Anda di halaman 1dari 14

MACAM-MACAM

PENGUKURAN KEPRIBADIAN

NOER SUCI ENDAH PUSPITANINGRUM, M.PSI


PSIKOLOGI KEPRIBADIAN/ SEMESTER 2/ TA.2021-2022
TES KEPRIBADIAN
 Menurut Lee J. Cronbach dalam Essential of Psychological Testing,
Tujuan Tes Kepribadian adalah mengetahui perbedaan diantara setiap
kepribadian dan kepribadian itu sendiri bersifat individual, yang berarti
tidak seorang pun yang memiliki kepribadian yang sama diantara satu
dengan yang lainnya, dan keribadian itu sendiri bukanlah sesuatu yang salah
atau benar, bukan pula sesuatu yang baik atau pun buruk. Sehingga
kepribadian adalah apa adanya diri anda yang telah memiliki
kepribadian yang unik, berbeda dari yang lain.
 Tes-tes kepribadian melibatkan stimulus terstandardisasi yang ditujukan
untuk memancing dan menganalisa perbedaan reaksi individu.
Dalam Buku Kepribadian, Teori Klasik dan Riset Modern karya Howard S. Friedman
terdapat beberapa macam-macam tes kepribadian, yaitu:
1. Tes Laporan Diri (Self Report)
2. Tes Q-Short
3. Penilaian Orang Lain
4. Pengukuran Biologis
5. Observasi Perilaku
6. Wawancara
7. Perilaku Ekspresif
8. Analisis Dokumen dan Riwayat Hidup
9. Projective Test
10. Demografi dan Gaya Hidup
1. TES LAPORAN DIRI (SELF REPORT)
 Tes-tes kepribadian yang paling umum biasanya ditentukan oleh laporan diri para peserta tes.
Peserta tes harus memberikan respons (jawaban) terhadap beberapa item-item pernyataan
yang sesuai dengan kriteria tertentu (criterion related). Artinya, item-item yang terpilih dapat
membedakan sebuah kelompok khusus, misalnya kelompok individu normal dan kelompok
individu yang depresi.
 Tes semacam ini sangat murah dan mudah untuk diberikan, seringkali objektif, namun
validitasnya harus sering dievaluasi dengan hati-hati.
 Keunggulan : Tes terstandardisasi, mudah diberikan, reliabel, menangkap gambaran diri
dengan baik.
 Keterbatasan : Terbatas dalam derajat kekayaan data, mudah untuk dikelabui, tergantung pada
pengetahuan diri.
 Contoh dari Tes Laporan Diri ini adalah: MMPI (Minnesota Multiphasic Personality
Inventory), ACT (Affective Communication Test), Millon Clinical Multiaxial Inventory.
2. TES Q-SHORT
 Seseorang dihadapkan pada setumpuk kartu yang berisi macam-macam nama
karakteristik dan diminta untuk memilah kartu-kartu tersebut dalam
tumpukan-tumpukan yang masing-masingnya menggambarkan sebuah
dimensi, sebagai contoh paling tidak sesuai sampai dengan paling sesuai
dengan diri.
 Keunggulan: Responden lebih aktif/banyak terlibat, dan item yang sama
dapat digunakan untuk menilai aspek yang berbeda
 Keterbatasannya sama dengan Tes Laporan Diri.
 Contoh dari Q-Sort: Penilaian konsep diri, harga diri, keluarga, terapi,
generativitas.
3. PENILAIAN ORANG LAIN
 Penilaian orang lain yang biasa disebut Studi Longitudinal Terman oleh Lewis Terman
adalah penilaian yang menggunakan kuesioner untuk mendapatkan informasi individu
(terutama anak-anak) dari orang lain (orangtua atau gurunya). Penilaian yang dilakukan di
masa kecil ini terbukti dapat memperkirakan kepribadian dan pencapaian anak-anak di
masa dewasanya.
 Peniliaian oranglain dilakukan karena terbatasnya tes laporan diri membuat diciptakannya
tes yang berupa sejumlah pertanyaan yang diberikan pada orang lain tentang diri
seseorang.
 Keunggulan: Menyediakan sudut pandang yang tidak terbiaskan oleh laporan diri individu,
dengan jelas mengungkap trait yang “terlihat”, dapat digunakan untuk menilai
anak-anak/binatang
 Keterbatasan: Penilaian ini tidak valid apabila analisisnya kurang berpengalaman atau
terpengaruh bias.
4. PENGUKURAN BIOLOGIS
 Awal 1800-an, tulisan-tulisan Franz Joseph Gall membuat ribuan orang mencoba memeriksa kepribadian
dengan merasakan bentuk dan tonjolan tengkorak. Praktek ini dikenal sebagai Frenologi (DeGiustino,
1975). Idenya adalah bahwa karakteristik psikologis yang berbeda-beda terletak di otak (sebuah ide yang
masuk akal) dan kemampuan yang berkembang pesat atau lambat akan tampak melalui distorsi tengkorak.
 Asesmen kepribadian modern yang bersifat biologis didasarkan pada asumsi bahwa sistem saraf (termasuk
jaringan neuron otak) adalah kuncinya. Oleh karena itu asesmen kepribadian berusaha mengukur perilaku-
perilaku yang terkait dengan sistem saraf. Yang lebih menarik adalah usaha-usaha masa kini yang lebih
berfokus pada sistem saraf dengan cara mengamati otak dengan menggunakan citra PET (Positron
Emission Tomography).
 Keunggulan : Dapat mengungkap reaksi individu tanpa mengandalkan laporan diri atau penilaian analisis.
 Keterbatasan: Bisa menjadi sulit atau mahal untuk digunakan hubungan antara hasil biologis dan pola
perilaku yang kompleks/tidak sederhana.
 Contoh : waktu reaksi, kelembaban kulit, pencitraan positron emission topography (PET).
5. OBSERVASI PERILAKU
 Francis Galton, ilmuwan Inggris abad ke-19, memelopori pendekatan dalam
memahami perbedaan individual, termasuk teknik observasi perilaku. Dalam
laboratorium antropomorfisnya. Galton mengumpulkan semua jenis pengukuran
fisik orang, dan ia kemudian mulai mempelajarai reaksi mereka dalam situasi yang
terkontrol (Galton, 1970).
 Penggunaan observasi perilaku mengasumsikan bahwa perilaku saat ini adalah
prediktor valid dan reliabel akan perilaku di masa depan. Ketika sampel perilaku
saat ini sudah cukup terkumpul, asumsi ini biasanya terbukti benar.
 Keunggulan: Dapat menangkap apa yang sebenarnya orang lakukan.
 Keterbatasan: Dapat sulit diinterpretasikan sebagai kepribadian, atau tidak
mewakili keseluruhan tentang perilaku seseorang.
6. WAWANCARA

 Sebuah cara yang jelas paling baik dalam menggali informasi tentang
kepribadian seseorang adalah wawancara. Wawancara klasik dalam
psikologi adalah wawancara psikoterapi di mana klien menceritakan
pengalaman hidupnya yang penting atau bermasalah.
 Keunggulan: Dapat menggali informasi seecara mendalam dan dapat
menggunakan pertanyaan lanjutan sehingga sangat fleksibel.
 Keterbatasan: Bisa terkena bias dari pewawancara atau responden, mahal,
dan menghabiskan waktu.
7. PERILAKU EKSPRESIF
 Petunjuk petunjuk gaya ekspresif yang bersifat non verbal nyatanya merupakan cara
yang menarik untuk menganalisis kepribadian
 Menilai dari perilaku ekspresif adalah cara yang baik untuk melihat karisma pribadi.
Cara ini lebih valid, namun juga lebih menuntut kemampuan yang tinggi dari
penganalisis.
 Contoh: Orang-orang dari Suku A cenderung lambat karena merupakan budayanya.
Berbeda dengan logat dari Suku B yang lebih cepat merupakan bagian kepribadian.
 Keunggulan: Dapat menangkap gaya perilaku unik yang sebenarnya, termasuk
perilaku yang samar dan emosi.
 Keterbatasan: Dapat juga sulit untuk ditangkap, dikodekan, dan diinterpretasikan.
8. ANALISIS DOKUMEN DAN RIWAYAT
HIDUP
 Mungkin tidak mengejutkan untuk mengetahui bahwa catatan harian dan catatan
pribadi lainnya dapat menjadi sumber informasi yang kaya mengenai kepribadian.
 Gordon Allport menganggap surat dan catatan harian sebagai sumber yang
sempurna untuk studi mengenai perubahan kepribadian (karena benda-benda
itu ditulis salam jangka waktu yang lama) dan berpendapat bahwa surat dan catatan
harian ini dapat menjadi ujian yang baik mengenai nilai sebuah teori kepribadian.
 Keunggulan: Dapat digunakan untuk menganalisis individu selama jangka waktu
yang lama, detail, dan objektif, bahkan bisa digunakan untuk orang yang sudah
meninggal
 Keterbatasan: Hanya menunjukkan aspek-aspek tertentu dari seseorang, dan
mungkin tidak tersedia dalam peristiwa penting.
9. TES PROYEKTIF
 Tes proyektif adalah teknik asesmen yang berusaha mempelajari kepribadian
melalui penggunaan stimulus, tugas, atau situasi yang relatif tidak terstruktur, karena
tes ini memungkinkan seseorang untuk “memproyeksikan” motivasi dalam dirinya
ke alat tes yang diberikan. Selain membuat gambar, tes proyektif juga mencakup
bercerita, melengkapi kalimat, dan melakukan asosiasi kata.
 Keunggulan: Dapat menggali lebih dalam dan menganalisis aspek yang tidak dapat
terungkap dalam laporan diri, dapat memunculkan pemahaman untuk penelitian
lebih lanjut.
 Keterbatasan: Sering memiliki masalah reliabilitas dan validitas.
 Contoh dari tes proyektif ini adalah: Draw-A-Person, Inkblot Rorsachach; Thematic
Apperception Test (TAT).
10. DEMOGRAFI DAN GAYA HIDUP
 Demografi adalah semua informasi data statistik yang relevan mengenai
populasi. Misalnya umur, budaya, tempat lahir, agama, besar keluarga, dst.
 Namun, jika suatu demografi tidak dikaitkan dengan informasi demografi
lain, maka bisa menyesatkan, seperti halnya kasus saudara kembar yang
memiliki karakteristik demografis yang sama tetapi memiliki kepribadian
yang sangat berbeda.
 Keunggulan: Dapat menunjukkan kerangka dan pengelompokkan dimana
individu hidup.
 Keterbatasan: Pada dasarnya tidak menceritakan banyak mengenai orang itu
sendiri.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai