Pengertian Psikodiagnostik
Psikologi sebagai ilmu yang terus berkembang memiliki peran penting dalam memahami berbagai
aspek kehidupan manusia, terutama dalam hal tingkah laku manusia baik yang normal maupun
tidak normal. Pemahaman ini tidaklah mudah dan memerlukan perangkat khusus untuk
melakukan pemeriksaan psikologis. Salah satu perangkat tersebut adalah psikodiagnostik.
Psikodiagnostik secara harfiah dapat diartikan sebagai suatu proses yang terdiri dari dua kata,
yaitu "psiko" yang berarti kejiwaan (jiwa), dan "diagnosa" yang berarti ketetapan, keputusan,
atau kesimpulan. Dalam konteks kedokteran, psikodiagnostik dapat diartikan sebagai menetapkan
keadaan penyakit. Menurut Markam (2005), psikodiagnostik adalah kajian yang bertujuan untuk
menentukan hubungan antara keadaan atau gerakan manusia yang dapat diamati dari luar
dengan ciri-ciri individual di dalam dirinya.
Lebih lanjut, Markam menjelaskan bahwa psikodiagnostik memiliki tujuan untuk menggunakan
hubungan ini guna pemahaman dan deskripsi karakter seseorang. Proses ini melibatkan
pengamatan terhadap tingkah laku atau gerakan seseorang melalui suatu media bantu, seperti
observasi. Dengan demikian, psikodiagnostik memerlukan analisis dan penilaian terhadap diri atau
karakteristik individu dengan tujuan memberikan perlakuan yang tepat.
Sejarah Psikodiagnostik
Hermann Rorschach, seorang psikiater asal Swiss, memainkan peran sentral dalam pengembangan
ujian Rorschach dan konsep psikodiagnostika. Pada tahun 1921, Rorschach menciptakan ujian ini
dengan tujuan untuk memahami pikiran dan perasaan individu melalui sepuluh kartu yang
menampilkan gambar tinta acak. Meskipun Rorschach meninggal pada tahun 1922, ujiannya terus
berkembang dan digunakan secara meluas untuk penilaian kepribadian dan fungsi kognitif.
Muthiah