dan dimengerti, tetapi proses penyampaian informasi secara
keseluruhan termasuk di dalamnya perasaan dan sikap dari orang yang
menyampaiakan tersebut.
Komunikasi acap kali dipergunakan sebagai alasan terjadinya serta persoalan
di dunia ini, sebagaimana dikatakan oleh Hicks dan Gullet :
Perhaps it is true, as some one has suggested, that the heart of all the world’s
problems-at least men with each others is man’s inability to communicate as well as
he thunk he is communicating.
(Barangkali adalah benar yang telah disarankan seseorang, bahwa jantung persoalan-
persoalan di dunia ini adalah sedikitnya karena ketidakmampuan manusia untuk
berkomunikasi dengan sebaik yang ia perkirakan dalam berkomunikasi).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang di maksud dengan persepsi dan apa saja subproses dalam persepsi?
2. Apakah Prinsip-prinsip dalam pemilihan persepsi?
3. hal apasaja yang dibutuhkan dalam Organisasi presepsi?
4. Mengapa diperlukan adanya Presepsi sosial?
5. Apakah Pengertian Komunikasi dan Aspek apasaja yang penting di dalam
berkomunikasi?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Agar Dapat mengetahui apa itu presepsi dan subproses apasaja yang ada dalam
persepsi tersebut.
2. Agar dapat mengetahui prinsip prinsip dalam pemilihan persepsi
3. Agar dapat mengetahui hal hal penting apasaja yang di perlukan dalam organisasi
persepsi
4. Agar dapat mengetahui alasan mengapa di perlukan adanya persepsi sosial.
5. Agar dapa mengetahui pengertian dan aspek – aspek yang penting dalam sebuah
komunikasi.
D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat penulisan makalah yaitu Meningkatkan pengetahuan penulis dan
pembaca dan Mengetahui dan mengerti tentang persepsi dan komunikasi.
BAB II
PENYAJIAN
A. PERSEPSI
1. Pengertian Persepsi
Persepsi diartikan sebagai tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu;
proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui penginderaannya. Persepsi
adalah proses dari seseorang dalam memahami lingkungannya yang melibatkan
pengorganisasian dan penafsiran sebagai rangsangan dalam suatu pengalaman
psikologi. Kunci untuk memahami persepsi adalah terletak pada pengenalan bahwa
persepsi merupakan penafsiran yang unik terhadap situasi dan bukannya suatu
pencatatan yang benar terhadap situasi.
Berikut ini beberapa pengertian persepsi menurut para ahli yaitu:
a) Brian Fellows, Persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organisme
menerima dan menganalisis informasi
b) Kenneth A. Sereno dan Edward M. Bodaken, Persepsi adalah sarana yang
memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling dan lingkungan kita.
c) Philip Goodaracre dan Jennifer Follers, Persepsi adalah proses mental yang
digunakan untuk mengenali rangsangan.
d) Joseph A. Devito, Persepsi adalah proses dengan makna kita menjadi sadar akan
banyaknya stimulus yang mempengaruhi indera kita.
d) Pengulangan.
Stimulus dari luar yang diulang akan memberikan perhatian yang lebih besar dari
pada yang sekali dilihat atau di dengar
e) Gerakan.
Orang akan memberikan banyak perhatian kepada benda yang bergerak.
Meskipun persepsi merupakan hasil pengamatan dari panca indera, namun pada
kenyataannya terdapat kesalahan-kesalahan persepsi dari individu yaitu:
1) Efek Halo
Efek Halo merupakan proses individu menginterpretasikan sesuatu hanya
berdasarkan satu karakteristik saja. dalam halo effect orang yang mempersepsi
mempergunakan satu kepribadian seseorang sebagai dasar untuk menilai orang
tersebut secara keseluruhan.
2) Kesan pertama.
Tidak jarang ketika kita bertemu pertama kali dengan orang lain kita mempunyai
kesan tertentu, entah kesan baik atau buruk. Namun seringkali kita terpengaruh
terhadap kesan pertama tersebut dan dijadikan dasar untuk memberi penilaian
berikutnya.
3) Proyeksi
Proyeksi yang menimbulkan kesalahan persepsi disini adalah individu
membandingkan karakteristik diri sendiri dengan karakteristik individu lain dalam
situasi yang sama.
4) Pembentukan Stereotip
Yang dimaksud dengan stereotype adalah kecenderungan melihat orang bukan
berdasarkan perilaku individual orang tersebut tetapi berdasarkan perilaku
kelompoknya. Stereotype biasanya didasarkan pada jenis kelamin, ras, umur, agama,
kewarganegaraan, atau pekerjaan.
D. KOMUNIKASI
Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi atau pesan dari
penyampai informasi kepada penerima informasi. Unsur-unsur dalam komunikasi
yaitu:
1) Komunikan (penyampai informasi)
2) Pesan
3) Komunikator (penerima informasi)
4) Media
Pentingnya komunikasi dalam organisasi dalam hal ini organisasi mampu
berjalan dengan adanya komunikasi yang lancar yang dilakukan oleh individu-
individu yang terlibat didalamnya. Pertama, lewat komunikasi yang baik pemimpin
mampu mengeluarkan ide-ide kreatifnya kepada bawahan begitupun sebaliknya.
Kedua, dengan strategi komunikasi yang baik mampu menyelesaikan masalah-
masalah yang terdapat dalam organisasi tersebut.
Komunikasi Organisasi merupakan bentuk pertukaran pesan antara unit-unit
komunikasi yang berada dalam organisasi tertentu.
Menurut Wiryanto, Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan
berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu
organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu
sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di
dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam
organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat
resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial.
Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara
individual.
Komunikasi organisasi serupa dengan komunikasi internal. Pengertian dari
komunikasi internal adalah pertukaran gagasan di antara para administrator dan
karyawan dalam suatu perusahaan, dalam struktur lengkap yang khas disertai
pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan, sehingga
pekerjaan dapat berjalan.
Komunikasi organisasi pada umumnya membahas tentang struktur dan fungsi
organisasi,hubungan antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta
budaya organisasi.
Gaya Komunikasi Mengendalikan
Dalam gaya komunikasi ini, tindak komunikasi dilakukan secara terbuka. Artinya,
setiap anggota organisasi The Equalitarian Style dapat mengungkapkan gagasan
ataupun pendapat dalam suasana yang rileks, santai dan informal. Dalam suasana
yang demikian, memungkinkan setiap anggota organisasi mencapai kesepakatan dan
pengertian bersama. Aspek penting gaya komunikasi ini ialah adanya landasan
kesamaan. The equalitarian style of communication ini ditandai dengan berlakunya
arus penyebaran pesan-pesan verbal secara lisan maupun tertulis yang bersifat dua
arah (two-way communication).
Orang-orang yang menggunakan gaya komunikasi yang bermakna kesamaan ini,
adalah orang-orang yang memiliki sikap kepedulian yang tinggi serta kemampuan
membina hubungan yang baik dengan orang lain baik dalam konteks pribadi maupun
dalam lingkup hubungan kerja. The equalitarian style ini akan memudahkan tindak
komunikasi dalam organisasi, sebab gaya ini efektif dalam memelihara empati dan
kerja sama, khususnya dalam situasi untuk mengambil keputusan terhadap suatu
permasalahan yang kompleks. Gaya komunikasi ini pula yang menjamin
berlangsungnya tindak berbagi informasi di antara para anggota dalam suatu
organisasi.
Menurut Pace and Fules, terdapat beberapa jenis komunikasi terarah dalam
komunikasi organisasi, sebagai berikut.
Yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran
manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari
atas ke bawah ini adalah:
a) Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
b) Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan
(job rationale)
c) Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures
and practices)
d) Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
Ada 4 metode dalam penyampaian informasi kepada para pegawai menurut Level
(1972): Metode Penulisan, Metode Lisan, Metode Tulisan diikuti Lisan, dan Metode
Lisan diikuti Tulisan.
Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada
atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah sebagai
penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan,
penyampaian informasi mengenai persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas
yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan, penyampaian saran-saran perbaikan
dari bawahan, penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun
pekerjaannya.
Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya
segelintir kecil manajer organisasi yang mengetahui bagaimana cara memperoleh
informasi dari bawah. Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi
ke atas terlihat amat sulit: 1. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan
pikiran mereka 2. Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang
dialami pegawai 3. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan
pegawai 4. Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa
yang disampaikan pegawai
Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang
memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah untuk
memperbaiki koordinasi tugas, upaya pemecahan masalah, saling berbagi informasi,
upaya pemecahan konflik, dan upaya membina hubungan melalui kegiatan bersama.
Komunikasi Lintas Saluran (Interline Communication)
Perjalanan, pada tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan
dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan.
Penyandian Balik, pada tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang
komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal
budinya berhasil menguraikannya (decoding).
7) Pengaruh Komunikasi
Iklim komunikasi dapat menjadi salah satu pengaruh yang paling penting dalam
produktivitas organisasi, karena iklim mempengaruhi usaha anggota organisasi.
Usaha dalam hal ini merujuk kepada penggunaan tubuh secara fisik dalam bentuk
mengangkat, berbiara, atau berjalan, dan memecahkan masalah.
Usaha biasanya terdiri atas 4 unsur :
1. Aktivitas
2. Langkah-langkah pelaksanaan kerja
3. Kualias hasil
4. Pola waktu kerja
Kesediaan untuk melakukan usaha sungguh-sungguh atas nama organisasi adalah
satu dari tiga factor komitmen organisasi. Kepercayaan yang kuat serta penerimaan
atas tujuan serta nilai-nilai organisasi, dan keinginan yang besar untuk
mempertahankan keanggotaan dalam organisasi adalah dua factor komitmen
organisasi lainya.
Iklim komunikasi dalam organisasi mempunyai konsekuensi penting bagi
pergantian dan masa kerja pegawai dalam organisasi. Iklim komunikasi yang positif
cenderung meningkatkan dan mendukung komitmen pada organisasi. Proses-proses
interaksi yang terlibat dalam perkembangan iklim komunikasi organisasi juga
memberi andil pada beberapa pengaruh penting dalam restrukturisasi, reorganisasi,
dan dalam menghidupkan kembali unsur-unsur dasar organisasi.
8) Kepuasan Komunikasi Organisasi
Kepuasan atas komunikasi kadang-kadang dikacaukan dengan iklim komunikasi
, alasannya adalah bahwa iklim, merupakan fungsi dari bagaimana kepuasan anggota
terhadap komunikasi dalam organisasi.Kepuasan menggambarkan suatu konsep
individu dan konsep mikro sedangkan iklim merupakan konsep makro dan konsep
gabungan.
Kepuasan juga menggambarkan evaluasi atas suat keadaan internal afektif,
sedangkan iklim merupakan deskripsi kondisi eksternal bagi indivivu. Iklim terdiri
dari suatu citra gabungan entitas atau fenomena global, seperti komunikasi atau
organisasi. Kepuasan menggambarkan reaksi afektif individu ata shasil-hasil yang
dinginkan yang berasal dari komunikasi yang terjadi dalam organisasi.
Istilah kepuasan komunikasi digunakan untuk menyatakan keseluruhan tingkat
kepuasan yang di rasakan pegawai dalam lingkungan awl komunikasinya. Meskipun
komunikasi terlihat bertumpang tindih dengan iklim komunikasi.Kepuasan
komunikasi ini cenderung memperkaya gagasan iklim dengan menyoroti tingkat
individu dan pribadi.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dua istilah persepsi dan komunikasi ini amat erat dan penting sekali
diketahui guna memahami ilmu perilaku ini. Komunikasi terjadi jika seseorang ingin
menyampaikan informasi kepada orang lain. Dan komunikasi tersebut dapat berjalan
baik dan tepat jika penyampai informasi tadi menyampaikannya dengan patut, dan
penerima informasi menerimanya tidak dalam bentuk distorsi.
Jika dalam proses penyampaian informasi tidak patut dan terjadi distorsi,
maka komunikasi semacam ini dapat dikatakan komunikasi yang tidak efektif atau
mengalami kegagalan. Kegagalan berkomunikasi bisa terjadi karena banyak
hambatan-hambatan. Salah satu hambatan yang ditimbulkan dari unsur manusia
yang terlibat didalamnya ialah karena persepsi yang berbeda.
Dalam persepsi yang amat menarik dibicarakan adalah proses pemilihan
persepsi, yakni suatu proses bagaimana seseorang bisa tertarik pada suatu objek
sehingga menimbulkan adanya suatu persepsi mengenai objek tersebut. Adapun
faktor penyebab bagaimana seseorang tertarik pada objek tersebut dapat
dikelompokkan atas dua hal yakni faktor dari luar diri seseorang dan faktor dari
dalam diri sendiri. Faktor dari luar misalnya karena intensitas, ukuran, kontras,
pengulangan, gerakan, dan objek tersebut baru atau sudah dikenal. Adapun faktor
dari dalam terdiri dari proses pemahamam atau learning, motivasi, dan kepribadian
seseorang.
Istilah lain lagi yang amat berhubungan dengan persepsi adalah komunikasi.
Banyak pengertian yang dikemukakan tentang komunikasi ini, tetapi ada tiga aspek
penting yang merupakan kontinum dibahas dalam buku ini. Tiga aspek tersebut
adalah informasi, proses komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi antar
orang. Mengenai informasi ada tiga hal penting yang dikemukakan dalam bab ini
sehingga dapat memberikan pengertian tentang sifat hakekatnya. Tiga hal itu antara
lain kelebihan, pengertian, dan umpan balik. Dengan demikian jika suatu informasi
yang dikomunikasikan itu berlebihan akan menimbulkan beberapa reaksi, misalnya
orang-orang berkomunikasi gagal memperhitungkan dengan tepat informasi yang
diterimanya, banyak membuat kesalahan, menumpuk pekerjaan, penyaringan
informasi, mengerti hanya garis besarnya saja, melempar tugas ke orang lain, dan
menghindar dengan sengaja informasi yang datang. Adapun sifat lain dari informasi
adalah pengertian dan umpan balik. Penerimaan dan pemahaman penerima
informasi akan mempengaruhi pengertian ini, demikian pula umpan balik dari
informasi tersebut.
B. SARAN
Persepsi dan Komunikasi merupakan alat terpenting dalam berorganisasi,
Karena tanpa adanya komunikasi, organisasi tidak akan berjalan dengan maksimal.
Jadi disarankan dalam sebuah organisasi harus dibarengi dengan komunikasi yang
baik agar tercapai sebuah organisasi yang baik
C. Daftar Pustaka
Kotler, Phillip. Marketing Management Analysis, Planning, Implementation&
Control. Prentice Hall Int,1995.
Gaspersz, Vincent. Manajemen Bisnis Total dalam Era Globalisasi. Jakarta :
Penerbit PT.Gramedia, 1997.
Pace, R. Wayne; Faules, Don F. (1993-12-01). Organizational Communication.
Prentice Hall. ISBN 9780136438007. p.184
^Indonesia)[jihadi.staff.umm.ac.id/files/2010/01/2_komunikasi_organisasi.pdf
]
^ ,Teori-teori komunikasi|pusat penerbitan universitas terbuka
^ Sendjaja, S Djuarsa.1994, Teori Komunikasi. Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.
https://id.wikipedia.org/wiki/Persepsi
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/teori-pengertian-proses-faktor-
persepsi.html
/persepsi-dan-komunikasi-dalam-organisasi.html
/persepsi-dan-komunikasi-perilaku.html