Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“PERSEPSI”
Di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
“PSIKOLOGI UMUM”
Dosen pengampu:
NUR HUDA, M.Pd.I

Oleh:

1. QURROTUN NABILA : 20224711434

2. VINUS MAULINA :20224711426

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

STAI MUHAMMADIYYAH TULUNGAGUNG

2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT berkat limpahan rahmat
dan karunia Nya kami mampu menyelesaikan tugas makalah “PSIKOLOGI UMUM “
Yang berjudul “PERSEPSI“ Ini dengan baik dan tepat waktu.
Sholawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada junjungan kita Nabi
Besar Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang telah memberikan tauladan baik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tak lupa kami sampaikan terimakasih
yang setinggi-tingginya kepada :
1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Tulungagung
Bapak Dr. Suripto, M.Pd.I.
2. Dosen pengampu yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan makalah
ini Bapak NUR HUDA, M.Pd.I
3. Teman-teman dan seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam penyelesaian
makalah.
Atas bimbingan, petunjuk, serta dorongan, sekaligus motivasi dalam
penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Kami
menyadari, makalah yang kami buat jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan.
Dengan segala kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan
sarannya yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik
lagi. Kami menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Sampang,27 September2022

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
A. Latar belakang..............................................................................................
B. Rumusan Masalah ........................................................................................
C. Tujuan penulisan.............................................................................................
BAB II.....................................................................................................................
PEMBAHASAN .....................................................................................................
A.Definisi Persepsi.................... ...................................................................
B.Sifat-sifat Persepsi ...........................................................
C. Bentuk-bentuk Persepsi..................................................
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi.................................
BAB III..................................................................................................................
PENUTUP.............................................................................................................
A. KESIMPULAN..........................................................................................
B. SARAN ......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk yang dilahirkan paling sempurna. Manusia memiliki kemampuan
kognitif untuk memproses informasi yang diperoleh dari lingkungan di sekelilingnya melalui indera
yang dimilikinya, membuat persepsi terhadap apa-apa yang dilihat atau dirabanya, serta berfikir
untuk memutuskan aksi apa yang hendak dilakukan untuk mengatasi keadaan yang dihadapinya.
Hal-hal yang dapat mempengaruhi kemampuan kognitif pada manusia meliputi tingkat
intelejensi,kondisi fisik, serta kecepatan sistem pemrosesan informasi pada manusia. Bila kecepatan
sistem pemrosesan informasi terganggu, maka akan berpengaruh pada reaksi manusia dalam
mengatasi berbagai kondisi yang dihadapi.

Keterbatasan kognitif terjadi apabila terdapat masalah atau gangguan pada kemampuan
kognitif. Masalah yang dialami bisa terjadi sejak lahir, atau terjadi perubahan pada tubuh manusia
seperti terluka, terserang penyakit, mengalami kecelakaan yang dapat menyebabkan kerusakan
salah satu indera, fisik atau juga mental. Akibat dari adanya keterbatasan kognitif ini, manusia
menjadi tidak mampu untuk memproses informasi dengan sempurna. Dengan ketidaksempurnaan
ini maka manusia yang memiliki keterbatasan kognitif mengalami masalah dalam meraba,
mempelajari atau berfikir untuk bereaksi terhadap keadaan yang dihadapinya.

Persepsi dalam arti sempit melibatkan pengalaman kita tapi secara psikis pengertian itu
tidaklah tepat. Tetapi lebih tepatnya persepsi merupakan proses yang menggabungkan dan
mengorganisir data-data indera kita ( penginderaan) untuk dikembangkan sedemikian rupa sehingga
kita dapat menyadari di sekeliling kita, termasuk sadar dengan diri kita sendiri. Dan didalam
mempersepsi keadaan sekitar maka kita harus melibatkan indra kita maka akan lahir sebuah
argumen yang berasal dari informasi yang dikumpulkan dan diterima oleh alat reseptor sensorik kita
sehingga kita dapat menggabungkan atau mengelompokkan data yang telah kita terima sebelumnya
melalui pengalaman awal kita.
RUMUSAN MASALAH

1. Apakah definisi persepsi?

2. Bagaimana tahap terbentuknya persepsi?

3. Apa saja sifat-sifat persepsi?

4. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi?

B. TUJUAN

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan tentang persepsi, faktor-
faktor yang mempengaruhinya , dan diharapkan dapat bermanfaat bagi kita semua. Mempelajari
tentang persepsi lebih mendalam sehingga dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran
disekolah nantinya.
BAB II
PEMBAHASAN

A . DEFINISI PERSEPSI

Secara etimologis presepsi berasal dari bahasa latin preceptio;dari preceptio, yang artinya
menerima atau mengambil. Adapun proses dari persepsi itu sendiri adalah yang menafsirkan
stimulus yang telah ada didalam otak.

Kata “presepsi” biasanya dikaitkan dengan kata lain, seperti: presepsi diri, presepsi sosial
(Calhoun &Acocela, 1990; Sarwono, 1997; Gerungan, 1987), dan presepsiinterpersonal (Rahmat,
1994). Dalam kepustakaan berbahasa inggris istilah yang banyak digunakan ialah “social perception”.
Pada dasarnya , objek berupa pribadi memberi stimulus yang sama pula.

Definisi Persepsi menurut beberapa pakar :

1. Leavit, 1978 mengatakan presepsi adalah bagaimana sesorang memandang atau mengartikan
sesuatu.

2. Devito (1997:75), presepsi adalah proses ketika kita menjadi sadar akan banyaknya stimulus
yang mempengaruhi indera.

3. Yusuf (1991: 108) menyebut presepsi sebagai “pemaknaan hasil pengamatan”

4. Gulo (1982: 207) presepsi ialah proses seseorang menjadi sadar akan segalasesuatu dalam
lingkungannya melalui indera.

5. Rakhmat (1994: 51), presepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atauhubungan-
hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.

6. Atkinson, presepsi adalah proses saat kita mengorganisasikan dan menafsirkan pola stimulus
dengan lingkungan.

7. Verbeek (1978), presepsi dapay dirumuskan sebagai suatu fungsi yang manusia secara langsung
dapat mengenal dunia riil yang fisik.

8. Brouwer (1983: 21), presepsi ialah suatu reflika dari benda di luar manusia yang intrapsikis,
dibentuk berdasar rangsangan-rangsangan dari objek.

9. Pareek (1996: 13), presepsi dapat didefinisikan sebagai proses menerima, menyeleksi,
mengorganisasikan, mengartikan, menguji, dan memberikan reaksi pada rangsangan panca indera
atau data.
Persepsi bisa dikatakan sebagai inti komunikasi, sedangkan penafsiran (interpretasi)
adalah inti presepsi , yang identic dengan penyandian-balik dalam proses komunikasi. John
R. Wenburg dan William W. Wilmot,menyebutkan “presepsi dapat didefinisikan sebagai
cara organisme memberi makna” Rudolph F. Verderber, “presepsi adalah proses
menafsirkan informasi indrawi” (dalam mulyana, 2000: 167).
Menurut Jalaluddin Rahmat (1998:51), persepsi adalah pengalaman tentang objek,
wisata atau hubungan –hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan pesan.
Pengertian ini memberi pemahaman bahwa dalam persepsi terdapat pengalaman tertentu yang
telah diperoleh individu. Disini, peratau peristiwa yang dialami seta dilakukannya suatu
proses yang menghubung-hubungkan pesan yang datang dari pengalaman atau peristiwa yang
dimaksudkan, kemudian ditafsirkan menurut kemampuan daya pikirnya sendiri.
Pesan-pesan yang muncul dan dipersepsi dapat berarti pesan yang tersurat maupun
tersirat. Menurut Ruch (1967:300), persepsi adalah suatu proses tentang petunjuk-petunjuk
indrawi (sensory) dan pengalaman masa lampau yang relevan diorganisasikan untuk
memberikan kepada kita gambaran yang struktural dan bermakna pada suatu situasi tertentu.
Persepsi merupakan proses dimana individu memilih, mengorganisasi,dan
menginterpretasi apa yang dibayangkan tentang dunia disekelilingnya. Persepsi setiap orang
berbeda-beda sesuai dengan makna yang dia berikan kepada “sesuatu” kepada
seseorang/kepada peristiwa. Disini penting untuk dicatat bahwa semua manusia tidak dapat
mengelak persepsi yang mempengaruhi komunikasi. Jika seorang pengirim membagi info
dengan maksud tertentu kepada penerima, maka suka atau tidak suka penerima akan
menerima info yang dimaksudkan pengirim.
Persepsi adalah proses internal yang kitalakukanuntukmemilih, mengevaluasi,
danmengorganisasikanrangsangandarilingkunganeksternal. Dengan kata lain,
persepsiadalahcarakitamengubahenergi-energifisiklingkungankitamenjadipengalaman yang
bermakna.
B.SIFAT-SIFAT PERSEPSI
Dua fungsi utama sistem utama persepsi yaitu lokalisasi atau menentukan letak suatu
objek dan pengenalan, menentukan jenis objek tersebut (Atkinson et al., t.t.). lokalisasi dan
pengenalan dilakukan oleh daerah korteks yang berbeda. Penelitian persepsi juga mengurusi
cara sistem perseptual mempertahankan bentuk objek tetap konstan, walaupun citra
(bayangan) objek di retina berubah.
Sifat umum persepsi antara lain, yaitu;
1. Dunia persepsi mempunyai sifat-sifat ruang. Mengenal persepsi ruang ini
mengandung persoalan-prsoalan psikologis yang penting, terutama penglahatan sifat ruang
(dimensi ketiga).
2. Dunia persepsi mempunyai dimensi waktu. Objek-objeknya bersifat tetap, sehingga
terdapat kestabilan yang luas.
3. Dunia persepsi berstruktur menurut objek persepsi. Dalam hal ini berbagai
keseluruhan berdiri sendiri menampakkan diri:Gestalt-gestalt. Persepsi gestalt merupakan
suatu pembahasan yang penting dalam psikologi persepsi.
4. Dunia persepsi yang penuh dengan arti. Persepsi tidaklah sama dengan mengonstatir
benda dan kejadian tanpa makna. Yang kita persepsi selalu merupakan tanda-tanda, ekspresi,
benda-benda dengan fungsi, relasi-relasi yang penuh arti, serta kejadian-kejadian.

C. BENTUK-BENTUK PERSEPSI
1. Persepsi visual
Persepsi visual didapatkan dari indera penglihatan.Persepsi ini adalah persepsi yang paling
awal berkembang pada bayi, dan mempengaruhi bayi dan balita untuk memahami dunianya.
Persepsi visual merupakan topik utama dari bahasan persepsi secara umum, sekaligus
persepsi yang biasanya paling sering dibicarakan dalam konteks sehari-hari.
3. Persepsi auditori
Persepsi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.
4. Persepsi perabaan
Persepsi pengerabaan didapatkan dari indera taktil yaitu kulit.
5. Persepsi penciuman
Persepsi penciuman atau olfaktori didapatkan dari indera penciuman yaitu hidung.
6. Persepsi pengecapan
Persepsi pengecapan atau rasa didapatkan dari indera pengecapan yaitu lidah.
D.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI
Wilson (2000) mengemukakan ada faktor dari luar dan dari dalam yang mempengaruhi
persepsi diantaranya sebagai berikut :

a. Faktor eksternal atau dari luar :


1. Concreteness yaitu wujud atau gagasan yang abstrak yang sulit dipersepsikan
dibandingkan dengan yang obyektif.
2. Novelty atau hal yang baru, biasanya lebih menarik untuk di persepsikan dibanding
dengan hal-hal yang baru.
3. Velocity atau percepatan misalnya gerak yang cepat untuk menstimulasi munculnya
persepsi lebih efektif di bandingkan dengan gerakan yang lambat.
4. Conditioned stimuli, stimuli yang di kondisikan seperti bel pintu, deringan telepon dan
lain-lain.
b. Faktor internal atau dari dalam :
1. Motivation, misalnya merasa lelah menstimulasi untuk berespon untuk istirahat.
2. Interest, hal-hal yang menarik lebih di perhatikan dari pada yang tidak menarik
3. Need, kebutuhan akan hal tertentu akan menjadi pusat perhatian
4. Assumptions, juga mempengaruhi persepsi sesuai dengan pengalaman melihat,
merasakan dan lain-lain.
Menurut Rahmat (2005) faktor-faktor personal yang mempengaruhi persepsi interpersonal
adalah:
1. Pengalaman. Seseorang yang telah mempunyai pengalaman tentang hak-hak tertentu
akan mempengaruhi kecermatan seseorang dalam memperbaiki persepsi.
2. Motivasi. Motivasi yang sering mempengaruhi persepsi interpersonal adalah kebutuhan
untuk mempercayai “dunia yang adil” artinya kita mempercayai dunia ini telah diatur secara
adil.
3. Kepribadia. Dalam psikoanalisis dikenal sebagai proyeksi yaitu usaha untuk
mengeksternalisasi pengalaman subyektif secara tidak sadar, orang mengeluarkan perasaan
berasalnya dari orang lain.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Persepsi adalah proses pemahaman ataupun pemberian makna atas suatu informasi
terhadap stimulus. Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau
hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak. Proses kognisi dimulai
dari persepsi.
Jenis-jenis persepsi berdasarkan alat indera, yaitu persepsi visual, persepsi auditori,
persepsi perabaan, persepsi penciuman, dan persepsi pengecapa.
Sebagian besar dari prinsip-prinsip persepsi merupakan prinsip pengorganisasian
berdasarkan teori Gestalt. Teori Gestalt percaya bahwa persepsi bukanlah hasil penjumlahan
bagian-bagian yang diindera seseorang, tetapi lebih dari itu merupakan keseluruhan [the
whole]. Teori Gestalt menjabarkan beberapa prinsip yang dapat menjelaskan bagaimana
seseorang menata sensasi menjadi suatu bentuk persepsi.

B. SARAN
Kajian-kajian tentang persepsi masih sangat perlu untuk ditingkatkan, karena persepsi
sangat penting bagi guru sebagai tenaga pendidik untuk dapat memahami cara berpikir
peserta didiknya.

DAFTAR PUSTAKA

Rosleny Marliany, M.Si. Paikologo Umum : Penerbit CV Pustaka Ceria : Bandung

Drs.Jalaluddin Rakhmat , M.SC .Psikologi Komunikasi :Penerbit PT Remaja Rosdakarya : Bandung

Prof. Drs. H. A.W. Widjaja, KomunikasidanHubunganMasyarakat , PT BumiAksara : Jakarta

Werner J. Severin James W.TankardJr, 2009, Teorikomunikasisejarahmetodedanterapan, Kencana :


Jakarta
Prof Dr. AloLiliweri, 2011 ,KomunikasiSerba Ada SerbaMakna, Kencana : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai