“Persepsi Komunikasi”
Dibuat Guna Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Pengantar Komunikasi
Disusun oleh:
Syafi’i Ali
22702332267
Dosen Pengampu
Afna Fitria Sari, M.Si
Bismillahirrahmannirrahiim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Karena berkat dan
rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Persepsi Komunikasi”. Shalawat serta salam tak lupa kita sampaikan kepada
junjungan alam Nabi Muhammad SAW. Karena beliaulah petunjuk dari jalan
kegelapan menuju jalan yang terang ini.
Penyusunan makalah ini di buat penulis dalam rangka memenuhi salah
satu tugas mata kuliah “Pengantar Komunikasi” di program studi Komunikasi
dan Penyiaran Islam.
Sebagai penulis kami masih dalam proses pembelajaran jika pada saat
penyajian makalah ini jika banyak kekurangan dan kesalahan mohon
perhatiannya dan harap dimaklumi. Namun penulis berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi Penulis pada khususnya pembaca pada umumnya.
Sehingga sangat diharapkan kritik dan saran dari pembaca sekalian sebagai
bahan evaluasi penulis.
Demikian, besar harapan penulis agar makalah ini dapat menjadi bacaan
menarik bagi pembaca dan dapat bermanfaat. Terimakasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
DAFTAR ISI
B. Rumusan Masalah.................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................. 1
BAB ll PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah suatu kegiatan penyampaian pesan yang selalu
dilakukan oleh setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Dalam
komunikasi tentu ada unsur-unsur tersendiri sehingga timbulnya kegiatan
komunikasi. Salah satu unsur timbulnya komunikasi adalah persepsi dalam
komunikasi. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan
menafsirkan pesan.
Dalam perkembangannya persepsi tergantung pada komunikasi,
komunikasi pun tergantung pada persepsi, keduanya merupakan berkaitan
sangat erat. Persepsi timbul karena adamya faktor internal dan eksternal,
faktor internal antara lain tergantung pada proses pemahaman sesuatu
termasuk di dalamnya sistem nilai tujuan. Sedangkan faktor eksternal
berupa lingkungan.
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu persepsi?
b. Apa saja macam-macam persepsi?
c. Apa saja komponen persepsi?
d. Apa saja kekeliruan dan kegagalan persepsi?
C. Tujuan
Dalam penulisan makalah ini, saya mencoba mengulas tentang
Persepsi Komunikasi, baik mengulas tentang definisi persepsi, macam-
macam persepsi, dan apa saja prinsip-prinsip persepsi komunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Persepsi
Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi)
adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian-balik (decoding)
dalam proses komunikasi. Hal ini jelas tampak pada definisi John R.
Wenburg dan William W. Wilmot: “Persepsi dapat didefinisikan sebagai
cara organisme memberi makna”; Rudolph F. Verderber: “Persepsi adalah
proses menafsirkan informasi indrawi”, atau J. Cohen: “Persepsi
didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atau sensasi sebagai
representatif objek eksternal; persepsi adalah pengetahuan yang tampak
mengenai apa yang ada di luar sana.” 1
Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak
akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang
menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan pesan yang lain.
Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antarindividu, semakin mudah
dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya
semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas. 2
Untuk lebih memahami persepsi berikut adalah beberapa definisi
lain persepsi:
Brian Fellows: Persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu
organisme menerima dan menganalisis informasi. 3
Kenneth K. Sereno dan Edward M. Bodaken: Persepsi adalah sarana
yang memungkinkan kita memperoleh kesadaran akan sekeliling
dan lingkungan kita.4
1 .Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar (Cetakan 21, 2017), hlm. 180
2. ibid, hlm. 180
3. ibid, hlm. 180
4. ibid, hlm. 180
Philip Goodacre dan Jennifer Follers: Persepsi adalah proses mental
yang digunakan untuk mengenali rangsangan. 5
Joseph A. DeVito: Persepsi adalah proses yang menjadikan ita sadar
akan banyaknya stimulus yang mempengaruhi indra kita.6
B. Macam-Macam Persepsi
Persepsi dapat terjadi terhadap objek (lingkungan fisik) dan persepsi
terhadap manusia (persepsi sosial/lingkungan sosial). Persepsi terhadap
lingkungan fisik hanya dapat dilakukan dengan lambang fisik, pasif, tidak
bereaksi, pasif dan lambat dalam perubahan. 7
Sebaliknya persepsi terhadap manusia lebih variatif, sebab dapat
dilakukan melalui lambang verbal dan non verbal yang sulit diramalkan. Di
samping itu, persepsi ini juga menanggapi sifat luar dan dalam manusia
seperti perasaan, motif, harapan dan sebagainya serta biasanya bersifat
interaktif. 8
5. Prof. Deddy Mulyana, M.A., Ph.D, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar (Cetakan 21, 2017), hlm. 180
6. ibid, hlm 180
7. Muhamad Fahrudin Yusuf, M.A, Buku Ajar Ilmu Pengantar Komunikasi (Jakarta, Cetakan I, Februari 2021), hlm. 63
8. ibid, hlm. 64
sebenarnya tongkat tersebut berposisi lurus. Hal inilah yang
biasa disebut dengan ilusi.
b. Latar belakang pengalaman yang berbeda antara seseorang
dengan orang lain
c. Budaya yang berbeda
d. Suasana psikologis yang berbeda juga dapat menimbulkan
perbedaan persepsi seseorang dengan orang lain didalam
mempersepsikan suatu objek.
2. Persepsi Sosial
Yang dimaksud dengan persepsi sosial adalah proses
menangkap arti
objek-objek sosial dan kejadian yang dialami seseorang didalam
lingkungan orang tersebut. Sedangkan menurut Brehm dan
Kassin, persepsi sosial adalah penilaian-penilaian yang terjadi
dalam upaya manusia dalam memahami orang lain.
2. Atensi
Dalam proses persepsi, atensi sangat tidak terhindarkan
sebab sebelum seseorang memberikan respon atau menafsirkan
kejadian ataupun rangsangan apapun, orang tersebut terlebih
dahulu memperhatikan kejadian atau rangsangan tersebut.
Dalam hal ini rangsangan yang menarik perhatian seseorang
akan dianggap lebih penting oleh orang tersebut, dari pada
rangsangan yang tidak menarik perhatiannya. Rangsangan yang
tidak menarik perhatian seseorang akan cenderung diabaikan
oleh orang tersebut.
3. Interpretasi
Interpretasi sebuah pesan yang diperoleh seseorang melalui
salah satu atau lebih indera orang tersebut merupakan tahap
terpenting dalam proses persepsi. Namun tidak semua pesan atau
rangsangan yang ditangkap oleh indera seseorang akan
diinterpretasikan semuanya oleh orang tersebut, karena berbagai
alasan antara lain : tidak sesuai dengan kepentingannya,
keterbatasan kemampuan panca indera dalam menangkap
rangsangan yang terlampau banyak dalam satu waktu yang
sama, dan tidak semua rangsangan memiliki daya tarik yang
sama bagi orang tersebut.9
9. Prof. Deddy Mulyana, M.A. Ph.D, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar (Bandung, Cetakan 1, 2001), hlm. 168-170
10. Muhamad Fahrudin Yusuf, M.A. Buku Ajar Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta, Cetakan I, Februari 2021), hlm. 64
11. ibid, hlm. 65
3. Stereotype. Stereotyping adalah generalisasi atas suatu
kelompok secara serampangan dengan mengabaikan perbedaan-
perbedaan individual. Misalnya, stereotyping bahwa setiap
orang Cina itu pendai berdagang.
4. Prasangka. Prasangka menjadi konsekuensi stereotip yang telah
kita sematkan terhadap seseorang yang berdasarkan pengalaman
kita di masa lalu.
5. Gegar Budaya (culture shock). Gegar budaya adalah bentuk
ketidakmampuan menyesuaikan diri (personality mal-
adjusment). Misalnya, orang Jawa yang tinggal di Eropa, tentu
akan mengalami gegar budaya, akibatnya, persepsinya terhadap
orang Eropa akan gagal. 12
12. Muhamad Fahrudin Yusuf, M.A. Buku Ajar Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta, Cetakan I, Februari 2021), hlm. 65
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persepsi adalah inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi)
adalah inti persepsi, yang identik dengan penyandian-balik (decoding)
dalam proses komunikasi. Persepsi disebut inti komunikasi, karena jika
persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif.
Persepsilah yang menentukan kita memilih suatu pesan dan mengabaikan
pesan yang lain.
Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antarindividu, semakin
mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai
konsekuensinya semakin cenderung membentuk kelompok budaya atau
kelompok identitas.
B. Saran
Dalam penulisan makalah ini pasti banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan, maka dari itu, kritik dan saran sangat diharapkan agar penulisan
makalah selanjutnya dapat meningkat jadi lebih baik lagi tanpa ada
kekurangan.
Daftar Pustaka
Prof. Deddy Mulyana, M.A. Ph.D, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar (Bandung,
Cetakan 21, 2017)
Muhamad Fahrudin Yusuf, M.A. Buku Ajar Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta,
Cetakan I, Februari 2021)
Prof. Deddy Mulyana, M.A. Ph.D, Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar (Bandung,
Cetakan 1, 2001)
Ali Nurdin, S.Ag. M.Si. Pengantar Ilmu Komunikasi (Surabaya, Cetakan 1, 2013)
Non-buku:
http://eprints.upnjatim.ac.id/4563/2/file2.pdf (Diakses pada 24 September 2022)