Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KESADARAN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Psikologi Kognitif yang di ampu oleh:

Dr. Erika Setyanti Kusumaputri, S.Psi., M.Si

Disusun Oleh:

Dea Nerizka 19200010001

Kelas : A

Program Studi Interdisipliner Islamic Studies


Fakultas Pasca Sarjana
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kemudahan kepada penulis
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya
penulis menyadari tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di hari akhir nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Psikologi Kognitif.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada psikologi kognitif
yang telah membimbing dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuhu

Yogyakarta, 21 Oktober 2019

Penulis

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................................I

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................II

BAB I............................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN............................................................................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................1

BAB II...........................................................................................................................................................2

PEMBAHASAN.............................................................................................................................................2

A. Kesadaran........................................................................................................................................2

B. Kerangka Kerja Kesadaran................................................................................................................2

C. Anatomi-Fisiologi Kesadaran............................................................................................................4

D. Fungsi- Fungsi Kesadaran.................................................................................................................7

E. Tingkat Kesadaran............................................................................................................................8

F. Gangguan Kesadaran.......................................................................................................................9

G. Penyebab Penurunan Kesadaran.....................................................................................................9

BAB III........................................................................................................................................................11

PENUTUP...................................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................................................12

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Psikologi ilmiah berawal pada abad ke-19 sebagai study terhadap pengalaman-pengalaman sadar. “
perang suci memperebutkan pikiran manusia “ berlangsung sepanjang paru terahir abad ke – 20.
Dalam perang tersebut, para psikolog kognitif berjuang mengembalikan kesadaran sebagai suatu
topik yang penting, sedangkan kaum behavioris bertarung mempertahankan suatu bentuk ilmu
psikologi yang sepenuhnya objektif. Kesadaran tetap bertahan dan kekuatan “antikesadaran”
ditakdirkan kalah dalam perang tersebut, karena metode- metode dan doktrin-doktrin behaviorisme
sedemikian angkuhnya sehingga topik-topik yang autentik sekalipun dianggap tabu. Dalam tahun-
tahun belakangan ini, kesadaran menjadi topik “ disadarai” dalam pemikiran-pemikiran dan dalam
tulisan-tulisan para psikolog, filsuf, serta para ilmuan neurosains;lebih kental dibandingkan topik-
topik lain yang membahas pikiran.

Era 1990-anmenjadi decade keemas an bagi studi-studi kesadaran. Zeman membagi kesadaran ke
dalam empat kategori yakni kondisi terjaga yakni kondisi saat kita mempersepsi dan berinteraksi,
pengalaman yang merupakan kesiagaan setiap saat terhadap peristiwa-peristiwa yang berlangsung
disekeliling kita, kondisi mental kita yang meliputi keyakinan, harapan, niat, dan Hasrat, dan
kesadaran diri kita yang meliputi rekognisi-diri, pengetahuan-diri, perasaan kepemilikan atas pikiran-
pikiran, ide-ide, dan perasaan-perasaan kita sendiri. Melihat pentingnya akan terosi kesadaran,
Berikut akan dijelaskan lebih rinci mengenai pengertian kesadaran, kerangka kerja kesadaran, fungsi
kesadaran, tingkat kesadaran dan gangguan kesadaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang maksud dengan Kesadaran ?

2. Bagaimana Kerangka Kerja kesadaran ?

3. Bagaimana Anatomi-Fisiologi Kesadaran ?

4. Apa Saja Fungsi-fungsi Kesadaran ?

5. Bagaimana Tingkat-tingkat Kesadaran ?

6. Apa Saja Gangguan Kesadaran dan Penyebab Penurunan Kesadaran ?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kesadaran
Menurut MIF Baihaqi dalam bukunya menyebutkan bahwa kesadaran adalah kesiagaan
seseorang terhadap peristiwa-peristiwa dilingkungannya ( seperti pemandangan dan suara-suara
dari lingkungan sekitarnya) serta peristiwa-peristiwa kognitif yang meliputi memori, pikiran,
perasaan, dan sensasi-sensasi fisik (Baihaqi, 2016). Definisi kesadaran ini memiliki dua sisi. Yang
pertama, kesadaran meliputi suatu pemahaman terhadap stimuli lingkungan sekitar. Sebagai
contoh, kita mungkin tiba-tiba menyadari suara kicauan burung, rasa sakit gigi, atau visual seorang
teman lama kita. Kedua, kesadaran juga meliputi pengenalan seseorang pada peristiwa-peristiwa
mentalnya sendiri, seperti pikiran-pikiran yang ditimbulkan oleh memori dan oleh kesadaran pribadi
akan jati dirinya. Sebagai contoh, kita mungkin memikirkan jenis burung tersebut, nomor telepon
dokter langganan kita, dan betapa pemalunya kita dalam suatu kelompok besar yang baru kita
kenali.
Pemikiran-pemikiran internal dan bersifat pribadi tersebut sama pentingnya dengan stimuli
dalam menentukan “ siapa diri kita” dan “ apa yang kita pikirkan”. Sepanjang hari, kita mengalami
pengalaman-pengalaman sadar yang tak terhitung jumlahnya, yang diakibatkan oleh pemandangan
dan suara-suara dari dunia sekitar kita, dan juga dari pengalaman-pengalaman sadar internal yang
tidak terhitung jumalahnya, yang diakibatkan oleh pemikiran-pemikiran kita yang merefleksikan
reaksi dan perasaan-perasaan pribadi kita. Kesadaran dapat dipandang sebagai kondisi,
pengalaman, atau “pikiran” yang terjaga, dan dapat pula dipandang sebagai suatu aspek seperti
kesadaran diri, yang meliputi rekognisi diri dan pengetahuan diri ( dan istilah-istilah lain).

B. Kerangka Kerja Kesadaran


Karakteristik – karakteristik utama kerangka kerja umum bagi kesadaran dinamakan AWAREness,
kelima elemen kesadaran dalam konsep AWAREness adalah upaya untuk mengurangi variasi dalam
pendefinisian pengalaman subjektif yang kita sebut kesadaran. Karakteristik-karakteristik tersebut
adalah:
1. Attention (Atensi: Perhatian)

2
Attention yaitu pemusatan sumber daya mental kepada hal-hal eksternal maupun
internal. Bagian dari kesadaran ini diacu sebagai ‘lampu sorot’ (spotlight) dan serupa dengan
metafora atensi sebagai lampu sorot yang memusatkan berkas sinar kearah yang menarik minat
kita. Sebagai contoh, saat mengunjungi pantai, kita mungkin mengamati perahu-perahu milik
nelayan atau malah memperhatikan burung-burung di langit, kemudian mengarahkan ‘lampu
sorot, kita kesebuah kapal yang tampak di kejauhan, dan selanjutnya mengarahkan ‘lampu sorot’
tersebut keseorang turis yang sedang berjemur di pantai.
selain isyarat-isyarat ekternal, kita dapat mengalihkan atansi kita kedalam dan
merenungkan pikiran-pikiran pribadi, memori-memori, dan citra-citra visual. Misalnya pada saat
ini, kita bisa saja menghadirkan seorang tokoh yang pernah merancang pesawat terbang di
Indonesia yakni B.J. Habibi. Dan kita juga mampu menghadirkan pikiran-pikiran sadar dan
memori-memori masa lalu yang merupakan suatu fitur yabg bekerja bersama-sama dengan
proses recall pengetahuan.
2. Wakefulness ( Kesiagaan;keterjagaan)
Kesiagaan merupakan kontinum dari tidur hingga terjaga. Kesadaran, sebagai suatu
kondisi kesiagaan, memiliki komponen arousal. Kesadaran disini adalah suatu kondisi mental
yang dialami seseorang sepanjang hidupnya, dalam setiap harinya. Sebagai contoh, kemarin
malam kita tidur dan sekarang kita terjaga karena kita sedang belajar di dalam kelas.
3. Architecture (Arsitektur; lokasi fisik)
Arsitektur merupakan lokasi fisik struktur-struktur fisiologis (dan proses-proses yang
berhubungan dengan struktur-struktur tersebut) yang menyokong kesadaran. Sebuah aspek
definitif dari kesadaran adalah bahwa kesadaran memiliki sejumlah struktur fisiologis ( suatu
struktur arsitektural). Diasumsikan bahwa kesadaran berpusat di otak dan dapat diidentifikasi
melalui penyelidikan terhadap korelasi neural kesadaran.
4. Recall of Knowledge ( Mengingat Pengetahuan)
Mengingat pengetahuan yakni proses pengambilan informasi tentang pribadi yang
bersangkutan dan tentang dunia disekililingnya. Kesadaran memampukan manusia
mendapatkan akses ke pengetahuan melalui proses recall ( dan kognisi ) terhadap informasi
mengenai diri pribadi dan mengenai dunia luar. Proses tersebut dilaksanakan terutama dengan
bantuan proses-proses atensional yang dilaksanakan secara internal dan eksternal. Definisi
kesadaran ini memiliki tiga komponen, yaitu: recall pengetahuan tentang diri pribadi, recall
informasi-informasi umum, dan recall terhadap pengetahuan kolektif individu yang
bersangkutan.

5. Emotive ( Emotif )

3
Emotif adalah komponen – komponen afektif yang diasosiasikan dengan kesadaran.
Dalam setiap peristiwa, persepsi-persepsi kita menghasilkan suatu impresi internal yang dapat
kita ceritakan kepada orang lain, namun sulit diukur secara empiric. Emosi – emosi ditimbulkan
oleh kondisi-kondisi internal saat kita merespon peristiwa-peristiwa eksternal, seperti perasaan
saat jempol kaki orang tersandung batu, atau saat mahasiswa mendapatkan nilai A secara tidak
terduga.
Selain itu, terdapat pula sejumlah atribut-atribut sekunder yang tercakup dalam
kerangka kerja ini, yaitu:
a. Novelty (Kebaruan) : Kecenderungan untuk tidak hanya berfokus pada pikiran-pikirandan
peristiwa-peristiwa sentral, namun untuk menemukan item-itembaru, kreatif, dan inovatif.
b. Emergence ( kemunculan ) : kesadaran berbeda dengan proses neural lainnya; kesadaran
berkaitan dengan pemikiran-pemikiran pribadi dan internal.
c. Selectivity ( Selektivitas ) dan Subjectivity ( Subjektivitas ) : manusia secara konstan memilih
sangat sedikit pikiran pada setiap waktu, namun pikiran-pikiran dapat berubah dengan
cepat akibat adanya gangguan dari pikiran-pikiran baru atau dari isyarat-isyarat eksternal.

C. Anatomi-Fisiologi Kesadaran

Crick dan Koch (2003) mengemukakan sebuah kerangka kerja (framework) tentang
kesadaran dari sisi neurobiologi. Teorinya dinamakan neural correlate of consciousness (NCC)
yang didasarkan pada indera penglihatan. Sistem penglihatan berlandaskan pada kerja sistem
korteks didalamnya termasuk cerebral cortex, thalamus, claustrum, basal ganglia dan
cerebellum. Korteks berupa jaringan syaraf yang sangat saling berhubungan serta terdapat
koalisi maupun kompetisi antar neuron. Neuron dalam sebuah koalisi akan saling mendukung
dan meningkatkan aktivitas anggota lain. Koalisi neuron yang menang akan dipertahankan dan
menciptakan apa yang disadari seseorang pada saat tertentu. Pengalaman sadar kemungkinan
terbentuk dari sejumlah koalisi neuron yang menang. NCC berasumsi bahwa manusia memiliki
neuron-neuron eksplisit yang mampu mempersepsi fitur-fitur tertentu dari sebuah objek.
Neuron eksplisit tersebut mendeteksi fitur-fitur sebuah objek tanpa membutuhkan lebih lanjut
pemrosesan syaraf yang kompleks. Seandainya orang tidak mempunyai neuron-neuron
eksplisit itu maka orang tersebut tidak akan mampu secara sadar mempersepsi fitur-fitur
objek secara langsung.

4
Pusat pengaturan kesadaran pada manusia secara anatomi terletak pada serabut transversal
retikularis dari batang otak sampai thalamus dan dilanjutkan dengan formasio activator reticularis,
yang menghubungkan thalamus dengan korteks cerebri. Perangsangan formasio reticularis midbrain
membangkitkan gelombang beta, sehingga individu menjadi dalam keadaan bangun dan terjaga.
Jadi formasio reticularis midbrain merangsang ARAS (Ascending Reticular Activating System), suatu
proyeksi serabut difus yang menuju bagian area di forebrain.

Formasio retikularis terdiri dari jaringan kompleks badan sel dan serabut saraf yang
saling terjalin membentuk intisentral batang otak. Bagian ini berhubungan kebawah dengan
sel-sel interneuron medulla spinalis dan meluas ke atas ke diensefalon. Memiliki sekiar 30.000
sinaps. Fungsi utama dari sistem retikularis yang tersebar ini adalah integrasi berbagai proses
kortikal dan subkortikal yaitu penentuan status kesadaran dan keadaan bangun, modulasi
transmisi formasi sensorik kepusat yang lebih tinggi, modulasi aktivitas motorik, pengaturan
respon autonom dan pengaturan siklus tidur bangun.

5
6
Sistem aktivasi reticular (reticular activating system, RAS) merupakan salah satu

komponen fungsional yang paling penting dari formasio retikularis untuk mengatur fungsi

kesadaran dengan merangsang korteks serebri untuk menerima rangsangan dari seluruh

tubuh. ARAS penting untuk mempertahankan keadaan sadar pada manusia.

Selain mengatur kesadaran umum, ARAS melakukan fungsi seleksi terhadap rangsangan
sehingga dalam keadaan sadar pemutusan perhatian terseleksi. Sistem retikularis juga
dianggap berperan dalam proses habituasi atau kebiasaan yang mengurangi respon terhadap
rangsang monoton seperti berdetiknya jam dinding. Rangsang tertentu yang bermakna untuk
individu tertentu dapat terseleksi sedangkan rangsang lainnya mungkin diabaikan. Hal ini
dapat menjelaskan mengapa papan nama suatu restoran dapat menarik perhatian ketika kita
sedang mengendarai mobil di jalanraya dan sedang lapar, dan lain sabagainya.

Masukan impuls dari korteks serebri ke ARAS yang selanjutnya akan diproyeksikan
kembali ke korteks serebri, dapat meningkatkan aktivitas korteks, dan kesadaran. Korteks
serebri merupakan bagian yang terbesar dari susunan saraf pusat di mana korteks ini berperan
dalam kesadaran akan diri sendiri terhadap lingkungan atau input-input rangsang sensoris
(awareness). Jadi kesadaran akan bentuk tubuh, letak berbagai bagian tubuh, sikap tubuh dan
kesadaran diri sendiri merupakan funsi area asosiasi somestetik pada lobus parietalis superior
meluas sampai permukaan medial hemisfer.

7
D. Fungsi- Fungsi Kesadaran
Pierson dan Trout menyatakan bahwa satu-satunya alasan kita memiliki kesadaran adalah “
karena kesadaran memungkinkan kita melakukan pergerakan atas kemauan sendiri yang dibuat
beradasarkan keputusan. Dengan memiliki kesadaran dan mampu melakukan pergerakan yang
dibuat atas keputusan sendiri , kita dapat mengarahlan atensi dan perilaku kita kepada aspek-aspek
dalam lingkungan yang akan menimbulkan hasil akhir yang lebih baik. Baars & McGovern
mengajukan sejumlah fungsi kesadaran antara lain :
1. Fungsi konteks setting (context-setting) yakni fungsi di mana system-sistem bekerja untuk
mendefenisikan konteks dan pengetahuan mengenai sebuah stimuli yang datang ke dalam
memori.
2. Fungsi adaptasi dan pembelajaran (adaptation and learning), yang mengendalikan bahwa
keterlibatan sadar diperlukan untuk menangani informasi baru dengan sukses.
3. Fungsi prioritisasi (prioritizing) dan fungsi akses dimana kesadaran diperlukan untuk mengakses
besarnya jumlah informasi yang tersedia di tingkat kesadaran.
4. Fungsi rekrutmen dan control (recruitment and control), dimana kesadaran memasuki system-
sistem motorik untuk menjalankan tindakan-tindakan sadar.
5. Fungsi pengambilan keputusan (decision-making) dan fungsi eksekutif, yang berperan
membawa informasi dan sumber daya keluar dari ketidaksadaran untuk membantu
pengambilan keputusan dan penerapan kendali.

8
6. Fungsi deteksi dan penyuntingan kekeliruan (error detection and editing), yang berfokus pada
kesadaran memasuki system norma kita sehingga kita dapat mengetahui saat kita membuat
suatu kekeliruan.
7. Fungsi monitor diri (self-monitoring), dalam bentuk refleksi diri, percakapan internal, dan
imagery, memabntu kita mengendalikan fungsi-fungsi sara dan fungsi-fungsi tidak sadar dalam
diri kita.
8. fungsi pengorganisasian dan fleksibilitas, fungsi ini memungkinkan kita mengandalkan fungsi
otomatis dalam situasi yang telah dapat diprediksikan, namun sekaligus memungkinkan kita
memasuki sumber-sumber daya pengetahuan yang terspesialisasi dalm situasi-situasi tidak
terduga.

E. Tingkat Kesadaran
Tingkat kesadaran yaitu ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan dari
lingkungan. Tingkat kesadaran dibedakan menjadi:
1. Compos mentis ( conscious ) yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab
semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.
2. Apatis yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya
acuh tak acuh.
3. Delirium yaitu penurunan kesadaran disertai kekacauan motoric dan siklus tidur-bangun yang
terganggu. Orang yang mengalami ini ( biasanya beberapa pasiun rumah sakit ) tampak gelisah,
disorientasi ( sesame orang, tempat, dan waktu ) memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi,
dan kadang berkhayal.
4. Somnolen yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah tidur, namun
kesadaran dapat pulih bila dirangsang ( mudah dibangunkan ), tetapi jika rangsangan
dihentikan, pasien akan tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal. Pada somnolen jumlah
jam tidur meningkat dan reaksi psikologis lambat.
5. Stupor yaitu keadaan seperti terlelap tidur, tetapi ada respon terhadap nyeri.
6. Semi coma yaitu penurunan kesadaran yang tidak memberi repson terhadap rangsangan verbal
dan tidak dapat dibangunkan sama sekali, tapi reflek kornea dan pupil masih baik.
7. Coma yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun

Perubahan tingkat kesadaran dapat diakibatkan dari berbagai factor, termasuk perubahan
dalam lingkungan kimia otak seperti keracunan, kekurangan oksigen karena berkurangnya aliran
darah ke otak, dan tekanan berlebihan didalam rongga tulang kepala.

9
F. Gangguan Kesadaran
Kesadaran merupakan keadaan yang mencerminkan pengintegrasian impuls aferen dan
eferen. Gangguan kesadaran, yaitu keadaan dimana tidak terdapat aksi dan reaksi, walaupun
dirangsang secara kasar. Seperti yang telah dibahas di atas, tingkat kesadaran yang paling rendah
yakni koma. Tingkat kesadaran lainnya yaitu tidur. Tidur merupakan suatu derajat kesadaran yang
berada dibawah keadaan awas-awaspada dan merupakan fisiologik yang ditentukan oleh aktivitas
bagian-bagian tertentu dari substansia retikularis.

G. Penyebab Penurunan Kesadaran


a. Tidur
Perbedaan yang paling jelas antara kesadaran dan ketidaksadaran dapat diamati saat
seseorang terjaga atau tertidur. Hal ini bisa diamati melalui alat EEG. Gelombang otak dapat
diamati selama periode tidur. Pada siang hari, kita berinteraksi dan secara konstan berada
dalam kondisi siaga, melihat ke suatu arah, mendengarkan suatu pesan, atau membaui suatu
aroma baru. Namun ketika kita tertidur, mekanisme kesiagaan tersebut sangat berkurang dan
interaksi personal hampir-hampir tidak ada.
Lima karakteristik gelombang otak menunjukkan aktivitas elektrik saat manusia terjaga
dan selama empat tahap tidur :
 Alpha → masih dalam kondisi sadar, relaks
 Theta → pre-consciuos, awal fase ketidaksadaran.
 Spindle → fase lebih tinggi dari pre-conscious.
 Delta → Fase ketidaksadaran (unconscious)
 REM ( rapid eye movement ) → Fase mimpi.
b. Bermimpi
Bermimpi adalah perubahan kesadaran dimana bayangan yang diingat dan fantasi sementara
tercampur dengan kenyataan luar. Bermimpi terjadi pada fase tidur REM. Sigmund Freud
menyatakan bahwa mimpi adalah produk mental yang dapat dipahami dan ditafsirkan. Ia
meyakini bahwa mimpi adalah cara yang digunakan ketidaksadaran kita untuk membocorkan
informasi dan kita dapat mempelajari makna – makna yang tersembunyi dibalik mimpi.
c. Penggunaan obat-obatan
Penggunaan obat akan mengubah kondisi kesadaran kita sedemikian rupa sehingga kesadaran
tersebut akan menjadi berbeda dengan kondisi kesadaran normal saat kita terjaga. Obat –
obatan mempengaruhi kita akan aspek – aspke fisiologis dan psikologis dari pengalaman sadar
kita. Sebagai contoh ekstasi mempengaruhi secara fisiologis dengan menyebabkan gerak
gemeretuk gigi diluar kendali, perasaan ingin muntah, pandangan yang kabur, perasaan dingin,

10
berkeringat, detak jantung dan tekanan darah yang meningkat. Efek-efek psikologis meliputi
perasaan keintiman dengan orang lain dan timbulnya hasrat untuk menyentuh orang lain.
d. Meditasi
Meditasi adalah suatu kondisi konsentrasi rileks di mana pikiran dikosongkan. Beberapa teknik
meditasi menggunakan nyanyian yang diulang, mantra-mantra internal, ragam posisi tubuh,
dan objek-objek eksternal sebagai bagian dari keseluruhan ritual. Alasan bermeditasi ada
bermacam-macam, bisa berupa alasan keagamaan, spiritual, kedamaian pribadi, atau
kesehatan tubuh. Penelitian ilmiah telah membuktikan bahwa meditasi membantu
mengurangi stress dan meredakan rasa sakit serta memperlancar kondisi fisiologis yang rileks.

11
BAB III
PENUTUP

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai
berikut :

Kesadaran adalah kesiagaan seseorang terhadap peristiwa-peristiwa dilingkungannya ( seperti


pemandangan dan suara-suara dari lingkungan sekitarnya) serta peristiwa-peristiwa kognitif yang
meliputi memori, pikiran, perasaan, dan sensasi-sensasi fisik.

Beberapa karakteristik – karakteristik utama Kerangka kerja kesadaran yang biasa disebut dengan
AWAREness yakni: Attenntion, Wakefulness, Architecture, Recall of Knowledge, dan Emotif.

Terdapat delampan fungsi kesadaran menurut Baars & McGovern antara lain: Fungsi Konteks
settinh, fungsi adaptasi dan pembelajaran, fungsi prioritas, fungsi rekrutmen dan control, fungsi
pengambilan keputusan dan fungsi eksekutif, fungsi detektif dan penyuntingan kekeliruan, fungsi
monitor diri dan fungsi pengorganisasian dan fleksibilitas.

Gangguan kesadaran, yaitu keadaan dimana tidak terdapat aksi dan reaksi, walaupun dirangsang
secara kasar. Gangguan kesadaran paling rendah yakni koma sedangkan gangguan kesadaran lainnya
yakni tidur.

Terdapat beberapa penyebab penurunan kesadaran diantaranya yakni tidur, kondisi mimpi,
penggunaan obat-obatan dan meditasi.

12
DAFTAR PUSTAKA

MIF Baihaqi, Pengantar Psikologi Kognitif. Penerbit PT Refika Aditama, 2016


Robert L. Solso, Otto H. Maclin, M. Kimberly Maclin, 2008, Cognitive Psychology. Penerbit Erlangga, 2008

Alex Sobur, Psikologi Umum, Penerbit: Pustaka Setia Bandung, 2011

Rindha Dwi Sihanto, Neuroanatomi Sistem Aras (Ascending Reticular Activating System), dalam
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/1fd1134947651b0637fb2f1e0a0dadeb.pdf ,
diakses 20 Oktober 2019

13

Anda mungkin juga menyukai