Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERSEPSI

DISUSUN OLEH :

MARTINA : 230250501027

MATAKULIAH : PERILAKU DALAM ORGANISASI

DOSEN PENGAMPUH : MUSDALIFAH S.SI.,M.PD

PRODI : SISTEM IMFORMASI

UNIVERSITAS TOMAKAKA MAMUJU


2024/2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat allah maha esa karena atas limpahan
rahmatnya dan hidayahnya-lah saya dapat menyelesaikan makalah persepsi dalam
sebuah perkembangan organisasi.

Saya sangat berharap makalah ini berguna dalam langkah menambah


wawasan serta pengetahuan kita mengenai persepsi dalam sebuah perkembangan
organisasi

Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya.sebelumnya saya mohon maaf bila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar bekang.........................................................................................1
B. Rumusan masalah.................................................................................2
C. Tujuan masalah ....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERSEPSI..................................................................3
B. JENIS-JENIS PERSEPSI.....................................................................4
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI............7

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ......................................................................................................9

Daftar pustaka...................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manusia adalah mahluk yang dilahirkan paling sempurna. Manusia
memiliki kemampuan kognitif untuk memproses informasi dari
lingkungan diseekelilingnya melalui indra yang dimilikinya, membuat
apa apa terhadap persepsi yang dilihat dan dirabanya, serta berfikir untuk
memutuskan aksi apa yang hendak dilakukan untuk mengatasi keadaan
yang dihadapinya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi kemampuan
kognitif pada manusia meliputi tingkat intelejensi, kondisi fisik,serta
kecepatan system pemprosesan informasi terganggu, maka akan
berpengaruh pada reaksi manusia dalam mengatasi berbagai kondisi
Yang dihadapi,
Keterbatasan kognitif terjadi apabila terdapat masalah atau gangguan
pada kemampuan kognitif. Masalah yang dialami bias terjadi sejak lahir,
atau terjadi perubahan pada tubuh manusia menjadi tidak mampu untuk
memproses informasi dengan sempurna. Dengan ketidak sempurnaan ini
maka manusia yang memiliki keterbatasan kognitif me ngalami masalah
dalam meraba, mempelajari atau berfikir untuk bereaksi terhadap
keadaan yang dihadapinya.
Persepsi dalam arti sempit melibatkan pengalaman kita tapi secara
fisikis pengertian itu tidaklah tepat. Tetapi lebih tepatnya persepsi
merupakan proses yang menggabungkan dan mengorganisir data-data
indra kita (pengindraan) untuk dikembangkan sedekemian rupa sehingga
kita dapat menyadari disekeliling kita, termaksud sadar dengan diri kita
sendiri dan didalam mempresepsi keadaan sekitar maka kita harus
melibatkan indra kita maka akan lahir sebuah argument yang berasal dari
informasi yang dikumpulkan dan diterima oleh alat reseptor sensorik kita
sehingga kita dapat menggabungkan atau mengelompokkan data data
yang telah kita terima sebelumnya melalui pengalaman awal kita.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu persepsi?
2. Jenis-jenis persepsi?
3. Apa saja factor-faktor yang mempengaruhi persepsi komunikasi?

C. tujuan masalah
setelah memperoleh masalah ini, peembaca diharapkan memahami
dan menjelaskan kembali tentang pengertian persepsi, jenis-jenis
persepsi,factor-faktor yang mempengaruhi persepsi.
BAB II

PEEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERSEPSI
Beriku ini adalah beberapa definisi tentang persepsi dari beberapa ahli
1. “persepsi dapat didefinisikan sebagai cara organisme memberi
makana “(john R. wenburg & William W Wilmot).
2. “persepsi adalah proses menapsirkan indrawi “(rudolph F.
ferderber)
3. “persepsi adalah interpretasi bermakna atas sensasi sebagai
representative objek eksternal; persepsi adalah pengetahuan
yang tempak mengenai apa yang ada diluar sana” (J. cohen).

Persepsi adalah proses internal yang kita lakukan untuk memilih,


mengevaluasi dan mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan
eksternal. Dengan kata lain persepsi adalah cara kita mengubah energy-
energi fisik lingkungan kita menjadi pengalaman yang bermakna. Persepsi
adalah juga inti komunikasi, karena jika perseepsi kita tidak akurat, tidak
mun gkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang
menentukan kita memilih pesan dan mengabaikan pesan yang lain.
Semakin tiinggi derajat persepsi individu, semakin mudah dan semakin
sering mereka bias berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya, semakin
cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas.
Persepsi meliputi :

Pengindraan (sensasi)

Melalui alatt-alat indra kita (indra perasa, indra peraba, indra


pencium, indra pengecap dan indra pendengar). Makna pesan yang
dikirimkan ke otak harus dipelajari. Semua indra itu mempunyai andil
sebagai berlangsungnya komunikasi manusia. Penglihatan menyampaikan
pesan non verbal ke otak untuk diinterprestasikan. Penciuman sentuhan
dan pengecapan, terkadang memainkan peranan penting dalam
komunikasi, seperti bau parfum yang menyengat, jabatan tangan yang
kuat, dan rasa air garam dipantai.
Atensi

Pemprosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah


besar informasi yang tersedia. Informasi di dapatkan dari pengindraan,
ingatan dan proses kognitif lainnya. Proses etensi membantu etesiensi
penggunaan sumber daya mental yang terbatass yang kemudian akan
membantu kecebatan reaksi terhadap rangsangan tertentu. Atensi dapat
merupakan proses sadar maupun tidak sadar.

Interprestasi

Proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih
pembicara yang tak dapat menggunakan simbol-simbol yang sama, baik
secara simutlan yang terbatas yang kemudia (dikenal sebagai interprestasi
simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interprestasi berurutan).

B. JENIS-JENIS PERSEPSI
Ada dua jenis persepsi, yaitu :
1. Persepsi lingkungan fisik

Persepsi orang terhadap terhadap lingkungan fisik tidalah sama


dalam arti berbeda beda, karena dipengaruhi oleh beberapa factor,
antara lain:

 Latar belakang pengalaman


 Latar belakang budaya
 Latar belakang psikologis
 Latar belakang nilai, keyakinan, dan harapan
 Kodisi factual alat-alat panca indra dimana informasi yang
sampai kepada orang itu adalah lewat pintu itu.

Misalnya, dalam menilai keberadaan bulan diangkasa bias muncur


berbagai macul berbagai macam persepsi sebagai berikut :

 Ada yang melihat dibulan itu ada seorang pria.


 Ada yang melihat dibulan itu ada seekor kelinci.
 Dan sebagainya.
2. Persepsi social atau persepsi terhadap manusia

Persepsi social atau persepsi orang terhadap orang lain adalah


proses penangkapan arti objel-objek social dan kejadian yang kita alami
dalam hidup kita.

Oleh karena manusia mempunyai objek emosi, maka persepsi atau


penilaian kita terhadap orang akan mengandung resiko.

Persepsi saya terhadap anda mempengaruhi persepsi anda terhadap


saya, dan pada gilirannya persepsi anda terhadap saya juga mempengaruhi
persepsi saya terhadap anda. Dan begitu seterusnya.

Setiap orang memiliki gambaran yang berbeda beda mengenai


realitas disekililingmya. Dengan perkataan lain, setiap orang mempunyai
persepsi orang terhadap lingkungan sosialnya.

Prinsip – prinsip persepsi sosial

1. Persepsi terhadap pengalaman


Pola perilaku manusia didasarkan terhadap persepsi mereka
mengenai realitas sosisal yang telah dipelajari. Persepsi manusia
terhadap seseorang, objek, atau kejadian, atau reaksi mereka
terhadap hal –hal tersebut didasarkan pada pengalaman masa lalu
mereka berkaitan dengan orang, objek, atau kejadian serupa.
Contoh :
Dibarat orang sudah biasa makan menggunakan sendok
ddan garp, maka persepi orang barat terhadap orang timur
yangmakan menggunakan tangan adalah jorok atau tidak sehat.
2. Persepsi bersifat selektif
Atensi kita terhadap suatu rangsangan merupakan factor
utama yang menentukan selektivitas kita terhadap suatu
rangsangan.
Ada dua factor yang mempengaruhi atensi, yaitu factor
internal dan factor eksternal.
Factor internal yang mempengaruhi atensi

Atensi dipengaruhi oleh factor-faktor internal sebagai berikut :

 Faktor biologis (lapar,haus,dansebagainya).


 Faktor fisiologis (tinggi,pendek,gemuk,sakit,lelah,cacat
fisik,dan sebagainya
 Factor-faktor sosial budaya (agama,etnis,pekerjaan,dan
sebagainya)
 Factor psikologis (keinginan,,harapan,motivasi,dan
sebagainya)

Factor eksternal yang mempengaruhi etensi

Factor – factor ksternal yang mempengaruhi etensi adalah sebagai


berikut :
 Gerakan
 Intensitas
 Kontraks
 Kebaruan
 Perulangan objek yang dipersepsi

3. Persepsi bersifat dugaan


Oleh karena data yang diperoleh mengenai objek adalah
melalui panca indra yang bersifat tidak lengkap, maka persepsi
merupakan proses pemikiran yang langsung meloncat pada
kesimpulan.

4. Persepsi bersifat evaluatif


Pada umumnya orang dalam kehidupan sehari-hari merasa
bahwa apa yang mereka persepsikan adalah nyata. Mereka pikir
bahwa proes penerimaan dan penafsiran pesan sebagai sesuatu
yang bersifat alamiah. Akan tetapi kadang kala alat-alat indra kita
dan juga persepsi kita menipu kita menipu dir, artinya tidak sesuai
dengan reatilas yang ada.
C. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI

Karena persepsi lebih bersifat psikologis daripada merupakan


proses pengindraan saja, maka ada beberapa faktor yang
mempengaruhi. Perhatian yang selektif : pemusatan perhatian pada
rangsangan rangsagan tertertu saja. Ciri ciri rangsangan : rangsangan
yang bergerak diantara rangsangan rangsangan yang diam akan lebih
menarik perhatian. Nilai nilai dan kebutuhan indivudu : seorang
seniman mempunyai pengamatan yang berbeda demgan yang bukan
seorang seniman dalam mengamati objek tertentu. Pengalaman
terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang mempersepsi
dunianya.

Ahli psikologis sosial yang menganut aliran kognitif bependapat


bahwa didunia ini terdapat dua macam realitas, yaitu realistas
subyektif dan realitas obyektif. Setiap obyek adalah sama, tetapi bila
diamati oleh orang yang berbeda maka akan terjadi interprestasi yang
berbeda terhadap obyek tersebut. (ancok, dkk, 1988).

Menurut tagiuri (dalam Harvey dan smith, 1977) ada 3 faktor yang
mempengaruhi persepsi, yaitu :

a. Keadaan stimulus yang diamati


b. Situasi sosial tempat pengamatan itu terjadi
c. Karakteristik pengamatan

Lebih jauh walgito (1999) menjelakan bahwa :

a) Mengenai stimulus, agar dapat dipersepsi, stimulus harus cukup


kuat, melampaui ambangbatas, berwujud manusia atau tidak (bila
tidak berwujud manusia, ketetapan persepsi ada pada individu
b) Keadaan umum dari segi fisikologis dan psikologis, dimana dari
segi fisikologis dari system syaraf harus dalam keadaan
baik,sedangkan dari psikologis, pengalaman, kerangka acuan,
perasaan, kemampuan berpikir dan motivasi akan berpengaruh
dalam persepsi seseorang, dan terakhir
c) Lingkungan atau situasi, dimana bila objek manusia, maka objek
lingkungan yang melatarbelakanginya merupakan kesatuan yang
sulit
dipisahkan. Demikian ini maka, dapat disimpulkan bahwa persepsi
itu sangat sangat subyektif karena disamping sangat dipengaruhi
oleh stimulus dan situasi pengamatan juga dipengaruhi oleh
pengalaman,harapan,motif,kepribadian,dan keadaan fisik invidu
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Manusia pada hakikatnya saling membutuhkan satu sama lain dalam
berbagai aspek kehidupan bermasyarakat. Dari kehidupan tersebut tercipta
suatu kehidupan sosial dengan aspek yang berperang didalamnya. Setiap aspek
yang terbentuk akan membutuhkan aspek sosial adalah interaksi yang terjadi
setiap hari antara individu.interaksi yang terbentuk akan menjadi suatu yang
vital dan menjadi suatu kebutuhan dalam masyarakat luas. Selain itu kaitan
interaksi ini dengan seorang individu adalah meberikan sebuah nilai
pengalaman ataupun pesan hidup yang didapatkan dari komunikasi ( interaksi
secara terus menerus). Kemuadiam akan muncul sebuah persepsi tengtang apa
yang harus dilakukan dalam bermasyarakat.

Tahap terakhir persepsi sosial adalah umpan balik yang memungkinkan


sumber mempertimbangkan kembali pesan yang telah disampaikannya kepada
penerima. Umpan balik inilah yang dapat dijadikan landasan untuk
mengevaluasi efektifitas sehingga komunikasi biasa berfungsi sebagai
pertukaran makna, maksudnya tidak menghilangkan nilai budaya yang telah
ada namun melengkapi nilai budaya dengan sesuatu yang sesuai dengan
dinamis.
DAFTAR PUSTAKA

-Riswandi. Ilmu komunikasi, Graha ilmu. Yogyakarta., 2009.

-soyomukti, Nurani. Pengantar ilmu komunikasi, cetakan IV. AR-RUZ


MEDIA. Yogyakarta 2006.

Anda mungkin juga menyukai