Anda di halaman 1dari 2

Asesmen dan riset kepribadian

a. Asesmen
Istilah penilaian (assessment) secara umum di gunakan untuk hal yang berkenaan dengan
pengukuran aspek kepribadian individu untuk membuat suatu aplikasi atau keputusan
praktis. Selain itu, istilah assessment sering kali di gunakan dalam hal yang berkenaan
dengan usaha untuk sampai pada sebuah pemahaman yang lengkap pada individu dengan
memperoleh sebuah informasi beragam yang luas mengenai mereka. Dengan pengertian ini,
penilaian seseorang meliputi pengadministrasian beragam tes kepribadian atau pengukuran
dalam mencapai sebuah pemahaman yang lengkap pada kepribadiannya. Dan perlu kita
ketahui bahwa masing-masing dari teknik penilaian memberikan suatu pandangan sepintas
m engenai perilaku manusia dan tidak ada satu pun tes yang memberikan atau di harapkan
dapat memberikan sebuah gambaran total kepribadian seorang individu.

Macam-macam pengukuran kepribadian


a. Tes laporan diri
Tes-tes kepribadian yang paling umum, seperti ACT di tentukan oleh laporan diri atau
sering di sebut dengan self report para peserta tas. Tes semacam inilah yang sangat
murah dan mudah untuk di berikan, sering kali objektif, tetapi validitasnya harus selalu
di evauasi. Yang termasuk tes laporan diri di antaranya, minnesota multiphasic
personality inventory (MMPI) affective communication test (ACT) millon clinical
multiaxial inventory, NEO-PI, personality research form (PRF), DAN Myersbiggs type
indicator (MBTI)
ACT : mengukur karisma
MMPI : memeriksa psikopatologis
Millon clinical multiaxial inventory : memeriksa gangguan kepribadian
NEO-PI : mengukur kepribadian dengan menggunakan teknik statistik
PRF : mengukur konsep kebutuhan dan motivasi
b. Tes q-sort
Dalam tes ini, seseorang di hadapkan dengan setumpuk kartu yang berisi bermacam-
macam nama karakteristik dan di minta untuk memilah kartu-kartu tersebut dalam
tumpkan yang masing-masingnya menggambarkan sebuah dimensi. Dengan kata lain
peserta tes membuat perbandingan di antara karakteristik mereka sendirii, mtetapi
tidak membandingkan dengan orang lain. Keunggulan dari tes ini adalah item
(karakteristik) yang di pilah dapat di buat konstan sementara konteknya bisa di ubah.
Dan selain itu juga dapat di gunakan untuk mengodekan perilaku dalam situasi
terstruktur.
c. Penilaian orang lain
Orang lain di sini ialah orang-orang terdekat dari subjek tersebut seperti orang tua, guru,
teman dan yg lainnya. Hal ini merupakan salah satu tes yang di peroleh dari orang lain
mengenai subjek yang akan di teliti. Secara tidak langsung, penilaian ini dengan jelas
membentuk alat ukur yang baik terhadap keteraturan atau ketergantungan sosial.
Penggunaan tekhnik semacam ini menunjukkan bahwa orang lain dapat membuat
penilaian yang valid mengenai kepribadian seseorang.
d. Pengukuran biologis
Pada awal 1800-an tulisan-tulisan dari frans joseph gall membuat banyak orang
mencoba memeriksa kepribadian dengan merasakan bentuk dan tonjolan tengkorak.
Menurutnya karena karakteristik psikologis yang berbeda-beda terletak di otak dan
kemampuan yang berkembang akan tampak melalui distorsi tengkorak. Assessmen
kepribadian modern yang bersifat biologis di dasarkan pada asumsi bahwa sistem saraf
adalah kuncinya. Oleh karena asesmen kepribadian berusaha mengukur perilaku-
perilaku yang terkait dengan saraf.
e. Observasi perilaku
Dalam studi kepribadian modern , observasi perilaku dapat sesederhana menghitung
pengalaman orang seperti berapa kali mereka berbicara gagap,mengambil minum dan
sebgainya. Penggunaan observasi perilaku mengasumsikan bahwa perilaku saat ini
prediktor yang valid dan reliebel akan perilaku di masa depan.
f. Wawancara
Sebuah cara yang jelas baik dalam menggali informasi tentang kepribadian seseorang
adalah wawancara. Pada umumnya awancara memiiki kelemahan yang signifikan karena
rawan terbiaskan oleh perilaku pewawancara. Namun di sisi lain, pewwancara yang baik
dapat secara dinamis menggali fakta-fakta dan perasaan yang sulit ditemukan dengan
cara yang lain.
g. Perilaku ekspresif
Gaya ekspresif adalah cara yang baik untuk melihat karisma pribadi, cara ini lebih valid,
namun juga lebih menuntut kemampuan yang tinggi dari penganalisis di bandingkan
dengan kuesioner laporan diri.
h. Analisis dokumen dan riwayat hidup
Catatan harian atau catatan pribadi lainnya dapat di jadikan sebagai sumber informasi
yang kaya mengenai kepribadian.
i. Tes-tes proyektif
Teknik asesmen yang berusaha mempelajari kepribadian melalui penggunaan stimulus,
tugas atau situasi yang relatif tidak terstrutur karena tes ini memungkinkan seseorang
untuk memproyeksikan motivasi dalam dirinya ke alat tes yang di berikan. Selain
membuat gambar , tes proyektif juga mencakup bercerita, melengkapi kalimat , atau
melakukan asosiasi kata.
j. Demografi dan gaya hidup
Untuk memahami seseorang, berbagai macam informasi demografis seperti umur,
budaya, tempat lahir, agama, kelurga besar, dan yang lainnya perlu untuk di ketahui.
Semua informasi data statistik yang relevan mengenai populasi dapat membantu kita
untuk lebih memahami individu.

Anda mungkin juga menyukai