Anda di halaman 1dari 10

PERSEPSI

Dosen Pengampu: DR. RR. ALFIATUN SARASATI, SE., MM

Disusun Oleh:

Zilma Asrinita

11522587

1PA09

JURUSAN PSIKOLOGI

UNIVERSITAS GUNADARMA

2023

i
Kata Pengantar

Alhamdulillah berkat rahmat dan karunia dari Allah SWT., penulisan Makalah ini yang
berjudul “Persepsi” dapat terselesaikan. Shalawat dan salam dikirimkan ke junjungan alam,
Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya menjadi yang beriman, berilmu,
beramal, dan berakhlak mulia.
Penulis hanyalah manusia biasa sehingga menyadari bahwa materi yang ada dalam makalah
ini belum sempurna. Masih banyak terdapat kesalahan di dalam makalah ini. Namun, penulis
akan selalu berusaha menyempurnakan makalah ini. Maka dari itu, penulis bersedia menerima
saran dan kritikan dari pembaca. Dengan diselesaikannya makalah ini, penulis berharap makalah
ini dapat bermanfaat untuk semua pembaca.

Depok, 27 Mei 2023

Penulis

i
Daftar Isi
Kata Pengantar ......................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................1
C. Tujuan Masalah ..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ...........................................................................................................2
A. PENGERTIAN PERSEPSI ............................................................................................2
B. JENIS – JENIS PERSEPSI ............................................................................................3
C. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI .....................................5
BAB III PENUTUP ...................................................................................................................6
Kesimpulan ............................................................................................................................6
Daftar Pustaka ..........................................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk yang dilahirkan paling sempurna. Manusia memiliki
kemampuan kognitif untuk memproses informasi yang diperoleh dari lingkungan di
sekelilingnya melalui indera yang dimilikinya, membuat persepsi terhadap apa-apa yang
dilihat atau dirabanya, serta berfikir untuk memutuskan aksi apa yang hendak dilakukan
untuk mengatasi keadaan yang dihadapinya. Hal-hal yang dapat mempengaruhi
kemampuan kognitif pada manusia meliputi tingkat intelejensi,kondisi fisik, serta
kecepatan sistem pemrosesan informasi pada manusia. Bila kecepatan sistem pemrosesan
informasi terganggu, maka akan berpengaruh pada reaksi manusia dalam mengatasi
berbagai kondisi yang dihadapi.
Keterbatasan kognitif terjadi apabila terdapat masalah atau gangguan pada
kemampuan kognitif. Masalah yang dialami bisa terjadi sejak lahir, atau terjadi
perubahan pada tubuh manusia seperti terluka, terserang penyakit, mengalami kecelakaan
yang dapat menyebabkan kerusakan salah satu indera, fisik atau juga mental. Akibat dari
adanya keterbatasan kognitif ini, manusia menjadi tidak mampu untuk memproses
informasi dengan sempurna. Dengan ketidaksempurnaan ini maka manusia yang
memiliki keterbatasan kognitif mengalami masalah dalam meraba, mempelajari atau
berfikir untuk bereaksi terhadap keadaan yang dihadapinya.
Persepsi dalam arti sempit melibatkan pengalaman kita tapi secara psikis
pengertian itu tidaklah tepat. Tetapi lebih tepatnya persepsi merupakan proses yang
menggabungkan dan mengorganisir data-data indera kita ( penginderaan) untuk
dikembangkan sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari di sekeliling kita,
termasuk sadar dengan diri kita sendiri. Dan didalam mempersepsi keadaan sekitar maka
kita harus melibatkan indra kita maka akan lahir sebuah argumen yang berasal dari
informasi yang dikumpulkan dan diterima oleh alat reseptor sensorik kita sehingga kita
dapat menggabungkan atau mengelompokkan data yang telah kita terima sebelumnya
melalui pengalaman awal kita.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu persepsi?
2. Jenis-jenis persepsi?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi komunikasi?

C. Tujuan Masalah
Setelah memperoleh materi ini, pembaca diharapkan memahami dan menjelaskan
kembali tentang pengertian persepsi, jenis-jenis persepsi, faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERSEPSI
Berikut ini adalah beberapa definisi tentang persepsi dari beberapa ahli:
1. “persepsi dapat didefinisikan sebagai cara organisme memberi makna”
(John R. Wenburg & William W. Wilmot).
2. “Persepsi adalah proses menafsirkan informasi indrawi”
(Rudolph F. Ferderber).
3. “Persepsi adalah interpretasi bermakna atas sensasi sebagai representative objek
eksternal; persepsi adalah pengetahuan yang tampak mengenai apa yang ada
diluar sana”(J. Cohen).

Persepsi adalah proses internal yang kita lakukan untuk memilih, mengevaluasi
dan mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal. Dengan kata lain
persepsi adalah cara kita mengubah energi – energi fisik lingkungan kita menjadi
pengalaman yang bermakna. Persepsi adalah juga inti komunikasi, karena jika
persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita berkomunikasi dengan efektif.
Persepsilah yang menentukan kita memilih pesan dan mengabaikan pesan yang lain.
Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi individu,semakin mudah dan semakin
sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung
membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas. Persepsi meliputi :

Penginderaan ( sensasi )
melalui alat – alat indra kita ( indra perasa, indra peraba, indra pencium,
indra pengecap, dan indra pendengar ). Makna pesan yang dikirimkan ke otak
harus dipelajari. Semua indra itu mempunyai andil bagi berlangsungnya
komunikasi manusia. Penglihatan menyampaikan pesan nonverbal ke otak untuk
diinterprestasikan. Pendengaran juga menyampaikan pesan verbal ke otak untuk
ditafsirkan. Penciuman, sentuhan dan pengecapan, terkadang memainkan peranan
penting dalam komunikasi, seperti bau parfum yang menyengat, jabatan tangan
yang kuat, dan rasa air garam di pantai.

Atensi
Pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari sejumlah besar
informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan dan
proses kognitif lainnya.Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya

2
mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap
rangsang tertentu. Atensi dapat merupakan proses sadar maupun tidak sadar.

Interpretasi
Proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih
pembicara yang tak dapat menggunakan simbol- simbol yang sama, baik secara
simultan (dikenal sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai
interpretasi berurutan).

B. JENIS – JENIS PERSEPSI


Ada 2 jenis persepsi, yaitu:
1. Persepsi lingkungan fisik
Persepsi orang terhadap terhadap lingkungan fisik tidaklah sama dalam arti
berbeda-beda, karena di pengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
- latar belakang pengalaman
- latar belakang budaya
- latar belakang psikologis
- latar belakang nilai, keyakinan, dan harapan
- dan kondisi factual alat-alat panca indra dimana informasi yang sampai
kepada orang itu adalah lewat pintu itu.

Misalnya, dalam menilai keberadaan bulan diangkasa bisa muncul berbagai


macam persepsi sebagai berikut:
- Ada yang melihat di bulan itu ada seorang pria.
- Ada yang melihat di bulan itu ada seorang kelinci.
- Dan sebagainya.

2. Persepsi sosial atau persepsi terhadap manusia

Persepsi sosial atau persepsi orang terhadap orang lain adalah proses
menangkap arti objek-objek sosial dan kejadian-kejadian yang kita alami dalam
lingkungan kita.

Oleh karena manusia mempunyai aspek emosi, maka persepsi atau penilaian
kita terhadap orang akan mengandung resiko.

Persepsi saya terhadap anda mempengaruhi persepsi anda terhadap saya, dan
pada gilirannya persepsi anda terhadap saya juga akan mempengaruhi persepsi
saya terhadap anda. Dan begitu seterusnya.

Setiap orang memiliki gambaran berbeda-beda mengenai realitas di


sekelilingnya. Dengan perkataan lain, setiap orang mempunyai persepsi yang
berbeda terhadap lingkungan sosialnya.

Prinsip-prinsip Persepsi Sosial


1. Persepsi berdasarkan pengalaman
Pola perilaku manusia didasarkan pada persepsi mereka mengenai
realitas sosial yang telah dipelajari. Persepsi manusia terhadap seseorang,
objek, atau kejadian, atau reaksi mereka terhadap hal-hal tersebut

3
didasarkan pada pengalaman masa lalu mereka berkaitan dengan orang,
objek, atau kejadian serupa.
Contoh:
Dibarat orang sudah biasa makan dengan sendok dan garpu, maka
persepsi orang Barat terhadap orang Timur yang makan menggunakan
tangan adalah jorok atau tidak sehat.

2. Persepsi bersifat selektif


Atensi kita pada suatu rangsangan merupakan faktor utama yang
menentukan selektivitas kita atas rangsangan itu.
Ada 2 faktor yang mempengaruhi atensi, yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.

Faktor internal yang mempengaruhi atensi


Atensi dipengaruhi oleh faktor-faktor internal sebagai berikut:
- Faktor biologis (lapar, haus, dan sebagainya)
- Faktor fisiologis (tinggi, pendek, gemuk, sakit, lelah, cacat fisik, dan
sebagainya)
- Faktor-faktor sosial budaya (agama, etnis, pekerjaan, dan sebagainya)
- Faktor psikologis (keinginan, harapan, motivasi, dan sebagainya)

Faktor eksternal yang mempengaruhi atensi

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi atensi adalah sebagai berikut:


- Gerakan
- Intensitas
- Kontras
- Kebaruan
- Perulangan objek yang dipersepsi

3. Persepsi bersifat dugaan

Oleh karena data yang kita peroleh mengenai objek adalah melalui
panca indra yang bersifat tidak lengkap, maka persepsi merupakan proses
pemikiran yang langsung meloncat pada kesimpulan.

Contoh: ketika kita melihat gunung es, kita hanya melihat bagian atasnya,
namun kita menduga bahwa ada bagian gunung es di bawah permukaan
air.

4. Persepsi bersifat evaluatif

Pada umumnya orang dalam kehidupan sehari-hari merasa bahwa


apa yang mereka persepsikan adalah nyata. Mereka berfikir bahwa proses
penerimaan dan penafsiran pesan sebagai sesuatu yang bersifat alamiah.

Akan tetapi, kadang kala alat-alat indera kita dan juga persepsi kita
menipu kita menipu diri, artinya tidak sesuai dengan realitas yang ada.

4
C. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI

Karena persepsi lebih bersifat psikologis daripada merupakan proses penginderaan


saja, maka ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Perhatian yang selektif:
pemusatan perhatian pada rangsang-rangsang tertentu saja. Ciri-ciri rangsang:
rangsang yang bergerak di antara rangsang-rangsang yang diam akan lebih menarik
perhatian. Nilai-nilai dan kebutuhan individu: seorang seniman mempunyai
pengamatan yang berbeda dengan yang bukan seorang seniman dalam mengamati
objek tertentu. Pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana seseorang
mempersepsi dunianya.

Ahli psikologi sosial yang menganut aliran kognitif berpendapat bahwa di dunia ini
terdapat 2 macam realitas, yaitu realitas obyektif dan realitas subyektif. Setiap obyek
adalah sama, tetapi bila diamati oleh orang yang berbeda maka akan terjadi
interpretasi yang berbeda terhadap obyek tersebut. (Ancok, dkk., 1988).

Menurut Tagiuri (dalam Harvey dan Smith, 1977) ada 3 faktor yang mempengaruhi
persepsi, yaitu:
a. keadaan stimulus yang diamati
b. situasi sosial tempat pengamatan itu terjadi
c. karakteristik pengamatan

Lebih jauh Walgito (1991) menjelaskan bahwa :

(a) mengenai stimulus, agar dapat dipersepsi, stimulus harus cukup kuat, melampui ambang
batas, berwujud manusia atau tidak (bila tidak berwujud manusia, ketepatan persepsi ada
pada individu
(b) keadaan individu dari segi fisiologis dan psikologis, di mana dari segi fisiologis sistem
syaraf harus dalam keadaan baik, sedangkan secara psikologis, pengalaman, kerangka
acuan, perasaan, kemampuan berpikir dan motivasi akan berpengaruh dalam persepsi
seseorang, dan terakhir
(c) lingkungan atau situasi, di mana bila objeknya manusia, maka objek dengan lingkungan
yang melatar belakanginya merupakan kesatuan yang sulit dipisahkan. Demikian ini
maka, dapat disimpulkan bahwa persepsi itu sangat subyektif karena disamping
dipengaruhi oleh stimulus dan situasi pengamatan juga dipengaruhi oleh pengalaman,
harapan, motif, kepribadian, dan keadaan fisik individu

5
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Manusia pada hakikatnya saling membutuhkan satu sama lain dalam berbagai
aspek kehidupan bermasyarakat. Dari hubungan tersebut tercipta suatu kehidupan social dengan
aspek yang berperan didalamnya. Setiap aspek yang terbentuk akan membutuhkan proses
yangdinamakan proses social, salah satu bentuk umum proses social adalah interaksi yang
terjadisetiap hari antarindividu.Interaksi yang telah terbentuk akan menjadi suatu yang vital dan
menjadi sebuahkebutuhan dalam masyarakat luas. Selain itu kaitan interaksi ini dengan seorang
individu adalahmemberikan sebuah nilai pengalaman ataupun pesan hidup yang didapatkan dari
komunikasi(interaksi secara terus – menerus). Kemudian akan terbentuk sebuah persepsi tentang
apa yangharus dilakukan dalam bermasyarakat.

Tahap terakhir komunikasi sosial adalah umpan balik yang memungkinkan sumber
mempertimbangkan kembali pesan yang telah disampaikannya kepada penerima. Umpan balik
inilah yang dapat dijadikan landasan untuk mengevaluasi efektivvitas sehingga komunikasi bisa
berfungsi sebagai pertukaran makna, maksudnya tidak menghilangkan nilai budaya yang telah
ada namun melengkapi nilai budaya dengan sesuatu yang sesuai dan dinamis.

6
Daftar Pustaka
-Riswandi. Ilmu Komunikasi, Graha Ilmu. Yogyakarta., 2009.

-Soyomukti, Nurani. Pengantar Ilmu Komunikasi,Cetakan IV. AR-RUZ MEDIA. Yogyakarta.


2016

Anda mungkin juga menyukai