Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PSIKOLOGI UMUM

INTUISI

Diajukan untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester


Dosen Pengampu :

Dr. Hj. Nurjanah, S.Ag., S.Sy., M.SI

Disusun oleh :
NIM : 2003003825
Nama : Susi Dayanti
Kelas : PAI (1B)

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT


INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM CIAMIS
Jl. K.H. Ahmad Fadlil No. 08, Kec. Cijeungjing
Ciamis 46271
2020/2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Alloh SWT. Yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehinggga kita dapat diberikan kesempatan untuk menuntut ilmu, walaupun dengan segala
keterbatasan di era pandemi ini. Sholawat beserta salam semoga selalu tercurah limpah
kepada baginda Nabi Muhammad SAW. kepada keluarganya, sahabatnya, semoga kelak kita
diakui sebgai umat yang mendapatkan syafaat nya di yaumil akhir nanti. Aammin.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Psikologi


Umum karena telah memberikan kesempatan untuk menyampaikan hasil penelitian beberapa
literasi atas makalah yang diberi judul Intuisi. Adapun tujuan utama penulisan makalah ini
ditujukan sebagai tanda pengerjaan tugas yang telah disampaikan dan semoga bisa
bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya pembaca.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasa dalam penulisan makalah ini. Oleh
karena itu, dengan tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, menjadi
dorongan/motivasi, dan bahkan menjadi referensi bagi pembaca.

Ciamis, 7 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan masalah....................................................................................................1
C. Tujuan makalah ......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Definisi Intuisi.........................................................................................................2
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intuisi.............................................................5
C. Karakteristik Intuisi.................................................................................................7
D. Proses Berlangsungnya Intuisi.................................................................................8
E. Jenis-Jenis Intuisi.....................................................................................................11

BAB III KESIMPULAN

A. Kesimpulan..............................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pernahkah anda memiliki firasat mengenai hal-hal yang akhirnya menjadi nyata?
Atau jangan-jangan, Anda sering sekali merasakan hal itu namun baru menyadari
sepenuhnya setelah kejadian tersebut terjadi? Tak usah khawatir ataupun malu. Besar
kemungkinan jika selama ini Anda sudah sering mengalami perasaan intuitif,tapi
berusaha memendamnya karena bersifat di luar akal atau logika manusia. Sementara
anda dikenal sebagai orang yang sangat logis.
Intuisi sering dipahami sebagai kemampuan untuk merasakan apa yang akan terjadi
selanjutnya. Ada banyak contoh yang sebetulnya berwujud sederhana. Mungkin Anda
pernah memiliki perasaan untuk membeli sesuatu padahal sesuatu itu tidak terlalu
penting, dan nyatanya setelah terdapat kejadian ternyata benda tersebut sangat
berguna.
Sebenarnya tak ada yang salah dengan intuisi, karena nyatanya setiap manusia
memiliki hal tersebut.
Namun hanya cara mengolah intuisi tersebutlah yang menjadikan seseorang
memiliki kemahiran tertentu. Pada tingkatan yang lebih tinngi justru intuisi dapat di
jadikan untuk mencapai tujuan dalam hidup. Adapun semuanya berujung pada definisi
kesuksesan yang diidamkan oleh setiap manusia.
B. Rumusan Masalah
1) Apa itu intuisi?
2) Apa saja Faktor dari intuisi?
3) Bagaimanakah karakter intuisi?
4) Bagaimanakah Proses terjadinya intuisi ?
5) Apa saja jenis-jenis intuisi ?
C. Tujuan Penulisan
1) Untuk mengetahui pengertian intuisi.
2) Untuk mengetahui faktordari intuisi.
3) Untuk mengetahui karakteristik intuisi.
4) Untuk mengetahui proses berlangsungnya intuisi.
5) Untuk mengetahui jenis-jenis intuisi.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Intuisi
a) Pengertian Ituisi
Secara harfiah intuisi dapat diartikan dengan perasaan batin atau getaran jiwa
yang dapat merasakan sesuatu, yang selanjutnya menimbulkan pengaruh ke dalam
sikap, ucapan dan perbuatan.
Sedangkan dalam KBBI, intuisi diartikan dengan kemampuan untuk
mengetahui atau memahami sesuatu tanpa dipikirkan dan dipelajari, diartikan juga
dengan bisikan hati atau gerak hati.
Intuisi terbentuk dari sekumpulan pengalaman, kepercayaan, dan ingatan.
Biasanya dialami oleh seseorang ketika akan mengambil keputusan mendesak atas
dasar pengalamannya. Sebuah studi yang dilakukan oleh Psychological Science
(2011), menemukan bagaimana tubuh manusia dapat berbicara kepada pikiran
dengan intuitif.
Intuisi merupakan penilaian kuat dan tiba-tiba yang asalnya tidak dapat kita
jelaskan secara langsung. Walaupun tampaknya muncul dari dalam diri,
sebenarnya intuisi berawal dari persepsi kita dengan dunia luar. Seperti: ekspresi
wajah, nada suara, inkonsistensi apapun yang ada disekitar kita, yang mungkin
tidak kita sadari telah kita perhatikan. Kemudian kesemuanya tersebut bersatu
bersama pengalaman-pengalaman diri kita yang sudah tercatat dalam otak kita;
berupa jaringan fakta dan perasaan.

2
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intuisi
1. Penguasaan Bahan
Umumnya seseorang yang sudah menguasai keahlian atau bidang ilmu
tertentu menggunakan metode intuitif dalam berpikir. Berbeda dari orang yang
belum memiliki keahlian khusus biasanya akan menelaah dan mempelajari dahulu
sebelum mengambil tindakan.
2. Struktur Pengetahuan
Penting untuk memahami seluk beluk atau struktur bidang ilmu tertentu.
Apabila seseorang mengetahui struktur pengetahuan maka lebih potensial
menerapkan metode berfikir intuitif.
3. Prosedur Heuristik
Individu juga dapat melakukan prosedur heuristik agar menemukan jawaban
yang tepat. Contohnya memecahkan masalah sulit dengan menggunakan metode
berfikir secara analogi, membuat diagram, maupun berdasarkan simetri .
4. Menerka
Ada juga faktor menerka-nerka dalam memecahkan suatu masalah. Menerka
lebih membebaskan individu menemukan pemecahan dari suatu masalah. Faktor
ini juga menuntut seseorang agar mengasah pikirin kreatif dan menjadi produktif.

C. Karakteristik Intuisi
Menurut Fischbein, Makna karakteristik intuisi diuraikan sebagai berikut :

1. Sifat self-evidence menunjukkan berpikir intuitif yang diterima sebagai feeling


seseorang tanpa membutuhkan pengecekan dan pembuktian lebih lanjut.
Contohnya saja, seorang siswa menyimpulkan bahwa keseluruhan selalu lebih
besar dari bagian-bagiannya, bilangan asli memiliki suksesor, dan dua titik
menentukan sebuah garis.
2. Intrinsic certainty (kepastian intrinsik) menunjukkan bahwa kepastian aktivitas
berpikir intuitif biasanya dihubungkan dengan perasaan tertentu akan kepastian
interinsik.
Sebagai contoh aksioma geometri Euclid tidak hanya diterima karena diajarkan,
hal itu diterima sebagai suatu self evident dengan erasaan intrinsic certainly,
sehingga intrinsic certainly merupakan perasaan kepastian tetapi bukan kepastian
mutlak yang bersifat objektif. Intrinsic certanly tetap menjadi kriteria
pengetahuan untuk memaksakan diri kepada seseorang bersift subjektif sebagai
suatu yang mutlak
3. Coerciviness artinya dalam berpikir intuitif terdapat sifat memaksa dari seseorang
dalam hal strategi, penalaran, seleksi hipotesis dan solusi. Hal ini berarti,
seseorang cenderung untuk menolak dari interpretasi alternative uyang
bertentangan dengan bepikir intuitifnya.

3
Sebagai contoh : siswa dan bahkan orang dewasa akan bepikiran atau meyakini
hasil dari suatu perkalian akan menghasilkan angka yang lebih besar dan
pembagian akan menghasilkan angka yang kecil. Hal ini dikarenakan selama
belajar terbiasa dengan mengoperasikan bilangan asli, namun setelah belajar
bilangan rasional ternyata keyakinan tersebut masih sulit untuk dirubah padahal
tersebut dirasa sudah tidak sesuai lagi.
4. Ekstrapolativeness merupakan kemampuan untuk meramalkan melampaui dari
segala dukungan empiris.
5. Globality berpikir intuitif adalah aktivitas berpikir yang global yang berlawanan
dengan aktivitas berpikir yang logis, berurutan dan secara analitis. Sifat global
intuisi menunjukkan bahwa orang yang berpikir intuitif lebih memandang
keseluruhan obyek daripada bagian-bagian detailnya.

D. Proses Berlangsungnya Intuisi

Mula-mula gambarannya masih samar-samar, kemudian orang mampu


menanggapi dengan cepat dan tepat, muncul pula satu leyakinan namun kebenaran
peristiwanya harus di cek dengan analisa peristiwa dan verifikasi. Segala sesuatu yang
diraba intuitif itu tidak berlandasan satu pembuktian, namun tiba-tiba saja
menciptakan satu kepastian langsung atau satu keyakinan yang pasti. Unsur kepastian
langsung pada intuisi ini mirip sekali dengan instink bahkan lebih dekat lagi dengan
inspirasi pada para seniman, namun sifatnya tetap irrasional.

4
E. Jenis-Jenis Intuisi
Berdasarkan perannya, intuisi terbagi atas tiga jenis :
1. Intuisi afirmatori, adalah intuisi yang berupa pernyataan, representasi, interpretasi,
solusi yang secara individual dapat diterima secara langsung, self evident, global
dan kecukupan secara instrinsik.
2. Intuisi antisipatori (anticipatory intuition), adalah intuisi yang berupa pernyataan,
representasi, interpretasi, solusi yang muncul karena adanya aktivitas pemecahan
masalah.
3. Intuisi konklusif (conclusive intuition), adalah pandangan global ide-ide penting
untuk mencari penyelesaian yang sebelumnya dielaborasi.
Sedangkan berdasarkan asal mulanya, intuisi terbagi dalam dua jenis:
1. Intuisi primer, merupkan intuisi yang terbentuk berdasarkan pengalaman sehari-
hari individu dalam situasi normal tanpa menjalani proses instruksional yang
sistematik.
2. Intuisi sekunder, merupakan intuisi yang terbentuk melalui proses pembelajaran
(umumnya di sekolah).

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi, dari paparan materi di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa intuisi adalah
sebuah pola alternatif yang membuat kita mampu menanggapi setiap situasi secara
berbeda. Intuisi adalah jalan keluar dari hidup yang terpola. Hebatnya intuisi adalah
mampu “memaksa” diri kita untuk terus-menerus mengembangkan kreativitas diri
kita. Intuisi adalah salahsatu anugrah yang Allah berikan kepada kita, jikalau kita
memanfaatkannya secara maksimal maka akan menjadi senjata yang dapat kita
andalkan untuk menentukan tujuan hidup kita.
B. Saran
Bagi anda yang mulai putus asa dengan tujuan anda, mulailah dari sekarang untuk
mengasah intuisi anda,siapa tahu ada bakat yang lain didalam diri anda yang tidak
anda ketahui, jadi bagi anda yang merasa tidak memiliki apa-apa Intuisi dapat anda
jadikan sebagai jalan keluar kedua.

6
DAFTAR PUSTAKA

 https://anindyajati.wordpress.com/2019/08/19/intuisi-bagaimana-mengenalinya/
 http://digilib.uinsby.ac.id/666/3/Bab%202.pdf
 https://jagad.id/pengertian-intuitif/
 http://abuddin.lec.uinjkt.ac.id/penggunaan-intuisi-dalam-epistimologi-ilmu
 http://abuddin.lec.uinjkt.ac.id/penggunaan-intuisi-dalam-epistimologi-ilmu

Anda mungkin juga menyukai